Saat ini di dalam ruangan kerajaan Claudius terjadi adegan yang menakjubkan, putri Teresia seorang putri kerajaan yang di cintai oleh semua orang, gadis impian dari ribuan anak laki-laki saat ini dipaksa berlutut di tanah, jika ada orang lain yang melihat ini maka mereka akan menebas Agares dengan pedang sampai mati.
"Kamu harus tahu bahwa aku sang putri?"
Teresia bertanya dengan nada marah dan malu
"Ya, lalu?"
Saat mengatakan demikian, Agares memasang segel di tubuhnya, mencegah dia menggunakan Mana, lalu Agares mengambil alat perekam di cincin spasialnya, melihat hal itu wajah Teresia memucat.
"Apa yang akan kamu lakukan?"
Tanpa menjawab perkataannya Agares mengaktifkan alat perekam tersebut dan membiarkannya melayang di udara, dan akan merekam apa yang akan terjadi sesaat lagi, lalu Agares mengikat tangannya dengan kain, bisa terlihat bahwa tubuh Teresia bergetar.
"Ka-kamu gila"
Tanpa memberikan balasan Agares menjambak rambutnya dan menariknya ke belakang dengan sekuat tenaga.
"Ummm~~~❤️"
"Ohh?, apakah itu sebuah erangan yang kudengar?"
"Mungkinkah kamu merasa senang karena dianiaya?"
Agares bisa melihat bahwa tubuh Teresia gemetar kesakitan, malu dan gembira.
Sambil tersenyum Agares mendekat ke telinganya dan berkata
"Teresia, aku tahu tentang itu"
"Tahu?, tahu apa?"
"Bahwa kamu adalah wanita jalang masokis yang menyukai rasa sakit"
Agares bisa melihat bahwa mata Teresia bergetar dan tubuhnya bergetar mendengar kata-kata itu.
"Teresia, aku tahu semua tentangmu, kamu pikir aku tidak melihat ekspresi yang kamu buat ketika aku menolakmu?"
Semakin banyak Agares berbicara semakin kencang tubuh Teresia bergetar, Agares mendekat ke telinganya dan menggigitnya kecil.
"Apa yang akan dipikirkan orang-orang ketika mereka mengetahui bahwa putri tercinta mereka adalah seorang pelacur penyayang?
Terlihat tubuh Teresia semakin gemetar saat Agares berbicara, ekspresi bermartabatnya hancur berkeping-keping.
"Jadi, apakah kamu akan menuruti perintahku atau kamu ingin dunia mengetahui sifat aslimu?"
"Ka-kamu hanya menggertak"
"Ohh?, jadi kamu masih tetap keras kepala"
Tanpa memberinya kesempatan Agares menekan kepalanya ke tanah menyebabkan pantatnya terangkat ke langit, Teresia berusaha melawan lebih keras.
"Apa yang akan kamu lakukan padaku?"
"Seperti yang kubilang tadi, gadis nakal perlu dihukum"
Agares mengangkat roknya ke atas, celana dalam putih muncul di pandangannya, saat melihat lebih dekat Agares bisa merasakan cairan mengalir dari vaginanya, membuat bentuk vaginanya terlihat jelas.
"Oya, kamu mulai bocor hanya karena aku sedikit kasar padamu?"
"Bajingan!!!, lepaskan aku"
"Sepertinya kamu perlu disiplinkan"
Saat berkata demikian Agares meletakkan tangannya di pantatnya, meskipun belum terlalu berkembang, bentuknya sudah bagus, dia meletakkan kedua tangannya dan mulai merasakan bentuknya dengan baik menggunakan tangannya, tidak lupa dia mengaktifkan skillnya yang dia dapatkan dari keberhasilan menyelesaikan misi menyelamatkan Alice, saat mengaktifkan kekuatan tersebut mata Agares mulai bersinar emas dan hitam.
Mantra : Mata Kebenaran
Deskripsi : Saat pendeta cahaya dan pendeta kegelapan berkerja sama, mereka bersama-sama membuat sebuah mantra cahaya dan kegelapan yang dapat digunakan untuk melihat kelemahan wanita
Kegunaan: Mantra ini berguna untuk melihat titik-titik bagian tubuh sensitif bagi wanita, bila digunakan bahkan dapat membuat wanita yang memiliki penampilan dingin akan berubah menjadi wanita jalang.
Inilah kekuatan yang dia peroleh.
"Berh-umm~~~❤️"
"Ada apa tuan putri, apakah kamu suka pijatanku"
Saat Agares sedang bermain-main dengan pantatnya, dia mendekati telinganya dan menggigitnya, tubuh Teresia semakin bergetar.
Meletakkan tangannya di kedua pipi pantatnya, Agares melebarkan pantatnya dan memainkannya, dia mengubahnya berbagai bentuk di tangannya.
Cairan vaginanya mulai bocor lebih banyak lagi, setelah bermain-main Agares menghentikan tangannya agar Teresia tidak orgasme, yang membuat Teresia kecewa karena hampir merasakan orgasme.
"Saatnya memulai hukumanmu yang sebenarnya, tuan putri"
Mengangkat tangannya dan Agares langsung memukul pantatnya
Pakh
"Ah~~❤️"
Teresia mengerang kesakitan dan kenikmatan, Agares menarik rambutnya ke atas dan berbicara ke telinganya
"Kurasa bagi wanita jalang sepertimu ini mungkin lebih tepatnya sebuah hadiah daripada hukuman"
Lalu Agares mendorong punggungnya, lalu dia mengangkat lengannya lebih tinggi agar dapat memukulnya dengan keras
Pakh...pakh...pakh..
Suara tamparan bergema di ruangan itu, Agares menampar kedua pipi pantatnya terus-menerus, memberikan pukulan yang cukup pada masing-masing sisi, tepat ketika Agares mencapai pukulan ke-10 Teresia mengejang dan orgasme.
"Ah~~~~bagus sekali❤️"
Teresia mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, lidahnya keluar dan matanya kabur karena kenikmatan, ekspresinya sangat sempurna untuk di abadikan, cairan vaginanya membanjiri celana dalamnya dan dia jatuh ke lantai.
Saat ini sang putri yang memiliki status terhormat sedang berbaring di lantai, pantatnya terangkat, napasnya tersengal sengal dan cairannya bocor dari dalam vaginanya.
"HA.....ha.....ha"
Tepat ketika dia hampir mendapatkan kembali kejernihannya, Agares mendekatinya sambil menarik rambutnya ke atas, mata hijaunya saat ini kabur dan tidak jelas, Agares juga bisa merasakan aura kebencian terhadapnya.
Sambil menyeringai Agares mendekatkan wajahnya dan mengambil alat perekam yang melayang di udara.
"Hei pelacur, dengarkan aku sekarang, mulai sekarang dan seterusnya kamu adalah budakku, milikku yang berarti bahwa kamu akan melakukan apapun yang aku perintahkan, kalau tidak menuruti perintahku aku tidak keberatan menyebarkan rekaman ini.
Agares bisa melihat banyak emosi yang terlintas di benak Teresia saat ini, kebencian, ketidakpastian, kesedihan, dan banyak lagi.
Mungkin bila yang mengendalikan tubuh ini Agares yang sebenarnya tidak akan melakukan cara seperti ini, bisa dibilang cara ini sangat beresiko, sebenarnya Agares sudah memiliki cara lain untuk mendekati Teresia, tapi rencana itu mungkin sudah tidak bisa dipakai lagi.
Sayangnya saat ini yang mengendalikan tubuh Agares ialah alter egonya, yang tidak perduli dengan rencana Agares, di mata alter ego Agares hal yang penting tujuannya tercapai.
Sambil berdiri, Agares memberikan kebebasan dan melepaskan tekanan mana yang dia berikan pada Teresia.
Agares segera menghilangkan penghalang yang peredam suara yang sudah di pasang, Agares segera bergerak menuju kamar kedua saudara perempuannya, meninggalkan Teresia yang membereskan kekacauan itu.
POV : Agares
Setelah itu aku berjalan menuju kedua saudara perempuanku yang sedang berbaring di tempat tidur.
Sesampainya di sana aku masih bisa melihat kerutan di wajah mereka, mengeluarkan 2 pil, aku membawanya ke wajah mereka dan membuat mereka memakannya saat tidur.
Setelah beberapa menit, aku dapat melihat bahwa kerutan di kening mereka berkurang dan mereka merasa jauh lebih baik, saat itulah Teresia memasuki ruangan, wajahnya memerah dan aku dapat melihat bahwa noda di gaunnya telah hilang.
Ketika dia menatapku, ekspresinya berubah dingin
"Jadi ini karakter aslimu ya"
Aku cukup terkesan dengan keberaniannya, aku adalah seseorang yang membuatnya orgasme dengan memukul pantatnya dan dia sini berdiri tanpa rasa takut menghadapiku.
"Iya, lalu kenapa, budak putriku"
Kata-kataku langsung menyebabkan kemarahannya meningkat tetapi dia berhasil mengendalikan dirinya.
"Kamu harus tahu, setelah semua ini selesai, aku akan membunuhmu"
"Tentu saja aku akan mati dengan bahagia, karena akulah orang pertama yang bisa membuat seorang putri orgasme"
"K-kamu....."
Kali ini alih-alih marah, Teresia mengambil napas dalam-dalam untuk mengendalikan dirinya lagi.
"Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa sekuat ini, tapi suatu hari nanti aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri"
Sambil menyeringai aku pergi ke depannya, dia bahkan tidak bergeming tapi langsung menatap ke arahku, aku lebih pendek darinya saat ini jadi aku harus melihat agak atas untuk melihat langsung matanya.
"Tuan putri, saat ini kamu adalah milikku, jadi jangan bersikap sombong"
Sebenarnya aku ingin terus menggodanya, namun masalah kedua saudara perempuanku lebih aku prioritaskan saat ini, aku membawa adikku Layla dalam gendongan putri dan menggunakan sihir untuk membuat kakakku Vina melayang di udara, aku lalu menoleh ke Teresia yang kini berwajah dingin.
"Pimpin jalan, budak putriku yang paling masokis"
Saat ini aku sedang berjalan menggendong adikku Layla dan kakakku Vina, di depanku ada Teresia yang memimpin jalan, di tengah perjalanan beberapa orang menanyai kami, namun Teresia menjawab dengan sempurna.
Berjalan selama beberapa menit kami mencapai sebuah pintu besar tanpa penjaga atau perlindungan apa pun, lalu aku menatap Teresia seolah-olah aku bingung dan saat dia melihat tatapan bingungku, Teresia merespon dengan dingin.
"Tidak ada penjaga karena tidak diperlukan, ruangan hanya dapat dibuka oleh seseorang yang memiliki garis keturunan keluarga kerajaan"
Setelah mengatakan itu dia membuat luka kecil di tangannya dan meletakkannya di pintu yang awalnya sedikit bergetar dan kemudian terbuka.
Begitu pintu terbuka, yang bisa kulihat di dalamnya hanyalah kegelapan, kegelapan pekat, setelah membuka pintu Teresia menoleh ke arahku.
"Setelah memasuki pintu kamu akan dibawa masuk ke dunia ilahi"
"Setelah memasuki pintu aku tidak peduli dengan apa yang terjadi padamu, tapi aku berharap tidak ada hal buruk yang menimpa Vina atau Layla"
Mengatakan demikian dia melepaskan Mana untuk intimidasi, aku mengejeknya dan berbalik untuk masuk tanpa rasa takut, tetapi saat akan memasuki pintu tersebut, aku memukul Teresia bagian pipi pantatnya lagi
Pakh...
"Ah~~~❤️"
Ekspresi bingungnya benar-benar pemandangan yang menakjubkan dan sebelum dia meledak marah aku memasuki pintu tersebut, begitu aku memasukinya aku merasa seolah-olah aku jatuh ke dalam kehampaan, aku merasakan sesuatu memindai seluruh tubuhku untuk melihat rahasiaku.
Setelah beberapa saat aku dibawa ke sebuah ruangan berwarna putih, saat memasukinya aku bisa melihat kakakku Vina dan adikku Layla di lantai, aku bergegas untuk memeriksa mereka berdua.
"Um, apa yang terjadi?"
"Huh, kakak di mana aku?"
Saat mendekat, aku melihat kakakku Vina dan adikku Layla sudah bangun tetapi tubuh mereka benar-benar kaku dan pikiran mereka kacau, memeriksa mereka dan melihat mereka baik-baik saja, aku menghela nafas lega.
"Kalian berdua tenang tidak perlu khawatir"
Tapi kemudian tiba-tiba terdengar suara
"Kamu salah anak muda, mereka memang harus khawatir"
Tiba-tiba ruang berfluktuasi dan sesosok tercipta di depan kami, orang yang muncul adalah seorang pria paruh baya tampan berambut biru dan bermata hitam.
Saat dia muncul aku merasa seolah-olah dunia menekanku dan merasa cukup sulit untuk bernafas, melihat orang di hadapanku aku langsung terkejut, lagipula aku pernah melihatnya di beberapa potret istana.
Philip Claudius, pendiri kerajaan Claudius, seorang lelaki legendaris, melihat orang itu muncul, kakakku Vina dan adikku Layla sangat terkejut, mereka semua bisa mengenalinya karena pria dihadapan mereka seorang lelaki yang memiliki history yang hebat.
"Agares, apa yang terjadi?"
"Kakak laki-laki, apa yang terjadi?"
Vina dan Layla bertanya pada saat yang sama, sebelum aku bisa menjawab, orang lain menjawabnya.
"Kalian berdua di sini karena kebangkitan garis darah kalian, dan kalian berdua berada dalam bahaya"
Kata-kata Philip membuat kedua gadis itu terdiam ketika mereka berubah menjadi tenang, mereka sendiri adalah orang-orang pintar, sehingga mereka bisa menebak dengan sendirinya.
"Biasanya kalau ada kelompok yang masuk, sesuai peraturan di dunia ilahi, masing-masing kalian akan dipisahkan dan diberi tugas masing-masing "
"Tapi melihat 2 gadis keturunan dari garis keturunanku dan seorang anak laki-laki yang sangat berbakat, untuk kali ini aku turun tangan untuk campur tangan"
Mengatakan bahwa dia melihat ke arahku.
"Nak, tahukah kamu betapa terkejutnya aku, ketika mengetahui bahwa kamu memiliki kekuatan Warrior Tingkat Tinggi pada usia 11 tahun?"
"Apa!!!"
Vina dan Layla terkejut pada saat yang sama, menurut mereka saudara laki-laki mereka seharusnya hanya memiliki kekuatan Warrior Tingkat Rendah, lagipula aku tidak pernah bercerita bahwa aku memiliki tuan seorang Saint dan memperlihatkan kekuatanku yang sebenarnya.
"Bahkan di masaku, bakatmu jarang sekali"
"Makanya aku mau tanya ke kamu, nak apa kamu benar-benar mau menjalani ujian untuk kalian bertiga??"
"Ujian??, Agares, apa yang terjadi di sini?"
Kali ini kakakku Vina bertanya dan ekspresinya terlihat tidak bagus, sambil menghela nafas aku mendekati mereka berdua dan menjelaskan situasinya.
Aku bisa melihat kakakku Vina dan adikku Layla menjadi pucat ketika mendengar situasi mereka, Layla perlahan mulai menangis sementara Vina masih berusaha bersikap tegar.
Aku menarik Layla ke pelukanku saat dia mulai menangis ketakutan dan kesedihan, aku menepuk punggungnya untuk memberinya kenyamanan.
"Agares, aku tidak akan membiarkanmu melakukan ini"
Vina orang pertama yang memecah keheningan, dia memasang ekspresi serius yang sepenuhnya menyampaikan keyakinannya....tapi sayang sekali keyakinannya tidak berarti apa-apa bagiku saat ini!!!
Aku menatap langsung ke matanya seolah mencoba menakutinya tapi dia menatap lurus ke arahku bahkan dia tidak bergeming dengan sorot mataku.
Keheningan ini berlangsung selama beberapa saat sebelum aku tersenyum.
"Kakak, apakah kamu ingat apa yang aku katakan padamu 4 tahun lalu di pertandingan catur pertama kita?"
Pertanyaanku yang tiba-tiba membuatnya lengah, alih-alih menjelaskan, aku berdiri dan perlahan-lahan melepaskan Layla dari pelukanku yang sekarang tenang, lalu aku berjalan menuju leluhurku Philip.
"Leluhur aku ingin mengikuti tes untuk mereka berdua"
"Agares!"
"Kakak laki-laki!"
Mengabaikan teriakan kedua saudara perempuanku, aku melihat ke arah leluhurku.
"Apakah kamu yakin, aku tentu tidak ingin melihat bakat sepertimu disia-siakan"
"Aku yakin, dan bisakah kamu membantuku"
"Apa itu?"
"Jika aku gagal dan mati, bisakah kamu membuat kedua saudara perempuanku pergi dari dunia ini, karena aku yang sedang mengikuti tes jadi hanya aku satu-satunya yang terkena dampak kegagalan tersebut"
Ada keheningan beberapa saat sebelum Philip menjawab.
"Aku bisa melakukan itu tapi selama masa ujian kamu harus melindungi mereka berdua dan jika mereka mati di bawah perlindunganmu maka itu tanggung jawabmu"
Setelah berkata begitu tubuhnya mulai berubah menjadi ilusi dan menghilang
"Kamu punya waktu 5 menit untuk bersiap-siap"
Setelah itu dia benar-benar menghilang, aku menoleh ke arah kedua saudara perempuanku yang satu menatapku dengan khawatir dan yang lainnya dengan sedih.
"Kakak, aku bilang bahwa aku akan menjagamu, selalu ada untukmu, oleh karena itulah aku melakukan hal ini"
Sementara itu di luar dunia ilahi terjadi ketegangan, ketika Agares berusaha menyakinkan kedua saudara perempuannya, keadaan di luar dunia ilahi tidak terlihat baik.
Beberapa menit sebelumnya~~~~~
Di dalam ruangan yang ditinggalkan Agares sebelumnya, orang-orang di dalam masih terus berdebat
"Ibu, apakah tidak ada jalan lain?"
"Kalau ada, aku pasti sudah mengatakannya?"
Ketika mereka sibuk berdebat tiba-tiba mereka berhenti saat tiba-tiba melihat Siska menghilang dari ruangan itu, melihat hal ini orang-orang diruangan itu saling memandang, lalu mereka melihat bahwa raja berlari keluar dari ruangan tersebut.
Melihat hal ini semua orang mengikuti raja mereka keluar dari ruangan tersebut, dan mereka terus berlari sampai mereka mencapai sebuah ruangan dan melihat Siska sedang berbicara dengan Teresia yang berdiri di samping pintu dunia ilahi yang saat ini sedang terbuka.
Mereka dapat melihat bahwa saat ini wajah Siska sangat tegang.
"Apa yang terjadi, Teresia kenapa kamu membuka dunia ilahi?"
Raja yang pertama kali mengajukan pertanyaan, saat melihat semua orang di sekitarnya, Teresia ragu-ragu pada awalnya tetapi pada akhirnya dia menjawab dengan jujur.
"Aku membukakan pintu bagi Agares untuk membawa Vina dan Layla ke dalamnya"
"Apa!"
Mendengar ini Arcana bergerak ke arah Teresia dan menangkap bahunya
"Teresia, apa yang kamu lakukan??"
Arcana yang biasanya bersikap anggun menjadi tidak terkontrol, dia tidak percaya Agares akan melakukan hal seperti ini, saat Teresia merasakan tekanan di bahunya dia meringis kesakitan.
"Arcana hentikan, kamu menyakitinya"
Raja dengan cepat bergerak dan ikut campur untuk menjauhkan Teresia dari Arcana.
"Arcana tenanglah, Teresia tidak akan melakukan sesuatu tanpa alasan apapun, mari kita tanyakan dulu kenapa dia melakukan hal ini"
Ditarik oleh raja, Arcana berhasil menjernihkan pikirannya.
"Teresia, kenapa kamu melakukan ini?"
Raja bertanya
"Saya berhutang budi pada Agares, dan ketika dia meminta saya untuk membantunya memasuki dunia ilahi, dia menggunakan bantuan itu sebagai balasannya"
Teresia menjawab, tanpa malu-malu dia menyembunyikan fakta bahwa dia dipukul hingga menyerah, jawaban Teresia membuat semua orang di sana bingung.
Terutama raja, karena dia tahu bahwa putrinya bukanlah tipe orang bodoh yang melakukan tindakan apa pun tanpa memikirkan hasilnya.
Sayangnya dia tidak akan pernah tahu bahwa putri kesayangannya diperas untuk melakukan hal ini.
"Kalian berhenti berdebat, hal utama yang harus dilakukan sekarang ialah bergerak menuju ruangan yang terhubung dengan dunia ilahi untuk melihat apa yang terjadi"
Siska meredam ketegangan yang memuncak.
"Jika Agares melakukan ini, maka dia pasti punya alasannya, karena dia sudah masuk, yang bisa kita lakukan hanyalah melihat bagaimana kelanjutannya "
Sambil berkata begitu, dia berjalan sambil diikuti orang-orang yang berkumpul menuju ruangan khusus untuk menonton ujian di dunia ilahi, Teresia yang mengikuti dibelakang tiba-tiba merasakan aura dingin.
Dia kemudian melihat ke arah ibunya, ratu kerajaan Claudius, saat melihatnya sejenak dia merasakan aura kemarahan dan niat membunuh dari ibunya, Teresia menggelengkan kepalanya.
'Ini tidak mungkin, aku pasti sedang berhalusinasi, mungkin aku sedang stres gara-gara Agares?'
Sementara dia sedang tenggelam dengan pikirannya, ibunya mendekatinya dan berkata
"Ada apa Teresia, ada yang salah?"
"Tidak apa-apa ibu"
"Kamu tidak perlu merasa bersalah tentang hal ini, karena tidak ada orang di sini yang menyalahkanmu"
Ucap ratu dengan nada lembut, mendengar nada bicara ibunya Teresia tersenyum.
'Huh, bagaimana bisa aku berpikir negatif tentang ibuku, sepertinya stres benar-benar menghampiriku'
Seandainya saja Teresia mengetahui pikiran sesungguhnya yang ada di kepala ibunya dan melihat tangan yang diletakkan di dekat lehernya yang cukup untuk melakukan pembunuhan yang mulus.
Sementara itu, di dunia ilahi, waktu yang diberikan telah berakhir dan ujian akan segera dimulai, Agares berdiri dan menarik pedang dari sarungnya.
Pedang berwarna putih yang sangat indah dan terdapat motif rumit di sekitar ujung pedang tersebut, pedang Vanatis yang menjadi andalan dari Agares.
Pedang ini memiliki kualitas unik, pedang ini tergantung kekuatan yang memakainya, semakin kuat pemakainya semakin tajam pedang ini menjadi, pedang ini dia dapatkan dari Maya saat dia pertama kali berkunjung ke tokonya, awalnya dia berniat untuk membeli namun Maya bersikeras untuk memberinya secara gratis.
Saat memikirkan tuanku, sedikit rasa merinding menjalar ke punggungku, lagipula baru-baru ini aku menemukan karakter unik dari tuanku.
Seorang guru yandere yang terlalu protektif.
Ada tanda-tanda sebelumnya tapi aku mengabaikan, sampai suatu hari saat latihan aku diminta untuk melawan binatang buas untuk meningkatkan kemampuanku.
Selama pelatihan aku mendapat pukulan beberapa kali dan mendapat beberapa goresan, jadi setelah pelatihan aku mulai pulang, tetapi dalam perjalanan aku lupa sesuatu dan kembali ke toko tuanku untuk mengambilnya.
Ketika aku sampai di toko, aku tidak melihat tuanku, jadi aku menuju ke hutan tempat pelatihan tersebut dan melihat apakah dia ada di sana, lalu aku pergi ke sana menggunakan alat ajaib yang aku beli dari toko sistem.
Item : Selimut Ruang
Deskripsi : Selimut yang dibuat oleh Dwarf legendaris Murry, dia telah menggunakan alat ajaib ini untuk membunuh musuh-musuhnya.
Kegunaan : dengan memasok Mana ke selimut ini akan membuat tubuhmu tidak terlihat seperti ada di dimensi lain, jadi tidak ada yang bisa merasakanmu saat kamu berada di dekat mereka, alat ini akan terus berfungsi selama kamu terus-menerus menyediakan Mana ke selimut ini.
Biaya : 150.000 Kasih Sayang
Ini memang item yang bagus untuk bersembunyi.
Setelah diaktifkan kamu akan menjadi seperti hantu, itu seperti kamu ada di dunia ini tetapi tidak ada yang tahu kamu ada di sana, kamu bisa bergerak menembus dinding dan semacamnya.
Harta yang sangat berguna untuk melarikan diri dari kejaran musuh, satu-satunya kelemahan ialah item ini tidak dapat digunakan untuk bertarung dalam bentuk ini.
Jadi setelah aku mengaktifkannya, aku kembali ke hutan untuk mengujinya, cara paling efektif mengujinya dengan seseorang kekuatan tingkat Saint.
Sesampai disana pemandangan yang kulihat hampir membuatku takut setengah mati, tuanku yang anggun berdiri disana menyiksa spesies hewan yang telah menyakitiku, ekspresi dan kata-kata yang keluar darinya hampir membuatku memiliki sebuah ide untuk melarikan diri dari benua ini.
"Heh, kamu berani melukai kulit muridku"
"Kulitnya yang murni dan nyawanya tidak dapat dibandingkan oleh sampah sepertimu"
"Ahhh, tatapan matanya yang polos dan penuh kasih sayang ke arahku, aku tidak pernah bisa puas melihat hal itu"
"Umm❤️, sepertinya aku agak basah memikirkan dia"
Dan sebelum aku dapat mendengar apa pun lagi, aku lari dari tempat itu karena tidak mampu menahan pemandangan kejam penyiksaan yang aku saksikan, aku mengalami mimpi buruk keesokan harinya.
Setelah penelitian singkat dan pembelian informasi dari sistem, aku sampai pada jawaban atas cintanya yang menyimpang dan terlalu protektif dan jawaban yang kudapat membuatku bingung.