Chapter 22 - BAB 22

Setelah tertatih tatih berjalan,ahir nya tibalah mereka di sungai itu.Sekarang gimana Ratih?? "

tanya sapta yang sudah kelelahan menggendong tubuh Adan.

Di sebrang sungai sana ada hutan, sementara kita sembunyi disana dulu"jawab salwa. Mereka pun menyebrangi sungai itu. Untung air nya hanya sebatas lutut.Sesekali mereka tersandung

batu sungai, karena minim penerangan, hanya mengandalkan cahaya bulan malam itu.

Setelah berjalan cukup jauh,mereka pun duduk beristirahat dan mengecek keadaan Arif.

"Dan... Iniminum obatini untung mengurangi sakit nya salwa menyodorkan obat anti denyut, Arif pun langsung menelan obat itu.

Mana lukanya biar aku cek"ucap salwa. Arif mengangkat baju nya,terlihat luka membelah kulit nya,untung nya tidak dalam karena Arif sempat mengelak.salwa kemudian mengambil kotak obat dan mulai membersihkan luka itu,dan membalut nya dengan perban,sebenar nya luka nya harus di jahit,tetapi tidak ada waktu.

Terlihat cahaya obor dari kejauhan.Melihat itu, mereka pun melanjutkan kan perjalanan. kaki

Arif terkilir, dia tidak bisa cepat berjalan, ditambah lagi habis jatuh dari motor membuat badannya

sakit sekali.

sapta kembali nmenggendong arif, agar mereka bisa bergerak lebih cepat.Tibalah mereka di bibir hutan,jalan setapak itu juga terputus di sana, Arif di bopong sapta mereka memasuki hutan itu Belum jauh memasuki hutan,mereka dihadang seorang pria tinggi tegap, memakai pakaian serba putih, bercahaya.

Terkejut melihat pemandangan itu, mereka pun terdiam di tempat,Bakira...? "ucap salwa

seketika Iya ini saya... Ayo ikuti saya'Bakira pun membalik badan dan berjalan di antara antar

pepohonan,Bak terhipnotis, ke empat nya

langsung mengikuti bakira, berjalan masuk ke hutan itu.

Mereka hanya diam tak berani bersuara.Lima menit berjalan, tibalah mereka di sebuah pohon yang sangat besar. Bakira masuk ke sela sela pohon itu. Di ikuti mereka berempat, tak disangka ada lubang didalam nya, membentuk seperti

terowongan, sosok bakira masuk ke lubang itu dan menghilang di balik nya Arif dan sapta serta salwa dan anisa juga ikut melangkah masuk, dan.....Zeeep!! Tiba tiba mereka berada di sebuah perkampungan.

Terlihat rumah rumah terbuat dari kayu berjejer rapi, bakira terus berjalan di perkampungan itu,mereka tetap mengikuti bakira di belakang nya, sesampai nya di rumah yang paling besar, bakira berhenti,dan kemudian membuka pintu rumah itu.

Lalu mempersilahkan salwa dan yang lain nya masuk Silahkan masuk" ucap bakira mempersilah kan kan,salwa dan yang lain nyamemasuki rumah itu,"Assalamu'alaikum " secara bersamaan salwa Arif sapta dan anisa mengucap kan salam.

"Walaikum salam"bakira menjawab salam mereka Mereka di persilahkan duduk, Tidak usah takut, disini kalian semuanya aman, penghuni

kampung itu tidak akan tau tempat ini" ucap bakira Dimana ini bakira?" tanya salwa Ini di perkampungan gaib,kalian sedang berada di alam kami,maaf saya membawa kalian kemari, hanya disini lah kalian bisa selamat" ucap bakira Silah kan istirahat lah dulu,besok kita akan bicara lag, rawat luka suami mu itu salwa, ada dua kamar di rumah ini, istirahat lah.

bakira lalu beranjak pergi dari rumah itu Meninggal kan mereka yang masih tak percaya dengan apa yang barusan mereka dengar Mereka lalu masuk ke kamar,itu membopong tubuh Arif yang sudah pada batas nya.

salwa kemudian memeriksa lagi luka itu, dan langsung mengeluarkan kotak medis, lalu mulai menjahit luka Arif, arifmeringis menahan sakit,

dia di jahit tanpa di bius, setelah semua selesai, mnereka pun beristirahat, Arif satu kamar dengan

sapta, salwa dan anisa di kamar sebelahnya...

Di tempat lain Cari mereka...! Pasti mereka

masih bersembunyi di sekitar sini perintah Ridwan pada warga warga.

Mereka mencari di sekitar sungai, memencar jadi beberapa kelompok Warga warga itu terus

menyisir aliran sungai serta menyebrangi sungai itu,Mereka mungkin lari ke hutan pak kades teriak salah satu warga Jangan masuk ke dalam hutan itu, itu hutan terlarang,siapapun yang masuk tidak akan pernah keluar!!" larang kades Ridwan.

Tapi bagaimana jika mereka masuk ke sana pak?Biarkan saja, mereka sudah pasti tidak selamat, ayo kita cari lagi di sekitar sini, kalau tidak ada juga, kita kembali" perintah kades itu Lama mereka mencari, tak satu pun jejak mereka temui, salwa dan yang lain nya bak di telan bumi,

Hari sudah hampir pagi,mereka pun memutuskan kembali ke kampung.

Cari gadis lain!!!! Ritual akan di ada kan besok!! Kalau tidak salah satu dari kalian akan jadi tumbal nya Nyai Inggit tampak murka ketika mengetahui buruan nya lepas.

warga warga yang berkumpul malam itu langsung pergi ketika mendengar perintah sang nyai Bagaimana bisa mereka menghilang Ridwan Padahal sedikit lagi mereka akan tertangkap, cecar nyai kepada pak Ridwan ketika itu "Aku tidak tau nyai, pasti mereka telah masuk ke hutang terlarang itu, kan nyai sendiri yang melarang warga sini untuk masuk kesana"balas pak Ridwan "Ahhhhh sial..!!! Baru kali ini.

aku merasa ter kecoh oleh anak anak sialan itu, bagaimana bisa mereka selalu lolos dari maut...!!!"pekik nyai Inggit murka.

Malam itu sudah dipastikan mereka gagal lagi, Anak anak itu telah kembali lolos, hal itu membuat nyai Inggit sangat murka,dia merasa terlalu menyepelekan anak anak itu.

Malam pun berlalu, pagi itu para warga memakamkan orang orang yang terbunuh tadi malam Hal ini membuat warga ingin membalas dendam kepada salwa Arif,sapta dan anisa....

Di alam lain salwa dibangun kan dengan

suara adzan. Dia melihat ponsel nya. Untuk mengecek jam, tapi ponsel itu mati.

anisa? Bangun dulu kita sholat subuh, itu sudah adzan... "ucap nya sambil menggoyang goyang kan tubuh anisa.

Dengan mata yang berat, anisa memaksa membuka mata nya, Iya kak"sahut nya.

salwa dan anisa bergegas kekamar sebelah,

Terlihat sapta telah duduk di kasur nya, mungkin dia terbangun karena mendengar

suara adzan juga.

Sedangkan arif masih terlelap Ayo Sap, kita jama'ah dulu"ajak salwa.

Mereka pun bersiap siap untuk mengambil wudhu, Kak ini kamar mandi nya di mana? "tanya salwa Iya ya, tadi malam kita langsung istirahat, kakak juga gak tau di mana,mungkin di balik pintu itu, ayo" tunjuk salwa ke sebuah pintu di yang terletak di agak pojok ruangan itu.

Mereka pun berjalan ke arah pintu, itu dan membukanya,ternyata itu adalah ruangan kosong,Ada sungai di dekat sini, kalian bisa menggunakan nya untuk bersuci dan buang hajat,tiba tiba Badira sudah berdiri di belakang mereka Tapi sebelum itu, ayo kita berjama 'ah di surau saja"ucap nya lagi.