"hey sudah..oke kau tampak mengerikan" ucap Dylan lembut saat melihat ekspresi Norviel yang sangat mengerikan.
"a..maaf" ucap Norviel kembali dengan sikapnya yang kekanak-kanakan, Norviel mengambil buku sejarah yang dia pinjam dan tiba-tiba saja ada berita anak bernama Lily Murray termutilasi.
" astaga padahal tadi pagi aku sempat berbicara dengan Lily kasihan sekali" ucap Dylan merasa simpati.
" aku apa lagi tidak mengenal orang itu sama " ucap Norviel terlihat ingin mengenal Lily.
" ucap Norviel polos,'Lily….nama bunga, pantas saja lemah' batin Norviel dengan tatapan nya yang polos.
"kata ayah aku akan sekolah di tempat mu" ucap Dylan di dalam mobil di kursi penumpang .
"lah emang kenapa?ayah mu ingin kau berinteraksi?" tanya Norviel duduk di sebelah Dylan.
"ya..tapi aku males" ucap Dylan meletakan kepalanya di bahu Norviel, 'a….Dylan' batin Norviel memerah, sesampai di kastil Windsor Norviel menggendong Dylan yang tertidur dan meletakakan Dylan di kamarnya.
"Norviel, Yang Mulia Raja Ace ingin bertemu" ucap seorang pembantu mendatangi Norviel.
"oh..baik" ucap Norviel dengan nada yang serius, ' pasti membicarakan soal penculikan….' Batin Norviel berjalan ke kantor Raja Ace.
"jadi yang mulia ada apa?" tanya Norviel to the poin.
"Norviel…berapa kali aku harus bilang panggil aku om saja, kakakmu adalah sahabatku meski dia berumur 95 jt tahun lebih dengan fisik berumur 17 tahun" ucap raja Ace lembut.
"meski begitu..tetap saja.anda yang mulia raja jadi saya harus memanggil anda yang mulia" ucap norviel menghormati.
"kau benar…kau sama seperti kakakmu" ucap raja Ace senang dengan sikap Norviel.
"jadi Norviel aku dapat kabar dari mentri jika ada mafia yang menculik dan menjual anak-anak yang memiliki keluarga yang mempengaruhi negara, jadi Norviel ini tugas sangat berat untukmu untuk menjaga Dylan" ucap raja Ace menjelaskan.
" baik…" ucap Norviel dengan nada yang serius, ' apapun untuk Dylanku…' batin Norviel saat sudah keluar ruangan, Tiba-tiba saja ada pesan masuk dari Dylan, 'astaga aku padahal meninggalkannya sebentar' batin Norviel yang melihat 100 chat Dylan yang ingin Norviel ada di kamarnya.
"maaf ya aku lama…" ucap Norviel masuk kekamar Dylan.
"lakukan push up 50x sebagai hukumanmu" ucap Dylan yang sangat kesal karena Norviel meninggalkan nya.
"ya..ampun" ucap Norviel langsung push up 50x.
"tambah 100x" ucap Dylan kesal dan langsung di lakukan oleh Norviel.
"kamu habis kemana?" tanya Dylan kesal.
"abis dari kantor raja Ace..Cuma buat laporan keseharian kita" ucap Norviel lembut.
"oh…." Ucap Dylan mengerti, 'dia sangat manis' batin Norviel menatap Dylan.
"aku ingin mandi" ucap Dylan berdiri dari kasur, dan masuk ke kamar mandi dengan pintu kamar mandi yang terbuka sedikit agar Norviel bisa mendengar suara damian yang berbicara padanya.
"besok malam,ada acara makan malam besar-besaran semua mentri dan orang yang memiliki pengaru di inggris akan datang" ucap Dylan sambil berendam.
"ya berarti kau harus siap-siap " ucap Norviel menjaga pintu kamar mandi.
"Norviel,bisa kemari" ucap Dylan memerintah Norviel.
"eh..buat apa?" tanya Norviel memerah.
" kemari saja" ucap Dylan mengajak Norviel masuk.
" tidak..kita berbeda…" ucap Norviel malu karena memang benar Norviel memang seorang gadis meskipun di tutupi sikap maskulinnya.
"astaga…, kamu mau aku yang kemari atau kamu yang kemari?" tanya Dylan kesal.
"ba-baiklah" ucap Norviel patuh dan masuk ke kamar mandi, terlihat ada kecoa yang ada di dinding kamar mandi.
" ambil kecoa itu Norviel dia mengangguku mandi" perintah Dylan yang sedang di bak mandi penuh busa, Norviel menagkap kecoa itu dengan tisu dan membuangnya, ' sepertinya…aku harus berlatih' batin Norviel di rumah.
Norviel memukul samsak tinju dan menendangnya berkali-kali.
" Norviel, kau sudah mendengar soal mafia itu?" tanya Alex mendatangi Norviel di tempat latihan.
" sudah…" jawab Norviel masih memukul samsak tinju.
"kau sangat menyayanginya bukan" ucap kak Alex membuat Norviel berhenti memukul samsak tinju.
" aku takut dia membenciku…" ucap norviel sambil menundukan kepalanya dengan tangan yang menyentuh samsak tinju.
" apa karen kamu yang membunuh semua perempuan yang terlihat sangat akrab dengan nya kecuali keluarga dan dirimu bukan" ucap alex tau apa yang di sembunyikan Norviel.
Norviel terdiam.
" nor..kakak tau kamu yang membunuh 15 perempuan itu, karena kakak tau ayah kandungmu, mau kau menutupi nya dengan jejak yang sangat terlihat tapi kakak tau…" ucap alex menjelaskan.
" terus kenapa kakak tidak melaporkanku?" tanya Norviel kesal.
" kakak sudah menggapmu adik kakak..mengerti dan ya, Charlotte adalah seprang predator" jelas Alex.
" predator?" tanya Norviel bingung.
" predator itu adalah moster yang bisa menyerupai manusia secara sangat ditel dari ingatan sikap bentuk tubuh dan pikiran….dan yang bisa membedakan manusia dan predator kami" ucap alex menjelaskan.
" maksudnya kakak-kakak sama ayah naki?" tanya Norviel.
" ya..kau benar…dan kau memiliki sedikit kekuatan cahaya ayah naki, jadi jika kau merasakan aura darah maka bunuh saja…tapi dengan caramu dan jangan sampai ketauan" ucap Alex lembut.
Tiba-tiba saja ponsel Norviel berdering.
" ada masalah apa" ucap Norviel yang melihat layer ponselnya yang di telfon dari Raja Ace.
" iya yang mulia…" ucap Norviel menjawab telfon.
" Dylan…di culik" ucap Raja Ace serius.
" Dylan bawa ponsel?" tanya Norviel serius.
" bawa" ucap raja ace.
" baik..saya akan bawa Dylan dengan selamat" ucap Norviel serius, terlihat norviel berlari sambil melewati bangunan tinggi dan membawa sebuah tab yang melacak keberadaan Dylan di tangannya.
" sekitar sini" Norviel berhenti dan melihat tabnya lagi dan langsung memasukkan tabnya ke tasnya, 'aku tidak akan menahan diri' batin norviel dengan emosi yang memucak, terlihat norviel masuk Gedung kosong itu dengan mudah dan melawan semua penculik, 'sekitar 50 orang..dari cara bertarung mereka..mereka bukan mafia tapi Cuma sekelompok penculik' batin Norviel mengalahkan 10 orang dengan mudah meskipun lawannya orang dewasa, Norviel termasuk tentara militer inggis yang palingkuat di bekali dengan insting pembunuh dan dia terburuk.
"tunggu apa?" ucap seorang pemimpin komplotan.