Chereads / System Koplak / Chapter 8 - bab8

Chapter 8 - bab8

Setelah kembali ke kamarnya, Lucky merasa sangat bersemangat untuk mempelajari teknik baru yang telah dia dapatkan, yaitu Palu Penghancur Bumi. Dia duduk di meja kerjanya, membuka catatan yang berisi informasi tentang teknik tersebut, dan mulai membaca dengan seksama.

Namun, saat dia mendalami teknik itu, Lucky menemukan syarat yang cukup menantang. Untuk dapat menggunakan Palu Penghancur Bumi, dia harus memiliki dua senjata palu. Hal ini membuatnya sedikit tertegun. "Bagaimana bisa aku menggunakan teknik ini jika aku hanya memiliki satu palu?" gumamnya dalam hati.

Lucky mulai berpikir keras. Dia menyadari bahwa untuk mencapai potensi penuhnya sebagai Blacksmith dan menguasai teknik ini, dia perlu menciptakan palu kedua. Dengan semangat yang baru, dia mengambil alat-alatnya dan mulai merencanakan desain untuk palu kedua.

Dia membayangkan palu yang seimbang dan kuat, yang dapat melengkapi palu pertama yang dia miliki. Lucky pun mulai mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti logam yang kuat dan material tambahan lainnya. Dia tahu bahwa proses ini tidak akan mudah, tetapi dia siap untuk menghadapi tantangan.

Dengan fokus dan dedikasi, Lucky mulai bekerja di atas anvil, menempa logam menjadi bentuk yang diinginkan. Dia percaya bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, dia bisa menciptakan palu yang sempurna untuk melengkapi teknik Palu Penghancur Bumi.

Sambil bekerja, dia juga membayangkan semua kemungkinan yang akan terbuka setelah dia menguasai teknik ini. Dengan dua senjata palu di tangannya, dia yakin akan bisa menjadi Blacksmith yang lebih hebat dan menghadapi tantangan apa pun di depannya.

Saat Lucky terus bekerja dengan penuh semangat, kamarnya mulai memancarkan cahaya yang menyilaukan akibat pukulan palunya yang kuat dan teratur. Setiap pukulan palu yang dia layangkan ke logam mengeluarkan percikan yang berkilauan, menciptakan suasana magis di sekitar ruangan.

Setelah melewati berbagai macam proses—dari merancang, menempa, hingga menyelesaikan detail akhir—akhirnya, dengan kerja keras dan ketekunan yang tak kenal lelah, terciptalah senjata yang ia impikan: Dual Cross Hammer. Senjata ini bukan hanya sekadar palu, tetapi sebuah karya seni yang memiliki level 2 tingkat Tinggi.

Lucky mengagumi hasil kerjanya. Dual Cross Hammer terlihat sangat kokoh dan seimbang, dengan desain yang unik dan detail yang menawan. Dia merasa bangga dengan hasil kerjanya, karena senjata ini akan membantunya dalam menguasai teknik Palu Penghancur Bumi.

Dengan senjata baru di tangannya, Lucky merasa siap untuk mengambil langkah selanjutnya dalam perjalanannya. Dia membayangkan bagaimana dia akan menggunakan Dual Cross Hammer dalam pertempuran dan bagaimana senjata ini akan meningkatkan kemampuannya sebagai Blacksmith dan petualang.

"Sekarang, aku hanya perlu berlatih dan menguasai teknik ini," pikirnya. Dengan semangat yang membara, Lucky bersiap untuk memulai latihan dan menguji kemampuan Dual Cross Hammer yang baru saja ia ciptakan. Dia tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, dan banyak tantangan menarik yang menantinya di depan.

Di dalam alam bawah sadarnya, Lucky merenung dan fokus untuk mempelajari teknik Palu Penghancur Bumi. Dia tahu bahwa teknik ini memiliki tiga tingkat level, dan saat ini, dia hanya dapat mempelajari level 1, yaitu Great Breaker.

Dengan kekuatan imajinasinya, Lucky mulai mensimulasikan gerakan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk menguasai teknik tersebut. Dia membayangkan dirinya berdiri di tengah arena, memegang Dual Cross Hammer dengan percaya diri. Dalam pikirannya, dia mengulangi setiap gerakan, merasakan berat palu saat diangkat, dan kekuatan yang mengalir saat dia memukul.

Setiap kali dia membayangkan dirinya melakukan Great Breaker, dia merasakan energi positif mengalir melalui tubuhnya. Dia berlatih gerakan tersebut berulang kali, memastikan bahwa setiap detailnya sempurna. Dia membayangkan suara dentingan logam dan getaran yang menggetarkan tanah saat palu menyentuh sasaran.

Setelah beberapa saat berlatih di dalam pikirannya, Lucky merasakan bahwa dia telah berhasil mempelajari teknik Great Breaker. Dia merasa lebih siap dan percaya diri, seolah-olah teknik itu kini menjadi bagian dari dirinya. Dengan semangat baru, Lucky menyadari bahwa dia telah mengambil langkah penting dalam perjalanannya sebagai Blacksmith dan petualang.

Ketika dia kembali ke kesadaran penuh, Lucky tahu bahwa saatnya untuk menguji teknik yang telah dia pelajari. Dengan Dual Cross Hammer di tangan, dia bersiap untuk melatih Great Breaker di dunia nyata, menantikan momen ketika dia bisa merasakan kekuatan teknik itu secara langsung. Dengan tekad yang kuat, Lucky siap untuk menghadapi tantangan berikutnya dan membuktikan kemampuannya.

Beberapa hari kemudian, kabar tentang toko Lucky, Dewa Mechanic, yang baru saja dibuka mulai menyebar dengan cepat. Banyak petualang yang datang berkunjung, baik untuk sekadar melihat-lihat senjata yang dipajang maupun untuk memperbaiki senjata mereka yang rusak. Suasana di toko sangat hidup, dipenuhi dengan tawa dan obrolan para petualang yang antusias.

Di waktu senggangnya, Lucky juga sesekali pergi berburu ke hutan, mencari bahan-bahan baru untuk membuat senjata yang lebih baik. Dia menikmati waktu di alam, merasa terhubung dengan kekuatan dan keindahan yang ada di sekitarnya. Selain itu, berburu juga memberinya kesempatan untuk mengasah keterampilan bertarungnya.

Namun, tidak semua kabar yang datang positif. Popularitas Dewa Mechanic dan harga yang bersaing di pasar membuat banyak toko senjata lain merasa geram. Beberapa pemilik toko merasa terancam oleh keberadaan Lucky dan teknik-teknik yang ia tawarkan, terutama dengan kualitas senjata yang dia ciptakan.

Dari balik toko mereka, beberapa pemilik toko mulai merencanakan cara untuk merespons persaingan ini. Mereka berbicara tentang strategi dan cara menarik pelanggan kembali, dengan harapan dapat mempertahankan bisnis mereka. Beberapa bahkan mulai menyebarkan rumor negatif tentang Lucky dan Dewa Mechanic, berusaha merusak reputasi toko yang baru saja berdiri itu.

Lucky, yang tidak terlalu menyadari ketegangan yang sedang terjadi di luar sana, lebih fokus pada pekerjaannya dan pelanggannya. Dia bertekad untuk terus memberikan yang terbaik bagi setiap petualang yang datang ke tokonya. Dengan setiap senjata yang dia buat, Lucky percaya bahwa kualitas dan dedikasi akan berbicara lebih keras daripada segala rumor yang mungkin beredar.

Kebahagiaan Lucky tak terbendung saat dia berhasil membeli sebuah rumah kecil di dekat pasar. Dengan hasil penjualan yang cukup banyak dari Dewa Mechanic, impian untuk memiliki tempat tinggal sendiri akhirnya terwujud. Dia merasa bangga dan bersyukur atas semua kerja keras yang telah dia lakukan.

Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Ketika malam tiba, suasana di sekitarnya berubah menjadi gelap dan mencekam. Tanpa disadari, ada seseorang yang mengintai dari bayang-bayang. Pembunuh bayaran itu, yang disewa oleh para pesaing yang merasa terancam oleh keberadaan Lucky, mengamati setiap gerakan dan mencari kesempatan untuk melakukan misinya.

Lucky, yang baru saja menikmati kesenangan dari pencapaian barunya, tidak merasakan bahaya yang mengintainya. Dia bersantai di rumah, memikirkan rencana untuk mengembangkan tokonya lebih jauh. Namun, instingnya sebagai petualang mulai bergetar ketika dia merasakan ada sesuatu yang tidak beres di sekitar.

Saat dia menoleh ke luar jendela, Lucky melihat bayangan gelap bergerak cepat di antara pepohonan. Jantungnya berdegup kencang, dan dia segera merasakan ketegangan yang menggantung di udara. Dengan cepat, dia mengambil Dual Cross Hammer yang kini menjadi teman setianya, bersiap menghadapi kemungkinan ancaman.

Lucky tahu bahwa dia harus waspada dan tidak membiarkan siapa pun merusak impian yang telah susah payah dia bangun. Dengan semangat juang yang membara, dia mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi yang tak terduga ini. Dalam pikirannya, dia bertekad untuk melindungi tidak hanya dirinya sendiri, tetapi juga semua yang telah dia capai.

Ketegangan semakin meningkat saat Lucky bersiap menghadapi pembunuh bayaran yang mengintainya. Dia tahu, malam ini, pertarungan untuk mempertahankan hidupnya dan masa depannya dimulai. Dengan ketenangan dan keberanian, Lucky bersiap untuk membalas setiap ancaman yang datang.