Di dalam istana kerajaan, suasana tegang dan penuh rasa ingin tahu menyelimuti para bangsawan dan prajurit yang berkumpul untuk membahas kejadian aneh yang baru saja terjadi. Mereka menemukan sisa-sisa petasan di lokasi yang penuh misteri, dan semua orang bertanya-tanya siapa yang bisa menggunakannya.
Seorang penasihat kerajaan berdiri di depan meja perundingan, memperlihatkan kertas yang ditemukan di tempat kejadian. "Ini adalah sisa-sisa petasan yang ditemukan. Kita tahu bahwa ini adalah bahan yang langka dan sulit didapatkan. Namun, tidak ada yang tahu bagaimana seseorang bisa sampai pada bahan ini, apalagi menggunakannya dengan cara yang begitu mengesankan."
Para bangsawan saling berpandangan, kebingungan dan kecurigaan terlihat di wajah mereka. "Siapa yang bisa melakukan hal semacam ini?" tanya seorang jenderal, mengernyitkan dahi. "Apakah ini mungkin perbuatan seorang musuh?"
"Saya rasa tidak," jawab penasihat tersebut. "Petasan ini tampaknya memiliki teknik yang sangat unik, dan hanya sedikit orang di kerajaan ini yang memiliki pengetahuan tentangnya. Ada kemungkinan bahwa ini adalah hasil dari seseorang yang memiliki latar belakang yang berbeda."
Salah satu bangsawan muda, yang dikenal karena rasa ingin tahunya, menyela, "Bagaimana jika ini adalah karya dari seseorang di luar kerajaan? Mungkin seorang kultivator atau Blacksmith yang memiliki kemampuan untuk menciptakan alat seperti ini?"
Semua orang terdiam sejenak, memikirkan kemungkinan itu. "Tetapi siapa yang berani melakukan sesuatu yang berbahaya di dalam wilayah kita, dan mengapa?" tanya jenderal lainnya. "Kita tidak bisa mengabaikan ini. Kita perlu menyelidiki lebih dalam."
Penasihat kerajaan mengangguk setuju. "Kita harus mencari tahu lebih lanjut tentang asal-usul petasan ini. Jika ada yang berani menggunakan ini di tengah kita, maka kita harus waspada. Kita mungkin menghadapi ancaman yang lebih besar dari yang kita bayangkan."
Sementara itu, di tempat lain, Lucky tidak menyadari bahwa aksinya telah menarik perhatian kerajaan. Ia terus berlatih dan belajar, bertekad untuk menjadi lebih kuat. Namun, bayangan dari apa yang telah terjadi mulai membayangi langkahnya, dan tanpa disadari, ia terjebak dalam permainan besar yang melibatkan kekuatan, misteri, dan mungkin juga musuh yang ingin mengungkap siapa dirinya.
Di dalam Guild Petualang, suasana ramai dengan suara para petualang yang saling berbagi cerita tentang pengalaman mereka. Di sudut ruangan, seorang petualang muda dengan semangat tinggi berdiri di depan kelompok teman-temannya, menceritakan pengalamannya baru-baru ini.
"Saya baru saja membeli sebuah pedang tingkat menengah," katanya dengan antusias. "Dan yang mengejutkan, saya mendapatkannya dengan harga yang sangat murah! Hanya setengah dari harga biasanya!"
Teman-teman petualang lainnya terkejut dan tertarik. "Bagaimana bisa? Pedang tingkat menengah biasanya mahal," salah satu dari mereka bertanya. "Di mana kau menemukannya?"
Petualang itu tersenyum lebar. "Saya menemukannya di pasar kecil di pinggiran kota. Penjualnya mengaku bahwa pedang itu memiliki kualitas yang baik, tetapi dia ingin cepat menjualnya karena butuh uang. Saya tidak bisa menolak tawaran itu!"
"Apakah kau sudah mencoba pedang itu?" tanya seorang petualang yang lebih berpengalaman. "Apa benar kualitasnya sebaik yang dia katakan?"
"Ya! Saya sudah mencobanya di latihan kemarin," jawabnya. "Pedang itu terasa seimbang dan tajam. Saya merasa sangat percaya diri menggunakannya saat bertarung."
Namun, salah satu petualang yang lebih skeptis mengernyitkan dahi. "Tapi, tidak ada yang namanya 'murah' dalam dunia ini. Ada kemungkinan pedang itu memiliki masalah atau bahkan mungkin ada yang tidak beres di balik penjualnya."
Petualang muda itu sedikit ragu. "Kau mungkin benar. Tapi saya merasa tidak ada yang salah. Lagipula, siapa yang bisa menjual senjata bagus dengan harga semurah itu?"
Perdebatan pun mulai terjadi di antara mereka, dengan beberapa mendukung keputusan petualang muda itu dan yang lainnya memperingatkan tentang potensi bahaya. Mereka semua sepakat bahwa meskipun pedang itu mungkin berkualitas baik, ada baiknya untuk tetap waspada terhadap kemungkinan yang tidak terduga.
Di sisi lain, kabar tentang pedang murah itu mulai menyebar di kalangan para petualang, membuat beberapa dari mereka penasaran untuk mencari penjual yang sama. Beberapa mulai mempertanyakan apakah pedang tersebut berkaitan dengan kejadian-kejadian aneh lainnya yang sedang terjadi di kerajaan.
Sementara itu, petualang muda itu merasa beruntung mendapat pedang tersebut, tidak menyadari bahwa keputusan kecilnya untuk membeli senjata itu dapat menarik perhatian lebih besar, dan mungkin mengaitkannya dengan misteri yang mengelilingi dunia mereka.
Lucky duduk di tempat latihannya, fokus pada proses kultivasi yang baru saja dia pelajari. Meskipun semangatnya tinggi, dia menyadari bahwa tanpa keterampilan atau teknik bertarung yang solid, semua usaha dan latihan itu mungkin tidak akan membawa hasil yang diinginkannya. Ia merasa sedikit frustrasi, tetapi ia tahu bahwa setiap perjalanan dimulai dengan satu langkah.
Saat ia merenung, sistem di dalam dirinya memberikan saran yang membuatnya berpikir. "Jika kamu ingin meningkatkan kemampuanmu, mungkin kamu perlu kembali ke pasar. Di sana, kamu bisa mencari senjata atau barang-barang yang mungkin memiliki teknik bertarung yang bisa kamu pelajari. Atau, jika kamu merasa ambisius, masuklah ke dalam Akademi. Di sana, kamu bisa mendapatkan pelatihan yang lebih terstruktur dan belajar dari para ahli."
Pikiran tentang Akademi membuat hatinya berdebar. Dia telah mendengar tentang tempat itu; sebuah institusi yang terkenal dengan pelatihan petualang dan kultivator. Namun, ia juga tahu bahwa untuk masuk ke dalam Akademi, ia perlu memenuhi syarat tertentu dan bersaing dengan banyak orang berbakat lainnya.
"Masuk ke Akademi mungkin langkah yang baik," gumamnya pada diri sendiri. "Tapi, bagaimana jika aku tidak diterima? Atau jika aku tidak bisa mengikuti pelatihan mereka?"
Namun, sistem menjawab dengan nada meyakinkan, "Setiap orang memulai dari nol, Lucky. Yang terpenting adalah kemauanmu untuk belajar dan berusaha. Jika kamu terus berlatih dan mencari pengetahuan, kesempatan akan datang."
Dengan pikiran itu, Lucky memutuskan untuk melakukan dua hal. Pertama, ia akan mengunjungi pasar untuk mencari barang-barang atau teknik bertarung yang mungkin bisa membantunya. Kedua, ia akan mempersiapkan dirinya untuk masuk ke Akademi, mempelajari syarat-syarat yang diperlukan dan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Dengan semangat baru, Lucky berdiri dan bersiap untuk pergi. "Hari ini adalah hari yang baru," katanya pada diri sendiri. "Aku akan menemukan cara untuk meningkatkan kemampuanku! Tidak ada yang bisa menghentikanku!"
Dengan tekad yang membara, Lucky melangkah keluar, siap untuk menghadapi tantangan dan mencari jalan menuju kekuatan yang selama ini ia impikan.
Lucky tiba di toko serba ada, berharap bisa menemukan teknik bertarung yang sesuai dengan anggarannya. Dia melihat-lihat beberapa buku dan petunjuk, tetapi semuanya tampaknya terlalu mahal untuknya. Rasa frustrasi mulai menghinggapi pikiran Lucky.
Ketika dia berputar-putar di antara rak-rak, dia memanggil sistemnya, "Hey Koplak, mengapa kau tidak bisa menyalin buku teknik seperti karakter utama di dalam novel-novel lain? Seharusnya itu mudah bagimu!"
Sistem, yang berbentuk seorang kakek tua dengan janggut panjang dan mata bijak, menjawab dengan suara tenang, "Oh, tentu saja aku berbeda, Lucky. Setiap sistem memiliki cara kerja dan batasan yang unik. Namun, jika kau menerima misi dariku, aku bisa membantumu dengan memberikan skill yang kau butuhkan."
Lucky terdiam sejenak, mempertimbangkan tawaran itu. Dia tahu bahwa menerima misi dari sistemnya bisa berarti harus melakukan hal-hal yang tidak biasa atau bahkan aneh. Namun, di sisi lain, mendapatkan skill yang dia butuhkan bisa sangat berharga untuk perkembangannya.
"Apa misi yang kau tawarkan, Koplak?" tanya Lucky dengan rasa ingin tahu.
Sistem itu tersenyum bijak. "Misi ini sederhana, tetapi mungkin akan menguji keberanianmu. Aku ingin kau menemukan dan mengumpulkan tiga item langka dari tempat yang berbeda: satu dari hutan terlarang, satu dari gunung berapi, dan satu dari gua misterius yang penuh jebakan. Setelah kau mengumpulkan semua item tersebut, aku akan memberimu skill yang kau inginkan."