Chereads / Ingatan yang Hilang / Chapter 6 - Bab 6: Jejak yang Hilang

Chapter 6 - Bab 6: Jejak yang Hilang

Lara dan Ezra berjalan cepat di sepanjang jalan sepi yang kini hanya dipenuhi oleh bayangan panjang dari gedung-gedung yang sudah mulai runtuh. Meskipun langit masih terlihat terang, udara di sekitar mereka terasa dingin dan tak bersahabat. Sesekali mereka melirik ke belakang, waspada terhadap segala suara atau gerakan yang tak biasa. Tentu saja, mereka tahu siapa yang sedang mengejar—dan apa yang bisa terjadi jika mereka tertangkap.

Ezra memimpin dengan langkah mantap, namun wajahnya menunjukkan kelelahan. Rencananya jelas—mereka harus keluar dari kota ini dan menuju ke lokasi yang lebih aman, tempat yang tersembunyi dari pandangan orang-orang yang ingin menguasai mesin waktu. Lara mengikuti tanpa banyak bicara, perasaannya campur aduk. Setiap langkah terasa seperti langkah menuju ketidakpastian yang lebih dalam.

Akhirnya, setelah berjalan beberapa jam, mereka tiba di sebuah hutan kecil yang terletak di luar kota. Pemandangannya kontras dengan kota yang mereka tinggalkan—sunyi, tenang, namun juga penuh dengan rasa misteri. Di sini, di tengah pepohonan tinggi dan kabut tipis yang merayap di atas tanah, mereka berhenti.

"Ini tempat yang aman," kata Ezra, suaranya terpantul di udara sepi. "Kita bisa beristirahat sejenak dan merencanakan langkah selanjutnya."

Lara melepaskan napas panjang, merasakan udara segar yang berbeda dari kota yang penuh polusi. Namun, rasa khawatir masih membayangi pikirannya. "Jadi, apa rencanamu sekarang? Kita sudah keluar dari kota, tapi masih banyak hal yang belum kita pahami tentang mesin waktu ini."

Ezra duduk di bawah sebuah pohon besar, menarik napas dalam-dalam. "Kita harus kembali ke titik awal—tempat di mana ayahmu pertama kali menguji mesin waktu itu. Dari sana, kita akan dapat mengetahui lebih banyak tentang perubahan yang terjadi. Kita mungkin bisa mengubah sesuatu sebelum semuanya semakin buruk."

Lara duduk di sampingnya, menatap ke depan dengan perasaan bingung. "Tapi bagaimana kita tahu apa yang harus diubah? Apa yang sebenarnya telah terjadi di masa lalu yang menyebabkan distorsi ini?"

Ezra memandangnya dengan tatapan penuh pengertian. "Kita harus menemukan jejak yang hilang, Lara. Distorsi waktu yang kamu buat bukan sesuatu yang langsung terlihat. Itu tersembunyi di balik peristiwa-peristiwa yang tampaknya biasa. Mungkin ada sesuatu yang tidak kamu sadari telah berubah."

Lara mengangguk, meskipun hatinya masih dipenuhi keraguan. "Jadi, kita harus mencari jejak-jejak kecil itu? Bagaimana kita menemukannya?"

Ezra menyeringai, seperti ia tahu sesuatu yang Lara belum mengerti sepenuhnya. "Kadang-kadang, jejak-jejak itu bukan hanya yang tampak di permukaan. Kita harus mencari pola-pola yang tidak biasa. Misalnya, mungkin ada peristiwa yang terjadi di waktu yang salah atau orang-orang yang seharusnya tidak ada di tempat itu."

Lara terdiam, mencerna penjelasan Ezra. "Jadi, meskipun kita kembali ke masa lalu, kita masih harus sangat hati-hati. Satu langkah kecil bisa merubah semuanya."

"Persis," jawab Ezra. "Dan itu sebabnya kita harus bekerja cepat. Jika kita terlambat, distorsi waktu ini akan semakin menguat, dan kita bisa kehilangan kendali."

Lara melihat ke langit yang mulai gelap. "Tapi apa yang akan terjadi jika kita tidak bisa memperbaikinya? Apa yang akan terjadi jika kita gagal?"

Ezra menatapnya dengan serius, lalu berdiri dan mengulurkan tangan untuk membantu Lara bangkit. "Jika kita gagal, Lara, masa depan—dan masa lalu—akan berantakan. Apa yang kita lakukan sekarang bukan hanya untuk kita. Ini untuk semua orang, untuk menjaga agar waktu tetap berada di jalurnya."

Lara menggenggam tangan Ezra dan berdiri. "Aku tidak ingin gagal, Ezra. Kita harus berhasil."

Ezra mengangguk pelan. "Kita akan berhasil. Tapi kita harus bergerak cepat."

Mereka berdua melangkah kembali, siap untuk melanjutkan perjalanan menuju titik yang menjadi kunci dari semua masalah ini. Lara masih merasa takut, namun ada satu hal yang ia ketahui pasti—mereka tidak bisa mundur. Dunia yang mereka kenal tidak akan pernah sama lagi jika mereka gagal.

Setelah beberapa jam berjalan melalui hutan yang semakin gelap, mereka tiba di sebuah tempat yang terasa sangat familiar bagi Lara. Sebuah ruangan tersembunyi di balik batu besar, tempat ayahnya dulu sering bekerja pada malam-malam tertentu. Tempat itu sekarang tampak lebih terlantar, dikelilingi oleh semak-semak yang lebat.

"Ini tempatnya," kata Ezra, suara rendah. "Dulu ayahmu sering datang ke sini untuk melanjutkan eksperimennya."

Lara merasa jantungnya berdebar. Tempat ini mengingatkannya pada masa lalu, saat ia masih sering mengunjungi ayahnya di sini, sebelum semua kerusakan dimulai. Ia merasa seolah waktu telah membawanya kembali ke masa lalu yang sudah lama terlupakan.

"Jadi, apa yang kita cari di sini?" tanya Lara.

Ezra menatap ruangan itu dengan seksama, memeriksa setiap sudut. "Kita mencari apa yang tertinggal—apa yang mungkin bisa memberi kita petunjuk tentang apa yang terjadi pada mesin itu."

Lara mengangguk, dan mereka berdua mulai mencari di sekitar ruangan. Di sudut ruangan, Lara menemukan sebuah buku catatan lama yang tampaknya tertutup debu. Dengan tangan gemetar, ia membuka buku itu dan mulai membacanya.

"Ada sesuatu di sini," kata Lara setelah beberapa saat. "Ayahku menulis sesuatu tentang… tentang distorsi temporal. Dia menyebutnya 'perubahan kecil yang bisa mempengaruhi seluruh aliran waktu'."

Ezra mendekat dan melihat lebih dekat. "Itu dia. Ayahmu tahu bahwa meskipun satu perubahan kecil bisa mengubah semuanya. Dan dia pasti tahu risiko yang dihadapi, itu sebabnya dia berusaha menyembunyikan mesin itu."

Lara menatap catatan itu, matanya berkaca-kaca. "Tapi kenapa dia tidak memberitahuku? Kenapa dia tidak memberi tahu aku tentang semua ini?"

Ezra menepuk bahunya dengan lembut. "Mungkin dia tidak ingin kamu terjebak dalam permainan ini. Atau mungkin dia merasa kamu masih terlalu muda untuk menghadapinya."

Lara menutup buku itu dengan perlahan, menyimpan semua informasi yang baru ia temukan. "Kita harus segera kembali. Kita harus memperbaiki semuanya sebelum terlambat."

Ezra mengangguk, dengan tatapan yang penuh tekad. "Kita akan melakukannya. Tapi kita harus berhati-hati. Kita sudah terlalu jauh untuk gagal sekarang."

---

**Akhir Bab 6**

Dengan catatan baru yang ditemukan, Lara dan Ezra semakin dekat dengan jawaban yang mereka cari. Namun, perjalanan mereka masih panjang, dan semakin banyak hal yang harus mereka hadapi. Waktu semakin mendekati titik kritis, dan setiap langkah yang mereka ambil bisa mengubah segalanya.