Lin Chen adalah salah satu penguasa di Alam tertinggi. Memiliki kejeniusan yang menentang surga, membuat beberapa dari mereka berfikiran jika kehadiran Lin Chen, akan membahayakan tatanan Penguasa di Alam 9 Surga.
Mereka yang tidak menyukai keberadaan Lin Chen, perlahan mulai menyusun rencana jahat untuk membunuhnya.
Hingga pada suatu kejadian, Lin Chen yang sedang fokus menerobos ke tingkat selanjutnya tiba-tiba mendapatkan sebuah gangguan.
Hal tersebut mengakibatkan Lin Chen terluka dengan sangat parah, setelah terjadi kesalahan dalam proses kenaikan tingkat membuat energi di dalam tubuhnya menjadi liar tak terkendali.
Kejadian itu sendiri sudah di rencanakan oleh mereka, orang-orang yang tidak menyukai Lin Chen. Mereka semua memanfaatkan kelengahan Lin Chen untuk membunuhnya.
"Aku tidak menyangka mereka akan begitu tega melakukan hal ini kepadaku, setelah apa yang aku berikan kepada mereka semua." Batin Lin Chen menahan rasa sakit yang begitu luar biasa.
Bukan hanya merasakan rasa sakit akibat ledakan energi yang kacau di dalam tubuh, bahkan Lin Chen merasa lebih sakit saat melihat orang-orang yang selama ini dia lindungi, dengan begitu tega berkhianat dan menginginkan kematiannya.
Terasa begitu menyakitkan, saat orang yang kita anggap berharga ternyata tidak lebih buruk dari sampah. Menusuk dari belakang, dan melupakan semua yang sudah mereka lewati bersama.
Persahabatan yang dilandasi oleh keikhlasan dan kasih sayang, akan melahirkan keabadian dalam kebersamaan. Namun tidak untuk Lin Chen, yang berakhir sebuah kematian.
Lin Chen menatap mereka yang kini berjalan semakin mendekat ke arahnya.
Lin Chen bersumpah akan membalaskan penghianatan ini, serta memutuskan tali persaudaraan terhadap mereka semua.
" Aku harus melakukan! Meski aku harus kehilangan ingatanku sekalipun. Untung saja aku sudah sedikit menyempurnakan teknik ini, agar aku masih dapat mengingat semua hal yang telah aku pelajari, serta pengetahuan tentang teknik-teknik yang sudah aku kuasai," Batin Lin Chen dengan penuh tekad.
Semua orang semakin mendekat ke arah Lin Chen, hingga pada saat jarak keduanya menyisakan sekitar 5 meter dari tempat Lin Chen berada saat ini, tiba-tiba muncul sebuah energi yang begitu besar di sertai cahaya yang sangat menyilaukan pandangan mata.
" Aku, Lin Chen! Sang Dewa Kaisar Langit! Bersumpah pada langit dan bumi, di masa depan, akan kembali dan membalaskan penghianatan ini!" Teriak Lin Chen menatap kearah langit.
"Trak..... Trak....."
"Dhuar..... Dhuar....."
Langit bergemuruh dengan sangat dasyat, di sertai kilatan petir yang menari-nari siap menghancurkan siapa saja di sekitarnya. Awan gelap di sertai badai angin, dan hujan kencang membuat alam seakan menolak teknik yang akan di gunakan oleh Lin Chen.
Lin Chen menatap ke arah langit dengan tersenyum, terlihat air mata yang kini mulai menetes bercampur dengan air hujan.
"Di kehidupan ini, aku tidak pernah mengenal siapa kedua orang tuaku. Bahkan aku tidak pernah mengetahui akan identitasku, dan dari mana aku berasal. Aku memiliki mereka, membuat aku terlalu bodoh terperangkap dalam permainan ini, hingga aku harus jatuh hanya karena kata persaudaraan! Aku tidak mengerti mengapa aku di lahirkan. Di kehidupan yang baru, aku berharap dapat merasakan apa itu cinta dan kasih sayang, aku berharap dapat merasakan pelukan hangat, perhatian dari seorang Ibu, dan mendapatkan pembelaan dari seorang Ayah saat aku mendapatkan hinaan serta cacian!" Lin Chen mengusap wajahnya, lalu kembali menatap para penghianat itu.
"Ughh..." Lin Chen memutahkan seteguk darah.
Lin Chen mencoba menenangkan perasaan serta gejolak di dalam tubuh, lalu secara perlahan ia menarik nafasnya dalam-dalam.
Dengan kekuatan yang tersisa, Lin Chen mengigit ujung jarinya. Dengan menggunakan darahnya sendiri, ia mulai membuat sajak kuno di kehampaan, hingga perlahan tulisan kuno yang mengeluarkan aura yang sangat kuat dan mendominasi itu menekan orang-orang di sekitarnya.
"REINKARNASI!" Teriak Lin Chen, membuat sajak kuno itu melesat masuk ke dalam keningnya.
"Menghindar!"
"Dhuar....."
Semua orang segera melesat pergi menjauh dari tempat ledakan, tapi sebagian dari mereka terkena dampak ledakan, membuat mereka terluka dengan sangat parah.
"Lin Chen, gila!" Teriak mereka dengan wajah pucat pasi menatap dengan tidak percaya apa yang telah di lakukan Lin Chen, di mana dia lebih memilih untuk meledakan diri di bandingkan terbunuh di tangan mereka.
REINKARNASI. Itu lah yang di lakukan oleh Lin Chen. Dengan kejeniusan yang di miliki, membuat Lin Chen mampu membuat sebuah teknik rahasia, yaitu teknik Reinkarnasi.
Meski mampu menciptakan teknik Reinkarnasi, namun teknik tersebut masih memiliki kekurangan, di mana teknik ciptaan Lin Chen masih belum sempurna. Hal itu membuat Lin Chen mampu bereinkarnasi, tapi tidak akan dapat mengingat akan jati diri dan identitas miliknya.
Dengan berjalannya waktu, Lin Chen perlahan akan mulai mendapatkan kepingan ingatan di masa lalu, sebelum ia memutuskan untuk Bereinkarnasi.
Dunia Kultivator adalah dunia yang keras dan kejam, di mana kekuatan yang berbicara. Yang lemah akan di injak menjadi sampah, dan yang memiliki jabatan tinggi selalu di iringi sifat angkuh dan arogan, bertindak semena-mena terhadap rakyatnya.
Setiap orang memiliki keinginan dan cita-cita menjadi seorang Kultivator, dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada yang ingin menjadi kuat untuk melindungi orang-orang yang di sayangi, ada juga yang hanya ingin menjadi kuat agar memiliki kekuasaan atau kedudukan
Dunia kultivator sendiri terbagi menjadi 5 wilayah, yaitu.
Benua tengah, Benua timur, Benua barat, Benua utara, Dan Benua selatan.
Terdapat sebuah Kekaisaran, Kerajaan, Klan, Sekte besar, menengah dan kecil, dengan berbagai aliran seperti, aliran putih, aliran hitam, dan aliran netral.
Kota Awan Biru.
Seorang pemuda memiliki paras tampan berjalan melewati beberapa pemuda seusianya.
"Lihatlah! Si sampah Lin Chen kembali!" Teriak salah satu pemuda, menunjuk kearah Lin Chen.
" Aku sudah lama menunggu sampai ini!" pemuda yang lain menimpali.
Mereka semua dengan penuh semangat berlari ke arah Lin Chen.
"Hahaha...Lin Chen! Hati ini adalah hari kematianmu!" Ucap salah satu dari mereka, kemudian segera menghajar Lin Chen.
"Bugh..."
"Bugh..."
"Haha.."
"Mati kau sampah!
" Bugh...."
"Tolong!" Teriak Lin Chen meminta pertolongan.
Lin Chen sadar dirinya tidak memiliki kemampuan untuk melawan mereka semua. Apalagi ia di kenal sebagai sampah karena tidak memiliki Dantian.
Semua orang yang melihat kejadian tersebut, hanya diam dan bersikap cuek, mereka tidak peduli dengan kejadian itu.
"Tidak akan ada yang menolong sampah sepertimu!" Ejek salah satu dari mereka dengan terus menghajar wajah Lin Chen.
Hingga tidak lama kemudian, Lin Chen terjatuh pingsan dengan luka lebam dan darah yang mengalir di sekujur tubuh lemahnya.
"Bagaimana jika kita buang si sampah ini di hutan kematian?" Ucap salah satu dari mereka.
"Benar, ayo kita segera singkirkan si sampah ini, agar tidak menjadi aib bagi klan kita!"
Mereka semua segera membawa tubuh Lin Chen menuju Hutan Kematian. Sesampainya di sana, mereka segera membuang tubuh lemah Lin Chen ke dalam jurang.
"Ayo kita segara kembali!" Ucap salah satu dari mereka, setelah memastikan Lin Chen terjatuh kedalam jurang.
Mereka semua segera pergi dengan raut wajah penuh kebahagiaan, karena telah berhasil membuang aib untuk klan Lin.
Sungguh menyediakan! Ini lah yang terjadi pada Lin Chen, seorang tuan muda dari Klan Lin, harus memiliki kehidupan yang begitu menyediakan.
Di anggap cacat dalam kultivasi, membuat semua orang selalu mencaci maki dan meneriaki dengan sebutan sampah.
Lin Chen pemuda yang kuat, ia tidak pernah mengeluh pada kedua orangtuanya. Ayah dan Ibu Lin Chen sangat menjaga sang putra, meski kadang mereka sering merasa khawatir saat Lin Chen meminta izin untuk berlatih di luar klan.
Mereka sebenarnya tidak mengizinkan Lin Chen pergi meninggalkan klan, tapi Lin Chen selalu pergi secara diam-diam.
Di bawah jurang.
Waktu berjalan dengan cepat, sudah satu minggu berlalu. Tubuh Lin Chen yang berada di dasar jurang kini sudah benar-benar tidak bernyawa.
"Wushhh..."
Beberapa menit kemudian, tiba-tiba muncul fenomena alam, yang terjadi di seluruh wilayah hutan kematian.
Angin kencang di sertai langit gelap muncul, dengan suara gemuruh dan kilatan petir yang sangat mengerikan mengguncang seluruh kawasan hutan.
Fenomena tersebut membuat semua hewan buas yang ada di hutan itu berlarian mencari tempat untuk sembunyi.
Bukan hanya hewan buas saja, bahkan semua orang yang berada di Benua timur dapat merasakan fenomena alam yang terjadi.
Tiba-tiba sebuah cahaya melesat dari atas langit menuju ke bawah jurang, di mana tubuh Lin Chen yang telah tewas berada.
"Dhuar...."
Suara ledakan keras terdengar di dasar jurang, mengakibatkan bebatuan menutupi area di sekitarnya.
Setelah beberapa saat kemudian, tumpukan batu itu mulai menghilang.
Terlihat di sekitar tempat itu kini telah hancur. Namun, ada sesuatu yang begitu menakjubkan, bagaimana tubuh Lin Chen, kini mulai di selimuti energi berwarna emas.
"Ughh! Apa yang telah terjadi? Dimana aku?" Gumam Lin Chen dengan pelan, perlahan ia membuka kedua matanya.
"Argh...." Teriak Lin Chen kesakitan.
Beberapa saat kemudian, Lin Chen dapat merasakan sesuatu yang sangat menyakitkan itu masuk ke dalam pikirannya.
"Wushhh..."
"Lin Chen, seorang tuan muda dari klan Lin, Berusia 16 tahun. Ayah Lin Tian, Ibu Yin Hua." Ucap Lin Chen dengan pelan, dirinya merasa bingung dengan informasi yang tiba-tiba muncul.
Bukan hanya informasi tentang identitasnya saja, bahkan Lin Chen memiliki informasi tentang teknik Kultivasi, berpedang, tombak, dan berbagai teknik tingkat tinggi lain, Alkemis, Tabib, dan Formasi.
"Lin Chen?"
*
*
*
Note. Dantian — "Lautan Qi" atau "Eliksir" . Dantian mengacu pada wilayah dimana Qi seseorang terkonsentrasi/berkumpul (terletak selebar tiga jari di bawah dan dua jari di belakang pusar).
Meridian — jaringan pembuluh/saluran dalam tubuh yang dilalui aliran Qi. Jaringan ini seperti pembuluh darah, tetapi untuk Qi, bukan darah.
°Tingkat Kultivasi°
• Bumi
• Langit
• Surga
• Raja
• Kaisar
• Pertapa
• Pertapa Suci
• Spiritual
• Dewa
• Dewa Bumi
• Dewa Langit
• Dewa Surga
• Raja Dewa
• Kaisar Dewa
• Semi Abadi
• Abadi
( Awal - Menengah - puncak)
Untuk semi Abadi terbagi menjadi 1-9 tingkat. Abadi belum akhir, masih ada tingkat lebih tinggi, tergantung bagaimana cerita ini akan terus berjalan.
informasi lain, akan di jelaskan jika memang di butuhkan.