Chereads / Reinkarnasi Di Dunia Game / Chapter 5 - Arcana dan Maya Bertemu

Chapter 5 - Arcana dan Maya Bertemu

POV : Arcana

Saat ini aku sedang memeriksa dokumen tentang pangkat seorang duke, sejak kematian suamiku, hanya aku yang memegang pekerjaan ini.

Memikirkan tentang suamiku, Agares terlintas di benakku, akhir-akhir ini anak laki-lakiku telah tumbuh menjadi dewasa, memikirkan tentang dia, aku ingat laporan yang diberikan tentang perjalanannya ke luar mansion.

Agares ingin menjadi pengguna pedang 'untuk melindungi dan menghancurkan musuh-musuh yang menyakiti keluarganya kah!'

Dia seperti ayahnya, tanpa sadar senyuman muncul di bibirku.

'Huh, dia tumbuh begitu cepat tanpa aku sadari'

'Aku perlu menyelidiki wanita pemilik tokoh itu, Tasya mengatakan bahwa dia permaisuri pedang, tapi aku tidak yakin bahwa dia benar-benar permaisuri pedang'

Dan anakku yang idiot itu ingin belajar memasak untukku, aku tertawa kecil mendengarnya, anak laki-lakiku itu berhati lembut.

Saat aku sedang berpikir, tiba-tiba aku merasakan kehadiran di kamarku, aku melompat dari tempat dudukku dan mulai membuat perisai.

Seseorang yang bisa memasuki ruanganku tanpa aku sadari sama sekali, pasti bukan orang sederhana.

Lalu aku melihat di hadapanku, seorang wanita mengenakan gaun one piece yang menutupi seluruh tubuhnya, kerudung yang menutupi wajahnya, rambut peraknya seperti salju tergerai di punggungnya, wanita ini memancarkan aura anggun.

'Dia!!'

Tiba-tiba aku merasakan perasaan yang mengerikan, seolah olah dunia sedang menekanku, sebagai seseorang yang pernah ke medan perang, aku bisa langsung mengetahuinya bahwa aku sama sekali bukan tandingannya.

'Seorang Saint'

Saat pada sampai kesimpulanku, aku menatapnya dengan hormat, seorang Saint adalah orang-orang yang mampu mempengaruhi dunia.

"Apa yang diinginkan oleh seorang Saint dariku?"

Aku bertanya dengan nada hormat

Dia dengan acuh tak acuh melambaikan tangannya

"Jangan tegang, aku di sini bukan untuk membunuhmu atau apa pun"

"Aku datang ke sini untuk memenuhi satu hal, aku ingin menjadikan putramu sebagai muridku"

"Apa!!" aku berseru dengan terkejut.

'Seorang Saint ingin mengambil putraku sebagai muridnya'

Seseorang menjadi murid seorang Saint adalah peristiwa yang sangat besar, bahkan seorang murid Saint akan sangat dihormati dan dimuliakan oleh raja atau kaisar, menjadi murid Saint yang secara tidak langsung menerima perlindungan dari seorang Saint.

Aku mencoba mengendalikan emosiku dengan menarik napas dalam-dalam, setelah beberapa menit aku berhasil mengendalikan diriku, namun jantungku masih berdebar kencang.

"Mengapa kamu ingin mengambil anakku sebagai muridmu?"

Seorang Saint tidak akan mengambil seseorang menjadi murid tanpa memiliki hal istimewa tentangnya.

'Apa yang menjadi istimewa dari putranya??'

Alih-alih menjawabku, dia melihatku dari atas ke bawah dengan tatapan bertanya-tanya

"Kamu tidak tahu??"

"Tahu apa?"

"Bahwa putra anda telah berhasil membentuk inti Mana-nya, bahkan dia telah mencapai tingkat kekuatan warrior level rendah dan inti Mana-nya memiliki kualitas tinggi"

Keheningan....

"Haa, sepertinya tidurku kurang nyenyak, akhir-akhir ini aku juga mulai mendengarkan banyak hal aneh"

"Hem, aku tidak bercanda"

Aku linglung sejenak dan menatap langsung ke matanya seolah menayangkan apa yang kudengar itu benar dan aku menerima anggukan darinya, kali ini aku benar-benar terperangah.

'Kenapa aku tidak menyadari hal ini??'

Aku duduk di kursiku untuk menenangkan diriku, aku mencoba mengendalikan emosiku dengan menarik napas dalam-dalam, setelah beberapa menit aku mendapatkan kembali ketenanganku.

'Anakku memiliki bakat yang luar biasa dan aku tidak mengetahuinya, apakah aku ibu yang buruk??'

Menyingkirkan pemikiran seperti itu, aku mulai fokus pada topik yang ada, seorang Saint ingin menjadikan putraku sebagai muridnya, itu akan memberikan perlindungan dan banyak manfaat lain yang dia dapatkan.

"Permaisuri pedang, apakah putraku memiliki bakat untuk mewarisi ilmu pedang anda?"

"Jangan khawatir, bakat anakmu dalam hal berpedang sangat luar biasa"

Mendengar itu aku menghela nafas

"Aku tidak masalah kamu menjadi guru Agares, tapi Agares harus menyetujuinya"

"Baiklah, aku juga tidak masalah"

Dengan itu dia menghilang dari hadapanku, baru pada saat itulah aku dapat menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri dan kemudian aku menyadari bahwa aku dipenuhi keringat.

'Berurusan dengan seorang Saint memiliki tekanan mental yang luar biasa, aku harus mandi, banyak keringat di badanku'

Dengan itu aku menuju ke kamar mandi.

POV : Agares

"Katakan ahhhh"

Saat ini aku sedang menyuapi adik perempuanku dan memikirkan cara untuk meningkatkan kekuatanku, karena di dunia ini kekuatan hal yang segalanya, sebisa mungkin aku ingin secepatnya menjadi kuat.

Tiba-tiba aku merasakan tarikan di bajuku dan aku melihat bahwa adikku yang melakukannya sambil menatapku.

"Apa???"

"U-um kakak bisakah aku tidur denganmu hari ini?"

"Iya tidak apa-apa"

Sejak pertama kali tidur denganku, Layla sering kali datang dan tidur denganku, bagiku tidak ada masalah tentang hal itu, jadi aku selalu menyetujuinya.

Saat itulah aku mendapat panggilan dari ibuku, jadi aku menuju ke arah ruangannya, memasuki ruangan ada orang lain, itu tidak lain ialah Maya Bienveillance.

Saat aku masuk, dua pasang mata bergerak ke arahku, sambil tersenyum aku berlari ke pelukan ibuku sambil memeluknya.

"Ada apa ibu?"

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin kamu bertemu seseorang"

Mengatakan demikian dia menunjuk ke arah Maya Bienveillance yang duduk di kursi.

"Kakak, kita bertemu kembali dan apa yang kamu lakukan disini??"

Aku cukup yakin melihat bibir ibuku bergerak-gerak, saat aku memanggil Maya dengan sebutan kakak.

"Tidak apa-apa, aku hanya datang untuk bertanya padamu, apakah kamu tertarik belajar ilmu pedang dariku?"

"Belajar ilmu pedang?"

Aku menoleh ke arah ibuku dengan bingung, seolah tidak mengerti apa yang dia katakan padaku.

"Apakah kamu tahu siapa kakak perempuan di depanmu ini?"

Ibuku bertanya padaku

Meskipun aku sudah tahu identitas Maya sebenarnya, namun aku tetap menggelengkan kepalaku mendengar pertanyaan dari ibuku.

"Orang di depanmu ialah permaisuri pedang, seorang Saint"

"Apa!"

Aku berteriak terkejut

Aku menoleh ke arah Maya Bienveillance, mataku menunjukkan kekaguman padanya, melihat ini Arcana merasakan perasaan agak masam di hatinya, seolah olah cinta putranya perlahan lahan dihisap darinya.

Melihat kekagumanku, Maya tersenyum senang

'Bagus, sepertinya aku menemukan seorang murid dengan tepat' pikirnya.

"Apakah kamu benar-benar permaisuri pedang, dan maukah kamu benar-benar mengajariku menjadi sangat kuat seperti kamu"

Aku bertanya dalam kegembiraan

"Jika kamu menjadi muridku, tentu saja aku akan mengajarimu untuk menjadi kuat sepertiku"

Aku mengangguk kegirangan, seolah olah aku tidak sabar untuk menganggapnya sebagai guruku, melihatku mengangguk dengan begitu mudahnya, senyum Maya melebar.

"Baiklah, mulai besok aku akan menjadi gurumu"

Keesokan paginya setelah belajar memasak dengan Rifle(Minerva), aku pergi menuju toko tuanku berada, aku sangat bersemangat dengan apa yang akan dia ajarkan padaku hari ini.

Sesampainya di toko, aku melihat toko itu tutup, baru saja aku hendak mengetuk, tiba-tiba aku merasakan perasaan pusing dan saat berikutnya aku sudah berada di dalam toko, duduk di seberang tuanku.

Aku tidak pernah berpikir bahwa dia bisa menarikku begitu saja ke dalam toko, apakah ini kekuatan seorang Saint, ini hanya membuatku lebih bersemangat untuk belajar tentang sihir dan teknik berpedang.

Maya memandang ke arah muridnya yang saat ini sedang menatapnya dengan penuh semangat dan kekaguman.

'Dia terlihat sangat bersemangat'

"Apakah kamu ingin makan sesuatu?"

"Tidak perlu, aku sudah makan sebelum datang kesini"

"Kalau begitu mari kita mulai, apa yang kamu ketahui tentang inti Mana"

Setelah itu aku menjelaskan kepadanya dasar-dasar yang aku tahu dan dia mengangguk.

"Umm, cukup banyak yang kamu tahu, sepertinya kamu belajar dengan baik"

Aku tersipu mendengar kata-katanya, seolah-olah senang dan malu karenanya.

"Ngomong-ngomong, apakah saat ini kamu merasakan sesuatu yang berada di atmosfer?"

"Ohh, apa yang kamu maksud partikel kecil yang melayang-layang itu?"

"Kamu bahkan bisa melihatnya"

Setelah itu Maya menghela nafas dan menatapku seperti spesimen langka.

"Agares, apakah kamu tahu bahwa kamu saat ini memiliki kekuatan tingkat warrior level rendah dan inti Mana-mu berkualitas tingkat tinggi"

"Apa!"

Teriakku kaget, kali ini aku benar-benar terkejut.

'Jadi aku sekarang memiliki kekuatan tingkat warrior level rendah!!!, maka dari itulah aku bisa mengeluarkan sihir Fire Bolt saat berada di bumi' 'Tunggu!!! apa maksudnya inti Mana berkualitas tingkat tinggi?'

"Tuan, apa itu inti Mana berkualitas tingkat tinggi?'

"Ohh, aku lupa, mereka belum mengajarimu tentang hal itu"

"Inti Mana yang terbentuk di tubuhmu juga memiliki tingkatan, ini menentukan sejauh mana kamu dapat berkembang maju dalam hal sihir atau keahlian apapun yang menyangkut tentang kekuatan"

"Inti Mana memiliki peringkat 1 sampai peringkat 9, dari Peringkat 1 sampai 3 disebut sebagai tingkat rendah dan peringkat 4 sampai 6 disebut sebagai tingkat menengah, peringkat 7 sampai 9 disebut sebagai tingkat tinggi, biasanya seseorang memiliki inti Mana peringkat 7 ke atas disebut sebagai seorang genius"

'Hmm, aku tidak tahu tentang ini!, sepertinya semua tidak bisa ditemukan di perpustakaan'

"Tuan, apakah itu berarti aku kuat"

Aku bereaksi dengan kegembiraan

"Tidak, malah sebaliknya tubuhmu dalam bahaya, tubuhmu saat ini seperti gelas yang dipenuhi air, namun gelas yang menahannya tidak kuat "

"Jika terus seperti ini, tubuhmu tidak akan mampu menahannya dan meledak "

Keheningan....

'Bajingan, aku tidak tahu tentang hal ini!!, hai sistem, kenapa kamu tidak memberitahuku tentang hal ini??'

[Saya sebagai sistem tugasnya hanya untuk mendukung tuan rumah, bukan untuk memperingatkan dan melindungi tuan rumah]

'Dasar sistem bajingan!, dan apa yang salah dengan wanita ini, apa ini yang kamu katakan secara langsung ke anak berusia 8 tahun?, jika itu anak lain pasti sudah kencing di celananya karena takut'

Apa yang Agares tidak ketahui adalah bahwa hal itu bukanlah suatu masalah besar dan mudah untuk diselesaikan, tetapi Maya ingin melihat bagaimana reaksinya terhadap kematian, namun saat melihatnya begitu tenang membuat dia terkesan dan penasaran.

"Apakah kamu tidak takut mati?"

Memasang wajah serius, aku langsung menatap matanya

"Tentu saja aku takut, tapi rasa takut kehilangan keluarga lebih menyakitkan bagiku daripada rasa takut akan kematian"

"Ayahku memberikan nyawanya untuk melindungi hidupku, dia hanya punya satu keinginan yaitu agar aku melindungi keluargaku dan aku berencana melakukan itu, jadi apa pun yang terjadi, aku akan bertahan hidup untuk melindungi keluargaku"

Wajah tuanku sangat terkejut dengan pernyataanku, sangat bertolak belakang dengan dirinya yang biasanya terlihat anggun dan tenang, tiba-tiba aku merasakan tarikan pada tubuhku dan saat berikutnya, aku sudah berada dalam pelukannya, aroma anggrek yang unik memasuki hidungku.

'Ahh, sungguh anak yang menyedihkan, jangan khawatir, tuanmu akan melindungimu dan membimbingmu untuk menjadi kuat, aku akan mewariskan seluruh ilmuku kepadamu' pikir Maya sambil mengacak-acak rambut hitam muridnya yang memiliki wajah tampan dan imut.

Lalu tiba-tiba aku kembali merasakan sebuah tarikan, dan saat aku membuka mata, aku sudah berada di tengah hutan dekat tebing, lalu Maya melepaskan pelukannya.

"Mulai sekarang kamu akan belajar membiasakan tubuhmu dengan kekuatanmu, jadi tugas pertamamu adalah lari sejauh 5 km, dan setelah itu lakukan 20 push up, squat, dan sit-up"

"Setelah melakukan pemanasan, tugasmu selanjutnya mendaki gunung, setelah kamu mencapai puncak, kita bisa memulai latihan yang sebenarnya"

Aku memandang tebing tinggi yang ditunjuk oleh tuanku, puncak tertingginya seolah-olah menyentuh langit, aku tiba-tiba merasakan kakiku goyah, namun aku mengatupkan gigiku, dan sebuah tekad terbentuk di hatiku.

Aku melakukan pemanasan meskipun sulit untuk dilakukan, dan ketika aku memanjat tebing, lututku tergores saat sedang memanjat, tanganku menjadi merah, kuku aku hampir terkelupas, aku hampir jatuh dari tebing dan mengalami kematian, namun tuanku berhasil menyelamatkanku.

Dua bulan kemudian aku berhasil mencapai puncak, berdiri di atasnya dan menyaksikan saat matahari terbit, aku mengeluarkan teriakan keras untuk pencapaianku.

Dan di belakangku, tuanku sedang berdiri dengan bangga tanpa cadar yang menutupi wajahnya, rambut peraknya yang seperti salju bergoyang tertiup angin, dia tampak sangat cantik.

***

POV : Arcana

Saat ini seorang wanita sedang berjalan melewati koridor mansion, dia memiliki rambut berwarna violet dan mata biru.

'Huh, apa yang sedang terjadi?'

Tiba-tiba Tasya memasuki kamarnya dan berkata bahwa Agares memiliki sesuatu yang penting untuk dibicarakan, dan aku harus pergi ke sana, dia mengatakan bahwa itu mendesak.

Saat memikirkan putranya, secara alami sebuah senyuman terbentuk di bibirnya, sudah 3 bulan sejak dia menjadi murid dari permaisuri pedang.

Pada awalnya dia akan kembali dengan kondisi tubuh penuh luka dan keadaannya menyedihkan, hatiku tidak tega melihatnya seperti itu, dia baru berusia 8 tahun, aku ingin menghentikannya melakukan hal itu, namun setiap kali aku luluh dengan tekad yang dia tunjukkan.

Dan aku bisa melihat perubahan pada dirinya, dia menjadi sedikit lebih tinggi, proaktif dan lebih percaya diri, dan dia menjadi lebih dekat dengan saudara perempuannya.

Dia juga sekarang memiliki 5 gadis yang selalu mengikutinya kemana-mana, sepertinya anakku cukup populer dikalangan para gadis.

Pikiranku kembali ke satu bulan sebelumnya ketika dia datang kepadaku dan mengatakan bahwa ada perdagangan obat terlarang yang dilakukan oleh seorang bangsawan pangkat duke, tentu saja pada awalnya aku meragukannya, namun kemudian dia menunjukkan kepadaku semua bukti kejahatan yang dilakukan bangsawan tersebut, dan aku akhirnya mengambil sebuah tindakan untuk menangkap bangsawan tersebut.

Aku segera mengerahkan tentara dan menyerbu daerah itu, ketika aku melihat arena budak, aku sangat marah sehingga aku telah membunuh semua pelaku dan memberikan hukuman berat kepada setiap orang yang tertangkap.

Setelah itu lima gadis yang menjadi budak sangat dekat dengan Agares, sepertinya mereka berlima sangat terkesan dengan Agares, bagaimana dia secara heroik ikut serta menyerbu tempat bangsawan tersebut dan menyelamatkan mereka berlima, dan mereka berlima tidak punya keluarga untuk kembali, akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi pelayan pribadi Agares.

Ketika aku sampai di kamarnya, aku bisa merasakan suara familiar dari ruangan itu, dengan penasaran aku mendorong pintunya hingga terbuka dan masuk.

"SELAMAT ULANG TAHUN IBU'

Aku bisa melihat anak-anakku di dalam ruangan memegang spanduk dan meja berisi makanan

'Ternyata hari ini aku ulang tahun dan anak-anakku mengingat hal itu, ahh kenapa air mataku jatuh'

Setelah itu anak-anakku menghampiriku dan kita berpelukan.

"Bagaimana kalian semua tahu tentang hari ulang tahunku?"

"Agares lah yang mengingatkan kita, dan dialah yang bilang pada kita bahwa kita bisa memberi kejutan pada ibu"

Vina menjawab dengan suara sedikit kecewa, seolah-olah dia sedih karena bukan dia yang bisa memberikan ide ini.

"Tapi kakak Vina yang mengatur semuanya, kalau bukan karena dia kita tidak akan bisa melakukan ini, juga Layla banyak membantu"

Mendengar kata-kata Agares, Vina dan Layla terlihat sedikit sombong, aku tertawa kecil melihat hal itu.

'Anak laki-lakiku ini benar-benar tahu cara menangani kedua saudara perempuannya '

Aku menoleh ke arah Agares yang tersenyum, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menariknya ke arahku dan memeluknya dengan pelukan erat.

'Aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi pada keluargaku'

POV : Agares

Saat ini aku dikelilingi oleh keluargaku, yang melahap makanan yang aku buat dan memujiku tentang hal itu, keterampilan memasakku benar-benar meningkat akhir-akhir ini, meskipun tidak pada level bintang 5 tetapi aku hampir mencapainya.

"Tuan, haruskah aku membuatkan jus kesukaan anda"

Selama monolog batinku, suara kekanak-kanakan memasuki telingaku, sambil menoleh, aku melihat seorang gadis berusia 10 tahun dengan rambut merah dan pupil mata berwarna emas dalam kostum pelayan menatapku dengan penuh pengabdian.

NAMA : Reina

JENIS KELAMIN : Perempuan

USIA : 10 Tahun

RAS : Manusia

BAKAT : 8/10

KEKUATAN : -

JULUKAN : - 

CINTA : 94%

DESKRIPSI : Dia ingin menjadi layak bagimu, tetapi dia berpikir bahwa dirinya yang rendah tidak bisa menjadi kekasihmu > memiliki keinginan yang kuat untuk menjadikan dirinya lebih baik

KESULITAN : Tidak ada kesulitan untukmu, kamu sudah menaklukkannya dengan cara tertentu.

CATATAN : Garis Darah Tersembunyi (terkunci)

Reina salah satu gadis yang berhasil aku selamatkan dari perbudakan yang dilakukan seorang bangsawan tertentu, dia bukanlah seorang heroine di game Megicula, namun menjadi karakter penting dalam cerita, dia seharusnya menjadi milik fraksi villain yang ada.

Dia telah bergabung dengan sekolah Atska sebagai bagian dari organisasi gelap untuk menjadi mata-mata di sekolah tersebut, protagonis dari game Megicula yang sesungguhnya berhasil mengubah hatinya dan membawanya ke sisi yang baik.

Dia sangat membenci seorang bangsawan, karena dia telah dijual menjadi seorang budak oleh seorang bangsawan dan dia banyak dilecehkan, dalam permainan dia seringkali mencoba untuk membunuhku dan saudara perempuanku, karena status kita sebagai seorang bangsawan.

Aku mempunyai ingatan yang baik tentangnya, dia memiliki garis darah yang Istimewa, dia memiliki bakat dalam sihir penyembuhan cahaya yang sangat langka, yang merupakan pendukung paling vital dalam pertempuran.

Saat dia membangunkan garis darah malaikatnya, penampilannya akan berubah total dan bakatnya akan meningkat, dia menjadi sangat cantik dan banyak pria bergegas untuk mendapatkannya, namun setelah para pria itu mengetahui masa lalunya, mereka dengan cepat menjauh darinya.

Seharusnya masalah perbudakan baru terungkap saat aku berumur 17 tahun, gara-gara masalah ini banyak seorang bangsawan mengalami kerusakan reputasi, jadi aku menghentikan masalah ini untuk menghindari hal-hal yang tidak terduga dan mendapatkan 5 gadis cantik menjadi pengikutku yang setia.

Aku kemudian melihat ke arah kedua gadis yang memiliki rambut hitam dan wajah sama, perbedaannya salah satunya memiliki pupil mata berwarna biru agak gelap, mereka berdua dengan rajin membantu Tasya menyiapkan makanan untuk kedua saudara perempuanku.

Dalam game keduanya sangat membenci laki-laki karena penderitaan mereka tidak jauh berbeda dengan Reina, mereka juga bagian dari organisasi gelap milik Reina.

NAMA : Sasa

JENIS KELAMIN : Perempuan

USIA : 8 Tahun

RAS : Manusia

BAKAT : 8/10

KEKUATAN : -

JULUKAN : - 

CINTA : 89%

DESKRIPSI : Perasaannya padamu terus meningkat > perasaan malunya menyebabkan dia tidak mampu menyampaikan perasaannya yang sesungguhnya, namun perkataan anda memberinya kepercayaan diri dan keinginan untuk dapat menjadi kekasih anda.

KESULITAN : Tidak ada kesulitan sama sekali, dia sepenuhnya milikmu.

NAMA : Indri

JENIS KELAMIN : Perempuan

USIA : 8 Tahun

RAS : Manusia

BAKAT : 8/10

KEKUATAN : -

JULUKAN : - 

CINTA : 83%

DESKRIPSI : Sebagai seseorang yang tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi, kata-katamu telah menghidupkan kembali harapannya, dia menganggap tubuh dan jiwanya menjadi milikmu

KESULITAN : Tidak ada kesulitan yang berarti bagi anda.

"Tuan, apa anda lelah" ucap gadis cantik yang memakai pakaian pelayan, dia memiliki rambut berwarna perak dan pupil mata berwarna perak, dengan cekatan dia memijat bagian pundak kiriku.

NAMA : Amelia

JENIS KELAMIN : Perempuan

USIA : 8 Tahun

RAS : Manusia

BAKAT : 8/10

KEKUATAN : -

JULUKAN : - 

CINTA : 85%

DESKRIPSI : Selalu mencari cara untuk mendapatkanmu sepenuhnya.

KESULITAN : Tidak ada kesulitan yang berarti.

"Biar aku yang memijat bagian kanannya" ucap gadis cantik yang memakai baju pelayan yang sama seperti lainnya, dia memiliki rambut berwarna emas dan pupil mata berwarna biru.

NAMA : Tania

JENIS KELAMIN : Perempuan

USIA : 8 Tahun

RAS : Manusia

BAKAT : 8/10

KEKUATAN : -

JULUKAN : - 

CINTA : 89%

DESKRIPSI : Meskipun dia terlihat dingin diluar, sebenarnya dia sangat menyayangimu, dia haus dengan kasih sayangmu.

KESULITAN : Tidak ada kesulitan yang berarti.

Aku tidak menyangka akan dikelilingi oleh gadis-gadis cantik, kalau aku masih hidup di bumi mungkin kejadian ini tidak mungkin terjadi, aku seseorang yang tidak terlalu populer saat berada di bumi.

***

Beberapa hari telah berlalu sejak hari ulang tahun ibuku, saat ini aku bersama tuanku mempelajari cara memindahkan Mana ke seluruh tubuhku, meskipun aku sudah pernah melakukan hal tersebut saat berada di bumi, namun hal itu aku lakukan secara tidak sengaja karena Alice dalam keadaan bahaya.

Aku duduk bersila di tanah dengan tuanku berdiri di belakangku dengan tangannya menyentuh punggungku untuk membimbing Mana'ku, aku bisa merasakan kekuatan tertentu yang mengalir melalui diriku.

"Apa yang kamu rasakan saat ini mengalir melalui dirimu adalah Mana, lebih fokuslah untuk memindahkan Mana ke ujung jarimu sebagai nyala api kecil"

Aku melakukan apa yang dia minta dan bisa merasakan sejumlah kecil Mana terbentuk di ujung jariku yang membentuk api merah kecil, itu tidak membakar tanganku, malah membawa perasaan hangat, sangat berbeda saat berada di bumi, tanganku panas saat menggunakan fire bolt.

Aku kagum dengan penampilan sihir yang aku terapkan dengan sempurna pertama kalinya, sehingga aku mengungkapkan ekspresi murni kegembiraan seperti anak kecil, aku tidak sabar untuk mempelajari sihir lebih banyak lagi.

Melihat kegembiraanku, Maya ikut tersenyum

"Hanya itu yang ada untuk hari ini, kenapa kamu tidak pulang lebih awal hari ini"

Untuk itu aku memunculkan keraguan seolah-olah aku tidak percaya dia akan menyuruhku untuk pulang lebih awal dari yang biasanya.

"Jangan lihat aku seperti itu, aku hanya ada urusan, itu sebabnya aku menyuruhmu pulang lebih awal"

Jadi aku mengemasi barang-barangku dan saat aku akan pulang, aku menyuruh tuanku untuk berjongkok agar tinggi badannya sejajar denganku, karena penasaran dengan permintaanku dia menurutinya.

Dan ketika dia berjongkok, aku mencium pipinya dan aku berlari keluar pintu dari tokonya sambil berteriak

"Tuan, sampai jumpa lagi"

Setelah beberapa saat Maya pulih dari keterkejutannya dan tersenyum

"Anak itu, berani-beraninya dia mencuri ciuman dari tuannya dan melarikan diri, besok aku akan menghukumnya"

'Tapi kenapa hatiku merasakan perasaan yang asing bagiku?', sambil mengabaikan hal itu Maya berjalan ke arah utara untuk menemui kenalannya dan tanpa mengetahui bahwa kecenderungan yang tidak diketahui dalam dirinya sedang bangkit.