Aku memasuki kamarku dan langsung terjatuh ke tempat tidurku, hal yang terjadi selama ini telah menguras tenagaku dan aku perlu istirahat.
Keesokan harinya aku berdiri di depan cermin dan melihat penampilanku saat ini, aku mengenakan jas putih yang kontras dengan rambutku, wajahku ada sentuhan riasan.
Penampilanku saat ini adalah paket kelucuan dan sedikit ketampanan, aku berdandan untuk acara yang akan segera dilaksanakan, setelah mendandaniku, pelayan istana membawaku ke tempat keluargaku berada.
Sesampainya di sana aku melihat keluargaku berdiri bersama, ibuku mengenakan gaun merah konservatif dengan rambut diikat ke sanggul dengan jepit rambut, dia tampil anggun dan cantik.
Di sebelahnya berdiri kakak perempuanku Vina yang juga mengenakan gaun merah one piece dengan bahunya terbuka, rambutnya dibiarkan di belakang memberikan pemandangan yang indah, dia berdiri tegak dan bangga.
Di sebelahnya berdiri adik perempuanku Layla yang mengenakan gaun one piece berwarna putih, ekspresi malu-malunya membuat penampilan yang lucu dan menggemaskan.
Ketika aku tiba, mereka melihat ke arahku, ibuku tersenyum ke arahku sementara kedua saudara perempuanku sedikit tersipu ketika melihatku, penampilanku adalah poin plus tersendiri dalam hidupku saat ini.
"Kamu terlihat tampan, Agares kecil"
Kata ibuku sambil tersenyum menggoda yang aku balas dengan senyuman.
"Kakak laki-laki terlihat tampan!"
Layla berkata dengan wajah memerah
"Penampilanmu tidak buruk juga" ucap kakak perempuanku
"Terima kasih, kalian semua juga terlihat sangat cantik"
Jawabku sambil tersenyum yang membuat mereka semua membalas senyumannya, setelah ini kami menuju ke aula tempat acara akan dilaksanakan.
Aula itu sangat besar dengan beberapa tamu penting berada di dalamnya, ada sebuah meja besar dengan makanan yang harganya melebihi pendapatan tahunan rumah bangsawan pada umumnya.
Saat kami masuk beberapa mata menoleh ke arah kami, lagipula kami adalah seorang bangsawan berpangkat duke dan ibuku juga memiliki identitas seorang adik perempuan dari raja, sehingga banyak yang memperhatikan kami.
Kami semua berjalan masuk dengan aura bangga dan bermartabat bahkan Layla yang biasanya pemalu pun berjalan dengan serius, lagipula sebagai seorang bangsawan berpangkat duke kita perlu menunjukkan sikap yang sepantasnya.
Mata beberapa pria tua dan muda bersinar, status dan penampilan ibu dan saudara perempuanku adalah sesuatu yang menarik perhatian beberapa dari mereka.
Walaupun ibuku sudah pernah menikah dan sekarang berstatus janda, kecantikannya masih belum hilang, jadi dia menjadi daya tarik yang fatal bagi banyak orang.
Tapi tidak hanya laki-laki, beberapa gadis kecil juga mengamatiku dengan pandangan tertarik, wajah seriusku menarik hati gadis kecil dan penampilanku yang menggemaskan membuat yang lebih tua terpesona.
Kami masuk ke dalam dan menunggu acara dimulai, di mana beberapa orang datang ke arah kami untuk memulai percakapan, ibuku dikelilingi oleh beberapa pria dan aku bersama kedua saudara perempuanku berinteraksi dengan anak-anak para bangsawan.
Aku berjalan bersama adik perempuanku dan kami berkeliling dan berbicara dengan beberapa orang lainnya, bersosialisasi itu penting bagi seorang bangsawan, tapi semua orang yang aku ajak bicara adalah perempuan.
Beberapa dari mereka datang ke arahku untuk memulai percakapan, aku tersenyum dan berbincang dengan mereka, dalam hitungan beberapa menit mereka sudah tertawa dan gembira mengobrol denganku.
Saat suasana semakin meriah ada pengumuman bahwa sang Raja akan segera tiba.
Pintu terbuka saat Raja dan Ratu masuk bersama, tidak seperti saat bertemu dengan kita, saat ini mereka memberikan aura tekanan seorang penguasa.
Dan di belakang mereka ada seorang laki-laki kecil berusia 10 dan seorang gadis kecil berusia 8 tahun, mereka berdiri di belakang raja.
Tiba-tiba terdengar bunyi bel dan seorang gadis berusia 10 tahun masuk, dia mengenakan gaun berwarna emas, dia memiliki rambut merah dan mata hijau yang selaras dengan wajah cantiknya.
Dia memberikan perasaan berwibawa dan kemurahan hati, penampilannya sangat menarik perhatian setiap orang di aula.
NAMA : Teresia Claudius
JENIS KELAMIN : Perempuan
USIA : 10 Tahun
RAS : Manusia
BAKAT : 10/10
KEKUATAN : Warrior Tingkat Rendah
JULUKAN : Putri, Pewaris
CINTA : 11% (cinta keluarga)
DESKRIPSI : Dia bangga terlahir sebagai putri > saat ini agak bingung dengan sifat unik yang dia milikinya
KESULITAN : SS (bekerja keras, itu saja)
'Seperti yang diharapkan dari salah satu dari 5 heroine yang sulit ditaklukan, kesulitannya memang tidak main-main'
Sementara aku sedang berpikir, acara ulang tahun sudah dimulai, dan setelah itu sang putri memberikan sebuah pidato, setelah itu banyak orang bergerak untuk mendekat dan berbicara dengannya.
Bukan rahasia lagi kalau Teresia dilahirkan dengan garis darah seorang penguasa, sehingga dia sangat dihormati oleh masyarakat.
Setelah beberapa waktu keluargaku maju untuk memberikan ucapan selamat, ibuku maju dan berbincang berbasa-basi, sementara aku dan kedua saudara perempuanku mengucapkan selamat kepada Teresia.
"Selamat ulang tahun sepupu, kamu terlihat sangat cantik mengenakan gaun itu"
Aku bergerak dan berbicara dengan cara yang sangat berbeda dari biasanya, caraku berbicara membuatnya terkejut dan dia menatapku seperti orang asing.
"Apa yang terjadi tuan putri, apakah kamu tidak mengingat dengan sepupumu?"
Hanya ketika aku berbicara lagi, dia baru tersenyum kepadaku dan berkata
"Tidak, hanya saja kamu banyak berubah Agares"
"Aku tahu"
Aku membusungkan dadaku seperti aku melakukan sesuatu yang hebat, setelah itu kami berbincang dan lalu aku pergi ke tempat lain untuk mencari suasana baru, aku berkata bahwa aku ingin menjelajah kastil, aku meninggalkan keluargaku dan melihat-lihat kastil.
Ketika aku sedang berjalan melewati taman, aku mendengar suara tangisan, jadi aku bergerak ke arahnya, dan lalu aku melihat sekelompok anak laki-laki mengelilingi dan menindas seorang gadis kecil.
"Adik, aku bahkan tidak mengerti kenapa kamu menjadi bagian dari keluarga, dengan wajah seperti itu memalukan bagi kita"
"Ya, sebaiknya kamu pergi saja jauh-jauh"
"Benar, tidak ada yang mau melihatmu"
Mengikuti perkataan anak laki-laki pertama, beberapa orang lain mulai mempermalukannya, gadis itu hanya menutup matanya dan menerima semuanya.
Fokus pada gadis tersebut, aku menggunakan mata kekacauanku.
NAMA : Sarah Mesopotamia
JENIS KELAMIN : Perempuan
USIA : 8 Tahun
RAS : Manusia/Elf
BAKAT : 9/10
KEKUATAN : -
JULUKAN : Putri Buruk Rupa
CINTA : 0%
DESKRIPSI : Sebagai seorang putri, alih-alih menjalani kehidupan bahagia, dia malah mengalami banyak hal > diam-diam dia sedang merencanakan sebuah balas dendam
KESULITAN : A (dia pintar jadi pastikan kamu bergerak dengan hati-hati)
Melihat informasi itu aku cukup terkejut, aku tidak menyangka akan berjumpa dengan Sarah Mesopotamia, dia juga salah satu heroine yang harus ditaklukkan, dia adalah orang yang cerdas.
Hidupnya sendiri bisa dikatakan sebuah tragedi, dia adalah seorang putri dari sebuah kerajaan bagian barat.
Ibunya adalah seorang elf yang jatuh cinta pada raja kerajaan itu, raja sangat menghormati ibunya tetapi tragedi terjadi ketika ibunya meninggal saat dia dilahirkan.
Di dunia Megicula ini, tidak ada yang terlahir sebagai setelah elf atau setengah manusia, seseorang akan terlahir sebagai manusia atau elf.
Tapi ada sebuah peluang bagi seseorang tersebut untuk membangkitkan separuh lainnya, jika dia terlahir sebagai manusia, mungkin ada peluang bagi dirinya untuk membangkitkan sisi elfnya dan kemudian menjadi seseorang yang sangat unik.
Ada kemungkinan orang tersebut akan bisa memanfaatkan kekuatan dari kedua ras tersebut, di dunia Megicula separuh ras lainnya sangat dihormati daripada di remehkan.
Memiliki kelebihan dari kedua ras, biasanya orang tersebut akan diminati banyak orang untuk merekrutnya.
Raja mencintai ibunya, tetapi karena kelahirannya dia meninggal, apalagi ketika Sarah lahir ada bekas luka merah di wajahnya yang membuat orang merasa jijik untuk melihatnya.
Banyak tabib telah mencoba untuk menyembuhkan bekas luka tersebut, terapi tidak ada yang berhasil, tanpa ada yang melindunginya dan dengan penampilan yang seperti itu menyebabkan dia menjalani kehidupan yang sulit karena diintimidasi dan kesepian.
Tapi tidak ada yang tahu bahwa gadis itu hanya menunggu waktunya, sementara dia terlihat normal, kecerdasannya berada di luar batas, dia sedang menunggu saat yang tepat untuk balas dendam.
Dia akan membangkitkan sisi elfnya, setelah itu dia dibawa oleh Kerajaan elf dan menjadi kepala pelayan dari putri elf, dan saat dia membangkitkan sisi elfnya, bekas luka di wajahnya akan menghilang.
Dia akan berubah dari itik buruk rupa menjadi angsa yang cantik, tetapi bukan hanya bagian luarnya saja yang berubah, bagian hatinya berubah gelap murni untuk balas dendam, saat dia dibawa oleh Kerajaan elf, dia akan perlahan-lahan mulai mengendalikan kerajaannya dari balik bayangan.
Dia akan secara pribadi merencanakan dan menjatuhkan kerajaannya dan memberikan kematian yang mengerikan pada keluarganya, dan saat itu dia akan tinggal di kerajaan elf seperti gadis yang baik.
Dia telah menjadi orang yang hanya bergerak demi keuntungan, jika tidak ada keuntungan maka dia lebih memilih mati daripada Bertindak, karakter aslinya dan kekejamannya tersembunyi dari dunia.
Menaklukkannya adalah tugas yang sangat sulit, pertama-tama aku harus menunjukkan karakter aslinya, kemudian aku harus bekerja keras untuk mengubahnya menjadi orang baik dan kemudian baru bisa menaklukkannya.
Mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dilakukan, tetapi saat ini aku sedang berurusan dengan seorang gadis kecil dan aku yakin itu akan lebih mudah untuk ditangani.
'Aku harap ini lebih mudah untuk ditangani'
Saat aku sedang berpikir dalam hati, intimidasi terus berlanjut dan saat intimidasi hampir meningkat, aku bergerak dari tempatku dan berdiri di belakang mereka.
"Berhenti" aku berteriak keras.
Suaraku mendapat perhatian mereka, semua orang menoleh ke arahku dan saat mereka melihatku wajah mereka memucat, aku adalah putra seorang duke dan apalagi nenekku seorang jenderal yang sangat terkenal di seluruh dunia, status mereka tidak bisa dibandingkan dengan milikku.
Dan saat itulah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun berambut pirang dan bermata hitam bergerak maju untuk berbicara.
"Ahh, tuan muda Agares, ada yang bisa kami bantu"
'Berpura-pura bodoh ya..'
"Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menindas seorang gadis, apalagi dia adalah saudara perempuanmu, saudara laki-laki macam apa kamu"
Kata-kataku menyebabkan wajah laki-laki tersebut menjadi jelek dan kemarahan muncul dari matanya, tidak peduli bagaimana pun dia tetaplah seorang pangeran, dan rasa tidak hormat yang terang-terangan dariku menyebabkan kemarahannya meningkat, tetapi sebelum dia bisa mengatakan apa pun.
"Aku tidak ingin mendengar apa pun darimu, faktanya kamu mengintimidasi adik perempuanmu di pesta ulang tahun putri Teresia sudah cukup memperlihatkan bahwa kamu tidak menghormati Kerajaan Claudius"
"Kamu pergi dari hadapanku atau aku akan membicarakan masalah ini kepada pamanku"
Semakin aku berbicara, mereka menjadi semakin takut dan ketika aku berkata akan membicarakan masalah ini kepada raja, mereka kehilangan kepercayaan diri, seperti kucing yang ketakutan, mereka melarikan diri.
Saat aku melihat mereka sudah pergi jauh, aku bergerak ke arah Sarah, aku mengulurkan tanganku ke arahnya.
"Apa kamu baik-baik saja?"
Tapi bukannya menjawab dia malah berusaha menyembunyikan wajahnya, lalu aku bisa melihat penampilannya lebih jelas, dia mengenakan gaun one piece putih, rambut peraknya yang meluncur ke bahunya dan mata birunya seperti permata, sebuah pita berbentuk bintang terdapat di rambutnya.
Saat ini dia sedang duduk di lantai menyembunyikan wajahnya dengan tangannya sambil mengintip ke arahku dengan sela-sela di tangannya.
"Jangan khawatir, aku tidak akan menyakitimu, aku sudah menyuruh mereka pergi"
Dia masih berusaha untuk menyembunyikan wajahnya.
"Ka-kamu ak-akan membenciku setelah melihat wajahku, sama seperti orang lain"
Saat itu balasan kecil datang darinya dengan bisikan pelan, dia melihat ke arahku dengan matanya yang seperti permata.
Mendengar perkataannya hatiku terasa sedikit tidak nyaman, tidak peduli bagaimanapun dia baru berusia 8 tahun yang mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya, hatiku tergerak karena penderitaannya.
"Kenapa aku akan membencimu, jika aku melihat wajahmu?" Aku bertanya dengan lembut sambil berjalan menghampirinya.
"Semua orang bilang bahwa aku jelek, jadi tidak akan ada yang menyukaiku"
"Aku tidak akan membencimu"
Perkataanku mengejutkannya, dan dia menatapku dengan tatapan terkejut.
"Tunjukkan wajahmu kepadaku dan biarkan aku untuk melihatnya"
Dia agak ragu sejenak, tapi kemudian dia menarik napas dalam-dalam dan melepaskan tangannya yang berada di wajahnya, wajah kekanak-kanakan muncul di pandanganku.
Dia bisa dikatakan manis jika bukan karena bekas luka di sisi kanan pipinya, luka itu memberikan perasaan menjijikkan
Sarah menatap langsung ke mata anak laki-laki yang baru saja menyelamatkannya, dia ingin tahu bagaimana reaksi anak laki-laki itu terhadap wajahnya.
'Apakah dia akan merasa jijik kepadaku seperti yang lainnya?'
Tetapi yang mengejutkannya, anak laki-laki itu tidak menunjukkan reaksi apa pun, dia hanya menatap langsung ke wajahnya sehingga Sarah memalingkan wajahnya, karena ini adalah pertama kalinya seseorang memandangnya secara langsung.
"Kamu memiliki mata yang indah"
Kata-katanya yang lembut dan menarik terdengar di telinganya menyebabkan dia tersentak. Dia menatap mata anak laki-laki itu dan dia melihat rasa kasihan, kebahagiaan dan kehangatan???
"Kenapa...kenapa kamu tidak merasa jijik???"
"Tidakkah menurutmu aku jelek?"
"Jelek?, tidak, menurutku kamu tidak jelek, yang kulihat hanyalah seorang gadis yang memiliki bekas luka kecil di wajahnya, dan dia mengenakan gaun putih yang terlihat cantik"
Kata-katanya menyebabkan jantungnya berdetak lebih cepat.
'Cantik?, apa dia berkata bahwa aku cantik?'
Sarah sangat pandai mendeteksi emosi orang lain, dan dia tahu bahwa apa yang dikatakan anak laki-laki itu adalah kebenaran.
Dia melihat ke arah anak laki-laki yang memiliki senyuman lembut di wajahnya dan dia menawarkan tangannya, untuk pertama kalinya senyuman tulus muncul di wajahnya.
'Ibu, sepertinya aku menemukannya, pangeranku yang menawan'
+50.000 kasih sayang
Sementara Agares secara kebetulan berjumpa dengan Sarah yang menjadi salah satu heroine yang harus ditaklukkan, di dalam istana Claudius ada beberapa orang penting yang saat ini berkumpul duduk mengelilingi sebuah meja bundar.
Jika Agares ada di sini, maka dia akan sangat terkejut melihat hal ini, karena mereka orang-orang terkuat dan memiliki pengaruh yang luar biasa di dunia Megicula.
Seorang pria memakai mantel berwarna hitam duduk di kursinya, mantel itu menutupi seluruh tubuhnya kecuali matanya yang bersinar berwarna emas, petir berwarna emas sering kali muncul ditubuhnya.
Orang ini dikenal sebagai Saint Petir, penguasanya dalam elemen petir sangat luar biasa dan diakui sebagai orang tercepat di dunia Megicula.
Dan di sampingnya duduk seorang wanita cantik berambut ungu dan mata ungu, dia dengan elegan minum teh di cangkirnya sambil menatap wanita cantik dihadapannya dan berkata.
"Sepertinya pesta ulang tahun cucumu berjalan dengan lancar" wanita ini ialah Aurora Éclair, seorang Saint yang memiliki kekuatan darah, kendalinya dalam hal darah sangatlah luar biasa, wanita ini tinggal di hutan dekat dengan Kerajaan Anestes.
"Ya, itu berjalan lancar, namun berurusan dengan para bangsawan kerajaan Mesopotamia
sangat merepotkan" ucap wanita cantik berambut perak dan memiliki mata hijau, wajah wanita itu hampir sama persis dengan Arcana, mungkin seseorang akan mengira mereka saudara kembar bila mereka berdua bersama.
Wanita itu ialah Siska Claudius, dia ibu kandung dari Gray dan Arcana, meskipun dia mantan permaisuri, pengaruhnya di kerajaan Claudius masih sangat besar.
Dia saat ini mengenakan gaun berwarna biru yang elegan, sebuah pita berbentuk kelinci berada di rambutnya.
Lalu Siska Claudius melirik wanita di sampingnya yang saat ini bermain gelang di tangannya, gelang itu tampak sederhana, namun bisa terlihat bahwa dia merawatnya dengan baik.
Wanita itu memakai gaun hitam yang menonjolkan lekuk tubuhnya, dia memakai topi penyihir berwarna hitam, dia ialah Liliana Pendragon, nenek kandung Agares, dia jendral terkenal yang memiliki kekuatan Saint.
"Liliana, aku tidak menyangka kamu akan menghadiri pertemuan ini, biasanya kamu akan menyuruh Tera untuk menghadiri pertemuan-pertemuan sebelumnya" ucap Siska sambil tersenyum dengan tatapan main-main.
"Oiya, kamu pasti datang karena cucu kesayanganmu ada disini kan?"
Liliana dengan tatapan tidak senang menatap Siska, lalu dia meminum kopi di cangkirnya dan mengabaikan tindakan Siska.
Lalu Siska menatap Maya Bienveillance, Minerva Blanco, Riska Alberona dan lainnya.
"Aku minta maaf pada kalian semua karena tiba-tiba mengubah tempat pertemuan kita, karena ada hal yang tidak bisa aku prediksi" ucap Siska sambil tersenyum pahit.
Lalu dimulai acara pertemuan itu yang dihadiri sebagian besar seorang Saint.
***
POV : Agares
'Tunggu, apa yang terjadi?, kenapa tiba-tiba aku dipanggil disini?'
Beberapa saat yang lalu aku menghabiskan waktu bersama Sarah, kita bermain banyak permainan.
Sebelum aku meninggalkannya, aku telah memberikannya alat komunikasi yang dapat menghubungkan kita berdua.
Saat aku berjalan kembali menuju tempat keluargaku, Tera tiba-tiba muncul di hadapanku dan membawaku ke sebuah ruangan megah, dan di dalamnya sudah ada orang yang mengelilingi meja bundar, ada 2 orang yang aku mengenalnya dengan baik, mereka ialah nenekku Liliana dan tuanku Maya.
'Apa yang dilakukan orang-orang ini berkumpul di sini?'
Sebelum aku berkata apapun, seorang pria memakai mantel berwarna hitam berlutut sambil mencondongkan tubuhnya ke arahku.
"Saya senang melihat anda baik-baik saja"
"Hah, apa yang kamu lakukan, dan siapa kamu?" ucapku dengan tatapan bingung.
Sebuah Mana berbentuk tangan raksasa meraih aku dan membawaku ke dalam pelukan nenekku Liliana, dengan gerakan kilat tuanku Maya muncul dihadapan pria yang memakai mantel hitam tersebut sambil memberikan tatapan waspada.
"Kalian terlalu tegang" ucap pria itu sambil memberikan senyuman jenaka, dan dia kembali duduk di tempatnya.
'Apa yang terjadi, kenapa tuan tidak mengingatku?'
[Jiwa tuan mengalami kerusakan yang parah, jadi beliau kehilangan ingatannya]
'Suara ini, Livy kah?'
[Benar]
'Siapa yang melakukan hal ini kepada tuan?'
[Tuan melakukan hal ini atas kemauan dirinya sendiri, dan kamu jangan khawatir, jiwa tuan akan pulih sepenuhnya sekitar 10 tahun lagi, dan aku yakin ingatan tuan akan pulih kembali]
'Apa kamu yakin hal ini?'
[Sangat yakin]
Percakapan tersebut tidak di ketahui oleh orang-orang sekitarnya, bahkan sang Dewi yang saat ini melihat pertemuan tersebut mengerutkan keningnya, dia terkejut melihat sikap pria bermantel hitam yang tidak sama dengan masa depan yang dia lihat.
Sang Dewi akan bisa melihat masa depan dan masa lalu dari orang-orang yang hidup di dunianya, namun entah kenapa tiba-tiba dia tidak bisa melihat masa depan pria bermantel hitam tersebut.
Lima menit kemudian suasana di ruangan itu kembali tenang.
"Baiklah, saatnya kita kembali ke permasalahan sebelumnya" ucap Siska sambil berusaha menenangkan suasana.
Riska Alberona menjentikkan jarinya, dan muncul lingkaran sihir di depannya, seorang gadis berusia 8 tahun muncul dari lingkaran sihir tersebut, dia memiliki telinga lancip pendek yang menjadi ciri khas ras dwarf, dan ia memiliki rambut dan mata berwarna ungu.
Aku segera mengaktifkan mata kekacauanku untuk melihat gadis tersebut.
NAMA : Raisa Alberona
JENIS KELAMIN : Perempuan
USIA : 8 Tahun
RAS : High Dwarf
BAKAT : 10/10
KEKUATAN : -
JULUKAN : Putri Perang
CINTA : 0%
DESKRIPSI : Saat ini berharap untuk memenangkan pertandingan ini agar di puji oleh neneknya.
KESULITAN : SS (cobalah yang terbaik)
'Aku tak menyangka akan melihat seorang heroine dengan tingkat kesulitan SS disini'
Raisa Alberona adalah heroine yang memiliki kecerdasan tinggi tidak kalah dengan Sarah, dia seorang putri perang yang tangguh, banyak peperangan yang dia menangkan, sejak berusia 8 tahun dia sudah dinobatkan sebagai putri perang karena dia diakui oleh senjata surgawi.
Setelah itu aku melihat ke arah wanita yang berada di belakangnya, seorang wanita berambut abu-abu, dia memiliki telinga panjang tapi tidak sepanjang telinga milik ras elf, dia memakai gaun bangsawan berwarna putih.
NAMA : Riska Alberona
JENIS KELAMIN : Perempuan
USIA : 112 Tahun
RAS : High Dwarf
BAKAT : 10/10
KEKUATAN : Saint Tingkat Menengah
JULUKAN : Mantan Putri Perang, Saint Air
CINTA : 15%
DESKRIPSI : Seorang wanita yang tertarik dengan hal-hal unik.
KESULITAN : A+(Bekerja keraslah)
'Apa-apaan ini! Ini benar-benar di luar perkiraanku bisa bertemu dengan wanita ini'
Riska Alberona ialah wanita yang memiliki kekuatan yang sangat merepotkan, kekuatan dan pengaruhnya sangat luar biasa di dunia Megicula.
Orang ini memiliki pemikiran yang sangat unik dan tidak bisa ditebak, hal inilah yang membuat wanita ini sangat berbahaya.