Chereads / The Miracle In Madness / Chapter 7 - Greycloud Avenue

Chapter 7 - Greycloud Avenue

Arshen bangun dari ranjang di salah satu kamar penginapan Bourguis, dia melihat ke arah jendela yang di tembus cahaya sinar matahari pagi.

Pagi itu begitu cerah tapi udara dingin masih berhembus sungguh cuaca yang aneh mungkin ini efek dari polusi udara di kota garam

Arshen memakai mantel coklat panjang yang di gantung di dinding dan sarung tangan hitam miliknya, dia menuruni tangga dan langsung menuju ke ruang makan untuk menemui Mrs. Dorothy.

Sesampainya di ruang makan Arshen melihat tempat itu yang ramai pengunjung, dia segera memasuki antrian untuk memesan makanan.

"Pagi Mrs. Dorothy, hari ini sepertinya cukup ramai" kata Arshen dengan tersenyum

"Yah, kemarin banyak yang check in di penginapan ini jadi hari ini ada begitu banyak orang disini, ngomong ngomong apa yang ingin kau pesan Mr. Rosselvelt?"

"Roti dan sup domba, tolong"

"Baiklah tunggu sebentar", Dorothy mengambil mangkuk dan memasukan sup domba kedalamnya.

"Ini pesananmu, semoga harimu menyenangkan Mr. Rosselvelt" Dorothy tersenyum sambil menyerahkan piring dan mangkuk yang berisi sup domba kepada Arshen.

"Terima kasih, Mrs. Dorothy", Arshen menerimanya dan berjalan pergi untuk duduk di bangku yang kosong.

Seperti biasa Arshen sangat menikmati makanan yang dia pesan dan menghabiskannya tanpa sisa.

Ini sungguh enak, aku jadi teringat baik aku dan Arshen sungguh payah dalam memasak, yang bisa aku lakukan hanya merebus dan membakar langsung seperti ikan bakar dan jamur bakar. Arshen mengunyah makanannya dalam diam.

"Mungkin suatu hari aku akan mencoba belajar memasak"

Setelah mengembalikan piring dan mangkuk makanan yang dia makan, Arshen keluar dari ruang makan dan keluar dari penginapan Bourguis menuju Oak Street yang ramai.

Hari ini begitu lebih ramai dari biasanya seakan kota ini kembali hidup. Arshen berjalan ke sepanjang jalan Oak Street hingga sampai di GreyCloud Avenue.

Jalanan ramai dengan pedagang, pekerja pabrik, dan suara mesin uap yang mendesis di kejauhan. Asap mengepul dari cerobong pabrik, sementara gerobak dan kereta kuda berlalu lalang di jalan berbatu. Di sudut jalan, seorang penjual koran muda bertopi berusaha menarik perhatian orang-orang yang lewat.

"Berita besar dari dunia perdagangan! Saham Quedagh Merchant Company naik tajam! Temukan alasannya di Eleven Times! Hanya 1 pearl untuk kabar terkini!"

"Apa katanya tadi? Saham Quedagh naik? Itu perusahaan yang sebelumnya menyebarkan telegram ke Republik, kan?" Seorang pria bertopi tinggi bersama pasangannya tertarik dan meluangkan waktunya untuk berhenti dan bertanya ke penjual koran.

"Betul sekali, Tuan dan nyonya nyonya sekalian! Mereka baru saja mendapatkan kontrak besar dengan Kekaisaran Kalenon. Keuntungan berlipat, dan sekarang semua investor berebut! Bacalah detailnya di halaman utama. Hanya satu pearl untuk memastikan Anda tidak ketinggalan berita besar!" Pemuda itu membenarkan topinya sambil memeluk koran koran miliknya.

Seorang pria paruh baya dengan topi tinggi berhenti sambil menyalakan cerutunya dia berkata "Naik tajam, kau bilang? Tapi bagaimana cara mereka sampai di kekaisaran Kalenon di seberang laut Karam. Ada spekulasi, anak muda?"

"Ah, Tuan, tak semua spekulasi! Ada laporan resmi soal kapal-kapal baru berbahan bakar uap yang dapat melintasinya dengan cepat. Mau tahu siapa yang mendanainya? Temukan nama-namanya di sini, Pak!"

Quedagh Merchant Company, mereka sepertinya perusahaan yang cukup sukses, hmm... aku curiga keluarga Kerajaan terlibat dengan ini.

Arshen yang mendengarnya merasa tertarik dan ikut bertanya "Apa keluarga Kerajaan tertarik dengan hal ini?"

"Ah, soal itu kau bisa membacanya sendiri tuan! harganya hanya 1 pearl!, ayo! ayo silahkan nikmati kabar terbaru dari Eleven Times" pemuda itu tampak mengabaikan pertanyaan Arshen dan tersenyum ke orang orang yang tertarik di depannya.

"Hmm, kalau begitu, aku beli satu. Ini uangmu." Arshen membelinya sambil memberikan satu koin pearl kepada pemuda itu.

"Terima kasih, Tuan! Jangan lupa, ceritakan kepada teman-teman Anda, ya!"

Alis Arshen berkedut tapi dengan cepat hilang. Teman? Heh..., aku berharap aku punya satu teman.

Arshen meninggalkan kerumunan dengan suara pemuda penjual koran yang kembali berteriak menawarkan korannya "Ayo, kabar terkini dari dunia bisnis! Saham Quedagh Merchant melonjak, pasar bergejolak! Hanya 1 pearl untuk berita yang semua orang bicarakan!"

Sementara itu, mesin-mesin uap terus berdentam, menciptakan ritme latar di kota yang penuh semangat industri dan harapan. Sang penjual koran melanjutkan pekerjaannya, membawa cerita besar kepada masyarakat di tengah hiruk-pikuk dunia yang terus berubah.

Arshen berjalan ke Eaglewood bar dengan membaca koran yang baru dia beli sambil mengerutkan keningnya.

Benar saja! keluarga Kerajaan terlibat di dalamnya, kerajaan dan kekaisaran sekarang membentuk aliansi! Sebagai pertukaran, kerajaan menjual telegram kepada kekaisaran melalui QMC! dan sebagai gantinya kerajaan mendapatkan teknologi senjata api model terbaru bahkan ada meriam tempur model terbaru.

Sekarang kerajaan Seraphia telah membentuk aliansi dengan republik Abaron dan kekaisaran Kalenon, ini pasti juga akan menggemparkan negara negara lain di dunia.

Arshen mengusap keningnya sambil menyimpan koran yang dia bawa. Angin dingin berhembus mengibaskan mantel coklat Arshen yang tengah berdiri di depan Eaglewood Bar.

Klack! Pintu bar di buka dan di dalam terlihat Leroy dengan tailcoat dan dasi kupu kupu yang seperti biasa sedang mengelap gelas seorang diri sambil menatap Arshen yang berjalan masuk.

"Selamat datang Mr. Zodiac! Ada yang bisa aku bantu?"

Arshen duduk di atas kursi sambil menyilangkan kakinya mendengarkan keributan orang orang yang bermain kartu dan billiard di ruangan sebelah.

"Kalau begitu aku ingin espresso panas aku dengar kau menyediakan kopi juga?".

"Kau punya selera yang bagus Mr. Zodiac"

Leroy mengambil gelas dan mulai menggiling biji kopi.

Setelah beberapa saat membuat kopi Leroy kembali dengan segelas kopi di tangannya.

"Ini untukmu!" Leroy menyajikan segelas espresso dengan uap hangat yang keluar dari cangkir.

Arshen meminumnya sedikit demi sedikit sambil menikmati aroma kopi espressonya yang kuat.

Brak! Pintu bar terbuka lagi dengan kuat, seorang wanita berambut hitam panjang dengan penutup mata di mata kirinya berjalan masuk dengan santai, dia adalah Rostalin.

"Leroy, apa bountynya sudah bisa aku ambil" Kata Rostalin sambil mengambil tempat duduk di sebelah pria dengan mantel coklat yang sedang menikmati kopinya.

Leroy mengedutkan alisnya dan menghiraukan Rostalin"Ya, tapi bisakah kau membuka pintunya dengan lembut lain kali? Lagipula ini masih pagi"

"Ya ya terserah kau saja, ah, dan buatkan aku Irish Coffee" Rostalin melirik Arshen yang sedang meminum espressonya tanpa terganggu.

Leroy meletakan gelas di tangannya dan pergi ke pintu di belakangnya "Tunggu sebentar".

Rostalin menyandarkan lengannya di meja dan menatap Arshen yang memiliki mata abu kehitaman "Mr. Zodiac apa kau mau mengambil misi lainnya hari ini"

Arshen yang sedang menyeruput kopinya menurunkannya dan meletakkannya di meja.

"Ahh... apa kau punya saran Madam?"

Rostalin tersenyum dan menyilangkan kakinya dan meletakan telapak tangannya di pipinya "Panggil Rostalin saja lagipula aku tak setua itu bukan?"

Arshen hanya terdiam tanpa mengatakan sepatah katapun sambil menyeruput kopi panasnya.

Rostalin hanya bisa mencibir dalam hati sambil menatap Arshen.

"Kalau kau mau, aku ingin mengajakmu untuk mencari seseorang dengan bounty yang lumayan, apa kau tertarik?"

Tidak! Aku hanya orang biasa tapi jika kau bisa menjamin keselamatan ku aku mungkin cukup tertarik.

"Siapa? Apa dia orang yang berbahaya?" Arshen meletakan cangkir kopinya di meja dan melirik Rostalin.

Leroy kembali dengan Irish Coffee di tangannya, menyela percakapan Arshen dan Rostalin.

Leroy menyajikan minuman itu di depan Rostalin dan mengeluarkan amplop coklat dari sakunya dan melemparkannya ke meja.

Plak!

"Ini uangmu! kau bisa memeriksanya sendiri"

"Ya aku percaya padamu" Rostalin memasukan amplop itu ke kantongnya tanpa memeriksa isinya.

Arshen diam diam melirik amplop coklat yang di ambil Rostalin sambil menyeruput cangkir kopinya yang telah habis.

Rostalin meminum Irish nya dan berkata "Baiklah sampai mana tadi?"

"Ah! Benar apa kau tahu tentang pencuri malam? Menurut informasi dia hanya orang lemah yang cukup hebat dalam bersembunyi, bountynya 30 pound apa kau tertarik" Rostalin menolehkan kepalanya dan tersenyum seolah sedang menggoda Arshen.

Arshen menghiraukannya dengan memejamkan matanya sambil menyerahkan beberapa koin kepada Leroy.

Arshen menatap balik Rostalin berkata "bagaimana pembagiannya?"

Rostalin menyeruput Irish nya dan menjawab "aku ambil enam kau ambil empat jika kau tak mau aku akan menanyakan orang lain"

"Sepakat! Kapan kita bisa mulai mencarinya?".

"Nanti sore akan aku bawakan informasi tentangnya untuk kau analisis, dan kita akan mencarinya besok, Ah, ngomong ngomong dimana aku bisa menghubungimu"

"Temui aku di alun alun kota! tepat pukul tiga sore"

Arshen berdiri meninggalkan kursinya dan berjalan ke pintu keluar bar membelakangi Rostalin.

"Alun alun?, Mr. Zodiac Moriarty apa kau penganut gereja malam?" Rostalin bertanya sambil membalikan badannya.

Arshen berhenti sejenak dan terkekeh sambil membuka pintu keluar "Ya".

Arshen meninggalkan Eaglewood Bar dan berjalan menuju ke arah pasar yang ramai di Greycloud Avenue.

Pasar ini berada di atas jalan berbatu yang dipadati oleh pedagang dan pembeli. Deretan kios kayu dengan atap kain warna-warni yang memamerkan berbagai barang dagangan.

Di tengah keramaian, terlihat penduduk lokal dalam pakaian khasnya yang sedang bernegosiasi dengan pedagang. Beberapa orang membawa keranjang penuh hasil bumi, sementara yang lain mendorong gerobak yang di isi dengan berbagai dagangan. Anak-anak tampak bermain riang di atas salju putih, gerobak kereta lalu lalang di atas jalanan dengan ditarik oleh seekor kuda.

Latar belakang pasar dihiasi dengan rumah-rumah bergaya klasik dengan dinding batu bata dan atap dari genteng. Di tengah pasar menara jam berdetak di setiap detiknya, Awan-awan kelabu menggantung di langit kota, menambahkan nuansa dramatis pada suasana pasar yang sibuk.

"Jadi inilah Greycloud Marketplace, ini begitu ramai akan orang orang dengan berbagai wajah yang tak kukenal" Arshen berjalan dengan tangan yang di masukan ke saku mantelnya.

"Mari! Mari! Apel ini masih segar, satu pearl untuk dua buah" seorang pedagang buah menawarkan apelnya.

"Mari! Daging domba yang baru sembelih pagi ini! Masih segar! Masih segar!" Seorang pedagang daging menawarkan daging dombanya.

"Tomat dan kentang ini masih segar! Ayo! Ayo!" Pedagang sayuran menawarkan sayurannya.

Makanan di penginapan memang enak tapi aku hanya bisa memakannya pada saat sarapan dan makan malam saja untuk singnya aku harus mencari makan sendiri, sigh...

Arshen berjalan di antara keramaian pasar yang tampak sangat hidup di bawah dinginnya musim dingin, dia membeli empat buah apel seharga 2 pearl dan dan sebatang roti tawar seharga 1 pearl dari toko roti.

Hmm punya banyak uang memang menyenangkan.

Arshen berjalan dengan tersenyum sambil memeluk bungkusan roti dan apel miliknya, di depannya terlihat seorang badut yang melakukan promosi pertunjukan sirkusnya.

"Saksikanlah! Saksikanlah! Sirkus Stargazer akan hadir di alun alun kota besok jam sembilan pagi! Saksikanlah! Saksikanlah!"

Sirkus?, aku jadi teringat kenangan ku dulu ketika menjadi pesulap di sebuah sirkus, sungguh perasaan yang aneh.

Arshen mendekati badut itu dan membeli satu ticket pertunjukan seharga 5 pearl dari badut itu.

Arshen meninggalkan kerumunan pasar yang ramai dan berisik dan berjalan kembali ke Oak Street untuk beristirahat.

Sesampainya di Oak Street Arshen melewati rumah Mr. Joe yang terlihat di datangi oleh beberapa beberapa petugas berseragam hitam putih.

Salah satu petugas menatap Arshen yang lewat di depan 8 Oak Street.

Tidak!, apa Mr. Joe melaporkanku terkait rumah itu? Tidak aku tidak boleh terlibat dengan psikopat gila yang memiliki kekuatan Commoner, apa aku harus lari sekarang? Tapi itu mungkin akan membuat mereka curiga, kalau begitu aku hanya bisa berdoa agar mereka tak memanggilku.

Arshen yang menyadari tatapan salah satu petugas sedikit mempercepat jalannya dan membuang mukanya ke arah samping agar tak memperlihatkan wajahnya

Tap...

"Fiuh..., sepertinya mereka tak mengikuti ku" Arshen bernafas lega sambil mengusap dadanya dan berjalan masuk ke penginapan Bourguis.

Sesampainya di dalam Arshen cepat cepat masuk ke kamarnya dan mengunci pintu, Arshen meletakan belanjaannya di meja dan berbaring di kasurnya.

Aku harap mereka tak mencariku nantinya.

Arshen mengusap pelipisnya, bangun dari kasur dan memakan apel yang sebelumnya dia beli. Arshen menatap ke jendela dengan termenung dalam diamnya.

Haihhh..., sepertinya aku memang harus cepat cepat menjadi Commoner! Cepat atau lambat aku akan berhadapan dengan mereka nantinya, jika aku tak bersiap aku takut ketika waktunya tiba aku mungkin akan mati dengan di gantung secara terbalik.

Arshen menatap jam yang menunjukan pukul 11:20 dan mengambil roti yang sebelumnya dia beli.

"Hap.., Mr. Broug..." Arshen terhenti dan melanjutkan.

"Mr. Sigrid masih sulit untuk di hubungi, apa aku coba tanya madam Rostalin atau Leroy saja nanti? Mereka mungkin tahu sesuatu tentang pasar gelap yang mungkin menjual informasi tentang ritual Commoner"

...

Pukul 14:58, sore hari di alun alun kota garam.

Pria bertopi tinggi dan wanita dengan gaun yang anggun satu persatu keluar dari katedral, anak anak bermain salju di bawah menara jam yang berdetak.

Klak! Kereta kuda berlalu lalang melewati jalanan di sekitar alun alun, seorang pengemis dan orang orang miskin yang tak memiliki rumah terduduk di atas dinginnya salju beberapa tertidur di bangku taman tetapi mereka segera di usir oleh petugas.

Arshen duduk di bangku sambil menatap ke arah menara jam yang menjulang tinggi di tengah kota, menyaksikan seluruh pemandangan itu dari jauh. Dari belakang seorang wanita dengan penutup mata di mata kirinya mendekat dengan mengenakan pakaian hitam sambil membawa beberapa kertas dokumen.

"Selamat sore Mr. Zodiac" wanita dengan penutup mata di mata kirinya menyapa Arshen yang termenung memandang menara jam.

"Selamat sore Rostalin, apa itu dokumen tentang pencuri malam?" Arshen menoleh ke Rostalin yang berdiri di sampingnya.

"Ya, kau bisa melihatnya dulu" Rostalin menyerahkan kertas dokumen itu kepada Arshen.

Arshen menerimanya dan membacanya secara singkat, "Rostalin apa kau dari instansi pemerintah? Atau mungkin kau berasal dari sebuah perusahaan atau semacamnya?" Arshen bertanya.

"Kenapa kau menanyakan hal itu?" Rostalin duduk di samping Arshen yang sedang membaca dokumen yang dia berikan.

"Yah aneh saja, kertas ini terlihat mahal, tulisan yang ada di dokumen ini juga sepertinya di buat dengan mesin ketik dan mesin ketik di kota garam saat ini hanya di miliki oleh perusahaan swasta atau instansi instansi pemerintah"

Ini adalah hal yang kudapatkan dari investigasi sebelumnya, mesin ketik memang umum di ibukota dan kota kota di dekatnya tapi kota garam yang berada di ujung timur akan sulit untuk mendapatkannya kalau memang bisa, harganya pasti sangat mahal.

"Haha... sudah kuduga kau detektif yang benar benar hebat! Tapi kau tak sepenuhnya benar! Dokumen itu di buat oleh informanku yang berasal dari kepolisian garam

Arshen menoleh ke Rostalin yang sedang melihat anak anak yang bermain salju "Hmm, karena kau bisa punya informan dari kepolisian, apa kau tahu lokasi pasar gelap di kota ini"

Rostalin tersentak kaget dan langsung menatap Arshen dengan serius "Apa yang akan kau lakukan di sana?"

"Mencari sesuatu"

"Dan apa yang kau cari?" Rostalin menyipitkan matanya seolah mencurigai Arshen.

"Jika kau penasaran tentang itu kau bisa ikut denganku, itu jika kau tahu tempatnya"

Jika aku bisa pergi kesana sekali kenapa tidak dua kali?.

Arshen dengan santai memalingkan wajahnya sambil memasukan kertas dokumen yang di berikan oleh Rostalin ke dalam mantelnya.

"Baiklah, aku akan memberitahumu setelah menyelesaikan misi ini, kalau begitu sampai jumpa" Rostalin berdiri dan berjalan menjauh ke arah Dove Street yang di penuhi rumah rumah sewaan yang cukup besar, restoran, cafe dan kedai kedai elegan dan berbagai pabrik yang mengeluarkan kabut kelabu.

Bagus!, untuk saat ini aku bisa mengandalkan Rostalin untuk menemukannya pasar gelap , dan sekarang aku harus bekerja lembur untuk mencari orang ini. Arshen menyumpan dokumen itu dan berjalan ke arah Oak Street melewati katedral di tengah kota dan rumah rumah yang terlihat lebih sederhana dari Dove Street.

Di sepanjang jalan terlihat berbagai tempat hiburan, penginapan dan hotel yang meluas hingga ke Greycloud Avenue yang di penuhi bar, kasino, dan berbagai toko dan juga kedai.

...