"untung aku deket sama raja Ace jadi Norviel bisa langsung bertemu dengan Dylan tanpa masalah" ucap alex punya tikat VIP.
"bagus lah..tolong ajarkan Norviel bela diri ya Alex…" ucap kaino datar.
" siap bang…" ucap alex mengerti, besok pagi Norviel tampak bersemangat tak sabar untuk ke inggris.
" kaka alex" ucap Norviel bersemangat.
"iya sabar ya" ucap alex mengerti jika norviel bersemangat, terliaht Naki membuat sebuah portal ke negara inggris.
"hati hati" ucap naki dengan suara yang rata dan terdengar rare.
"tunggu abang bilang hati-hati…..?" tanya neo bingung dan merasa keadaan Langkah, di rumah kediaman Alison.
"wah kak rumah kakak bagus banget" ucap Norviel seneng sambil berkeliaran kemana mana.
" norviel kemarilah kakak akan tunjukin kamarmu" ucap Alex sambil berjalan di ikuti Norviel di belakangnya.
"ini kamarmu.." ucap alex berhenti di ruangan yang luas.
Besok paginya di kediaman kerajaan inggris.
"wah siapa dia Alex ?" tanya raja Ace melihat anak kecil ya itu Norviel.
"namaku Norviel lewis Ackerlan" ucap norviel memperkenalkan diri.
"wah kamu anak yang manis dengan rambutmu yang mirip dengan alex" ucap Ace menyapa dengan lembut.
"berapa umurmu Norviel?" tanya raja Ace lembut.
" umurku 5 tahun" ucap Norviel imut.
"wah seumuran sama Dylan ya" ucap raja Ace lembut.
"ayah aku bosan" ucap Dylan muncul dan di penglihatan Norviel Dylan sangat menarik perhatiannya, 'beneran cakep..' batin norviel menatap Dylan.
"Dylan perkenalkan dia Norviel Lewis Ackerlan adik om alex" ucap raja Ace memeprkenalkan Norviel pada anaknya.
"oh..norviel" ucap Dylan tidak tertarik.
"Dylan bawa Norviel berkeliling ya" ucap Raja Ace lembut.
" baik yah" ucap Dylan malas dan berjalan di ikuti Norviel.
"wah ini taman yang luas" ucap norviel kagum.
"tentu saja luas" ucap Dylan bangga, tiba-tiba saja ada bocah cantik yang menghampiri Dylan.
"hay Dylan" ucap bocah cantik itu.
" hay Juga Charlotte " ucap Dylan dengan tatapan tersipu, 'oh…Charlotte ya' batin Norviel dengan tatapan biasa tapi di dalam hatinya dia membenci anak yang bernama Charlotte, pada malam hari di Gedung kosong, Norviel membersihkan jejak apapun dan mencuci tangannya dan juga cutter nya dari darah Charlotte.
" Dylan hanya untukku bukan untuk siapapun" ucap Norviel dengan tatapan obsesinya terhadap Dylan.
"Dylan hanya milikku Charlotte " ucap Norviel selesai membersihkan jejak apapun di agar tidak tertangkap.
"hahahhh…" suara tawa Norviel yang terdengar gila dan sambil berjalan keluar Gedung kosong dan membayangkan Dylan.
"kamu kemana dek..ini masih malam loh?" tanya Alex kesal karena Norviel baru pulang.
" tadi aku habis beli makanan kak, burger aku mau nyoba tapi ngantri Panjang" ucap norviel menunjukan foto antrian yang Panjang.
"wah..kamu beli burger toh pantes" ucap Alex tidak mencurigai Norviel.
"ini buat kakak" ucap norviel memberikan satu Burger yang dia beli.
"wah terimakasih Norviel" ucap Alex mengambil berger itu dan memakannya, di kamar Norviel.
"hem Dylan sedang apaya" tanya nya lembut kepo dengan apa yang Dylan lakukan, dan tiba-tiba saja ada nomer asing yang menelfonnya.
"halo" ucap norviel menjawab telfon orang asing itu.
" Nor..ini gw" ucap Dylan santai.
"oh Dylan..ada apa?" tanya Norviel sepertinya memikirkan sesuatu, ' naya Charlotte kah..pasti dia mikir Charlotte terakhir sama aku'batin Norviel memikirkan suatu jawaban dan semua kemungkinan.
" ku tau Charlotte di mana?" tanya Dylan sesuai dugaan.
"entahlah lu enggak coba tanya sama keluarganya?" tanya Norviel tanpak tidak mencurigakan.
" kata ayahnya charlotte keluar Cuma sebentar aja tapi kok lama banget" ucap Dylan menjelaskan.
" mau ge bantu cari?" ucap Norviel alami.
" iya boleh sini ama om alex" ucap Dylan khawatir dengan Charlotte, ' apa sih hal yang kau suka dari Charlotte..cantik, rambutnya yang indah, gaun yang menawan atau matanya yang seperti lautan yang indah' batin Norviel sambil memegang gelas kaca itu sampai pecah berkeping-keping.
"jadi kita akan berpencar?" ucap Raja Ace memberitau rute yang di lalui, Dylan dan Norviel tidak boleh ikut mereka tidak di perbolehkan karena masih anak-anak, terlihat Dylan tampak khawatir dengan Charlotte.
"Dylan aku tau kau khawatir Cuma kau tenang dulu" ucap Norviel alami sednag berekting, 'ayo berekting' batin noviel.
" kau tidak tau rasanya kehilangan norviel" ucap Dylan langsung to the poin.
"oh..apa kau pernah merasakan ibu dan kedua kakakmu di bunuh depan matamu dan bahkan kau tidak bisa melakukan apapun….." ucap norviel sedikit kesal dengan kata-kata Dylan.
"a-apa?" Dylan bertanya dengan tatapan yang tampak iba.
" dengar…aku berasal dari keluarga yang rusak, dengan keadaan ekonomi rendah dan seorang ayah tukang judi dan mabuk, kau tidak tau rasanya kehilangan kakak yang dibunuh dengan alasan uang untuk berjudi kan, jadi aku mengerti kenapa kamu sangat khawatir dengan Charlotte dia snagat berharga untukmu…." Ucap Norviel menjelaskan dengan nada yang alami dan terkesan simpati.
" ma-maaf Norviel aku tidak tau" ucap Dylan mengerti dan merasa bersalah.
" tidak apa-apa…itu hal yang wajar" ucap norviel mengerti dan langsung di peluk Dylan.
" dia sangat berharga untukku Norviel, dia segalanya" ucap Dylan sedih.
"huh aku tau mennagislah sepuasmu" ucap Norviel dengan hangat, 'Charlotte hanya bocah ingusan yang hanya bisa pamer harta, kau blm tau keburukan dia ya, dia mencuri uang Raja Ace diam-diam dan keluarganya menfaatkan kebaikan raja Ace liat saja…semua itu akan ku bongkar,..hemmm..Dylan yang malang aku akan melindungi mu dari sapapun dan kau hanya milikku..hanya milikku, dan selamanya kau milikku Dylan' batin norviel membalas pelukan Dylan dan menenangkan Dylan dengan seringai yang mengerikan.
Tiba-tiba saja ponsel Norviel berbunyi dan kak Alex menelfon.
" ya..kak" ucap Norviel menjawab telfon alex.
"Norviel beritau Dylan bahwa..Charlotte tewas" ucap Alex dengan suara yang terdengar sedih.
"ba-baik kak" ucap Norviel dengan wajah yang sedih atas kehilangan Charlotte.
" Dylan…charlotte sudah tiada…" ucap norviel pelan.
"a-apa!" ucap Dylan panik dan makin menangis, 'maaf Dylan tapi..Charlotte menganggu jalanku' bati Norviel masih berakting, sambil menenangkan Dylan yang memangis.
"kamu tau enggak dek..masa di tkp enggak ada jejak sama sekali, dan tubuh Charlotte terbungkus dalam kardus berukuran esang dan sudah di kuliti dnegan kepala yang buntung" ucap Alex bingung dengan khasus pembunuhan Charlotte.
"iuh sangat menjijikan, tapi kok bisa enggak ada jejak kak?" tanya norviel bingung dan ingin tau.
"iya di tempat tkp bersih banget kek enggak ada noda sama sekali…kakak ampe memerintah 11 detektif terkenal mereka saja tidak menemukan apapun dan hanya ada kardus yang berisi anggota tubuh Charlotte" ucap kak alex bingung.