Wuuuusshh... Sebuah golok melayang kedalam rumah, untung saja mereka sempat mengelak.
Buuuugh....! Dengan sigap sapta yang di depan menghantam kan kayu itu ke arah dada orang
yang tadi berdiri i depan pintu Orang itu roboh telentang..
Melihat itu, yang lain nya pun langsung menyerbu mengangkat golok ditangan mereka masik masing, Arif yang melihat langsung menedang dada orang itu,Bugh.. Orang itu tersungkur,salwa dan anisa yang melihat itu,
langsung maju keluar rumah.
Sresshh... Melempar kan bubuk cabe ke arah orang orang yang ingin maju tadi,seketika mereka kelagapan, memegangi mata mereka. Wajah mereka panas terkena lemparan bubu itu.
Tak tinggal diam Arif dan sapta segera mengambil kayu dan menghantam kan ke orang
orang yang kelagapan itu.
Bugh...bugh..! bugh...!
Orang orang itu terkapar, ada yang kepala nya bocor mengeluarkan darah, karena di hantam kayu oleh arif dan sapta.
Disisi lain Rini juga melemparkan bubuk cabe itu, ke arah orang orang yang mengelilingi nya. orang orang itu kelagapan. Dengan pisau kecil di tangan nya anisa dengan cepat menusuk ka nya ke tangan orang orang yang memegang golok tadi tak lupa di tendang nya juga ke arah selangkangan orang itu, Satu per satu mereka ambruk,salwa mengelak dari hunusan golok, menangkap tangan nya, lalu memelintir nya, dengan cepat dia menusuk punggung orang itu.
"AaaaaahhhKK" pekik orang itu.Arif dan sapta menendang,dan menghantam orang orang itu. Ahirnya, mereka semua tumbang,terkapar di halaman rumah salwa.
Ada yang pingsan tak sadar kan diri, ada juga yang menggeliat memegangi anggota tubuh mereka yang terluka...
Hah hah hah"mereka ngos nbosan menghadapi orang orang yang banyak jumlah nya itu.Untung saja selama ini mereka kerap berlatih bela diri. Jadi mudah saja rasanya menghadapi orang tak terlatih seperti orang orang itu.
Peluh membasahi tubuh mereka Nafas mereka ter entah engah,karena harus mengeluarkan tenaga ekstra menghadapi orang
sebanyak ini.
Tes.. Tes.. Tes.. Darah menetes dari lengan Arif, rupanya tadi dia tidak menyadari kalau tangan nya tersabet golok.salwa yang melihat itu, langsung masuk dan mengambil kotak obat,
yang sebelum nya sudah merekansediakan untuk berjaga jaga..
salwa lalu mendekati Arif dan segera membalut lukanya, Arif yang tidak menyadari tangan nya sendiri terluka terkejut ketika luka
nya di sentuh oleh salwa.
"Duh"pekik nya ketika tau tau tangan diangkat dan di obati oleh salwa. Bentar... Tahan sakit nya,makanya hati hati rif. Masa tangan luka ginigak sadar"ucap salwa yang dengan telaten membersihkan dan membalut luka itunArif hanya mematung,memandangi salwa yang berkutat
dengan lukanya,Melihat salwa dan yang lain nya lengah, Salah seorang diantarnmereka mencoba kabur. Dengannsigap anisa melempar kan pisau
kecil di tangan nya ke arah kaki orang itu.
Wuuuusshh....!
Aaaahhkk" teriak orang itu memegangi kaki nya yangntertancap pisau.sap!!! Ayo ikat mereka
semua...! "ucap salwa yang sudah selesai dengan tangan Arif.Mereka ber empat pun lantas, mengambil satu gulung tali yangsudah disediakan.
Satu per satu orang orang itu diikat, mereka
berkerja keras malam ini. Arif dan sapta mengangkat orang orang itu, mengumpulkan nya jadi satu. Sementara salwa dan anisa mengikat kaki dan tangan mereka.
"Huuuuh... Beres juga" ucap anisa sambil menyeka keringat di dahi nya Mau kita apakan mereka salwa?tanya Arif.Interogasi satuper satu, kita harus tali informasi siapa dalang di balik ini" ujar salwa.
"Nah ini, ayo Dan kita gas....terlihat sapta bersemangat sekali tampak nya Arif dan sapta duduk, di dekat orang yang terluka tadi, lalu
membuka penutup wajah nya, "Ayoo katakan siapa yang memerintah kan kalian..!!!!!tanya Arif.
Orang itu tak bergeming, tetap diam tak mau bicara. Plak!!! Satu tamparan mendarat di pipi orang itu, salwa yang sedari tadi sudah kesal tak
bisa mengontrol emosi nya "Cepat... !!! Jawab...!, atau kau akan kuberipelajaran lebih dari ini" ucap salwa emosi..
Hahahahahaha...., kalian telah salah datang ke tempat ini, dia tidak akan mnembiarkan kalian
lolosorang itu malah tertawa tawa tak jelas Cepat katakan...! Siapa yang menyuruh kalian"pekik salwa lagi Mereka hanya diam tak menjawab.
Gigih juga mereka ini batin Arif anisa ambilkan garam dan air ucap sapta.Tak banyak tanya,anisa langsung masuk mengambil pesanan suaminya itu.
Tak lamadia keluar sambil membawa sebungkus garam dan segayung air.sapta pun membuka bungkus garam itu, dan menuangkan semua nya kedalam gayung itu, setelah itu dia mengaduk nya dengan tangan nya. Lamna dia mengaduk aduk larutan itu, sampai butiran garam
itu larut dalam air.
sapta lantas duduk di hadapa orang yang tertawa tawa tadi,Tau gak bro? Cita cita ku dulu
Ingin sekali jadipolisi, karena apa?Ya karna ingin sekali menginterogasi penjahat seperti kalian ini" sambil terus mengaduk aduk air garam itu.
Lalu dia menetes kan air garam itu ke luka yang mengangadi kaki orang itu.Tes.. Tes.. Tes..
"Aaaaaahhhhhkkkkk" pekik orang itu kesakitan, wajah nya memerah menahan pedih, Gimana?, masih mau diam?"tanya sapta lagi...
Orang itu tetap diam sambil meringis menahan pedih..Kemudian Husein mengguyur
air itu ke luka orang itu lagi..
"AAaaahhhhhhhkkkakk"nteriak nya, urat urat di kepala nyan keluar, mata nya memerah,Owhh masih tahan ya?"tanya sapta lagi salwa dan yang lain nya menyaksikan itu, merasa ngilu,wajah nya ikut ikutan meringis melihat ituLalu sapta hendak
mengguyur lagii....Iyaaaa. Iya..... Akan aku katakan, tolong jangan guyur lagi tolongg"suara nya bergetar menahan sakit dan pedih.
"Kami diperintah oleh pak kades Ridwan dan nyai un tuk membawa dua wanita itu, untuk
dijadikan persembahan ritual penebusan dosa yang akan dilaksanakan dua hari lagi" sambil
terbata bata orang itu menjelaskan kan Dan kami juga diperintahkan untuk membunuh kalian berdua..Ritual? Ritual apa itu...! "tanya salwa.
"Kami menyebutnya ritual penebusan keabadian, karena setiap jiwa jiwa perempuan yang di persembahkan untuk "dia" maka kami akan mendapat menghapusan dosa, serta
kekayaan yang melimpah" jelas orang itu lagi.
"Dia" dia siapa yang kau maksud?" tanya arif
Ahk...! Uhuk..! Uhuk..!Orang itu terbatuk batuk, mulut dan matanya mengeluarkan darah segar, membanjiri baju nya Orang itu menggelepar
seperti ayam yang di potong.
"Hei kau kenapa Hei..!!!"pekik sapta sambil memegang tubuh orang itu.Orang itu kemudian berhenti bergerak. Melihat itu, Arif langsung
memeriksa nafas dan denyut jadi nya. Tapi tak ada tanda tanda kehidupan. Orang itu meregang
nyawa.Melihat itu salwa dan yang lain nya panik, padahal mereka sebisa mungkin tidak akan
membunuh mereka, tapi pria tadi malah tewas.