Chereads / TOMORROWLANDS / Chapter 8 - TOMORROWLAND:THE BEGINNING

Chapter 8 - TOMORROWLAND:THE BEGINNING

Chapter 8

Tensura melangkah cepat, nyaris berlari. "Cepat-cepat, gak kebayang kalau itu bocah ngambek," gumamnya sambil melesat menuju toko buku. Di tengah jalan, matanya menangkap sosok seseorang yang sedang duduk di halte bus. Saat memperhatikan lebih saksama, ia langsung mengenali wanita itu. Dia adalah orang yang sempat dilihatnya di sekolah. Namun, tanpa memedulikan lebih lanjut, Tensura mengabaikan keberadaan wanita itu dan terus berlari.

Setibanya di toko buku, suasana tampak sepi. Hanya ada beberapa pengunjung dan penjaga kasir di dalam. Tanpa membuang waktu, Tensura langsung mencari manga yang dipesan adiknya, Shizue and Makoto.

"Dimana ya manganya? Haduh, yang ini bukan, ini juga bukan, apalagi yang ini…" gumamnya sambil mengaduk-ngaduk rak manga.

"Yang ini?" tanya sebuah suara sambil menyodorkan manga ke arahnya. Tensura menoleh dan melihat wanita yang sama seperti di halte tadi.

"Ah, iya, yang ini. Terima kasih, Nyonya..." jawabnya, sebelum tiba-tiba terdiam. Pandangannya terpaku, matanya membelalak. "Tunggu, dia? Bukannya tadi ada di halte? Kok bisa ada di sini juga?"

Tensura masih tertegun, kebingungan, hingga wanita itu tersenyum kecil. "Kamu kelihatan masih bingung. Ayo duduk dulu di sana. Kebetulan, aku juga ingin bertanya sesuatu. Kamu dari sekolah Nichibotsu, kan?"

Tensura tersentak, lalu menjawab dengan sedikit gagap, "Ah... a-anu... iya."

"Bagus. Ayo, duduk dulu," ajak wanita itu dengan nada santai.

Mereka pun duduk di salah satu meja kecil di toko buku. Wanita itu bahkan mentraktir Tensura minuman. Sambil menyeruput es kopi, wanita tersebut membuka beberapa halaman manga bergenre komedi. Di sisi lain, Tensura hanya bisa menatapnya dengan tatapan penuh rasa ingin tahu. Wanita itu mengenakan setelan kantor yang rapi, dipadukan dengan jaket merah marun, sepatu hak tinggi, dan sarung tangan hitam. Rambutnya hitam pekat dengan beberapa garis ungu yang mencolok.

"Jadi, kamu suka manga genre romansa, ya?" tanya wanita itu tiba-tiba.

"Ah, tidak. Itu titipan adikku," jawab Tensura cepat.

"Oh, begitu," balas wanita itu dengan anggukan kecil.

Tensura mengalihkan pandangannya, pikirannya dipenuhi tanda tanya. Siapa sih dia? Sudah di sekolah, di halte, sekarang di sini. Apa jangan-jangan dia… setan?

Seolah bisa membaca pikirannya, wanita itu tersenyum tipis. "Oh, iya. Kamu pasti masih bingung tentang aku," katanya. "Pertama-tama, perkenalkan. Aku Leena Shivone, guru bahasa Inggris baru yang akan mengajar di sekolah Nichibotsu. Dengan kata lain, aku adalah gurumu."

"Eh, guru?" Tensura menatapnya kaget.

Leena terkekeh kecil. "Iya, benar. Mulai besok aku resmi mengajar di sana."

"Tapi kenapa guru belum pulang jam segini?" tanya Tensura, mencoba meredakan rasa gugupnya.

"Aku baru saja selesai rapat dengan kepala sekolah. Wajar, kan, kalau guru baru ada banyak hal yang harus dibicarakan?" jawab Leena santai.

"Oh, begitu..." Tensura mengangguk paham. "Jadi, apa hal penting yang mau dibicarakan?"

Leena terdiam sejenak, lalu menghela napas pelan. "Hmm… soal itu, harus mulai dari mana ya?" katanya dengan suara agak berat, diiringi senyuman kecil yang sulit ditebak maknanya.