Chereads / Ingatan yang Hilang / Chapter 7 - Bab 7: Menghadapi Konsekuensi

Chapter 7 - Bab 7: Menghadapi Konsekuensi

Lara dan Ezra kembali bergerak dengan hati-hati, meninggalkan tempat tersembunyi yang pernah menjadi markas ayah Lara. Catatan yang mereka temukan memberikan petunjuk berharga tentang distorsi waktu yang terjadi, namun juga membawa lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Waktu terasa semakin sempit. Setiap detik yang berlalu semakin mendekatkan mereka pada titik tak terhindarkan, ketika semua yang mereka lakukan bisa berbalik melawan mereka.

Dengan catatan di tangan, mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju tujuan berikutnya. Tujuan yang masih kabur, namun jelas ada—sebuah tempat atau peristiwa yang akan mengungkap bagaimana distorsi waktu itu bermula. Seiring langkah mereka, semakin jelas bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang mesin waktu itu sendiri, tetapi tentang bagaimana menghadapinya sebelum segala sesuatu yang mereka kenal hancur.

Malam mulai merayap di atas hutan yang gelap, dan udara semakin dingin. Mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah sebuah pohon besar. Ezra duduk di dekat api kecil yang mereka buat, sementara Lara merenung, memandang bintang-bintang yang tampaknya begitu jauh.

"Ezra," kata Lara, suaranya penuh kecemasan. "Bagaimana kita tahu kalau apa yang kita lakukan sekarang benar-benar akan memperbaiki segalanya? Apa yang kita coba ubah itu bahkan bisa lebih berbahaya daripada yang kita bayangkan?"

Ezra menatap api, wajahnya tampak serius. "Kita tidak akan tahu pasti, Lara. Tapi satu hal yang pasti—kita harus mencoba. Jika kita tidak melakukannya, kita bisa kehilangan semuanya. Mesin waktu ini bukan hanya milikmu atau ayahmu. Ini bisa mengubah sejarah, mengubah masa depan. Kita sudah terjebak dalam permainan yang jauh lebih besar."

Lara menarik napas panjang. "Ayahku pernah bilang, perubahan kecil bisa memiliki dampak besar. Aku selalu menganggapnya sebagai peringatan, tapi sekarang aku tahu itu bukan hanya teori. Semua yang kita lakukan bisa merubah semuanya."

Ezra mengangguk pelan. "Dan itu sebabnya kita harus hati-hati. Setiap langkah yang kita ambil, setiap keputusan, akan membawa konsekuensi. Mesin waktu bukanlah alat yang bisa dipakai sesuka hati. Sekali kita masuk ke dalamnya, kita tidak bisa kembali dengan mudah."

Lara memandang ke arah api yang mulai meredup. "Aku takut kita akan kehilangan kendali. Bahkan jika kita kembali ke titik awal dan mencoba memperbaiki semuanya, siapa yang menjamin bahwa kita tidak akan membuat kesalahan lain?"

Ezra tersenyum tipis. "Tidak ada jaminan, Lara. Tapi kadang-kadang, kita harus berani mengambil risiko untuk memperbaiki apa yang telah rusak."

Lara menundukkan kepala, merasa sebuah beban besar menggantung di atasnya. "Aku merasa seperti sedang memainkan sesuatu yang tidak aku mengerti sepenuhnya."

Ezra bangkit dan mendekati Lara. "Kamu tidak sendirian. Kita bersama dalam hal ini. Dan aku akan pastikan kita melakukan yang terbaik. Kita tidak akan membiarkan distorsi waktu ini semakin parah."

Lara menatapnya dengan rasa terima kasih, meskipun kecemasan masih menggerogoti hatinya. "Aku ingin percaya itu. Aku ingin semuanya berakhir dengan baik."

Ezra mengangkat tas ranselnya, siap untuk melanjutkan perjalanan. "Kita harus bergerak. Masih ada banyak yang harus kita temukan."

Mereka berdua kembali melangkah, menerobos kegelapan malam, tanpa tahu apa yang akan mereka temui. Waktu semakin mendekat ke titik tak terhindarkan, dan setiap keputusan yang mereka buat akan menentukan nasib dunia.

---

### **Malam yang Mencekam**

Mereka tiba di sebuah kota kecil di pinggiran hutan, tempat yang pernah Lara lihat dalam catatan ayahnya. Kota ini tampaknya biasa-biasa saja, tetapi ada sesuatu yang aneh. Ada perasaan bahwa mereka sedang memasuki sesuatu yang lebih besar dari yang mereka duga. Sesuatu yang tersembunyi di balik permukaan yang tenang.

"Ini tempatnya," kata Ezra, menatap kota yang tampak sunyi. "Ini titik yang sangat penting. Kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di sini."

Lara melihat sekeliling, merasakan ketegangan yang mulai meningkat. "Kenapa kota ini terlihat begitu kosong?"

Ezra mengangkat bahunya. "Mungkin karena semua orang sudah tahu tentang perubahan itu. Atau mungkin mereka takut. Entahlah, yang jelas ada sesuatu yang sangat salah di sini."

Mereka mulai menjelajahi kota, menyusuri jalan-jalan kecil yang tampak hampir terlupakan. Pemandangan di sekeliling mereka mulai berubah. Bangunan yang seharusnya masih ada, kini tampak runtuh. Orang-orang yang seharusnya ada, tidak tampak. Kota ini seperti terperangkap dalam waktu yang hilang.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari kejauhan. Mereka berdua berhenti sejenak, mendengar suara itu semakin mendekat.

"Siapa itu?" Lara berbisik, menatap Ezra.

Ezra menatap dengan hati-hati, kemudian menarik Lara ke balik sebuah gedung kosong. "Seseorang yang tidak ingin kita di sini," jawabnya dengan tegas. "Tetap diam dan ikuti aku."

Mereka bergerak cepat dan diam-diam menuju area yang lebih gelap, berharap bisa menghindari deteksi. Mereka bersembunyi di balik tembok bangunan yang sudah setengah roboh, menunggu suara langkah itu melewati mereka. Sesaat, mereka bisa merasakan ketegangan yang membekap, dan darah mereka berdesir di telinga.

Beberapa saat kemudian, langkah kaki itu menghilang, dan mereka perlahan keluar dari tempat persembunyian.

"Siapa itu?" tanya Lara lagi, suaranya berbisik.

Ezra menatap jalan yang kosong. "Aku rasa itu mereka. Mereka yang mengincar mesin waktu. Kita tidak punya banyak waktu."

Lara merasa tubuhnya menegang. "Apa yang mereka ingin lakukan?"

Ezra menggelengkan kepala. "Mereka ingin memastikan kita tidak memperbaiki distorsi ini. Mereka akan menghentikan kita dengan segala cara."

Lara menatap Ezra dengan cemas. "Tapi kita harus terus maju, kan?"

Ezra mengangguk. "Kita harus. Tidak ada jalan mundur lagi."

---

**Akhir Bab 7**

Ketegangan semakin meningkat, dan Lara serta Ezra semakin mendekati titik yang bisa mengubah segala sesuatu. Kota yang mereka jelajahi kini semakin terasa seperti jebakan, dan mereka hanya punya sedikit waktu sebelum ancaman itu semakin dekat. Mesin waktu yang mereka temui masih penuh misteri, dan setiap langkah yang mereka ambil bisa mengubah takdir dunia yang mereka kenal.