Chereads / ARAKATA; The Guardian / Chapter 2 - Mencurigakan

Chapter 2 - Mencurigakan

Sang Surya perlahan tenggelam, digantikan cahaya lembut bulan yang menggantung di langit malam. Dari kejauhan, suara kepakan sayap besar terdengar jelas bergemuruh seperti badai kecil yang mendekat. Mizel telah tiba. Namun, naga itu tidak mendarat di halaman rumah, menghormati ketenangan para burung kecil yang tinggal di sekitar sana. Sebaliknya, ia menuju area pendaratan khusus yang disiapkan untuk tubuhnya yang besar dan megah.

Beberapa saat kemudian, Mizel memasuki kamar dengan langkah tenang diikuti oleh seorang tabib. Kehadirannya memenuhi ruangan dengan aura hangat bercampur rasa hormat. Tabib segera mendekati Neyla yang terbaring pucat di atas tempat tidur. Setelah memeriksa dengan cermat, tabib menghela napas lega.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujarnya, menenangkan. "Sakit kepala yang tak kunjung reda ini… adalah tanda bahwa roh naga mulai terbentuk di dalam tubuhnya. Ini adalah proses alami, meski mungkin terasa berat bagi Neyla."

Mizel memiringkan kepalanya, sedang menilai kondisi Neyla dengan tatapan penuh perhatian. Roh naga adalah bagian baru dari dalam diri Neyla yang perlahan terbentuk.

Berita tentang roh naga yang terbentuk pada tubuh Neyla tentu saja sangat menggembirakan. Mizel berteriak dengan sukacita, tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya. Biasanya, roh naga mulai terbentuk dalam waktu setahun setelah kelahiran bayi. Namun, Neyla berbeda sudah tujuh tahun berlalu baru sekarang roh naganya mulai muncul. Kekhawatiran mereka tentang kemungkinan Neyla akan menjadi cacat akhirnya sirna, dan mereka merasa lega.

"Ney, mau apa? Paman belikan, tapi jangan yang mahal-mahal ya. Atau kalau kamu mau, kita bisa jalan-jalan, ke kota misalnya?" Mizel bertanya dengan lembut, berharap ada sesuatu yang diinginkan ponakannya, sesuatu yang bisa menyenangkannya.

"Tidak, Ney cuma mau diajarin terbang sama paman," jawab Neyla dengan pipi dan hidung yang memerah, menahan tangis haru. Ia tak menyangka bisa merasakan kekuatan roh naga mulai terbentuk di dalam tubuhnya, sebuah perasaan yang membuatnya terharu.

"Baiklah, tapi nanti ya," jawab Mizel lembut, sambil menyentuh lembut kening Neyla. "Roh Naga Ney masih dalam proses pembentukan, belum sepenuhnya siap."

Namun, ada satu makhluk yang terlupakan di rumah itu, pria yang terjatuh dari langit. Meskipun Neyla sudah diperiksa dan diobati oleh tabib, pria itu masih terbaring di kamar, wajah tampan penuh luka, tubuhnya tinggi, berotot, tetapi pakaiannya compang-camping, penuh robekan dan bercak darah. Meski sudah mendapat perawatan, Mizel hanya sempat mengobati luka-lukanya tanpa sempat mengganti pakaiannya yang telah hancur.

"Astaga, aku lupa! Tadi ada seorang pria jatuh dari langit," kata Mizel terkejut, menyadari bahwa dia belum sempat memberitahukan tentang kejadian itu. "Aku tidak tahu dia siapa, tapi karena jatuhnya tepat di sampingku dan hanya aku yang ada di sana untuk menolong, jadi aku bawa saja dia pulang. Tabib, bisakah Anda mengobatinya? Kamarnya ada di ujung."

Mizel bergegas mengatur selimut untuk Neyla sebelum meninggalkan kamar.

"Hah, kapan paman?" Neyla terkejut, matanya lebar dengan kebingungannya. Tidak menyangka ada seseorang yang 'kebetulan' jatuh dari langit tepat di samping paman.

"Beberapa saat setelah Ney jatuh dari pohon," jawab Mizel sambil menarik selimut dan menutupi tubuh Neyla hingga leher.

"Paman sial sekali! HaHaHa!" Tawa Neyla menggema riang, pipinya bergetar karena tertawa. Kelegaan yang ia rasakan setelah kejadian itu membuatnya merasa ringan, dan rasa harunya perlahan memudar.

"Ya sudah, kamu tidur dulu, paman mau cek orang itu," kata Mizel dengan suara lembut namun tegas.

"Iya, dadah," jawab Neyla, matanya setengah terpejam.

"Selamat tidur, Ney," jawab Mizel sambil menutup pintu kamar perlahan.

Setelah itu, Mizel berjalan menuju kamarnya tempat pria misterius itu terbaring. Karena tidak ada lagi ruangan kosong di rumah, pria itu terpaksa ditempatkan di sana.

"Bagaimana, Tabib? Dia masih hidup, kan?" tanya Mizel langsung ke inti permasalahan.

"Haha, tentu saja tidak," jawab tabib sambil terkekeh ringan, "tapi ada yang aneh dengan tubuh pria ini. Dia tidak memiliki kekuatan apa pun, bahkan tidak ada ciri-ciri makhluk dari bangsa lain. Lihatlah pakaiannya, aku baru pertama kali melihat desain seperti ini." Tabib mengamati pria itu dengan rasa heran. "Tidak ada sisik, tidak ada sayap, atau tanda-tanda khas dari ras lain. Walaupun bajunya sudah robek parah, desainnya tetap terlihat tidak biasa. Sepertinya ini bukan bagian dari kita."

Tabib melanjutkan pencariannya, mencoba mengidentifikasi apakah pria ini berasal dari suku vampir atau manusia serigala. Namun, tak ada satu pun yang mirip.

"Benarkah? Ini benar-benar aneh," kata Mizel, raut wajahnya menunjukkan kebingungan dan kecurigaan yang mendalam. "Apa aku perlu melaporkannya pada dewan keamanan? Dia terlihat mencurigakan." Mizel berhenti sejenak, matanya terfokus pada tubuh pria yang terbaring tak bergerak. "Sesuatu yang tidak beres sedang terjadi. Jangan-jangan ini adalah bagian siasat dari bangsa iblis untuk menguasai wilayah ini..." Suara terakhirnya terdengar lebih berat, kecurigaan menguasai pikirannya.

"Ada hal lain yang mencurigakan? Mungkin dia mengalami cacat atau semacamnya?" tanya Mizel, suaranya penuh keingintahuan.

"Tak ada yang aneh selain luka luar," jawab tabib, menggelengkan kepala sambil memeriksa tubuh pria itu sekali lagi.

"Baiklah kalau begitu," kata Mizel, tampak sedikit lega. "Tabib bisa kembali, terima kasih atas pertolongannya." Ia kemudian menyerahkan segenggam koin perak, matanya menunjukkan rasa terima kasih yang tulus. "Ini upah untukmu."

Tabib menerima koin itu dengan senyum kecil, lalu melangkah keluar, meninggalkan Mizel bersama pikirannya yang semakin rumit.

"Yah, sama-sama. Kalau ada apa-apa, bisa panggil saya lagi," kata tabib itu tersenyum sambil melangkah pergi.

Mizel mengangguk, meskipun pikirannya masih terganggu Ia ingin segera melaporkan kejadian ini, namun ada Neyla di rumah. Takut pria yang jatuh dari langit itu siuman dan membahayakan ponakannya, Mizel memutuskan untuk menunggu.

Dengan langkah cepat, Mizel menuju perpustakaan pribadi. Ia berharap menemukan petunjuk mengenai makhluk yang tidak dikenalnya ini.

Perpustakaan itu dipadukan dengan ruang belajar. Desain kuno pada bingkai jendela dan pintu menciptakan suasana vintage yang mengundang rasa tenang namun penuh misteri. Buku-buku yang berserakan di lantai, tak lagi teratur menurut genre atau subjek, mencerminkan kegelisahan pemiliknya. Aroma buku yang menguar ke seluruh ruangan memberi kesan bahwa tempat ini sudah lama tak disentuh, namun penuh dengan pengetahuan yang menunggu untuk ditemukan.

Mizel melanjutkan pencariannya dengan sabar, semakin lama ia semakin merasa kelelahan. Hari sudah semakin larut, dan buku yang ia cari belum juga ditemukan. Pikirannya mulai buntu, meski begitu ia tidak berhenti mencari.

Tiba-tiba, sebuah suara kecil terdengar, "Buk!" Suara itu datang dari rak buku yang berada di pojok ruangan. Mizel terkejut dan berbalik, melihat sebuah benda jatuh dengan cepat ke lantai. Langkahnya cepat menuju ke arah suara itu.

Di lantai, di bawah rak, sebuah buku bersampul emas tergeletak. Buku itu bersinar redup yang seolah memanggilnya, menarik perhatian Mizel. Sampulnya tampak asing, dan walaupun bentuknya biasa saja, ada sesuatu yang membuatnya merasa bahwa ini bukanlah buku biasa.

Mizel meraih buku tersebut dan memandanginya dengan penuh rasa ingin tahu. Ia belum pernah melihatnya sebelumnya, bahkan di antara ribuan buku lainnya yang tersebar di ruangan ini. Ada sesuatu yang mencurigakan tentang buku ini, seakan ada kekuatan tersembunyi di dalamnya.

Setelah beberapa saat berpikir, Mizel akhirnya memutuskan untuk membuka buku itu. Dengan hati-hati, ia membalik halaman pertama, hanya untuk terhenti sejenak. Tulisan dalam buku itu menggunakan huruf kuno yang asing baginya. Meskipun ia dapat mengenali bentuk huruf-huruf itu, ia sama sekali tidak bisa memahami maknanya.

Rasa penasaran semakin menggelayuti hatinya, namun di saat yang sama, ia juga merasa ada sesuatu yang tidak beres.

🌿🌿🌿

Mohon buka dan baca catatan penulis di bawah (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)