Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan masuklah dua gadis, yang satu berambut perak dan yang satunya berwarna emas, mereka ialah Amelia dan Tania.
Mereka telah berubah beberapa tahun ini, keduanya telah tumbuh lebih tinggi, aura yang mereka miliki benar-benar berubah, aura ketenangan dan percaya diri menyelimuti mereka berdua.
"Tuan, kenapa kamu selalu berada di kamar, kenapa kamu tidak keluar dan bermain bersama kami"
"Iya, kami akan senang jika kamu bisa keluar dan mencari suasana baru"
Amelia yang masuk dan berbicara diikuti oleh Tania dibelakangnya.
NAMA : Amelia
JENIS KELAMIN : Perempuan
USIA : 12 Tahun
RAS : Manusia
BAKAT : 8/10
KEKUATAN : Warrior Tingkat Rendah
JULUKAN : Petarung Gila
CINTA : 100%
DESKRIPSI : Selalu mencari cara untuk mendapatkanmu sepenuhnya - anda adalah cahaya dalam hidupnya - dia menganggap jiwa dan tubuhnya hanya untuk dirimu
KESULITAN : Tidak ada kesulitan yang berarti.
NAMA : Tania
JENIS KELAMIN : Perempuan
USIA : 12 Tahun
RAS : Manusia
BAKAT : 8/10
KEKUATAN : Warrior Tingkat Rendah
JULUKAN : Penyihir Kekacauan
CINTA : 100%
DESKRIPSI : Meskipun dia terlihat dingin diluar, sebenarnya dia sangat menyayangimu, dia haus dengan kasih sayangmu - dalam hatinya posisimu tak tergoyahkan
KESULITAN : Tidak ada kesulitan yang berarti.
Perasaan Amelia dan Tania kepadaku telah tumbuh besar, hal ini terjadi karena dukungan yang kuberikan kepada mereka.
Dua tahun yang lalu ketika mereka belum membangkitkan garis darah mereka, mereka mengalami putus asa, tetapi aku berada di samping mereka dan memberi dukungan kepada mereka sepenuhnya, lalu saat mereka bisa bangkit dari keterpurukan dan membangkitkan garis darah mereka, aku mendapatkan lonjakan kasih sayang dari mereka.
Untuk kebangkitan garis darah Sasa dan Indri, aku membutuhkan tantangan tersendiri, karena pada saat itu aku, Sasa dan Indri tiba-tiba di kirim di tengah hutan dan harus bertahan hidup selama 3 hari, banyak rintangan yang harus kita lalui, bahkan aku hampir mati bila tidak di selamatkan oleh alter egoku.
Meskipun aku sering berdebat dengannya, namun tidak bisa dipungkiri bahwa dalam keadaan terdesak alter egoku akan menolongku.
Ibuku sebenarnya sangat terkejut melihat orang-orang di sekitarku berhasil membangkitkan garis darah mereka, seharusnya memiliki satu orang dengan bakat seperti mereka akan menjadi suatu berkah, tetapi saat ini ada 5 orang berbakat di sekitarku, maka dari itulah ibuku tidak bisa berhenti tersenyum untuk beberapa waktu.
Untuk saat ini Sasa dan Indri melakukan tugas khusus dari Tasya, aku tidak tahu tugas apa yang dilakukan oleh mereka.
Aku meletakkan dokumenku dan melihat waktu, karena sudah sore lalu aku berdiri dan bermaksud untuk beristirahat dari pekerjaanku.
Aku mulai berjalan dan tiba-tiba Amelia dan Tania datang ke sampingku dan memegang bahuku, Amelia di sebelah kananku dan Tania di sebelah kiriku, payudara mereka yang masih berkembang menempel di tanganku.
"Hai para gadis, apa yang kalian lakukan?"
"Kami hanya memberimu dukungan untuk berjalan"
"Ya benar, hanya sekedar memberi dukungan"
Amelia berbicara dan Tania berusaha meyakinkannya.
"Heh, menurut kalian aku ini sudah tua sehingga butuh dukungan untuk berjalan?"
"Ya itu benar" ucap Amelia sambil cekikikan.
Tiba-tiba aku merasakan pelukan dari belakang dan sebuah suara terdengar.
"Kalian berdua jangan asal memeluk tuan, nanti bisa membuatnya kesal"
"Reina, kamu tidak punya hak untuk berbicara di sini, dan kamu selalu bersama tuan saat kita berlatih"
"Iya benar, kamu selalu bersamanya, sekarang saatnya kami menghabiskan waktu bersamanya"
Percakapan seperti ini terus berlanjut di antara mereka bertiga.
'Hei, aku masih di sini, bisakah kalian meributkan hal ini saat tidak ada aku'
Ini adalah salah satu masalah yang muncul saat kasih sayang mereka bertambah kepadaku, mereka secara terbuka mulai menunjukkan kasih sayang mereka kepadaku tanpa menyembunyikannya.
Ada kalanya ibuku mengolok-olokku tentang hal itu, ditambah lagi ada rumor kecil yang beredar bahwa aku adalah seorang playboy.
Aku belum membalas perasaan mereka tapi mereka bersikeras untuk merebutkanku, tentu saja aku tidak akan menolak wanita secantik mereka, tapi waktunya belum tepat.
Tapi ada hal yang cukup membuatku penasaran, cinta adikku sudah mencapai 100% tapi cintanya masih berstatus cinta saudara.
Aku tidak tahu perkembangan apa yang akan terjadi di masa depan, namun itu membuatku cukup tertarik.
Aku melepaskan tanganku dari genggaman Amelia dan Tania, tanganku memegang pinggang mereka, gerakanku yang tiba-tiba mengagetkan mereka.
"Tuan?" Mereka berdua bertanya kepadaku.
Tanpa menjawabnya aku memberikan senyuman misterius lalu tiba-tiba memberikan kecupan pada pipi Amelia dan Tania yang membuat mereka berdua tercengang.
"Tuan, k-kamu"
Kedua gadis itu menatapku terkejut, ini adalah pertama kalinya aku menanggapi rayuan mereka, dan kemudian mereka tiba-tiba tersipu karena ciuman itu.
Saat aku sedang menikmati tatapan malu-malu mereka berdua, aku merasakan aura cemburu yang sangat besar datang dari belakangku, aku menoleh ke belakang dan melihat Reina yang sedang cemberut, senyum kecut muncul di bibirku, lalu aku melepaskan kedua gadis itu dari pelukanku dan berbalik.
Tanpa memberinya waktu untuk bereaksi, aku menarik Reina ke pelukanku dan memberikan ciuman di pipinya, saat ini aku dikelilingi 3 gadis cantik di sekitarku yang sedang tersipu malu.
Lalu seorang pelayan tiba-tiba berlari ke dalam kamarku.
"Tu-tuan muda!, nona tertua di-dia"
Sebelum pelayan itu menyelesaikan perkataannya, aku sudah berlari menuju kamar saudara perempuanku, saat memasukinya aku disambut dengan pemandangan kedua saudara perempuanku yang terbaring di tempat tidur dan kesakitan.
"Ibu, apa yang terjadi?"
Aku langsung bertanya tentang situasinya kepada ibuku, ada banyak tabib di ruangan itu yang menangani situasi tersebut.
"Huh, kedua saudara perempuanmu sedang mengalami proses kebangkitan garis darah mereka"
Aku bisa melihat saat ibuku mengatakan hal ini, tidak ada kebahagiaan dalam ekspresinya, yang ada hanya ketakutan dan ketidakberdayaan.
'Keduanya sekaligus?, bagaimana mungkin?'
Aku sebenarnya tahu bahwa kedua saudara perempuanku memiliki garis darah tersembunyi, tetapi mereka seharusnya tidak membangkitkan bersama-sama.
Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk membangkitkan garis darah mereka, apalagi kita tidak akan tahu akan membangkitkan garis darah seperti apa.
Keluarga Pendragon memiliki sejarah yang panjang, mungkin akan ada beberapa garis darah legendaris yang akan kita miliki, namun hal tersebut memerlukan kondisi tertentu untuk membangkitkannya.
Di dalam game kakakku Vina akan membangkitkan garis darah komandan perang, yang mana dia akan memiliki kemampuan khusus yang akan menimbulkan ketakutan di medan perang, itu akan sangat bermanfaat dalam memimpin suatu perang, dan dia juga akan membangkitkan jurus pedang khusus untuk dirinya sendiri.
Tapi tidak mudah untuk membangkitkan garis darahnya, karena dia harus mendapatkan izin khusus dari dunia ilahi.
Dunia ilahi ialah dunia yang diciptakan oleh para dewa untuk pelatihan bagi keturunannya.
Para dewa sering kali mengirim keturunannya di dunia ilahi, ini mereka lakukan agar keturunan mereka bisa hidup mandiri tanpa tergantung dengan orang tua mereka.
Pintu dunia ilahi tersebar di seluruh dunia, dan Kerajaan Claudius memiliki akses ke dunia ilahi tersebut.
Konon katanya, seseorang bisa memasuki dunia ilahi hanya sekali saja.
'Di dalam game ibuku harus mengorbankan dirinya agar bisa mendapatkan pengakuan dari dunia ilahi'
Namun aku tidak mungkin membiarkan hal itu terjadi, aku harus melakukan sesuatu.
Masuk ke kamar aku menghampiri kakak perempuanku yang sedang berbaring di tempat tidur, dia telah banyak berubah dalam 4 tahun ini, wajahnya yang terlihat imut perlahan berubah menjadi cantik.
Aku bisa melihat dia kesakitan, matanya tertutup rapat dan dia terus menggeliat di tempat tidur, lalu aku melihat ke arah adik perempuanku.
Dia juga telah tumbuh dewasa selama bertahun-tahun ini, dia kehilangan sedikit pipi chubbynya, terlihat menjadi lebih imut, saat ini dia berbaring di tempat tidur, rambut hitamnya tergerai di tempat tidur, dia tampak seperti peri yang sedang tidur.
Menurut ingatanku adik perempuanku akan membangkitkan garis darah khusus yang berkaitan dengan peri, dia akan menjadi sangat baik dalam pengendalian elemen.
Di dalam permainan, protagonis harus membantunya bertahan dari cobaan yang dialaminya saat membangkitkan garis darahnya, dan bertarung untuknya di dunia ilahi, begitulah cara protagonis mendapatkan cinta kakak perempuanku dan adik perempuanku, dan kejadian itu seharusnya terjadi saat adik perempuanku berusia 16 tahun.
'Sepertinya cerita dalam game sudah melenceng dari cerita aslinya, apakah ini karena diriku'
Saat aku melihat kedua saudara perempuanku terbaring di tempat tidur dan tampak kesakitan, sebuah kenangan tiba-tiba mulai muncul di dalam diriku.
Kenangan tentang kakak perempuanku yang berambut violet, dia akan bertingkah keras di luar namun lembut di dalam, wajahnya yang angkuh dan ekspresi kekanak-kanakan tampak mengalir di dalam pikiranku.
Lalu seorang gadis kecil berambut hitam memasuki pikiranku, gadis yang selalu melekat padaku, dia adikku yang menginginkan kehangatan dalam hidupnya, semua itu seakan mengalir begitu saja dalam pikiranku.
Lalu aku memejamkan mata dan mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diriku.
Tiba-tiba tanganku digenggam, aku membuka mata dan memandang ke arah ibuku, dia masih menyunggingkan senyum lembutnya.
"Jangan khawatir Agares kecil, ibumu ada di sini, tidak akan terjadi apa-apa pada mereka berdua"
Namun aku bisa melihat sorot matanya yang gemetar dan raut ketakutan yang tidak mudah untuk disembunyikan dariku, aku mendekati ibuku dan memeluknya.
Dan dia membalas dengan memelukku lebih erat, aku melihat ke arah kedua saudara perempuanku yang sedang tidur dan kesakitan, perlahan tekad mulai mengalir dalam diriku.
'Apa pun yang terjadi, aku akan melindungi kalian berdua, apa pun itu resikonya'
Setelah aku mengucapkan sumpah di dalam hatiku, tiba-tiba aku merasakan darahku mendidih seolah-olah ada sesuatu yang tersembunyi berusaha untuk bangkit.
[Ding...!]
[Selama masa-masa sulit, kamu tetap teguh memilih untuk melindungi keluargamu dan memilih untuk bergerak sesuai dengan keadilanmu]
•Garis darah yang tertidur di dalam diri anda merespon tindakan anda, mereka mendorong anda untuk bergerak maju dan memenuhi keinginan anda.
Pencarian khusus diaktifkan:
> Garis Darah: Pahlawan Tersembunyi
> Kesulitan: SSS
> Deskripsi: Pahlawan tidak dilahirkan tetapi dibuat, pilihan anda untuk menyelamatkan keluarga anda telah dirasakan oleh garis darah anda, jadi ikuti keinginan anda sampai akhir.
• Bantu dan selamatkan kedua saudara perempuan anda dalam membangkitkan garis darah mereka
> Hadiah: kebangkitan garis darah tersembunyi anda
Saat membaca informasi itu aku tercengang, aku tidak menyangka tingkat kesulitannya akan SSS.
Apakah aku akan pergi berperang atau apa karena tingkat kesulitannya tidak masuk akal.
Tetapi karena harus aku lakukan untuk menyelamatkan kedua saudara perempuanku dan untuk kebangkitan garis darahku menjadi bonus bagiku, meskipun aku hampir 4 tahun telah mencoba banyak cara untuk membangkitkan garis darahku, namun tetap tidak berhasil, bahkan aku telah membeli pil di sistem untuk membangkitkan garis darah, namun tetap tidak berhasil.
Prioritas utamaku saat ini menyelamatkan kedua saudara perempuanku.
Saat itulah 3 gadis yang kutinggalkan di kamarku telah tiba, mereka memasuki ruangan dengan cepat mengetahui situasinya.
Mengetahui apa yang terjadi, mereka dengan cepat bergerak untuk menghiburku, mereka sendiri memiliki kesan yang baik terhadap kedua saudara perempuanku, karena mereka tidak bersikap sombong kepada mereka bertiga.
"Ibu, kenapa kita tidak menggunakan ruang teleportasi untuk pergi ke istana, orang-orang di sana mungkin tahu lebih banyak tentang kebangkitan garis darah"
"Aku sudah menghubungi pamanmu, mereka sedang menyiapkan ruang teleportasi, kita akan berangkat dalam 5 menit"
Setelah itu kami memindahkan kedua saudara perempuanku ke tandu dan dibawa ke ruang teleportasi, aku membiarkan para gadis tinggal di mansion.
Aku berdiri di lingkaran teleportasi dan setelah beberapa detik lingkaran itu mulai menyala, jadi aku harus memejamkan mata, ketika aku membuka mataku lagi kami sudah berada di ruangan yang jauh lebih besar.
Ada beberapa penyihir berdiri di sekitar kami saat kami tiba di sini, beberapa orang yang bersiaga dengan cepat mulai bergerak, mereka mulai memeriksa kedua saudara perempuanku.
Saat ini di dalam istana Claudius, raja, ratu, ibuku, beberapa orang dan aku berkumpul di dalam sebuah ruangan.
"Ibu, bisakah kamu ceritakan kepada kami tentang situasinya"
Raja berbicara dengan hormat kepada seorang wanita cantik berambut perak dan memiliki mata hijau, wanita itu ialah Siska Claudius, dia saat ini mengenakan gaun berwarna perak seperti rambutnya, tidak lupa sebuah pita berbentuk kelinci berada di rambutnya.
"Ini benar-benar luar biasa, membayangkan kedua gadis itu akan membangkitkan garis darah mereka, yang satu menghasilkan kekuatan militer yang besar dan yang lainnya menghasilkan kekuatan unsur"
"Generasi anak-anak ini sungguh luar biasa"
Siska menghela nafas bahagia sekaligus menyesal, bahagia karena bakat mereka, menyesal karena mereka mungkin tidak bisa memenuhi persyaratan untuk kebangkitan.
Melihat Arcana anak perempuannya yang telah melalui banyak hal, dia ragu apakah dia harus berbicara tetapi pada akhirnya memutuskan untuk jujur.
"Anakku sayang, bagi mereka untuk bangkit sepenuhnya mereka harus masuk ke dalam dunia ilahi dan mendapatkan persetujuannya, tetapi dengan situasi mereka saat ini, peluang mereka untuk berhasil adalah 0%"
Kata-kata yang diucapkan Siska membuat ruangan itu menjadi sunyi, bahkan ratu yang biasanya berwajah dingin mengerutkan keningnya, Arcana memucat sepenuhnya dan hampir jatuh ke tanah.
Tapi aku ada di sana dan aku menangkapnya, memberinya dukungan, setelah itu aku berbicara.
"Tidak bisakah mereka untuk memilih tidak membangkitkan garis darah mereka?"
"Itu tidak bisa, jika mereka memilih untuk tidak membangkitkannya maka mereka akan mengalami kelumpuhan"
Siska lalu menghela nafas, dia melihat ke arah cucu laki-lakinya yang saat ini menggendong ibunya, dia melihat cucu laki-lakinya dengan tatapan kasih sayang.
Dia senang tidak ada dampak negatif yang terjadi kepada cucu laki-lakinya sejak insiden penculikan yang menimpanya.
"Apakah ada metode lain?"
Gray yang berbicara kali ini, Siska sedikit ragu sesaat tetapi dia tetap berbicara.
"Ada metode lain namun membutuhkan resiko yang sangat tinggi untuk mewujudkannya"
Dia kemudian berbicara tentang metode menggunakan kekuatan hidup Arcana untuk mendukung garis darah Vina dan Layla, yang langsung aku tolak.
"Tidak, aku tidak mungkin menyetujuinya, jika kamu mau, kamu bisa menggunakan kekuatan hidupku, bukan milik ibuku"
Kata-kataku yang penuh tekad menyebabkan orang-orang di ruangan tersebut terkejut.
"Sayang, aku juga tidak menyetujui metode ini" ucap Siska sambil menatap Agares dengan senyum pahit.
Ketika aku akan berdebat lebih lanjut, ibuku meletakkan tangannya pada pundakku.
"Ibu, kamu tidak perlu khawatir, aku akan melakukan sesuatu"
Aku dengan marah meninggalkan ruangan tersebut.
'Sepertinya aku tidak punya pilihan lain selain menggunakan cara itu'
Sebenarnya ada metode yang lebih sederhana untuk menyelesaikan masalah ini, yaitu dengan meminta satu orang membawa kedua saudara perempuanku untuk menjalankan pengakuan di dunia ilahi untuk mereka berdua.
Pintu dunia ilahi yang berada di kerajaan Claudius pada dasarnya dilindungi oleh kerajaan Claudius sejak jaman kuno dan anggota keluarga kerajaan memiliki hak istimewa untuk membuka dunia ilahi menggunakan setetes darah mereka.
Menurut rumor terdapat harta dan senjata ajaib di dunia ilahi, bila kita beruntung akan mendapatkannya secara tidak terduga.
Tapi masalahnya seseorang hanya diperbolehkan memasuki dunia ilahi satu kali saja, dan orang-orang yang tadi berkumpul di ruangan sudah pernah memasuki dunia ilahi, apalagi di dunia ilahi sangat berbahaya.
Seseorang bisa mengalami kematian saat memasuki dunia tersebut, tingkat bahayanya tidak main-main, dan di dunia ilahi terdapat ujian yang akan menyesuaikan dengan tingkat kekuatan kita.
Bila aku memasuki dunia ilahi bersama kedua saudara perempuanku, pada dasarnya aku akan melakukan ujian untuk 3 orang karena kedua saudara perempuanku saat ini tidak bisa bergerak, pada dasarnya aku menjemput maut.
Aku bergerak menuju ruangan tempat kedua saudara perempuanku berada, saat masuk ke sana ada beberapa pelayan yang berusaha semaksimal mungkin menjaga mereka.
Di ruangan itu juga ada Teresia yang duduk di sebelah kedua saudara perempuanku dengan ekspresi khawatir, Teresia juga telah banyak berubah, tidak hanya dia menjadi lebih cantik, seluruh aura di sekelilingnya juga berubah, dia memberikan kesan wanita yang kuat dan percaya diri.
Setelah masuk aku berbicara
"Semua pelayan di dalam ruangan harus pergi, aku perlu berbicara secara pribadi dengan Yang Mulia Teresia"
Setelah aku berbicara, semua pelayan di ruangan itu keluar.
Agares, ada apa?"
"Sebelum aku berbicara, bisakah kita pindah ke tempat yang lebih pribadi"
Saat aku mengatakan demikian, aku menunjuk ke sebuah ruangan yang terhubung dengan ruangan ini, dia menatapku sebentar sebelum akhirnya mengangguk, saat memasuki ruangan itu tiba-tiba ruang sekitarku retak.
Sepanjang jalan aku melihat padang pasir yang tidak terhingga batasnya, dan disepanjang jalan tertanjap pedang yang tidak terhitung.
Lalu aku melihat singgasana dan duduk seorang pria berusia 16 tahun memiliki rambut perak dan mata biru, pria tersebut memiliki wajah yang sama denganku, mungkin itu penampilanku di masa depan saat berusia 16 tahun, yang membedakan aku dan pria tersebut ialah warna rambut dan mata.
Pria tersebut menyeringai saat melihatku, dan aku bisa melihat bahwa dia menatapku dengan tatapan meremehkan.
"Siapa kamu?"
"Aku adalah kamu dan kamu adalah aku" ucap pria tersebut sambil memainkan sebuah pedang yang tiba-tiba berada di tangannya.
"Apa maksud perkataanmu?"
"Huh, Zeldris inilah yang membuatmu mati di kehidupan sebelumnya, kamu terlalu naif dalam menghadapi dunia"
"Zeldris? Namaku Agares bukan Zeldris"
"Cih, sepertinya luka lamamu belum sembuh hingga ingatanmu belum kembali" ucap pria tersebut sambil mengendus dengan tidak senang.
Lalu dia menjentikkan jarinya, dan tiba-tiba rasa sakit yang sangat mengerikan menggerogoti kepalaku.
Tak lama setelah itu Agares tak sadarkan diri.
Bila seseorang melihatnya secara teliti akan menyadari bahwa mata Agares berubah menjadi merah darah, dan aura yang dia keluarkan membuat orang disekitarnya tidak nyaman.
"Teresia, aku ingin kamu diam-diam membawaku dan saudara perempuanku ke dalam dunia ilahi"
"Apa!!, apa kamu gila?"
Teresia langsung memahami niatku, dan dia sangat menentang keputusanku.
"Aku tidak setuju, kamu akan mati bila masuk ke dunia ilahi"
"Teresia, aku tidak selemah yang kamu kira"
Saat mengatakan demikian, Agares mengeluarkan Mana yang berada di tubuhnya, dan perasaan menindas muncul di ruangan tersebut.
"Ka-kamu, bagaimana?"
Meskipun dia tidak tahu persis tingkat kultivasi Agares, dia tahu bahwa Agares memiliki kekuatan di atasnya, dia yang bangga memiliki kekuatan Warrior Tingkat Menengah di usia 14 tahun, namun masih kalah dengan Agares yang masih berusia 12 tahun.
Apa lagi dia sudah membangkitkan garis darahnya sebagai seorang penguasa, dan dia memiliki sumber daya yang luas untuk perkembangan kekuatannya, namun kekuatannya masih dibawah Agares, ini telah memberikan pukulan besar pada harga dirinya.
Tapi dia berhasil menenangkan dirinya dengan cepat.
"Tidak peduli seberapa kuatnya kamu, itu terlalu berbahaya, aku tidak akan membiarkanmu"
"Kamu tidak punya hal melarangku"
Kata-kata Agares membuatnya marah, dia mengeluarkan Mana untuk memobilisasi mantranya, tapi sebelum dia bergerak, Agares bergerak lebih cepat darinya, dalam sekejap mata Agares muncul di depannya.
Agares menyandung kakinya, mengunci tangannya ke belakang tubuhnya dan memaksanya untuk berlutut, menekannya menggunakan Mana'nya, saat ini Agares memaksa Teresia berlutut dengan Mana'nya di tekan.
"Ka-kamu, apa kamu tidak takut akibatnya melakukan hal ini kepadaku?"
Teresia meraung marah dan malu, dia seorang putri kerajaan yang memiliki status terhormat dipaksa berlutut seperti ini.
Namun Agares memiliki wajah dingin, seolah-olah dia tidak peduli apapun.
"Aku tidak peduli apapun asal dapat menyelamatkan kedua saudara perempuanku dari kematian"
Agares balas membentaknya dan meningkatkan Mana'nya untuk menekannya, kata-kata Agares cukup menyebabkan jantungnya berdetak lebih cepat, kehadiran Agares yang mendominasi membuat hasrat tersembunyinya terungkap.
"Aku tidak peduli dan aku tidak akan mengijinkanmu"
Teresia dengan keras kepala menjawab.
Saat melihat betapa keras kepalanya dia, Agares tidak menunjukkan ekspresi marah.
Alter ego Agares yang saat ini mengendalikan tubuh Agares sepenuhnya mengetahui bahwa Teresia memiliki sifat keras kepala, dan hampir mustahil untuk mengubah pikirannya bila dia sudah memutuskannya.
"Kamu tidak ingin mendengarkanku ya..."
"Agares?"
Sebuah senyum cemooh muncul di wajah Agares, dan Teresia merasakan firasat buruk menghampirinya, dia bisa merasakan bahwa Agares sangat berbeda dari biasanya.
"Ap-apa yang akan kamu lakukan?"
"Hanya hal kecil, aku hanya akan menghukummu"
Mendengar kata-kata Agares, mata Teresia terbuka lebar, dia tidak percaya apa yang dia dengar, apakah ini Agares yang sama yang dia kenal?
"Menghukumku?"
"Ya, kau adalah gadis nakal yang perlu dihukum"