Lara dan Ezra berdiri di tengah ruang kontrol, menghadapi situasi yang semakin genting. Semua yang mereka lakukan—semua keputusan yang mereka buat—sekarang berada di ujung tanduk. Ayah Lara, yang kini mengetahui sedikit tentang apa yang sebenarnya terjadi, tampaknya masih terkejut dan kebingungan. Namun, itu bukan masalah utama mereka. Masalah sebenarnya adalah apa yang akan terjadi jika mereka tetap tinggal terlalu lama di masa lalu.
"Ayah, kita harus pergi sekarang," kata Lara dengan suara yang hampir tidak terdengar, cemas. "Apa yang kami lakukan di sini sudah cukup untuk menghentikan eksperimen itu. Tapi jika kita tinggal lebih lama, semuanya bisa berubah. Kita bisa menghancurkan lebih banyak hal dari yang kita inginkan."
Ayahnya menatapnya dengan bingung. "Lara, aku tidak mengerti. Apa yang sebenarnya kalian lakukan? Mengapa kalian datang ke sini? Apa yang kalian coba cegah?"
Ezra, yang merasa mereka tidak memiliki banyak waktu, melangkah maju. "Kami berasal dari masa depan. Kami datang untuk menghentikan sebuah eksperimen yang jika dilanjutkan, akan merusak waktu itu sendiri. Kami tidak bisa menjelaskan semuanya sekarang, tapi jika kita tidak pergi, semuanya akan hancur."
Lara mengerti betul bahwa kata-kata ini akan terdengar seperti kebohongan bagi ayahnya, dan dia merasakan kepedihan di dalam dirinya karena harus berbohong. Namun, ini adalah pilihan yang paling bijak untuk menghindari kekacauan yang lebih besar.
Ayah Lara masih menatap mereka, ragu-ragu. "Apakah... apakah kalian benar-benar percaya bahwa eksperimen ini bisa menghancurkan segalanya? Aku tidak tahu apakah aku bisa mempercayai kalian begitu saja."
Lara tahu bahwa mereka tidak bisa menunggu lebih lama. Mereka harus segera kembali ke masa depan, sebelum ada perubahan besar yang tidak terhitung akibatnya. Dia memandang Ezra, yang mengangguk pelan, memberi isyarat agar mereka segera pergi.
"Ayah," kata Lara, suaranya lebih tegas sekarang. "Aku tahu ini sulit untuk dipercaya. Tapi eksperimen yang kalian jalankan akan menciptakan distorsi waktu yang sangat besar. Aku sudah melihatnya. Kami harus pergi—sebelum semuanya terlambat."
Ayahnya tampak terdiam sejenak, matanya melirik ke arah mesin waktu yang kini terletak di sudut ruangan, tersembunyi di balik lemari besar. Dia mungkin belum sepenuhnya mengerti, tapi di balik kebingungannya, ada sesuatu yang menyentuh hatinya.
"Aku... aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi kalian harus berhati-hati. Dunia ini bukan tempat yang bisa kita kendalikan seperti eksperimen di laboratorium," kata ayah Lara akhirnya, meskipun ragu.
Lara merasa haru mendengar kata-kata ayahnya. Di satu sisi, dia ingin tetap tinggal lebih lama, menjelaskan semuanya, tapi di sisi lain, dia tahu mereka tidak punya waktu. Apa yang mereka lakukan di sini akan mempengaruhi dunia lebih dari yang bisa mereka bayangkan.
"Terima kasih, Ayah," kata Lara sambil menatapnya dengan penuh perasaan. "Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki semuanya."
Ezra menarik tangannya. "Lara, kita harus pergi."
Lara mengangguk dan berjalan menuju mesin waktu yang sudah mereka modifikasi. Di sepanjang perjalanan menuju pintu, dia sempat menoleh sekali lagi ke arah ayahnya. Meskipun mereka tak dapat melanjutkan percakapan lebih jauh, Lara merasa sesuatu dalam dirinya mulai berubah. Ini bukan hanya tentang misi mereka, ini juga tentang hubungan yang kini terasa lebih kuat antara dirinya dan ayahnya.
Ezra sudah berada di dekat pintu, dan Lara mengikuti langkahnya. Mereka menuju mesin waktu yang terhubung ke masa depan mereka. Namun, begitu mereka hampir tiba di mesin, pintu ruang kontrol tiba-tiba terbuka lagi. Sebuah suara keras menggema di seluruh ruangan.
"Ada yang tidak beres! Mereka bukan ilmuwan dari tim kita!"
Lara dan Ezra segera berbalik. Dua penjaga keamanan yang sebelumnya tidak terlihat, kini melangkah cepat menuju mereka. Tanpa banyak waktu untuk berpikir, Ezra bergerak lebih dulu, menarik Lara ke dalam mesin waktu.
"Ke masa depan!" Ezra berteriak, menarik tuas besar di sisi mesin.
Lara merasakan tubuhnya tertarik ke belakang, dunia di sekitarnya berputar dengan cepat, dan dalam hitungan detik, mereka sudah meninggalkan ruang kontrol, meninggalkan ayah Lara, dan kembali ke masa depan.
---
### **Masa Depan: Kembali ke Dunia yang Berbeda**
Ketika Lara dan Ezra akhirnya mendarat di masa depan, mereka terengah-engah, terkejut dengan kenyataan bahwa perjalanan waktu mereka telah berhasil—untuk sementara. Namun, saat mereka keluar dari mesin waktu, ada sesuatu yang aneh. Lingkungan sekitar mereka tidak terasa seperti yang mereka kenal.
"Apa yang terjadi?" tanya Lara, matanya menyapu ruang yang kini tampak sedikit berbeda—lebih gelap, dan lebih hampa daripada yang mereka ingat.
Ezra memandang Lara dengan ekspresi cemas. "Ini... ini bukan masa depan yang kita kenal."
Lara mulai merasakan ketegangan yang sama sekali baru. Mereka telah kembali, tetapi ada sesuatu yang salah. Sepertinya, meskipun mereka telah berhasil menghentikan eksperimen berbahaya, ada sesuatu yang telah berubah—sesuatu yang jauh lebih besar.
"Apakah kita... apakah kita sudah mengubah sejarah lebih dari yang kita kira?" tanya Lara, suara penuh kecemasan.
Ezra menggelengkan kepala. "Tidak ada waktu untuk memikirkannya sekarang. Kita harus mencari tahu apa yang telah terjadi. Sepertinya ada sesuatu yang lebih besar yang terjadi di luar kendali kita."
Mereka berjalan keluar dari ruangan tempat mereka mendarat, namun dunia luar sangat berbeda dari yang mereka ingat. Apa yang mereka anggap sebagai masa depan yang aman, kini terasa sepi dan kosong. Ada perasaan yang menggelisahkan, dan mereka tahu bahwa mereka harus segera mencari jawaban—sebelum perubahan besar yang mereka buat menjadi semakin parah.
---
**Akhir Bab 11**
Lara dan Ezra kini berada di masa depan yang sangat berbeda, tanpa mengetahui sepenuhnya apa yang telah mereka ubah. Mereka menyadari bahwa meskipun mereka berhasil menghentikan eksperimen yang bisa merusak waktu, ada sesuatu yang lebih besar yang telah terpengaruh. Masa depan yang mereka kenal kini terasa asing, dan mereka tahu bahwa misi mereka belum selesai. Mereka harus mencari cara untuk mengembalikan semuanya ke jalurnya sebelum terlambat.