Chereads / System Koplak / Chapter 7 - Bab7

Chapter 7 - Bab7

Setelah melalui berbagai tantangan dan berhasil mengumpulkan semua bahan yang dibutuhkan, Lucky dan Hendric akhirnya menyelesaikan misi mereka. Dengan keberhasilan itu, mereka kembali ke tempat Lucky dengan perasaan puas dan penuh semangat.

Setibanya di tokonya, Lucky merasakan perubahan yang luar biasa dalam dirinya. Tiba-tiba, sistem mengumumkan bahwa dia telah menyelesaikan misi dan memberikan hadiah yang sangat berharga. Lucky merasa gelombang energi mengalir dalam dirinya, dan dengan sekejap, dia merasakan peningkatan kultivasi yang signifikan.

"Selamat! Anda telah naik ke tingkat dasar tahap 3!" suara sistem mengumumkan. Lucky merasa lega dan bangga. Selain itu, dia juga mendapatkan teknik baru, yaitu Palu Penghancur Bumi. Teknik ini akan membantunya dalam proses pembuatan senjata dan meningkatkan kekuatan serangannya.

Dengan kedua hadiah tersebut, Lucky merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Dia berterima kasih kepada Hendric atas bantuan dan pengalaman berharga yang telah mereka lalui bersama.

Setelah mendapatkan semua bahan yang diperlukan, Lucky merasa semangat untuk menepati janjinya kepada Hendric dan membuatkan senjata yang lebih kuat. Namun, saat dia memeriksa peralatannya, Lucky menyadari bahwa semua peralatan dan tungku yang dimilikinya sudah rusak. Ini membuatnya sedikit khawatir.

Melihat ekspresi Lucky, Hendric bertanya, "Apakah tungku apa saja tidak masalah?"

"Ya, tentu saja," jawab Lucky dengan percaya diri, "yang penting dapat melunakkan bahan."

Namun, alih-alih membawa Lucky ke tempat yang biasa, Hendric malah membawanya ke tempat Alchemist. Lucky merasa bingung, "Hendric, kenapa kita ke sini? Aku butuh tungku untuk menempa senjata, bukan ramuan."

Hendric tersenyum dan menjelaskan, "Tunggu sebentar. Di sini, ada Alchemist yang memiliki alat khusus yang bisa membantu kita. Mereka memiliki teknik untuk memanaskan bahan dengan cara yang berbeda. Ini akan mempercepat proses pelunakan dan membuatnya lebih efektif."

Lucky merasa penasaran dan mengikuti Hendric ke dalam tempat Alchemist. Di dalam, dia melihat berbagai alat dan bahan kimia yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Alchemist di sana menyambut mereka dengan ramah dan menawarkan bantuan.

Hendric menjelaskan kepada Alchemist tentang proyek senjata yang ingin dibuat Lucky. Alchemist itu setuju untuk membantu, dan dengan alat yang dimiliki, mereka mulai memanaskan bahan-bahan yang diperlukan. Lucky merasa terkesan dengan teknik dan keterampilan Alchemist yang sangat berbeda dari cara tradisionalnya.

Dengan kerjasama yang baik antara Lucky, Hendric, dan Alchemist, mereka berhasil melebur dan mempersiapkan bahan yang diperlukan untuk senjata. Lucky merasa semakin bersemangat, mengetahui bahwa dia akan segera dapat membuat senjata yang hebat untuk Hendric.

Setelah mendapatkan bantuan dari Alchemist, Lucky kini siap untuk melanjutkan tahap pembuatan senjata. Dia mengambil semua bahan yang telah dipanaskan dan mulai menggabungkannya. Dengan ketekunan dan fokus, Lucky berhasil membentuk sebuah balok kotak yang panas berwarna merah menyala. Suara dentingan palu dan suara logam yang dipukul memenuhi ruangan, menciptakan irama yang khas dari proses menempa.

Setiap kali Lucky memukul balok logam tersebut, kilatan cahaya dan energi kuat terpancar dari hasil kerjanya. Setiap goresan palunya menunjukkan dedikasi dan keahliannya. Meskipun peralatannya sederhana dan tekniknya tidak konvensional, Lucky bisa merasakan aliran energi yang mengalir melalui tangannya, membuatnya semakin bersemangat.

Alchemist yang menyaksikan proses tersebut merasa heran dan kagum. Mereka terpesona melihat bagaimana Lucky, tanpa pengendalian energi spiritual yang rumit, mampu menciptakan senjata dengan cara yang sangat kasar namun efektif. Bagi mereka, ini adalah sesuatu yang tidak biasa. Mereka terbiasa dengan proses yang lebih halus dan terkontrol, tetapi Lucky menunjukkan bahwa dengan tekad dan keterampilan, sesuatu yang luar biasa juga bisa dihasilkan.

Melihat Lucky bekerja dengan semangat dan keahlian, Alchemist mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang unik dalam diri Lucky. Mungkin bakat alami dan cara berpikirnya yang berbeda memberinya keunggulan dalam menciptakan senjata. Ketika proses menempa semakin mendekati akhir, cahaya dan energi yang terpancar semakin kuat, menciptakan suasana magis yang membuat semua yang ada di ruangan itu terpesona.

Akhirnya, setelah beberapa saat yang penuh usaha dan fokus, Lucky berhasil membentuk kapak yang diimpikannya. Senjata itu terlihat kokoh dan berkilau, siap untuk digunakan.

Kapak yang berhasil dibuat Lucky kini dipenuhi oleh energi Api yang memukau. Di atas kapak itu, terdapat kepala harimau yang menjadikannya terlihat semakin garang dan kuat. Dengan penuh rasa bangga, Lucky mengangkat kapak tersebut dan berkata, "Aku memberi nama kapak ini Flame Tiger. Ini adalah level 2 kelas tinggi. Untuk saat ini, hanya itu kemampuan yang bisa aku capai."

Hendric merasa sangat senang dan bangga dengan kerja keras Lucky. Dia tidak hanya terkesan dengan hasil karya Lucky, tetapi juga dengan dedikasi dan semangat yang telah ditunjukkan. "Kamu melakukan pekerjaan yang luar biasa, Lucky! Kapak ini pasti akan sangat berguna dalam petualangan kita selanjutnya," ucap Hendric dengan penuh semangat. Sebagai bentuk penghargaan, Hendric mengundang Lucky untuk makan di rumahnya sebagai perayaan atas pencapaian ini.

Araint, Alchemist yang menyaksikan proses tersebut, juga merasa terkesan. Dia memperkenalkan dirinya kepada Lucky dan Hendric. "Namaku Araint. Melihat kemampuanmu di Blacksmith bintang 2, itu berarti kamu setara dengan Alchemist bintang 2. Tidak banyak yang bisa menciptakan senjata sekuat ini tanpa pengendalian energi spiritual yang rumit. Kamu memiliki bakat yang langka," ungkap Araint dengan kagum.

Lucky merasa tersanjung dengan pujian tersebut, dan meskipun dia sedikit bingung dengan perbandingan itu, dia tahu bahwa dia harus terus belajar dan berkembang. Makan malam di rumah Hendric pun menjadi momen yang menyenangkan bagi mereka bertiga. Mereka merayakan keberhasilan Lucky dan membicarakan rencana untuk petualangan selanjutnya, sambil berbagi cerita dan tawa.

Malam itu, Lucky merasa penuh harapan dan semangat. Dia tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, dan dengan teman-teman seperti Hendric dan Araint di sisinya, dia merasa yakin bisa menghadapi apa pun yang akan datang.

Araint, setelah melihat bakat dan ketekunan Lucky, menawarkan kesempatan yang menarik. "Lucky, bagaimana kalau kamu bekerja di tempatku? Saya bisa memberikan keuntungan 50/50 dari setiap penjualan yang kamu hasilkan."

Lucky merasa ragu dan menjawab, "Tapi aku tidak tahu sedikit pun tentang cara pembuatan obat. Aku hanya bisa menempa senjata."

Araint tersenyum dan berusaha meyakinkan Lucky. "Ah, tenang saja! Kamu juga bisa membuka toko Blacksmith di dalam tempatku. Semua alat yang kamu butuhkan akan disediakan. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan hasil penjualan setiap bulannya. Ini adalah kesempatan untuk mengembangkan kemampuanmu dan menjangkau lebih banyak pelanggan."

Tawaran tersebut cukup menarik bagi Lucky. Dia mulai membayangkan bagaimana dia bisa menggabungkan keahliannya dalam menempa senjata dengan kerja sama yang lebih besar dengan Araint. Ini bisa menjadi kesempatan untuk belajar lebih banyak dan memperluas jangkauannya sebagai Blacksmith.

Setelah berpikir sejenak, Lucky akhirnya berkata, "Baiklah, Araint. Aku setuju untuk bekerja di tempatmu. Ini adalah kesempatan yang tidak ingin aku lewatkan. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk membuat senjata dan mungkin juga belajar tentang pembuatan obat di sana."

Araint terlihat sangat senang mendengar keputusan Lucky. "Bagus! Aku yakin kamu akan melakukan pekerjaan yang hebat. Bersama-sama, kita bisa menciptakan hal-hal luar biasa."

Lucky bergumam pelan, mengucapkan sebuah kata yang terdengar oleh Araint dan Hendric, "Dewa Mechanic." Meskipun terdengar aneh, Araint dan Hendric merasa senang mendengarnya. Mereka tertawa dan merasakan semangat yang positif dari nama tersebut.

"Baiklah, jika nama tokonya sudah diputuskan, kita bisa segera mulai mempersiapkan semuanya," ucap Araint dengan antusias. Dia bisa merasakan potensi besar dalam diri Lucky dan percaya bahwa dengan nama yang unik, tokonya akan menarik perhatian banyak orang.

Hendric menambahkan, "Aku juga akan membantu menyebarkan berita ini kepada semua petualang di Guild. Kita harus memastikan semua orang tahu tentang toko baru ini dan senjata hebat yang akan kamu buat!"

Lucky merasa sedikit heran dengan reaksi mereka berdua. Meskipun namanya terdengar konyol, dia tidak mau ambil pusing. Dia lebih fokus pada kesempatan yang ada di depannya. Dengan dukungan dari Araint dan Hendric, dia merasa lebih percaya diri untuk memulai petualangan baru ini.

"Terima kasih, Araint dan Hendric. Aku sangat menghargai bantuan kalian. Mari kita mulai perjalanan ini bersama-sama," kata Lucky dengan semangat. Dia tahu bahwa langkah ini adalah awal dari sesuatu yang besar, dan dia siap untuk menjelajahi dunia yang penuh peluang dan tantangan.