Chereads / Ingatan yang Hilang / Chapter 10 - Bab 10: Menjaga Keseimbangan

Chapter 10 - Bab 10: Menjaga Keseimbangan

Lara dan Ezra berlari menyusuri koridor gelap, langkah kaki mereka cepat namun hati-hati. Mereka tahu bahwa setiap detik di dunia ini semakin mendekatkan mereka pada potensi kehancuran yang lebih besar. Gangguan kecil yang mereka buat pada mesin eksperimen ayah Lara mungkin hanya memberi mereka sedikit waktu, tetapi apa yang mereka lakukan selanjutnya akan menentukan nasib waktu itu sendiri.

"Aku rasa kita harus pergi ke ruang kontrol," kata Ezra, berbisik saat mereka berbelok ke lorong lain. "Itu tempat di mana keputusan besar dibuat. Jika kita bisa mengakses kontrol utama mesin, kita bisa menghentikan eksperimen secara permanen."

Lara mengangguk, meskipun hatinya masih berdebar dengan ketegangan. Melihat ayahnya bekerja di masa lalu terasa seperti mimpi buruk yang tak kunjung berakhir—terutama ketika mereka tahu betapa berbahayanya eksperimen yang sedang dilakukannya. Sebagai seorang ilmuwan, ayahnya pasti berjuang keras untuk mencapai terobosan besar, namun semuanya bisa berantakan jika mereka tidak bertindak cepat.

Mereka tiba di sebuah pintu besar yang terbuat dari logam, dengan kode akses yang terpampang di sampingnya. Ezra memandang Lara.

"Aku bisa membuka pintu ini," katanya, menatapnya dengan penuh keyakinan. "Tapi kita harus melakukannya dengan cepat. Jika ada yang melihat kita, kita akan terjebak di sini."

Lara menatap pintu yang kokoh itu. "Lakukanlah."

Ezra segera bergerak ke panel samping pintu, menekan serangkaian tombol dengan cepat. Lara berdiri di dekatnya, menahan napas saat suara berderak terdengar. Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya, pintu terbuka.

"Masuk sekarang!" Ezra mendesak, memimpin mereka masuk ke ruang kontrol.

Begitu mereka melangkah ke dalam, suasana menjadi lebih tegang. Ruangan ini lebih besar dari yang mereka kira, penuh dengan layar-layar besar yang menampilkan garis waktu yang bergerak, eksperimen yang sedang berlangsung, dan perhitungan-perhitungan ilmiah yang membingungkan. Di tengah ruangan, terdapat panel besar dengan tombol dan tuas yang seharusnya mengendalikan mesin utama yang mereka coba hentikan.

Lara langsung menuju ke salah satu layar utama yang menunjukkan status mesin eksperimen. "Ini dia," katanya dengan suara rendah. "Jika kita bisa mematikan aliran energi ke mesin, eksperimen itu akan berhenti. Kita bisa mencegah ledakan besar yang akan merusak waktu."

Namun, sebelum mereka sempat melakukan apapun, layar besar di depan mereka berubah menjadi gelap, dan muncul sebuah peringatan merah yang berkedip.

"Kesalahan sistem terdeteksi. Akses dibatasi. Proteksi aktif."

Ezra menggeram frustrasi. "Sistem proteksi! Ini lebih rumit dari yang aku kira. Tanpa kode otorisasi, kita tidak bisa mematikan sistem ini."

Lara merasakan ketegangan semakin meningkat. Jika mereka tidak bisa mengakses kontrol ini, eksperimen itu akan terus berlanjut, dan mereka akan gagal dalam misi mereka.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Lara, suaranya bergetar.

Ezra tampak berpikir keras. "Kita bisa mencoba mengalihkan perhatian para ilmuwan dengan menciptakan gangguan yang lebih besar di luar sana. Itu akan memberi kita cukup waktu untuk menembus sistem proteksi. Tapi kita harus cepat."

"Bagaimana caranya?" tanya Lara, merasa semakin terdesak.

Ezra menatap beberapa perangkat di sekitar mereka, lalu menunjuk ke sebuah panel kontrol yang lebih kecil di dekat pintu. "Aku bisa memanipulasi aliran energi dari sini. Jika aku bisa menonaktifkan beberapa sistem sekunder, kita bisa menciptakan gangguan besar yang akan menarik perhatian mereka. Itu akan memberi kita waktu."

Lara mengangguk. "Lakukanlah, Ezra. Tapi hati-hati. Kita tidak bisa membuat lebih banyak kerusakan daripada yang kita butuhkan."

Ezra mulai bekerja dengan cepat, menekan tombol-tombol pada panel kecil itu dengan tangan yang terampil. Lara berdiri di sampingnya, memeriksa layar utama, siap untuk melompat jika ada masalah.

Beberapa detik kemudian, mesin di luar ruang kontrol mulai berderak. Layar utama menunjukkan ledakan kecil yang memicu alarm besar di seluruh gedung.

"Ini dia," Ezra berkata, senyum tipis muncul di wajahnya. "Sekarang mereka akan fokus di luar. Ini kesempatan kita."

Lara segera menuju ke panel utama dan mulai mengetikkan kode yang tampaknya sesuai dengan instruksi di layar. Waktu mereka semakin sempit. Suara alarm terdengar semakin keras, dan dari luar terdengar langkah kaki para ilmuwan yang tergesa-gesa menuju sumber gangguan.

Lara mengetuk tombol terakhir, dan layar utama tiba-tiba menunjukkan status "Sistem Dimatikan". Mesin besar yang mereka takutkan itu akhirnya berhenti. Tidak ada lagi perhitungan waktu yang terus bergulir, tidak ada lagi eksperimen yang dapat merusak keseimbangan dunia.

Ezra dan Lara terdiam sejenak, mendengarkan keheningan yang tiba-tiba. Lara merasakan beban yang berat terangkat dari pundaknya. Mereka berhasil.

Namun, kebahagiaan mereka hanya sesaat. Tiba-tiba, dari arah pintu, terdengar suara keras pintu yang dibuka paksa. Para ilmuwan, termasuk ayah Lara, masuk ke dalam ruang kontrol dengan ekspresi cemas.

"Apa yang kalian lakukan?" teriak salah seorang ilmuwan. "Kenapa kalian menghentikan eksperimen itu?"

Ayah Lara melangkah maju, tampak bingung dan khawatir. "Lara? Ezra? Apa yang terjadi? Kenapa kalian ada di sini?"

Lara merasa tubuhnya membeku. Saat-saat itu adalah momen yang penuh dengan ketegangan—jika mereka tidak hati-hati, mereka bisa mengubah sejarah. Semua yang mereka lakukan bisa membuat distorsi yang lebih besar.

"Ini… ini untuk kebaikan, Ayah," kata Lara, mencoba menjaga nada suaranya tetap tenang, meskipun hatinya berdebar keras. "Kami tidak bisa membiarkan eksperimen ini berlanjut. Itu akan menghancurkan waktu."

Ayahnya menatapnya dengan bingung, lalu beralih ke Ezra. "Apa yang kalian maksud? Aku tidak mengerti."

Ezra melangkah maju, mencoba menjelaskan dengan hati-hati. "Kami datang dari masa depan, untuk menghentikan sesuatu yang sangat berbahaya. Kami tidak bisa menjelaskan semuanya sekarang, tapi percayalah—kami melakukannya demi keselamatan dunia."

Namun, ayah Lara tampaknya masih bingung, dan Lara tahu bahwa setiap kata yang mereka ucapkan dapat mengubah arah peristiwa yang sudah terjadi. Mereka harus kembali ke mesin waktu secepatnya, sebelum segalanya semakin kacau.

---

**Akhir Bab 10**

Setelah berhasil menghentikan eksperimen berbahaya, Lara dan Ezra kini berada dalam situasi yang semakin pelik. Mereka harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus kembali ke masa depan, sebelum ada yang lebih parah terjadi. Namun, momen pertemuan dengan ayah Lara yang masih bingung tentang apa yang terjadi, mengingatkan mereka bahwa pilihan mereka selanjutnya bisa sangat berisiko—mereka harus sangat hati-hati, karena satu langkah yang salah bisa mempengaruhi seluruh dunia.