Chapter 24 - BAB 24

Leluhur mu itu pernah bertarung melawan Barka, lalu bisa mengalahkan nya, Barka memohon mohon untuk tidak dibunuh, tetapi kesalahan Raden Reksabani saatitu adalah.

melepaskan raja jn itu, saat itu Barka di beri 2 pilihan, an tara mati atau pergi dari tanah ini, lalu saat itu Barka berjanji untuk pergi dari tanah kampung ini, tapi Barka melanggar janji nya.

entah kenapa dia kembali lagi kenmari? Mungkin manusia manusia yang memuja nya itu, yang membuat dia merasa kuat dan kembali lagi kemari Tapi aku tidak punya ilmu dan kekuatan seperti leluhur ku itu Bakira. aku ini terlalu lemah,

ucap salwa putus asa.

Itu sebab nya kalian kubawa ke alam ku, aku sendiri yang akan membimbing mu, tanpa

keturunan Raden Reksabani ini tidak bisa di hentikan, tinggal lahndi alam ku untuk sementara, dan selama itu pula aku akan membimbing mu, Kau harus setenang leluhur mu, dan harus berserah diri pada sang Maha kuasa, "jelas Bakira

Baiklah, aku akan mencoba nya, tapi sekarang aku akan mencari buah buahan un tuk kami makan hari ini, aku tidak mau adik dan teman temanku itu ceroboh dan memakan sesuatu

dari alam ini"ujar salwa.

salwa pun permisi untuknmenemui anisa, sapta dan Arif,dan berjalan menuju rumah itu,

Sesampai nya di dalam rumah,syukur nya mereka masih tertidur, seperti saat Ratih pergi tadi.

"nisa... Ayo bangun... "ucap nya membangunkan adik nya itu Iya kak aku gak tidur, hanya berbaring saja, badan ku pegal sekali, jawab anisa Ayo kita ke kamar sapta dan Arif, ada sesuatu yang harus kakak sampaikan"ujar salwa.

anisa pun bangkit dan mengikuti kakak nya itu, menuju ke kamar sebelah,Terlihat Arif dan sapta berbaring seperti nya tertidur Melihat itu salwa membangun kan keduanya.

"rif... sap... Bangun ada yang harus kuberi tahu pada kalian" mendengar itu sapta langsung buka mata dan bangkit,duduk di kasur, lama dia

membangun kan Arif yang terlihat pulas di posisi nya Tak lama Arif pun bangun dan mencoba untuk duduk.

Setelah semuanya berkumpul Semuanya, tadi Bakira memberitahuku kalau kita tidak boleh memakan apapun yang ada di alam ini, karena jika kita memakan sesuatu dari alam ini,kita tidak akan bisa kembali ke alam kita, itu sebab nya hari ini,aku akan keluar mencari buah buahan untuk kita makan, dan kalian berdua tolong jaga Arif"

perintah salwa.

Aku akan menemanimu salwa. Bagaimana bisa kau keluar sendiri "sapta meminta ikut.

"Tenanglah sap, aku tidak sendiri, aku bersama Bakira, aku akan kembali secepatnya, kau perlu untuk mengurus Arif disini, en tah dia ingin buang hajat atau bersih bersih, sedangkan

kamu anisa, tolong cucilah baju kotor kita di sungai yang tak jauh di belakang rumah ini.

air kita masih ada, untuk sementara minum lah itu dulu,aku akan mengambil air keluar"jelas salwa lagi Semua tampak diam menyimak perkataan salwa.

Lalu salwa kemudian mengambil ransel dan botol minum yang kosong, untuk diisi air nanti nya,pagi itu salwa bersiap siap untuk keluar ke alam manusia.

Ditemani Bakira, mereka menuju pohon besar yang kemarin mereka masuki ketika menuju alam nya Bakira.yang mana pohon itu ada di ujung desa itu.

Setelah sampai di bawah pohon itu, Bakira kemudian menempelkan telapak tangan nyanke batang pohon itu.

Lalu,muncul cahaya kebiruan dari pohon itu,cahaya itu perlahan menyebar sampai membentuk sebuah pintu.

Bakira lalu melangkah masuk di ikuti oleh salwa di belakangnya Dalam sekejab mata, tiba-tiba salwa sudah ada ada di tengah-tengah hutan yang rimbun Dan pepohonan yang besar, bahkan sinar matahari punntak mampu menembus lebat nya hutan itu.

Adakah mata air di sekitar sini bakira? "tanya salwa Tidak ada salwa, sebaiknya kau ke sungai saja, "jawab Bakira salwa pun berjalan menuju ke luar hutan.

Di bimbing oleh bakira yang terlihat berjalan namun kaki nya tak menyentuh bumi 15 menit berjalan, tibalah salwa di perbatasan hutan, dengan waspada dia melirik kekiri dan ke kanan takut akan ada orang yang melihat nya.

Tidak usah takut, aku akan memberi tau mu jika ada manusia lain"ucap bakira yang melihat

kewaspadaan salwa.

salwa mengangguk paham kadang dia lupa kalau Bakira itu sosok jin muslim yang selama ini mendampingi nya,dia kembali tenang dan melanjutkan kan perjalanan nya menuju sungai.

Setengah jam berjalan,matahari semakin naik, membuat peluh salwa berjatuhan, dah

ahirnya tiba lah dia di sungai itu kembali, dia pun langsung mengambil air dan meminum nya untuk melepaskan dahaga, 2botol air mineral berukuran besar telah terisi penuh, langsung dia masukan ke ransel yang tadi dia bawa.

Rencana nya dia inginmengambil ikan juga di sungai itu Air yang jernih serta sungai yang nyaris tak tersentuh manusia, membuat ikan ikan yang berenang terlihat jelas, meskipun sungai itu maksimal kedalam nya hanya sebatas pinggang orang dewasa.

salwa lalu memotong ranting pohon, dan mengikat pisau di ujung nya, seperti tombak, niat

nya ingin menombak ikan ikan itu.

Berkali kali salwa menancap kan tombak buatannya itu ke air,namun tak satu pun usahanya berhasil mengenai ikan ikan itu.

Percobaan pertama memang sering kali gagal salwa, kau harus setenang mungkin, kau harus menyatu dengan alam, agar ikan ikan itu tidak merasa kan kehadiran mu"Bakira menasehati salwa pun mencoba berkonsentrasi lagi, dia pun mencoba berdoa agak diberi rezeki hari ini, lama dia diam di air.

Dia terus memperhatikan gerak ikan ikan itu. Lama dia membiarkan ikan ikan itunberenang diantara kedua kaki nya,Jleeep..! Tombak itu diarah kan dengan cepat dan tenang..

Terlihat satu ikan yang berukuran cukup besar menggelepar tertancap di tombak nya.

"Alhamdulillah ya Allah" gumam nya bersyukur Dia segera memasukkan ikan itu ke dalam pelastik yang sudah di siapkan,Kemudian dia mencoba lagi.

Diam didalam air,mencoba berkonsentrasi dan mengayunkan tombak nya, tetapi gagal.

Dia tak menyerah dan terus gigih mengulangi lagi...jleeep!! Setelah beberapa kali

percobaan.

Satu ikan lagi berhasil dia dapat kan Saat akan menombak lagi.

"salwa!!!! Ada yang datang...!!ucap Bakira.

Mendengar itu salwa pun langsung menyudahi aksi nya, dia segera memasukkan ikan tangkapan nya ke dalam pelastik dan pergi naik ke daratan..

"Cepatlah salwa, itu nyai Inggit"bisik Bakira lagi...salwa segera berlari menuju kedalam hutan. Untung nya energi keberadaan salwa bisa di

tutupi oleh Bakira.

Sehingga nyai Inggit pun tidak bisa merasakan kehadiran manusia disana.

Tak lama setelah salwa pergi nyai Inggit tampak berjalan menuju sungai, dia terlihat

melarung kan beberapa sesajen.