Di dalam alam dewa di lokasi tertinggi yang dikelilingi kabut, sebuah singgasana dan seorang wanita duduk di atasnya, dia hanya bisa digambarkan sebagai definisi keindahan.
Wajahnya bisa menyebabkan dunia berperang untuk mendapatkannya, pria mana pun yang melihatnya akan kehilangan kendali karena kecantikannya, rambut peraknya tergerai melewati bahunya, tubuhnya memiliki keseimbangan sempurna antara pantat dan payudara.
Tiba-tiba wanita itu membuka matanya, matanya berwarna hijau delima, menjadikannya bagian yang sempurna untuk wajahnya yang sudah sempurna.
Itu akan menjadi sempurna jika matanya tidak dingin atau tanpa emosi.
Baginya batu di jalan dan orang di jalan tidak ada bedanya, dunia itu sendiri membosankan dan tidak menarik baginya.
Matanya mengamati dunia dan tiba di lokasi Agares, dia melihat masa lalunya, masa kini, dan alternatif masa depannya.
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya ada ketertarikan terpancar di matanya, untuk pertama kalinya ada sesuatu yang menarik perhatiannya.
Setelah itu dia menutup matanya kembali, apa yang akan terjadi pasti akan terjadi.
Setelah wanita itu memejamkan mata, 3 wanita cantik dengan cepat muncul di hadapannya, salah satunya ialah seorang wanita cantik tinggi dengan rambut dan mata ungu, dia memiliki tubuh atletis dengan payudara kecil dan pantat yang bagus, ruang dan waktu bergetar di sekitarnya.
Wanita lain yang berdiri di tengah ialah wanita cantik memiliki tubuh mungil dengan rambut putih seperti salju dan mata kuning tua, meskipun dia pendek, payudaranya tidak sesuai tinggi badannya, payudaranya sangat besar dan menempel erat di dalam gaunnya, elemen takdir bergetar di sekitarnya.
Wanita lainnya ialah wanita cantik berambut hijau dan bermata hijau yang memancarkan kehidupan yang luar biasa, tidak seperti 2 wanita lainnya, pantat dan payudaranya sama-sama besar, dan dia memiliki kaki yang panjang, dia memiliki apa yang orang lain sebut sebagai tubuh yang penuh dosa.
Tepat ketika mereka muncul dan hendak berbicara, wanita berambut perak yang duduk di atas singgasana berbicara lebih dulu.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, bahkan jika senjata itu dalam keadaan terjaga, dia tidak akan mampu mengeluarkan 1/10 dari kekuatan masa lalunya"
"Ia hanya kembali pada tempatnya, tidak lebih dan tidak kurang"
Setelah wanita itu berbicara, 3 wanita lainnya mengangguk pada kata-katanya dan menghilang.
Pedang berwarna emas yang memasuki tubuh Agares bukanlah pedang biasa, pedang ini ialah pedang yang di gunakan dewi pedang saat terjadi perang besar jutaan tahun yang lalu.
***
Saat pedang emas tersebut masuk di tubuh Agares, dan mengakuinya sebagai pemiliknya, setelah itu Vina dan Layla dengan cepat ditarik oleh kekuatan misterius untuk membangkitkan garis darah mereka, dan Agares dengan cepat diusir dari dunia ilahi, karena ujian dia telah berakhir.
Siska dengan cepat mencapai lokasinya dan langsung menggunakan Mana untuk memeriksa keadaannya, meskipun penampilan Agares compang-camping dan banyak luka ditubuhnya, namun sebagian lukanya sudah mulai sembuh.
Arcana setelah melihat keadaan putranya dia segera memeluknya, sementara itu gray memanggil semua tabib terhebat di kerajaan untuk segera datang ke istana.
Kekaisaran dan kerajaan lain di sekitarnya menyadari pergerakan tersebut, semakin hari semakin banyak tabib yang dipanggil ke ibukota.
Bahkan orang suci dari dewi kehidupan dipanggil dalam keadaan darurat, yang menyebabkan semua kekuatan lain berspekulasi tentang alasannya.
Di lereng gunung perbatasan kerajaan Claudius dan kekaisaran Alucard, terdapat benteng pertahanan yang berdiri kokoh untuk menjaga keamanan kerajaan Claudius, di dalam pos militer seorang wanita cantik sedang duduk di kursinya, Wanita itu memakai gaun hitam yang menonjolkan lekuk tubuhnya, dia memakai topi penyihir berwarna hitam, dia ialah Liliana Pendragon, nenek kandung Agares, dia pimpinan tertinggi di benteng ini.
Aura yang dikeluarkan oleh Liliana sangat tenang, namun yang tersembunyi dari aura tenang itu sangat berbahaya, banyak orang akan berpikir dua kali untuk memancing amarahnya.
Sebagai seseorang yang memimpin sebuah benteng, penampilan Liliana cukup unik bagi orang lain yang tidak mengenalnya lama.
Pada saat Liliana sedang beristirahat, seorang wanita memakai baju pelayan berlari ke arah kamarnya, tangannya memegang alat komunikasi dan wajahnya dipenuhi ketakutan ketika dia membawa berita tertentu kepada Liliana.
Begitu wanita itu memasuki ruangan, Liliana membuka matanya, matanya yang berwarna merah tampak energik dan sedikit melankolis.
"Pi-pimpinan, kami menerima kabar dari istana, sesuatu telah terjadi pada cucu anda, mereka..."
Sebelum wanita itu bisa menyelesaikan perkataannya, dia dengan cepat didorong menjauh oleh aura yang dikeluarkan oleh Liliana, rasa haus darah dan kemarahan yang hebat keluar dari tubuh seksinya, dan tanpa berkata apa-apa Liliana menghilang dari ruangan itu.
Sementara itu jutaan mil jauhnya di dalam kota terapung di atas air, kota itu sangat besar, terdapat sebuah menara besar menjulang ke langit, banyak penyihir masuk dan keluar, dan masing-masing dari mereka sangat menghormati keberadaan menara itu setiap kali mereka berjalan di dalamnya.
Bagi mereka menara itu satu-satunya tanah suci bagi semua penyihir, menara itu ialah menara sihir, saat ini dilantai paling atas terdapat seorang wanita, dia terlihat berusia dua puluh tahunan.
Dia duduk di kursi mewah dan didepannya terdapat meja mewah yang bertumpuk beberapa dokumen di atasnya, dia memiliki rambut hitam yang mencapai bahunya yang dikepang, dan matanya berwarna merah seperti batu permata.
Kecantikannya tak terlukiskan, jika ratu Mikasa memiliki kecantikan yang dingin, maka wanita ini ialah wanita yang diimpikan untuk bisa ditaklukkan oleh para pria bila melihat kecantikannya.
Dan wanita ini dikelilingi oleh aura yang kuat dan alami, udara dari jendela yang terbuka menyebabkan rambutnya berkibar membuatnya semakin terlihat kecantikannya.
Proporsi tubuhnya tidak dapat diketahui secara akurat karena pakaian penyihirnya, tetapi bahkan seseorang dapat melihat garis samar di tubuhnya dan banyak orang akan berpendapat bahwa tubuhnya sangat sempurna.
Saat ini dia sedang asyik mengerjakan pekerjaannya, kamarnya dibuka dan seorang wanita berusia tiga puluh tahunan masuk, dia bisa dikatakan cantik dengan rambut dan mata coklatnya.
Begitu dia masuk, dia melihat wanita berambut hitam sedang sibuk bekerja, sesaat dia linglung melihat kecantikannya, tapi dia segera menggelengkan kepalanya dan memasuki ruangannya.
Saat wanita berambut coklat masuk, wanita berambut hitam mengangkat kepalanya.
"Nona, kami mendapat pesan dari keluarga anda, telah terjadi sesuatu pada keponakan anda"
Begitu kata-kata wanita berambut coklat itu terdengar, mata merahnya yang tenang dari wanita berambut hitam itu bergetar, tanpa sepatah kata pun dia menghilang dari ruangannya, melintasi ruang kekosongan menuju tujuan tertentu.
Saat ini di istana Claudius, beberapa tabib sedang sibuk di sekitar Agares, mereka memberikan sihir kehidupan kepada Agares agar keadaannya membaik, perlahan tapi pasti terlihat dari raut wajah Agares yang mulai membaik.
Hal ini telah membuat orang-orang yang mencemaskan keadaannya menjadi lega, terutama Arcana yang hatinya tak pernah bisa tenang, sementara itu Siska berdiri di dekat Agares untuk melindunginya.
Setengah jam kemudian seorang wanita cantik memakai baju penyihir dan topi penyihir muncul di istana, ledakan haus darahnya yang dahsyat membuat orang-orang di sekitarnya tegang.
Sesampainya dia disambut dengan Arcana yang matanya memerah karena sering menangis, dan beberapa orang disekitarnya, saat melihat Arcana sorot mata wanita itu sedikit melembut, sesampai didekatnya dia bertanya
"Apa yang terjadi?"
Suaranya lembut namun tetap membawa kekhawatirannya, melihat wanita itu, Arcana bergumam.
"Ibu mertua...."
Wanita di depannya ialah Liliana Pendragon, dia ialah ibu dari ayah Agares atau dengan kata lain neneknya Agares, seorang wanita yang memiliki kekuatan sangat menakutkan, bahkan kerajaan lain akan takut hanya mendengar namanya.
Dia ialah seorang legenda di bidang militer yang dicita-citakan banyak orang.
Melihat raja datang, semua orang membungkuk rendah kecuali Liliana, dia hanya menatap raja dengan tatapan tidak tertarik, sebagai seseorang yang memiliki kekuatan Saint, seseorang berstatus raja tidak harus membuatnya membungkuk, dan raut marah bisa terlihat dari wajah cantiknya, dia kembali bertanya tentang cucunya, dan raja menunjukkan kepadanya sebuah rekaman ulang apa yang terjadi dari awal kejadian.
Ekspresi Liliana banyak berubah dari awal hingga akhir, tetapi pada akhirnya dia tersenyum kecil ketika melihat bakat dan tekad cucunya.
Dia mempunyai perasaan bangga melihat cucunya, tetapi pada saat yang sama dendam kecil atas reaksi ceroboh raja dan putri Teresia sepenuhnya terbentuk di benaknya.
Dia mungkin tidak melakukan apa-apa untuk sekarang, tetapi di masa depan dia pasti akan membalas hal ini, jika ada yang mengacaukan keluarganya maka mereka sebaiknya siap menghadapi konsekuensinya.
Di saat yang sama seorang wanita berambut hitam muncul di istana, wanita itu kini tertutup kerudung berjalan ke arah mereka.
Ekspresi Liliana melembut ketika melihat putrinya berjalan ke arahnya, sementara mata raja bersinar dengan obsesi, cinta, dan keinginan yang kuat terhadap wanita berambut hitam ini, yang dengan cepat dia sembunyikan.
Saat wanita berambut hitam itu berjalan ada aura yang menekan disekelilingnya, dia tidak melakukannya dengan sengaja tapi tanpa sadar dia dilepaskan.
Dia berjalan dan berdiri di hadapan Liliana sambil tersenyum di balik kerudungnya, dia memberikan pelukan kecil pada Liliana.
"Senang bertemu denganmu lagi, ibu"
"Ara...ara sepertinya kamu masih ingat ibumu"
Liliana tersenyum lembut, berlawanan dengan aura membunuh yang dia pancarkan saat pertama kali sampai di istana.
"Aku tidak mengira kamu akan datang secepat ini, sepertinya kamu sangat khawatir"
"Ya, tapi setelah melihat betapa tenangnya kamu saat ini, aku tahu kalau masalah ini sudah ditangani"
Setelah itu dia menoleh ke arah raja
"Kamu terlihat sehat gray?"
"Haha....aku baik-baik saja, tapi bagaimana kabarmu Titania?"
"Kabar saya baik-baik saja"
Titania Pendragon anak ke 2 dan putri kandung Liliana Pendragon, wanita cantik kelas dunia yang pernah dirayu banyak pria.
Di usia mudanya dia telah menunjukkan bakat sihir yang sangat besar, di usia 30an dia telah memiliki kekuatan Saint Tingkat Rendah.
Dia seorang jenius yang terlihat sekali dalam 1.000 tahun, dia diangkat sebagai murid dari pemimpin menara sihir saat ini, seorang Saint yang telah memimpin menara sihir berpuluh-puluh tahun lamanya.
Dengan kecantikan, kekuatan, dan latar belakang, banyak pria yang mencoba merayunya hanya untuk berakhir dengan penolakan, bahkan raja Claudius dan kaisar Alucard telah mencoba merayunya tetapi akhirnya ditolak.
"Cukup basa-basinya, apa yang terjadi dengan Agares?"
Titania berbicara dengan suara yang sedikit dingin, raja menghela nafas dan mulai menunjukkan rekaman yang sama kepada Titania.
Tidak seperti Liliana, tidak ada perubahan pada ekspresinya saat dia menonton video itu, tetapi kedipan kecil emosi di dalam matanya mengatakan sesuatu yang lain.
Semakin dia menonton, dia semakin terkejut dan senang, tidak seperti orang lain, dia dapat dengan jelas mengidentifikasikan potensi dan masa depan Agares dari rekaman ini.
Dari situ dia dengan bangga menyatakan bahwa potensi keponakannya mungkin lebih tinggi daripada potensinya!.
Tidak hanya keponakannya berhasil membangkitkan garis darahnya, dia juga memiliki keterampilan dalam bertarung yang tinggi.
'Saudara laki-laki pasti akan bangga'
Setelah melihat rekaman itu dia berjalan menuju Arcana untuk menghiburnya.
Ketika dia sedang menghibur Arcana, pintu kamar tempat Agares sedang menerima perawatan terbuka dan seorang wanita tua keluar dari sana, melihatnya keluar, semua orang yang menunggu di luar dengan cepat bergerak ke arahnya
"Jangan khawatir, dia baik-baik saja, dia mungkin akan bangun satu atau dua jam lagi"
Setelah mendengar perkataan wanita tua itu, mereka semua menghela nafas, setelah itu mereka melanjutkan pembicaraan satu sama lain.
Beberapa jam kemudian ~~~
Agares yang sedang berbaring di tempat tidur membuka matanya.
'Sial....kepalaku sakit'
Saat aku berusaha bangun dari tempat tidurku aku terjatuh lagi, badanku pegal dan terasa tidak nyaman, alter egoku menghajarku tanpa ampun.
Saat aku berhasil duduk tegak, aku memeriksa tubuhku dan tidak melihat adanya cacat permanen, melihat bahwa aku baik-baik saja aku menghela nafas.
'Untungnya aku baik-baik, ini benar-benar tidak nyaman bila alter egoku bisa mengambil alih tubuhku sesuka hatinya'
Tapi aku mendapatkan keuntungan tersendiri bahwa garis darahku terbangun.
Memikirkan garis darahku, senyuman aneh muncul di wajahku, setelah aku menerima informasi tentang garis darahku, aku terdiam pada awalnya.
Alih-alih pahlawan tersembunyi, ini seharusnya menjadi pahlawan harem agar sesuai dengan kekuatan yang aku miliki, tapi leluhurku ini benar-benar pria yang serakah.
Garis darahku berasal dari manusia tertentu yang dulu hidup di era peperangan 1.000 tahun yang lalu, dia berkeliling dunia membuat harem dan menyelamatkan gadis-gadis yang sedang kesusahan.
Kemampuan dan kekuatannya condong ke arah itu.
[Garis Darah : Pahlawan Tersembunyi
Deskripsi : Garis darah milik seorang pria yang telah berbuat banyak untuk dunia namun dilupakan, dia bersembunyi di kegelapan dan melindungi yang lemah.
>Banyak wanita jatuh dalam pelukannya karena pesonanya yang mematikan, haremnya merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan.
>Karena kesedihan dia hampir menghancurkan dunia.
Kemampuan pertama : Adaptor
Peringkat : F~~SSS
Deskripsi : Anda dapat beradaptasi dengan apa pun, mau itu tekanan naga hingga dewi sekalipun
>Baik itu kutukan atau pesona tidak akan mempengaruhi anda, karena anda akan beradaptasi terhadap hal itu.
Kemampuan kedua : Mantra Innocent
Peringkat : S
Deskripsi : Kamu akan terlihat menjadi lebih menawan atau dikatakan polos di hadapan orang-orang di sekitarmu
>Ketika kamu bertemu dengan seseorang selama orang tersebut bukan musuh, orang tersebut akan dengan mudah menerimamu
>Kamu akan lebih menyenangkan di mata seseorang, bahkan bagi orang yang tidak berakal, kamu akan lebih menyenangkan di matanya
Kemampuan ketiga : Kontrak
Peringkat : Ilahi
Deskripsi : Anda dapat membuat kontrak tertentu pada wanita yang pernah anda tiduri
>Setelah kontrak terikat, mereka setia dan menyayangi anda bahkan setelah kematian
>Setelah terikat dengan kontrak, perasaan dan keinginan diturunkan ke garis keturunan mereka secara acak.
>Bila anda beruntung garis keturunan tersebut akan langsung memiliki ikatan batin denganmu dan tertarik padamu, bahkan bisa langsung mencintaimu
Kemampuan keempat : Loan
Peringkat : SSS
Deskripsi : Selama anda telah tidur dengan seorang wanita dan mendapat izin darinya, anda dapat meniru kekuatan tertentu darinya untuk diri anda sendiri
Ada beberapa kemampuan spesial lainnya juga tapi yang membuatku takut adalah kemampuan ketiga, itu brutal.
Kemampuan ketiga pada dasarnya ialah mantra budak yang dikenakan pada wanita tersebut, yang membuatku tertarik kenapa hampir semua wanita di harem leluhurku menyetujui mantra kontrak tersebut, seberapa besar mereka mencintai leluhurku.
Aku mengetahui hal ini karena aku mewarisi mantra kontrak tersebut.
'Yah, itu menjelaskan perilaku Mikasa terhadapku'
Sambil menggelengkan kepala, aku melihat ke arah lenganku yang terdapat tato kecil berbentuk pedang, memfokuskan Mana'ku, lalu tiba-tiba muncul sebuah pedang berwarna emas yang indah.
Sarung pedangnya berwarna emas putih, dan terdapat ukiran naga kembar di sarungnya.
Barang : Pedang Dewa Matahari
Peringkat : Ilahi (rusak)
Deskripsi : Item yang memiliki kemauan sendiri, hanya orang yang melakukan pengorbanan besar agar dapat di akui oleh pedang ini.
>Senjata yang bahkan menimbulkan ketakutan pada dewa
Melihat deskripsi pedang itu aku merasakan kepuasan tersendiri, sebenarnya pedang ini menjadi alasan mengapa aku memilih menjadi pendekar pedang.
Sebagai pendekar pedang sangat penting memiliki pedang yang sangat berkualitas tinggi, karena itu akan sangat berpengaruh dalam pertarungan.
Ketika protoganis utama menyelamatkan Layla dan menaklukkan hati Vina dengan perjuangannya di dunia ilahi, dia juga menerima pengakuan dari pedang ini, dan itulah yang membuatnya menjadi sangat kuat.
Aku sebenarnya berencana memasuki dunia ilahi untuk mencari jalan kembali ke bumi, sayangnya aku tidak mempunyai kesempatan lagi untuk masuk ke dunia ilahi.
Tampaknya pedang ini sebenarnya milik seorang dewa yang mati saat perang besar yang melibatkan seluruh alam dewa.
Ini aku ketahui saat aku membaca informasi tentang game Megicula, saat masih berada di bumi.
Saat perang besar berlangsung nenek moyangku harus menyaksikan wanita yang paling dicintainya mati akibat perang tersebut, dia kemudian dalam kemarahan dan keputusasaan mengorbankan jiwanya dan melakukan tindakan gila yang tidak diprediksi para dewa.
Dengan kekuatannya dia hampir memusnahkan dunia Megicula, hal ini membuat para dewa terkejut, lalu akhirnya para dewa mengakhiri perang tersebut agar tidak bertambahnya korban yang mati.
Pada saat itulah aku melihat sebuah kejanggalan.
Aku terluka dan baru bangun dari koma, lalu kenapa tidak ada orang yang datang menemuiku, disekelilingku juga tidak ada pelayan, tak lama kemudian ekspresiku menjadi tegang.
'Ada yang salah!'
(Heh, seorang naga kah?)
'Naga?'
Segera setelah itu ruangan di sekitarku retak dan tiba-tiba aku berada di ruangan yang disekitarnya putih tanpa ada apa pun di sana kecuali seorang wanita yang tiba-tiba berdiri di hadapanku.
Dia berambut biru yang panjang hingga tergerai di belakang pantatnya, tubuhnya sangat mempesona dan ia memiliki mata merah menyala dengan cerah, wajahnya sangat cantik dengan alis melengkung.
Seluruh tubuhnya memancarkan aura kepercayaan diri, kebanggaan dan kesombongan yang secara alami ditampilkan.
NAMA : Altria Estrella
JENIS KELAMIN : Perempuan
USIA : 400 Tahun
RAS : Naga
BAKAT : 9/10
KEKUATAN : Setengah Dewi Tingkat Rendah
JULUKAN : Permaisuri Naga, Ratu Ajaib
CINTA : 0%.....40%....60%....1%$^# (tingkat cinta tidak dapat diidentifikasi)
DESKRIPSI : Sejak garis darah naganya diaktifkan, dia merasa ada sesuatu yang hilang dalam dirinya
>Dia merasa ada sesuatu yang menghalanginya untuk benar-benar jatuh cinta pada suaminya
>Hari ini dia datang untuk sepenuhnya menghilangkan perasaan itu
KESULITAN : Kamu hari ini harus selamat terlebih dahulu baru membicarakan sebuah rencana untuk membunuh Kaisar naga.
'Sialan!, aku pasti mati''
Aku memandang seorang wanita di hadapanku, aku merasakan tubuhku menjadi dingin, aku tahu kalau nenek moyangku telah berhasil merayu seekor naga, tapi siapa sangka kalau keturunan naga itu ialah Permaisuri Naga!!
Melihat seorang wanita yang jelas-jelas datang ke sini untuk membunuhku, otakku dengan cepat mulai memperhitungkan jalan keluar, aku mulai dengan cepat mengumpulkan informasi yang aku dapatkan.
Melihat ke arah wanita itu, aku dapat melihat bahwa tidak seperti ratu Mikasa, perasaan yang diberikan oleh garis darahku belum sepenuhnya menguasai dirinya, dia sepertinya berusaha melawannya.
Hal ini aku perhitungkan karena sejak 12 tahun ini dia belum menemukan cara untuk membunuhku, yang berarti perubahan ini terjadi setelah aku membangkitkan garis darahku.
Otakku mulai bekerja seiring berjalannya waktu untuk mencari jalan keluar, karena aku tidak ingin bertarung dengan seseorang yang tidak bisa aku kalahkan, lalu aku melihat kilatan emosi yang rumit pada diri wanita itu, sebuah rencana perlahan terbentuk di pikiranku.
Aku menghela nafas dan memasang ekspresi datar
"Jadi kamu datang untuk membunuhku ya..."
Saat aku mengucapkan kata-kataku, aku bisa melihat emosinya semakin tidak terkendali.
'Aku menebaknya dengan benar!'
Sepertinya Altria tidak benar-benar ingin membunuhku, naga adalah makhluk yang menjaga keseimbangan, dan mereka tidak pernah menganggu ras lain, selama seseorang tidak menghormatinya, maka mereka tidak akan melakukan apa pun.
Itu karena mereka memiliki kekuatan, kebanggaan, dan keangkuhan yang ekstrim, mereka melihat ras lain sebagai sesuatu yang harus dilindungi, seperti orang dewasa memandang anak-anak, jadi kecuali kamu mengusiknya, mereka kebanyakan akan bersikap lembut.
Dia tahu bahwa masalah ini karena garis darahnya, dan aku secara kebetulan mewarisi garis darah yang mengendalikannya, yang sebenarnya bukan salahku tetapi nenek moyangnya.
Setelah aku berbicara, Altria menjawabnya.
"Nak, aku tidak tahu namamu, aku tahu apa yang terjadi saat ini bukanlah salahmu"
"Tapi tetap saja aku harus menyingkirkanmu, apa ada yang ingin kamu katakan?"
Semakin aku mendengar perkataannya, semakin aku percaya dengan dugaanku.
"Aku juga tidak tahu siapa kamu, tetapi aku tahu kamu pasti ada hubungannya dengan garis darahku"
"Kamu tidak perlu membunuhku untuk menghilangkan perasaan yang kamu miliki saat ini, aku bisa menghilangkannya"
Mendengar kata-kataku, Altria berpikir keras, tentu saja dia bukan orang bodoh yang mempercayai kata-kataku.
Melihat dia sedang berpikir keras, aku segera mengeluarkan trik utamaku, aku mengangkat tanganku dan meletakkannya di dadaku, dan aku bersumpah.
"Aku bersumpah atas nama dewi Lidya bahwa aku punya cara untuk menyelesaikan masalah ini dan aku akan melakukannya untukmu"