Chereads / Senki: Chronicles of the Ryoku Sorcerers / Chapter 8 - Serei Kari-Kari .part 2

Chapter 8 - Serei Kari-Kari .part 2

"Kari… kari… kari…" Suara itu semakin mendekat. Setiap kata yang terucap terasa seperti benturan batu di kepala mereka. Kazuto dan Shinji, yang sudah siap dengan pedang masing-masing, merasakan udara di sekitar mereka semakin berat. Seperti sesuatu yang mengintai mereka dari bayang-bayang, sesuatu yang menunggu untuk menyerang.

Shinji menggenggam pedangnya dengan erat, matanya menyapu sekeliling mereka, mencermati setiap sudut yang tersembunyi dalam kegelapan. Serei yang memiliki kemampuan luar biasa untuk bersembunyi di bayangan dan meluncurkan serangan mematikan dari tempat yang tak terduga. Tugas mereka kali ini adalah untuk menjatuhkannya sebelum makhluk itu bisa menghabisi mereka berdua

Kazuto, yang berdiri di samping Shinji, merasa sebuah ketegangan yang begitu kental di udara. Dia tahu betul bahwa ini bukanlah pertempuran biasa. Bayang-bayang di sekitar mereka bergerak lebih cepat daripada yang bisa mereka perkirakan. Suara langkah kaki mereka seakan teredam, bahkan suara napas mereka pun terasa jauh lebih berat, seolah dihimpit oleh kegelapan yang semakin mencekam.

"Kita harus memanfaatkan cahaya," kata Kazuto dengan nada rendah, matanya terfokus tajam pada setiap gerakan yang ada. "Jika kita bisa memaksa dia keluar dari bayangannya, kita punya kesempatan."

Shinji mengangguk dengan tenang. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia melangkah maju, mengayunkan pedangnya di udara. Seketika, maryoku mulai mengalir dengan cepat, membentuk lingkaran cahaya yang mengelilingi dirinya. Cahaya itu bercahaya terang, seolah-olah berusaha melawan kegelapan yang membungkus mereka. Begitu perisai cahaya terbentuk, bayang-bayang di sekitar mereka mulai bergetar, mencoba melawan.

"Tunggu…" bisik Kazuto, matanya menajamkan pandangan. "Dia ada di sini."

Hampir bersamaan dengan peringatan Kazuto, tubuh Shinji terjatuh, ketika sebuah cakar tajam, seperti bayangan gelap yang memanjang, menerjang ke arahnya. Dengan refleks yang tajam, Shinji berputar, menangkis serangan itu dengan pedangnya. "Tidak cukup!" teriaknya, merasa makhluk itu tidak hanya kuat, tetapi juga licik. Setiap serangan seakan dirancang untuk membingungkan mereka, memanfaatkan setiap celah yang bisa dibuat oleh ketegangan mereka.

Kazuto berlari ke arah Shinji, menyadari bahwa mereka harus bekerja sama. Dengan sigap, ia melancarkan serangan terarah ke bayang-bayang yang bergerak di sekeliling mereka. Pedangnya, Daiki, bersinar dalam kegelapan, menciptakan semburan energi yang cukup untuk memaksa bayang-bayang itu menghilang sejenak.

Namun, Kari-Kari tidak menyerah begitu saja. Ia muncul kembali, kali ini dari bayang-bayang yang lebih dalam, lebih gelap. Wajah makhluk itu tampak mengerikan, dengan mata merah menyala dan mulut yang menganga, penuh dengan gigi tajam. Tubuhnya terlihat seperti bayangan yang terus bergerak, tidak stabil, namun sangat cepat.

Sebuah cakar besar meluncur cepat ke arah Kazuto, tetapi dengan refleks tajam, ia berhasil menghindar, meski hampir terjerat dalam cengkraman makhluk itu. "Shinji!" teriak Kazuto, memberi isyarat agar mereka lebih berhati-hati.

"Kerja sama!" teriak Shinji, matanya menyala dengan ketegangan. "Kita tak bisa mengalahkannya sendirian!"

Kazuto menyetujui, tanpa ragu lagi. Mereka harus bertindak cepat, karena setiap detik yang terlewatkan, makhluk itu semakin mendekat. Dengan kekuatan gabungan mereka, mereka mulai merencanakan serangan balasan yang lebih terorganisir.

Shinji kembali mengalirkan energi maryoku ke pedangnya, dan kali ini ia menciptakan serangan spiral cahaya yang melesat ke arah Kari-Kari. Energi itu menggerus kegelapan yang mengelilingi makhluk itu, menciptakan celah yang cukup besar. Namun, begitu pedangnya hampir mengenai tubuh Kari-Kari, makhluk itu melesat keluar dari bayangannya dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Kazuto mengarahkan Kurosei dengan cepat, menciptakan gelombang energi yang mengarah ke tubuh makhluk itu. Dalam hitungan detik, energi itu melesat dan mengenai tubuh Kari-Kari dengan keras. Sebuah ledakan besar terjadi, membuat bayang-bayang itu terpecah, namun hanya untuk sesaat. Makhluk itu muncul kembali, kali ini lebih ganas, lebih cepat.

"Dia semakin kuat!" teriak Kazuto, matanya terbuka lebar dengan kecemasan. "Kita harus segera menghentikannya sebelum terlambat!"

Shinji dan Kazuto saling bertukar pandang, saling mengerti bahwa mereka harus melawan kekuatan kegelapan ini dengan semua yang mereka miliki. Dengan satu serangan gabungan, mereka menyatukan kekuatan mereka, menyatukan cahaya dan energi gelap dalam sebuah serangan yang tak terduga.

Shinji menciptakan energi spiral lagi, kali ini lebih besar dan lebih cepat. Sementara itu, Kazuto bersiap akan menyerang dengan Kurosei yang diperkuat, saat serangan itu dilepaskan, kedua energi bertabrakan dengan kekuatan yang luar biasa, menghasilkan ledakan yang memecah kesunyian malam itu.

Kari-Kari terdesak, tubuhnya terjepit oleh kekuatan gabungan yang mereka miliki. Pedang Shinji menembus tubuhnya, sementara Kazuto menyempurnakan serangan dengan gelombang energi Kurosei yang menghancurkan makhluk itu dari dalam. Cakarnya yang tajam mencabik-cabik udara, tetapi kali ini, mereka tidak memberi ruang.

Raungan terakhir makhluk itu menggema, begitu keras hingga mengguncang tanah di bawah kaki mereka. Tubuh Kari-Kari hancur, menjadi debu yang menghilang ke dalam angin, seolah-olah tak pernah ada.

Shinji terengah-engah, matanya terfokus pada puing-puing yang tersisa. "Kita berhasil," katanya pelan, meskipun ia tidak terlihat puas. Keringat membasahi wajahnya, dan tubuhnya terasa lelah. "Tapi ini belum selesai."

Kazuto mengangguk, meskipun napasnya juga tersengal-sengal. "Ya, ayo kita bersihkan serei yang masih tersisa di bawah."

Setelah debu pertempuran Kari-Kari menghilang dan udara kembali tenang, Shinji dan Kazuto berdiri tegak, terengah-engah. Walaupun makhluk itu sudah hancur, rasa lega yang mereka harapkan tidak datang begitu saja.

Shinji menyeka peluh dari dahinya, matanya menatap ke depan dengan tatapan kosong. "Ayo bergegas, mereka semua menunggu di bawah!" katanya.

Ternyata dampak dari menghilang nya Kari-kari menyebabkan para roh serei tingkat rendah yang telah lama bersembunyi keluar, karna sebelumnya Kari-Kari berperan seperti sebagai Roh tingkat Tinggi yang berkuasa di tempat itu.

Kazuto dan Shinji kemudian bekerja sama membersihkan sisa-sisa roh itu.

Setelah pertarungan yang panjang hari ini mereka menyudahi nya dan akan pulang kembali ke sekolah.

"Mari kita kembali ke sekolah," kata Kazuto akhirnya, memecah keheningan. "Toshiro-sensei pasti menunggu."

Mereka berdua melangkah maju, berjalan melewati lorong yang sebelumnya dipenuhi bayangan gelap. Suasana di sekitar mereka mulai berubah, seakan-akan ada sesuatu yang mengusir kegelapan itu, memberi mereka sedikit ruang untuk bernafas. Cahaya kembali menerangi jalanan yang semula suram.

Sesampainya di gerbang sekolah, mereka disambut oleh pemandangan yang familiar , lapangan luas dan gedung sekolah yang sunyi. Tapi ada yang berbeda kali ini. Meskipun jam sudah menunjukkan malam, Toshiro sudah berdiri di depan pintu utama sekolah, menunggu kedatangan mereka.

"Selamat kalian berhasil menyelesaikan misi ini! Kalian berhasil kembali ke sekolah dengan selamat nampaknya." Toshiro menyapa dengan suara yang tenang dan sedikit candaan. Ekspresinya tetap serius, meski sedikit khawatir. "Aku sudah menunggu kalian. Apa yang terjadi?"

Kazuto mendekat, menghela napas panjang. "Kami baru saja melawan Kari-Kari. Setelah itu kami membersihkan sisa-sisa serei tingkat rendah yang masih ada di sana."

Shinji menambahkan, "Kari-Kari sudah berhasil disucikan, kami menyelesaikan nya dengan baik!."

Toshiro mengangguk. "Aku sudah berkata sebelumnya, kerja sama dan komunikasi adalah kunci dalam menyelesaikan misi bersama"

Kemudian Kazuto menambahkan "Tapi sensei, ntah kenapa aku merasa Kari-Kari itu seolah ada yang mengendalikan."

Shinji menjawab dengan alis berkerut. "Maksudmu?"

"Ada kekuatan yang jauh lebih hebat yang berkuasa atas Kari-Kari, ntah kenapa selama pertarungan ini aku merasakan hal itu" tambah Kazuto

"Kenapa kau tidak bilang kepadaku?" Jawab Shinji dengan nada serius.

"Yah.. hanya saja aku ingin Sensei juga tahu hal ini"

"Aku mengerti maksudmu Kazuto" jawab Toshiro, pandangannya mengarah kepada kedua muridnya itu.

"Tapi sensei, siapa yang mengendalikan semua ini?" tanya Kazuto, matanya tajam menatap Toshiro. "Kekuatan apa yang berada di balik sana?"

Toshiro terdiam sejenak, seolah sedang mencari kata-kata yang tepat. "Aku takut kita belum siap untuk menghadapinya. Ada kekuatan yang jauh lebih mengerikan yang mulai bergerak di dunia ini. Kekuatan yang bahkan aku sendiri tidak bisa prediksi."

Shinji menatap Toshiro dengan wajah serius. "Apa yang kita lakukan sekarang?"

"Untuk sekarang, kita harus tetap di sini, serambi berjaga-jaga." jawab Toshiro, suaranya penuh ketegasan. "Kalian berdua sudah menghadapi ancaman besar, tapi kita tidak bisa menghadapinya sendirian. Aku akan meminta bantuan dari beberapa rekan untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman ini."

Kazuto merasa perasaan cemas yang mulai merayap kembali ke dalam dirinya. "Tapi itu tidak cukup. Kita harus mencari tahu lebih banyak, mengetahui siapa yang menguasai mereka semua."

Toshiro mengangguk pelan, matanya tertutup sebentar sebelum akhirnya membuka kembali. "Aku tahu. Aku akan memberimu informasi lebih lanjut. Tapi untuk sementara, kalian harus beristirahat dan mempersiapkan diri. Dengan ini misi pada Apartemen kosong dan Kari-Kari sudah selesai!"

Mereka bertiga berjalan ke dalam sekolah dengan langkah yang berat. Meskipun mereka telah berhasil mengalahkan salah satu serei tingkat tinggi mereka tahu bahwa ancaman yang lebih besar sudah menanti di luar sana. Kegelapan yang mengintai masih sangat kuat, dan mereka harus bersiap menghadapi apa pun yang akan datang.

Sesampainya di Kantor Guru, Toshiro duduk di kursinya, menggulirkan beberapa gulungan informasi yang berisi catatan tentang kejadian-kejadian yang terjadi belakangan ini. "Aku mendapatkan informasi baru tentang keberadaan roh serei yang lebih kuat," kata Toshiro, membuka gulungan itu. "Sepertinya kita tidak hanya berhadapan dengan makhluk-makhluk yang ada di dunia ini, tapi juga dengan sesuatu yang lebih misterius."

Kazuto duduk dengan serius, matanya fokus pada gulungan itu. "Apa yang kita lakukan sekarang? Apa langkah selanjutnya?"

Toshiro melirik keduanya, kemudian mengangguk. "Kita harus mencari petunjuk lebih lanjut. Ada beberapa tempat yang harus kita periksa, termasuk situs-situs yang berhubungan dengan sejarah Ryoki dan Serei. Tapi kita harus berhati-hati. Semakin kita mencari, semakin berbahaya perjalanan ini."

Shinji memandang Kazuto, lalu berkata, "Kita harus siap. Tidak ada jalan mundur lagi."

Kazuto mengangguk, matanya menyala dengan tekad. "Kita akan menghadapinya bersama."

Toshiro menatap keduanya dengan rasa hormat, tetapi juga kekhawatiran. "Kalian berdua sudah menunjukkan keberanian luar biasa, tapi kita akan menghadapi lebih banyak ujian. Jika kita tidak hati-hati, kegelapan ini bisa menghabisi kita semua."

Keheningan mulai mengisi ruangan itu, kemudian Toshiro berkata. "Baiklah kita cukupkan kegiatan hari ini, kalian lebih baik istirahat karna mulai besok kita akan lebih serius lagi."

Shinji, dan Kazuto kemudian mengangguk, dan berjalan menuju asrama mereka, namun di saat beberapa langkah dari pintu Kantor Guru Toshiro memanggil Kazuto. "Oiya Kazuto, ada yang ingin kubicarakan dengan mu besok setelah pelajaran. Aku tunggu di Kantor Guru"

Kazuto berbalik arah dan pandangannya tertuju pada Toshiro. "Baiklah, sensei"

Dalam hatinya, apa yang akan Toshiro-sensei katakan besok?

Informasi telah terungkap:

"Dengan lenyapnya Kari-Kari menyebabkan gejolak energi yang muncul, ini ditandai dengan kuasa gelap yang jauh lebih besar. Memaksa para penyihir Ryoku untuk lebih bersiap dan berhati-hati!"