Sebuah pintu penginapan terbuka memperlihatkan angin kencang yang berderu dengan bercampur salju di luar, Arshen dengan susah payah berjalan masuk dengan pakaian yang di tutupi butiran salju.
Tak ku sangka akan ada badai tiba tiba hari ini.
Dia berjalan ke kamarnya di lantai dua dan segera menutup gorden di jendela kamarnya.
"Baiklah.., waktunya bekerja!"
Arshen segera meletakan lembaran kertas coklat dengan tulisan yang di tulis dengan tinta hitam di meja. Dari tas kulitnya dia mengeluarkan buku catatan dan pena yang sebelumnya dia beli untuk mencatat penyelidikannya.
Arshen duduk di depan meja, menyilangkan kakinya, dan membaca ulang kertas kertas itu.
"14 November, seorang wanita yang di tinggal rumah sewa di 12 Branch Street kehilangan kotak perhiasannya di malam hari, dan pada malam itu dia mengaku mendengar suara senar yang di petik secara berulang dengan satu nada dari ruang tamunya, setelah dia memeriksanya ruang tamunya dia tak menemukan siapapun"
Senar!?, apa yang seorang pencuri lakukan dengan membunyikan senar.
Arshen lanjut membalik halaman kertas itu.
"18 November, seorang pemilik toko arloji di Dove Street mengaku kehilangan salah satu arloji tua miliknya, dan seperti kasus sebelumnya dia mendengar suara senar yang di petik secara berulang dengan satu nada".
"26 November, terjadi perampokan di bank Megapolith! Perampok berhasil diamankan tetapi pada malam hari para perampok menghilang dari penjara, dan seperti kasus sebelumnya sipir mendengar suara senar satu nada sebelum menemukan para perampok yang menghilang dari sel penjara".
Setelah di selidiki oleh kepolisian dan beberapa detektif swasta, akhirnya terungkap beberapa petunjuk.
Dia adalah seseorang dengan tubuh pendek, dia juga memakai parfum night rose yang memberikan aroma mawar dan mint. Kepolisian garam akhirnya mengeluarkan bounty dan memberikan nama pencuri malam pada pelaku.
Arshen mengusap pelipis dan mencubit dagunya.
Pencuri yang sangat teliti dia bahkan tak meninggalkan petunjuk yang berarti, tetapi kenapa dia perlu membunyikan senar saat dia akan mencuri? Seolah dia hanya sedang bermain main. Hmm...aku harap dia bukan seorang Commoner.
Arshen terdiam sesaat dan mencubit keningnya.
"Suara senar satu nada, tanggal 14, 18, dan 26, pola ini..., hmm apa dia sengaja meninggalkan ini? Kalau begitu kotak perhiasan, arloji tua, dan seorang perampok, apa hubungan diantara ketiga hal ini"
Arshen membalik halaman dan membaca halaman berikutnya.
"Beberapa penduduk di Dove Street dan Branch Street mengeluh tentang suara senar satu nada yang dimainkan setiap tengah malam dari tanggal 4 Desember hingga tanggal 8 Desember, kepolisian dan beberapa detektif menyelidiki hal ini tetapi tak menemukan si pelaku, dan kepolisian menyimpulkan ini ada hubungannya dengan pencuri malam"
"14 Desember, Seorang petugas patroli berhasil menemukan seorang pencuri yang mencoba membobol sebuah pabrik batu bara di Dove Street, pencuri itu terkena luka tembak di bagian lengan kiri atasnya karena mencoba melawan, dan setelah beberapa saat pengejaran petugas akhirnya berhasil menangkapnya dan membawanya ke kepolisian Garam untuk interograsi lebih lanjut"
"15 Desember, hari interograsi dimulai tetapi pencuri itu tiba tiba menghilang tanpa jejak dengan selnya masih terkunci rapat, seolah olah dia menguap di udara"
"Dari hal ini beberapa ciri ciri pencuri itu berhasil di ketahui, dia bertubuh pendek dengan tinggi sekitar 150-160 cm, dia adalah seorang wanita dengan bulu mata tebal dan pupil berwarna hijau zamrud, umurnya mungkin masih di bawah dua puluhan dengan pakaian terakhirnya yang dia kenakan adalah celana putih panjang, baju lengan pendek, serta cincin zamrud di jari tengah yang merupakan salah satu hasil curian yang dia lakukan pada 12 November, berikut adalah detail dan ilustrasi dari pelaku"
Arshen melirik ke kertas ketiga dan melihat gambar ilustrasi dengan detail penjelasan serta ciri cirinya.
Arshen sedikit familiar dengan gambarnya tapi tak bisa mengingatnya, di ilustrasi tampak seseorang bertubuh pendek dan kurus yang mengenakan pakaian lengan pendek dan celana putih panjang yang diikat sabuk coklat.
Wajahnya bulat dengan pupil mata hijau zamrud, bibirnya tersenyum tipis seolah sedang mengejek, dia memiliki rambut hitam dengan gaya rambut pendek seperti anak laki laki.
Jika bukan karena informasi sebelumnya maka Arshen pasti akan langsung percaya bahwa dia adalah anak laki laki biasa.
"Apakah dia benar benar perempuan?, kenapa orang yang mencatat informasi ini mengatakan dia adalah perempuan, apa dia sudah melihat bagian itunya secara langsung?, atau mungkin dari suaranya?, dan..."
Apa penjara kepolisian Garam semudah itu untuk di bobol oleh anak anak?, dan... apa gadis ini mungkin punya kekuatan untuk menembus tembok? Karena itu dia bisa mengeluarkan siapapun dari penjara, ini mungkin saja kalau dia benar benar Commoner.
Semua halaman itu di letakan di meja dan Arshen membuka buku catatannya dan mengambil pena miliknya untuk menulis sesuatu.
"November 14, 18, 26. Desember 4 hingga 8, kemudian 14 Desember. Kemungkinan dia akan mencuri lagi tanggal 18, 24 , 26. Jika tanggal 18 tidak terjadi apa apa kemungkinan dia akan mencuri di tanggal 24 Desember dan 26 Desember jika dia terus melakukan pola ini"
24 Desember itu besok! Tapi aku curiga ini hanyalah jebakan untuk memancing orang orang yang mencarinya! Jika kita mengesampingkan pola ini ini dan fokus pada apa yang dia curi.
"Kotak perhiasan yang salah satunya mungkin cincin hijau zamrud yang dia pakai, arloji tua, perampok, dan pabrik, kemungkinan dia menginginkan apa yang dimiliki perampok dan melalui balas Budi ini perampok itu mungkin akan memberikan apa yang di inginkan si pencuri, lalu mengenai pabrik batu bara..."
Arshen berhenti menulis dan menyenderkan punggungnya ke kursi sambil mengelus dagunya.
Pola ini lebih masuk akal, jika aku mengetahui apa yang dia inginkan dari perampok dan pabrik batu bara mungkin akan ada hal lain yang terpecahkan.
Arshen menatap buku catatannya dan meletakan penanya.
"Sepertinya banyak informasi yang harus aku cari, seperti nada apa yang di mainkan dari setiap kejadian itu?, apakah nadanya sama atau berbeda? Ini bisa menjadi petunjuk juga"
Arshen menoleh ke jendela yang tertutup gorden dengan suara badai salju yang terjadi di luar.
Aku harap badai ini akan berhenti besok!.
Arshen meraba saku mantel coklatnya dan menemukan arloji dengan motif mata reptil di dalamnya.
"Ah, aku hampir saja melupakan arloji ini" Arshen meletakan arloji itu di mejanya dan membolak balik arloji itu.
"Hmm, bukankah ini adalah arloji yang aku temukan setelah keluar dari mimpi, apa arloji ini ada hubungannya dengan si iblis gila di rumah itu?, tungu... jika di pikir pikir lagi kenapa aku mengambilnya?"
Arshen melemparkan arloji itu ke meja dan dia tersentak ke belakang, kursinya terjatuh dan dia mundur dua langkah.
Iya, ada yang aneh dengan benda ini, seolah...,seolah olah aku terpikat untuk mengambilnya, tunggu dulu! Aku sudah seharian bersama benda itu a...apa..
Arshen mengerutkan keningnya dan mengedutkan alisnya, dia mundur beberapa langkah lagi hingga punggungnya menyentuh tembok.
Tangannya meraba raba tubuhnya untuk memastikan tidak ada yang salah dengan tubuhnya sambil terus menatap lurus arloji di atas meja.
"Tidak ada yang salah dengan tubuhku! Sebelum terlambat aku harus membuang benda itu secepatnya! Tidak tunggu, selama beberapa hari ini normal normal saja itu artinya benda itu tak sepenuhnya berbahaya, mungkin aku bisa menjualnya, ya setelah membereskan si pencuri malam aku bisa menjualnya di pasar gelap"
Arshen secara perlahan lahan melangkah maju untuk mendekati arloji bermotif mata reptil itu, dia segera mengambilnya dan memasukannya ke dalam tas coklat miliknya.
"Fiuhh..., aku harus pergi dari penginapan ini besok aku tak ingin ada seseorang yang terlibat, mungkin aku akan menyewa rumah yang cukup jauh dari keramaian untuk berjaga jaga benda itu akan memberikan masalah nantinya"
Arshen mengusap keningnya memasukan tasnya ke dalam laci dan mundur dua langkah hingga sampai di ranjangnya dan terduduk di sana.
Arshen membaringkan tubuhnya sejenak untuk mengatur nafasnya yang terengah engah. Dia segera berdiri lagi dan keluar dari kamarnya
Sepertinya besok aku tak perlu memperpanjang sewa lagi, setelah makan malam dan tidur, besok aku harus berkemas dan mencari unit sewaan yang cukup jauh dari keramaian.
Arshen menuruni tangga dan pergi ke ruang makan untuk memesan makan malam terakhirnya di penginapan Bourguis.