Bab 4 :
Alya duduk di kamar apartemennya, terdiam memandangi secangkir teh yang sudah dingin. Pikirannya masih bergulat dengan tawaran yang disampaikan Arka tadi siang. Pernikahan kontrak? Tawaran yang tak pernah terlintas sedikit pun di benaknya. Ia tahu bahwa menerima pernikahan kontrak berarti hidupnya akan berubah sepenuhnya.
Sambil memandangi langit malam di balik jendela, Alya mengingat kembali tatapan Arka saat ia mengajukan tawaran itu. Tatapan yang meski dingin, terselip suatu keinginan yang dalam. Alya tak tahu apa motivasi pria itu. Namun, tawaran Arka menggugah hatinya, bukan hanya karena janji finansial yang diberikan, tetapi juga rasa penasaran yang semakin menguat.
"Alya, kamu gila kalau kamu menerima tawaran itu," gumamnya pada diri sendiri, mencoba mencari logika dalam kekacauan yang dirasakannya. Namun, di saat yang sama, bayangan Arka terus muncul, terutama sorot mata yang penuh misteri dan aroma khas yang tak bisa ia lupakan.
Keesokan harinya, Alya memutuskan untuk bertemu dengan sahabat dekatnya, Laila. Di sebuah kafe kecil, mereka duduk bersama sambil menikmati kopi.
"Alya, apa kamu yakin mau menerima tawaran itu?" tanya Laila dengan wajah penuh kekhawatiran setelah Alya menceritakan semuanya.
"Entahlah, Laila. Aku juga bingung. Tawaran ini tidak hanya soal uang, tapi juga kesempatan untuk lebih dekat dengannya dan mungkin… mengubah hidupku," jawab Alya jujur.
Laila menatapnya lama. "Aku tahu, kamu mungkin merasa penasaran atau bahkan tertarik padanya, tapi kamu harus pikirkan juga risiko dari pernikahan ini, Alya. Ini bukan sekadar hubungan biasa. Dia seorang CEO, hidupnya penuh sorotan dan… siapa tahu, penuh rahasia."
Alya mengangguk, memahami kekhawatiran sahabatnya. "Aku tahu, Laila. Tapi ada sesuatu dalam diri Arka yang membuatku tak bisa berpaling. Aku merasa ada sesuatu yang harus kutemukan jika aku berada di sisinya."
Setelah perbincangan panjang itu, Alya kembali ke apartemennya dengan hati yang lebih mantap. Ia tahu, keputusannya ini mungkin akan menuai risiko, tetapi ia merasa ini adalah jalan yang harus ia ambil.
---
Beberapa hari kemudian, Alya berdiri di lobi perusahaan, menunggu panggilan untuk bertemu dengan Arka. Ia sudah siap dengan jawabannya. Ketika akhirnya ia dipersilakan masuk ke ruangan Arka, Alya melangkah dengan penuh keyakinan.
Arka duduk di balik mejanya, tatapannya tajam namun penuh perhatian. Begitu Alya masuk, ia langsung bertanya, "Sudah siap dengan keputusanmu, Alya?"
Alya mengangguk, menatap Arka dengan penuh keberanian. "Ya, saya siap. Saya menerima tawaran pernikahan kontrak ini, dengan syarat-syarat yang sudah kita bicarakan."
Sejenak, senyum tipis terlukis di wajah Arka. "Bagus. Saya menghargai kepercayaanmu, Alya." Ia berdiri, lalu menyerahkan sebuah dokumen perjanjian kepadanya. "Ini adalah kontrak pernikahan kita. Bacalah dan tandatangani jika kamu setuju dengan semua ketentuannya."
Alya mengambil dokumen itu, membacanya dengan cermat. Setiap pasal dalam kontrak itu terasa nyata, mengingatkannya pada konsekuensi besar yang akan dihadapi. Namun, ia sudah memutuskan, dan ia tak ingin mundur lagi. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Alya menandatangani kontrak tersebut.
Setelah tanda tangan selesai, Arka menatapnya dengan serius. "Mulai sekarang, kita akan tinggal di rumah yang sama. Kamu akan diperkenalkan pada keluarga dan kolega sebagai istriku. Jangan khawatir, kita akan menjaga semuanya sesuai kontrak."
Alya hanya mengangguk, merasakan detak jantungnya semakin cepat. Meski pernikahan ini hanyalah kontrak, ada sesuatu yang membuatnya gugup, terutama karena ia akan tinggal di bawah satu atap dengan pria yang sejak awal sudah membuatnya terpesona.
"Selamat datang dalam hidup baruku, Alya," ucap Arka pelan, suaranya dalam namun menggema di hati Alya.
Alya tersenyum samar, menguatkan hatinya untuk memulai babak baru ini. Dalam hatinya, ia berjanji untuk menjalani hubungan ini dengan profesional. Namun, ada rasa penasaran dalam dirinya yang tak bisa ia abaikan—seolah-olah ada rahasia besar di balik sosok Arka yang dingin dan penuh pesona.
Di luar ruangan itu, Alya tahu, kehidupan yang biasa akan segera berubah. Pernikahan kontrak ini akan mengikat mereka berdua, membawa mereka pada jalan yang penuh misteri dan mungkin juga... cinta yang tak terduga.
---