Chereads / The Light Of Chaos no. 4 - Earth Book 1 / Chapter 9 - Light Of Chaos No.4 Part 8

Chapter 9 - Light Of Chaos No.4 Part 8

"Dylan!!!" teriak Norviel,'kenapa sepi sekali, Raja Ace sedang pergi dan harusnya ada penjaga…' batin Norviel dengan luka tembak di kakinya dan darah terus mengalir.

 " wah…Norviel Lewis Ackerlan..tentara paling terkuat dan terhebat.." Violet menepuk tangannya dan keluar dari bayang-bayang.

" mana Dylan? " Norviel memanggil dengan nada serius dan kesal.

" waduh..langsung mencari pangeran ya?, bisa kau bersantai dulu ,Norviel" Violet mendekati dengan Langkah yang perlahan dan suara yang terdengar merayu.

" Dylan..mana?" Norviel keras kepala.

 "Pangeran? Cari lah" Violet mendekat dan langsung menodongkan pistol.

 "ups" Suara Violet menarik pelatuknya tapi sayang Norviel dengan reflek menarik Violet dan terjadi pertarungan antara Violet dan Norviel.

"berikan Dylan" Norviel kesal dengan terus menghindari setiap peluru yang kearahnya dengan pisau.

 " berikan Dylanku" Norviel yang sudah emosi menusuk perut Violet dan merobek perut Violet.

"ini akibatnya kau berurusan denganku" Norviel mengeluarkan isi perut Violet.

 "Dylan…" Norviel mencari Dylan dan tidak peduli dengan jasat Violet yang tergeletak begitu saja.

"Dylan!!!!" Teriak Norviel khawatir, dan tiba-tiba saja ada peluru seniper yang hampir mengenainya jika Norviel serius.

 'di sana…' batin Norviel sudah tau lokasi sniper itu.

"loh..apa itu" norviel kaget saat tau ada yang menembak sniper itu.

'di-dia' batin Norviel melihat orang berpakaian serba hitam dengan menggunakan masker dan juga rambut yang berwarna coklat tua.

Orang itu hanya memberi hormat ala ciri Khas Norviel dan terjun kebawah.

" di-dia…Pembunuh paling kejam peringkat 1 kan…ngapain bantu aku" norviel kaget karena melihat ciri-ciri pembunuh paling kejam pringkat 1.

 "sudah fokus mencari Dylan" Norviel berlari mencari Dylan.

" tuh..sudah ku bantu" seseorang berambut coklat itu menghampiri Naki.

" terimakasih aku tau kau akan mendengarkanku…" Naki dengan nada yang dingin.

" anakmu itu terluka lebih baik kau suruh dia istirahat habis dia menyelamatkan pangeran" Anak itu pergi.

"oya…jika kau butuh bantuin panggil aku" Naki berbicara dengan bocah itu.

"ya-ya" Bocah itu menjawab dengan nada yang lebih dingin.

" Dy…Dylan!!!" Norviel langsung menghampiri Dylan yang tergeletak di lantai dapur.

'masih hidup' Norviel merasakan urat nadinya.

' kamu pingsan..' batin Norviel mengambil Ponselnya dan menelfon bala bantuin.

 "apa Raja Ace akan tetap menghadiri acara formal itu?" Norviel bertanya karena kondisi istana kacau.

 "harus..mau gimana pun juga" Raja Ace menjawab dengan tatapan yang sedikit khawatir.

 " istana akan di jaga ketat oleh anggota Beta, dan Sin " Alex munjul dan berbicara serius.

 "jadi yang akan ikut ke acara Formal itu Norviel dan Tim Alpha " Alex menjelaskan.

 "lagi pula masih ada 5 hari lagi" Norviel dengan nada yang serius.

 "kak…kakak mengirim bala bantuin saat aku ke istana?" Norviel bertanya dengan ragu-ragu.

" tidak?, buat apa kakak memanggil bala bantuin?, nanti yang ada mati anggota kakak" Alex memberikan fakta yang membuat Norviel bungkam, Norviel pernah hampir membunuh anggota kakaknya yang ber-jumlah 10.000 orang.

 "maaf" Norviel merasa bersalah.

 " ya enggak papa, dah lama juga" Alex memaafkan Norviel meskipun bakal di ungkit lagi.

 "maaf Norviel pangeran memanggil tuan" bibi menghampiri Norviel terburu-buru.

"oh..baiklah, terimkasih" Norviel pergi dan berlari ke kamar Dylan.

 "Dylan ada apa?" Tanya Norviel membuka pintu kamar Dylan dengan panik.

" Norviel…" Dylan yang senang melihat Norviel langsung memeluk Norviel dengan sangat erat.

 "aku..aku bosan tanpamu" Dylan masih gengsi mengutarakan perasaaannya.

 "aku juga..aku tidak meliatmu saja selalu memikirkanmu" Norviel memeluk Dylan.

 "jangan tinggal kan aku" Dylan kesal.

" iya, aku janji aku tidak akan meninggalkanmu lagi" Norviel mengusap kepala Dylan dengan sangat lembut.

 " kamu baik-baik saja kan?" tanya Norviel lembut.

" ya aku baik-baik saja " Dylan tersenyum membuat Norviel tanpak bahagia.

"Norviel.." Dylan bersuara lembut.

"ya kenapa?" tanya Norviel terus menatap Dylan dengan tatapan hangat.

 Ponsel Norviel berbunyi

 " ya kak" jawab Norviel.

" kemari " singkat Alex mematikan telfonnya.

 "sebentar aku harus menemui kakakku " Norviel terburu-buru.

" hem.." Suara Dylan yang sedih di tinggal Norviel lagi.

 "jadi ada apa kak?" tanya norviel di hadapan Alex.

 "jadi Norviel tarket mereka Raja Ace dan pangera Dylan " Alex menunjukan hasil rekaman pembicaraan pembicaraan.

 "jadi?" norviel bertanya rencana Alex.

 " kita tidak butuh tim Alpha kita hanya perlu kakak dan kamu" Alex menjelaskan.

" jadi kakak menjaga Raja Ace?" tanya Norviel.

" yap, dan kata kak naki bakal ada yang bantuin tapi enggak tau, kakak enggak kenal" jelas Alex tidak mengenal orang itu.

' pasti rambut cokat itu lagi' batin norviel menebak siapa orang itu.

" katanya dia Sniper jadi kita enggak akan bisa liat dia" Alex berbicra lagi.

" padahal aku ingin tau wajahnya" Norviel dengan nada kecewa dan ingin tau.

" identitasnya di rahasiain banget heran" Alex komplen.

 " mulut siapa itu yang komplen" naki keluar dari portal kehelapan.

 ' mampsu kaka lex' batin norviel tau nasip alex nantinya.

 "wah besar" norviel memuji mansion di depannya.

" udah ayok masuk" Dylan berjalan sambil menarik tangan norviel.

 "ini pesta topeng?" tanya norviel baru tau.

" ya pakai topengmu" Dylan menggunakan topengnya di ikuti Norviel yang memakai topeng berwarna putih kemerahan, Norviel berpapasan dengan orang berambut coklat tua dengan topeng berwara hitam dan ornament bunga mawar.

 'sebentar, aku enggak merasakan dia kok tiba-tiba lewat' batin Norviel panik dengan kehadiaran orang itu.

 'dia..orang yang kemaren kan'batin Norviel mengingat kejadian 5 hari yang lalu.

 'sudah fokus pada Dylan dulu' Norviel berjalan di sebelah Dylan.

 "Selamat datang semua " sapa dari pemimpin acara, semua tamu acara melihat kearah panggung, Alex memberi sinyal kepada Norviel.

 Norviel hanya mengangguk mengerti ' benar apa kata kak Alex, Dia narapidana yang kabur Edison Bill Turner, narapidana yang di hukum mati karena pengeboman 5 tahun lalu.

 'kenapa orang-orang ini eperti mendekat' batin Norviel waspada.

 "aku mau coba kuenya" Dylan menghampiri meja makanan.

"sebentar" Norviel mencium aroma kue yang ingin di makan Dylan.

"nih makan aja" Norviel mencium aroma aman dalam kuenya.

 "hati-hati semua yang di sini mengawasi kalian ber-empat" anak berambut coklat tua itu mendekati norviel dan membuat Norviel terkejut.

 "apa maksudmu?" Norviel bertanya sangat pelan sambil memakan kue.

"aku tau kau sudah tau jika mereka ingin Raja dan pangeran bukan" Anak itu basa basi sambil makan.

" ya..aku sudah tau" Norviel pelan.

" makan saja kuenya, aku sudah mengganti semua kue di sini menjadi kue yang dapat di makan" Bocah itu memberi Informasi.

" tunggu, jadi tadi nya kue ini?" Norviel sedikit panik.

" ya..kau liat semua tidak memakannya kecuali aku, mereka tidak tau jika kue ini bukan yang beracun" bocah itu menjelaskan.