Dengan fragment ketiga kini dalam genggaman, Van dan Lyria meninggalkan Frostveil Tundra dan kembali ke Snowhearth untuk mengumpulkan tenaga. Namun, bayang-bayang bahaya terus mengikuti mereka. Cult of Revival, yang mengetahui bahwa Van kini memiliki lebih dari satu fragment, tidak akan tinggal diam.
Di desa kecil Snowhearth, Van mulai merasa bahwa situasi semakin mencekam. Penduduk desa, yang sebelumnya ramah, kini tampak gelisah dan menghindari kontak mata. Sesuatu yang tidak beres sedang terjadi, dan itu hanya soal waktu sebelum kebenarannya terungkap.
---
Kecurigaan di Snowhearth
Di penginapan kecil tempat mereka beristirahat, Van duduk di dekat jendela sambil memandangi salju yang terus turun. Lyria, yang sibuk memeriksa fragment, menyadari tatapan Van yang terlihat penuh waspada.
"Kau merasa ada yang aneh, kan?" tanya Lyria, menghentikan pekerjaannya.
Van mengangguk perlahan. "Penduduk desa ini terlalu diam. Mereka terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu."
Sebelum mereka bisa mendiskusikan lebih lanjut, pintu penginapan terbuka, dan seorang anak kecil berlari masuk dengan panik.
"Tolong! Orang-orang di desa... mereka dibawa pergi oleh orang-orang berjubah hitam!" serunya.
Lyria dan Van saling berpandangan. "Cult of Revival," bisik Lyria.
---
Penyergapan di Desa
Van dan Lyria segera keluar untuk menyelidiki situasi. Desa Snowhearth kini sepi, hanya suara angin yang terdengar. Namun, di tengah alun-alun desa, terlihat beberapa pengikut Cult of Revival berjubah hitam sedang mengikat para penduduk desa.
"Kita harus menghentikan mereka," kata Van sambil menarik pedangnya.
"Apa kau yakin? Mereka mungkin menjadikan ini perangkap," Lyria memperingatkan.
Van menggeleng. "Kita tidak bisa membiarkan mereka menyakiti orang-orang tak bersalah."
Tanpa membuang waktu, Van menerjang maju, menyerang para pengikut kultus dengan kekuatan barunya. Lyria mengikuti dari belakang, memberikan dukungan dengan sihirnya. Pertarungan terjadi di tengah alun-alun yang bersalju, tetapi keahlian Van dan Lyria membuat mereka unggul.
Namun, di tengah pertarungan, salah satu pengikut kultus tertawa. "Kalian terlalu mudah terpancing."
Seketika, lingkaran sihir besar muncul di bawah kaki mereka. Itu adalah perangkap energi yang dirancang untuk menyerap kekuatan fragment.
---
Munculnya Pengkhianat
Dari bayangan, seorang pria dengan pakaian mewah muncul. Ia adalah Jareth, pemimpin salah satu faksi kecil di Terra Marvell yang sebelumnya membantu mereka. Wajahnya yang tenang kini dipenuhi kesombongan.
"Jadi, Van Vallaga. Akhirnya kita bertemu lagi," kata Jareth sambil melipat tangannya. "Terima kasih telah melakukan semua pekerjaan kotor untuk kami. Fragment itu sekarang milikku."
Van terkejut. "Jareth? Kau bersekutu dengan Cult of Revival?"
Jareth tertawa kecil. "Tentu saja. Dunia ini hanya membutuhkan kekuatan. Dan fragment adalah kunci untuk itu. Kau hanya alat untuk membawaku ke sini."
Lyria mencoba menyerang Jareth dengan sihir, tetapi lingkaran energi di bawah mereka membuat kekuatan fragment Van bereaksi berlebihan, melemahkan tubuhnya.
"Kita harus keluar dari lingkaran ini!" kata Lyria.
Van menggertakkan giginya, mencoba bangkit meskipun energinya terkuras. "Aku tidak akan menyerahkan fragment ini padamu, Jareth."
---
Pertarungan Melawan Jareth
Pertarungan antara Van dan Jareth pun dimulai. Meski dalam kondisi lemah, Van berusaha menggunakan semua kemampuan bertarungnya untuk melawan Jareth, yang ternyata memiliki kekuatan sihir tingkat tinggi. Fragmen di tubuh Van mulai beresonansi, tetapi energi yang tidak stabil membuatnya sulit dikendalikan.
Di sisi lain, Lyria mencoba memecahkan lingkaran sihir dengan mantranya. Namun, Jareth telah membawa lebih banyak pengikut Cult of Revival, memaksanya untuk melawan sambil tetap melindungi Van.
"Kekuatanmu luar biasa, Van," kata Jareth sambil menyerang. "Tapi tanpa kendali, kau hanya akan menghancurkan dirimu sendiri."
Van, dengan penuh amarah, melancarkan serangan terakhir. Resonansi fragment membuat pedangnya bersinar merah, dan ia berhasil mematahkan serangan Jareth, membuat pria itu terluka parah.
Namun, sebelum Van dapat memberikan pukulan terakhir, Jareth tersenyum tipis dan menggunakan sihir teleportasi untuk melarikan diri.
---
Konsekuensi Perangkap
Dengan lingkaran sihir yang kini hancur, Van dan Lyria berdiri di tengah desa yang hancur. Penduduk desa, yang telah diselamatkan, mengucapkan terima kasih, tetapi Van merasa ada sesuatu yang hilang.
"Kita membiarkan Jareth kabur," kata Van dengan nada frustrasi. "Dia tahu terlalu banyak tentang kita."
Lyria mencoba menenangkannya. "Kita telah menghentikan rencana mereka kali ini. Tapi kita harus lebih berhati-hati ke depan."
Van mengepalkan tangannya. Ia tahu bahwa ini bukan akhir, dan fragment yang ia miliki akan terus menjadi target dari berbagai pihak. Namun, ia juga tahu bahwa ia harus tetap melangkah, demi menyelesaikan misi yang dipercayakan padanya.