Chereads / Ingatan yang Hilang / Chapter 2 - Bab bab2: Pertemuan dengan Ezra

Chapter 2 - Bab bab2: Pertemuan dengan Ezra

Lara masih tertegun di depan pintu laboratorium, matanya tak pernah lepas dari sosok pria yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Ezra, pria itu, tampak lebih tenang daripada yang ia rasakan. Setiap gerakan tubuhnya terasa penuh perhitungan, seolah ia sudah terbiasa berada dalam situasi yang penuh ketidakpastian.

"Bagaimana bisa... siapa kamu?" Lara akhirnya bisa mengeluarkan kata-kata, suara lembutnya masih dipenuhi kebingungan.

Ezra menatapnya tanpa terburu-buru menjawab. Matanya yang tajam dan penuh rahasia seolah sedang mengukur Lara, menilai apakah ia siap mendengarkan kenyataan yang akan diungkapkan. "Seperti yang sudah kukatakan," jawabnya akhirnya, "Aku berasal dari masa depan."

Lara mengerjapkan matanya, mencoba mencerna apa yang baru saja dikatakan Ezra. Masa depan? Apa maksudnya? Lara merasa kepalanya mulai berputar. Ia menatap mesin waktu yang masih berdengung lemah, seakan mengingatkan bahwa ia telah melakukan perjalanan yang melampaui batas logika.

"Aku tahu ini sulit dipahami," lanjut Ezra, seakan membaca pikirannya. "Tapi percayalah, perjalanan waktu bukanlah hal yang mudah. Kamu baru saja mengubah sesuatu yang sangat penting, Lara. Sesuatu yang bisa menghancurkan lebih banyak dari sekadar masa lalu."

Lara menatap Ezra dengan tatapan penuh pertanyaan. "Apa maksudmu? Apa yang sudah saya lakukan?" tanyanya, suaranya mulai terdengar lebih serius. Semua ini terasa seperti mimpi buruk yang tak bisa ia kontrol.

Ezra mendekat sedikit, matanya tetap tajam. "Kamu membuka mesin itu, Lara. Mesin itu bukan hanya alat untuk menjelajahi waktu, tetapi juga kunci untuk sesuatu yang jauh lebih besar. Apa yang kamu ubah di masa lalu, bisa mempengaruhi seluruh garis waktu. Tidak hanya untuk dirimu, tapi untuk semua orang di dunia ini."

Lara merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. "Lalu kenapa kamu ada di sini? Apa yang kamu inginkan dariku?"

Ezra menghela napas panjang, kemudian memandang ke sekeliling, seolah memastikan tidak ada yang mengawasi mereka. "Aku di sini untuk memperbaiki apa yang sudah kamu lakukan. Ada kekuatan besar yang mengincar mesin waktu ini. Jika kamu terus menggunakannya tanpa memahami konsekuensinya, semua akan hancur. Masa depan yang aku kenal, tidak ada lagi. Kamu akan menghancurkan dunia, Lara."

Lara merasa dunia sekitarnya bergetar. Ia berusaha mencerna kata-kata Ezra, namun pikirannya masih terhenti pada satu hal. "Tunggu, jika kamu berasal dari masa depan, berarti... kamu tahu apa yang akan terjadi, kan?" tanyanya, nada suaranya semakin bingung.

Ezra mengangguk. "Ya, aku tahu. Tapi itu tidak berarti aku bisa memberitahumu segalanya. Beberapa hal harus kamu temui sendiri. Apa yang kamu lakukan selanjutnya akan menentukan apakah kita bisa memperbaiki semua yang telah rusak."

Lara terdiam, mencerna kata-kata Ezra dengan seksama. Ia merasa seolah berada di ambang jurang yang tidak terlihat, dan setiap langkah ke depan bisa membawa konsekuensi yang mengerikan. Di satu sisi, ada dorongan untuk memahami lebih banyak, untuk mengendalikan mesin waktu dan memanfaatkan kekuatannya. Namun di sisi lain, ada rasa takut yang mulai menguasainya.

"Jadi, apa yang harus aku lakukan?" Lara akhirnya bertanya, suaranya lebih tenang meskipun hati kecilnya berdegup keras.

Ezra menatapnya lama, seakan menilai apakah Lara benar-benar siap. "Kamu harus menghentikan penggunaan mesin waktu ini, sebelum kamu membuat kesalahan lebih besar lagi. Ada banyak hal yang perlu kamu pelajari, dan kita harus pergi ke tempat yang aman. Tapi sebelum itu... aku harus memberitahumu sesuatu yang lebih penting."

Lara menyipitkan mata. "Apa itu?"

Ezra menarik napas dalam-dalam, lalu menjawab dengan suara lebih rendah. "Kamu bukan satu-satunya yang tahu tentang mesin ini, Lara. Ada orang lain yang juga mencarinya, dan mereka tidak akan segan-segan untuk mengambilnya darimu—dengan cara apapun. Mereka sudah melihat potensi kekuatan ini, dan mereka akan melakukan apa saja untuk mengendalikannya."

Rasa takut merayapi Lara. "Siapa mereka? Dan kenapa mereka ingin mesin ini?"

Ezra menggelengkan kepala. "Mereka berasal dari organisasi yang menjaga keseimbangan waktu. Mereka bukanlah orang baik, Lara. Mereka akan menggunakan mesin ini untuk mengubah dunia sesuai keinginan mereka, tanpa peduli dengan akibatnya. Dan jika mereka menemukannya, dunia yang kita kenal tidak akan ada lagi."

Lara merasa seolah-olah seluruh dunia di sekitarnya mulai berubah. Ia tak hanya berhadapan dengan eksperimen ilmiah ayahnya, tetapi dengan ancaman yang bisa merusak tatanan waktu itu sendiri.

"Sekarang," Ezra melanjutkan, "kita harus pergi. Mesin itu tidak aman lagi, dan kamu perlu memahami semua yang terjadi sebelum semuanya terlambat."

Lara mengangguk, meskipun hatinya masih penuh dengan keraguan dan ketakutan. Ia tahu, langkah selanjutnya akan membawa mereka ke tempat yang tidak dapat ia bayangkan sebelumnya. Dunia yang baru, dengan peraturan yang tidak dikenal. Namun, satu hal yang pasti—perjalanan ini telah dimulai, dan tidak ada jalan mundur.

---

**Akhir Bab 2**

Dengan langkah berat, Lara mengikuti Ezra keluar dari laboratorium. Dunia di luar sana menunggu untuk diungkap, dan tak ada cara untuk kembali ke kehidupan lamanya. Apa yang akan ia hadapi selanjutnya, hanya waktu yang akan memberitahunya.