Chereads / JEJAK AROMA DI HATI CEO / Chapter 3 - Tawaran yang Mengejutkan

Chapter 3 - Tawaran yang Mengejutkan

Bab 3:

Sejak wawancara itu, Alya merasa resah. Di satu sisi, ia sangat berharap diterima di perusahaan besar itu. Namun di sisi lain, bayangan pria yang ditemuinya di kafe malam itu, yang ternyata adalah CEO perusahaan, terus menghantui pikirannya. Ia masih tak mengerti mengapa takdir mempertemukan mereka kembali dalam keadaan seperti ini.

Beberapa hari berlalu, dan Alya mulai merasa pesimis. Tak ada kabar dari perusahaan tempatnya melamar, dan ia mulai berpikir bahwa dirinya mungkin tak berhasil. Namun, pada suatu siang, sebuah panggilan masuk ke ponselnya.

"Selamat siang, ini Alya Prameswari?" suara di ujung telepon terdengar formal.

"Iya, benar," jawab Alya dengan cepat, berusaha menutupi rasa gugupnya.

"Selamat, Anda diterima sebagai asisten manajer di Wijaya Corporation. Mohon datang besok pagi untuk menandatangani kontrak kerja."

Alya terdiam sejenak, merasakan jantungnya berdebar tak menentu. Senyum kecil muncul di wajahnya, rasa syukur yang tak terbendung. "Terima kasih banyak. Saya akan datang besok," jawabnya dengan nada antusias.

Keesokan paginya, Alya tiba di kantor Wijaya Corporation dengan hati berdebar. Setelah menunggu beberapa saat, seorang staf mengantarnya ke ruangan Arka untuk menemui langsung sang CEO. Alya sedikit heran—biasanya proses penandatanganan kontrak dilakukan oleh bagian HRD, bukan oleh CEO langsung.

Ketika Alya masuk ke ruangan, Arka menatapnya dengan tatapan serius namun penuh ketertarikan yang tak ia sembunyikan. Ia berdiri di balik mejanya, mengisyaratkan Alya untuk duduk.

"Selamat bergabung dengan perusahaan ini, Alya," ucap Arka sambil tersenyum tipis, matanya memperhatikan setiap ekspresi Alya.

"Terima kasih, Pak. Saya merasa sangat terhormat diberi kesempatan ini," jawab Alya dengan penuh sopan santun.

Setelah membahas beberapa ketentuan kontrak, Arka tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang membuat Alya terkejut.

"Apakah Anda sudah menikah atau memiliki hubungan serius dengan seseorang?"

Alya tersentak. "Tidak, Pak. Saya belum menikah, dan… saat ini juga tidak menjalin hubungan dengan siapa pun," jawabnya, sedikit bingung dengan arah pertanyaan ini.

Arka terdiam sejenak, seolah mempertimbangkan sesuatu. "Bagaimana jika saya menawarkan sebuah kontrak pernikahan kepada Anda?"

Kata-kata itu menghantam Alya seperti petir di siang bolong. "Maaf, Pak? Kontrak pernikahan?" tanyanya dengan nada tak percaya.

Arka mengangguk, ekspresi wajahnya serius. "Saya membutuhkan seorang istri untuk menenangkan pihak keluarga saya dan juga menjaga citra perusahaan. Saya ingin menjalin pernikahan kontrak yang hanya bersifat sementara."

Alya hanya bisa menatap Arka, kebingungan, antara percaya dan tidak. Mengapa CEO besar ini—pria yang baru dikenalnya—membutuhkan pernikahan kontrak dengannya? Ini terlalu aneh dan mendadak.

"Saya tahu ini mungkin terdengar gila. Tapi saya akan memastikan bahwa kontrak ini menguntungkan Anda. Anda akan menerima tunjangan dan jaminan finansial selama pernikahan ini berlangsung, dan setelah kontrak berakhir, Anda bebas untuk pergi tanpa konsekuensi apa pun," jelas Arka dengan nada dingin dan tenang.

Alya mencoba mencerna kata-kata Arka. Tawaran ini sungguh aneh, namun juga tak bisa diabaikan begitu saja. Terlebih lagi, ada sesuatu dalam diri Arka yang membuatnya merasa tertarik meski ia belum sepenuhnya paham alasannya.

"Ini adalah keputusan besar, Pak Arka. Saya butuh waktu untuk memikirkannya," jawab Alya setelah terdiam sejenak, berusaha tetap tenang meski dalam hatinya berkecamuk.

Arka mengangguk, menghargai keputusan Alya. "Tentu saja. Ambillah waktu yang Anda butuhkan, dan beritahu saya jika Anda sudah siap memberikan jawaban."

Alya meninggalkan ruangan itu dengan perasaan yang campur aduk. Tawaran itu tak hanya mengejutkan, tapi juga membingungkan. Kenapa Arka memilihnya untuk posisi ini? Apa alasan di balik semua ini? Namun, jauh di dalam hatinya, Alya merasakan dorongan aneh untuk mengetahui lebih dalam tentang pria misterius yang telah dua kali hadir dalam hidupnya secara tak terduga ini.

---