Lelah sekali, sejak tadi malam mereka belum tidur, dan harus berkendara selama hampir tujuh jam perjalanan, debu debundan sarang laba laba tidak mereka hiraukan lagi, tubuh mereka
pegal, terutama di bagiannpinggang, hampir remuk rasanya..
Kraouukk...!! Bunyi perut arif,
"Laper pak Haji" celetuk sapta mendengar kan suara dari perut sepupu nya itu Seketika semua tertawa geli
mendengar celotehan sapta itu..
"yaudah ayok makan, dulu
abis itu baru kita sholat"ucap
Salwa yang juga merasa perut nya
minta di isi,Siang itu mereka
mengeluarkan nasi bungkus yang
di beli di kota pagi tadi, sengaja
minta lauk di pisah agar tidak basi,
mereka makan dengan lahap,
setelah itu lanjut sholat dzuhur berjamaah.Selesai mengisi perut, mereka
memilih untuk lanjut beristirahat,
mereka rebahan di atas tikar yang
digelar di ruang tamu, pintu di
biarkan terbuka, agar sirkulasi
udara bisa masuk,mereka sudah
kadung lelah dan ngantuk, biar lah
nanti saja membersihkan rumah
ini pikir mereka, mata mereka
terlalu berat, terlebih lagi buaian
angin sejuk siang itu membawa
mereka alam mimpi, untung saja
ruang tamu itu lumayan luas,
sehingga mereka bisa tidur
berjarak,Salwa!!! Suara berat namun
bersahaja, memanggil Salwa,Salwa
masih enggan untuk membuka
mata, rasa kantuk nya tak tertahan kan,
Salwa..! Sosok lelaki tinggi
tegap, berpakaian serba putih,
memanggil nya, laki laki itu
memanggil nya sekali lagi,
Sontak Salwa membuka mata,
tapi entah dimana dia berada,
sosok laki laki itu tepat di depan mata ya.
"Siapa kamu? "tanya salwa
"Aku bakira, bangun lah, mereka mengintai kalian!! Cepat bangun!!
Zeeup.. Salwa seperti tersadar,
dia tersentak membuka mata, dan
langsung duduk. Sapta, Arif,
dan anisa masih terlelap, Salwa
Bangkit dari duduk nya, mencerna
mimpi ya tadi, dia lalu keluar
menuju pintu memeriksa
sekeliling, di seberang jalan
terlihat beberapa orang
mengawasi rumah mereka,
mereka berpakaian biasa saja,
ketika Salwa melihat orang orang
itu, mereka langsung berpaling
berjalan seolah olah mereka hanya
orang lewat saja, Salwa melihat jam
ternyata sudah masuk ashar,"rif... Arif..!! Bangun udah sore!! "sambil menggoyang kan tubuh Arif. Berkali kali tubuh nya
digoyang kan tapi arif tak bergeming, benar kata sapta, dia tidur seperti sapi mati,"Oiii Dan bangun woii!!!"teriak Salwa di dekat telinga pemuda itu,
"Hah!! Apa apa dimana!!!!
Arif tersentak dan langsung
duduk kebingungan, bukan hanya
Arif saja yang bangun tapi anisa
dan sapta juga terkejut mereka
membuka mata seperti nyawanya
belum terkumpul semua,Salwa yang melihat pemandangan itu hanya tertawa
kecil,"Bangun bangun udah ashar,
sholat ayuk"seru salwa lagi, Salwa
segera ke kamar mandi mau mandi
dan ambil wudhu. Meninggalkan
mereka yang termenung masih
mengumpulkan nyawa. Sampai di
kamar mandi, salwa mencium
aroma bunga dan dupa, dari mana
asal wewangian ini pikir nya, salwa
mengendus endus dari mana asal
aroma itu, dia berpaling ke pintu
belakang, mencari cari aroma
bunga itu, betapa terkejut nya
ketika dia melihat keluar halaman belakang, banyak berbagai jenis
kembang bertaburan, mengelilingi
rumah mereka, bunga itu terlihat
di antara rerumputan dan terus
mengarah ke area depan rumah,
Hayo....!! Anisa menepuk pundak kakak dari belakang,"Astagfirullah l, kamu nisa
ngagetin aja lah,"Ngapain kak, gak jadi mandi?Aku duluan ya"kata anisa sambil
berlari kecil kekamar mandi,gak ada gak ada kak dulu oi"susul Salwa kemudian.
Selesai mandi dan wudhu,Salwa dan anisa pun sudah siap siap memakai mukena, dan menunggu dua orang pemuda itu membersihkan diri, tak lama
Sapta tiba lebih dulu disusul Arif di belakang nya, mereka melaksanakan ibadah seperti biasa.selesai sholat....
"Kayak nya tadi ada yang kemari, mengawasi kita"ucap Salwa
"Hah? Gimana gimana salwa?
sahut Arif "Itu, tadi pas aku bangun, aku
liat ada tiga orangdi seberang jalan
sana, mereka terus ngeliat ke arah
rumah ini, dan lalu pergi gitu aja,
terus tadi kalian ada nyium bau
kembang gak?""Ada sih kak, iya ni masih bau kembang dan dupa gitu" Anisa
mengendus bau itu "Iya iya ada "ucap sapta juga sambil mengendus endus
"rumah kita di taburi bunga liat aja sekeliling" jelas salwa Mereka pun beranjak dari tempat duduk masing masing,menuju keluar rumah memastikan.Wah iya bener, liat tu tu,
bunganya semua" tunjuk Arif,"Kan!!, ayo cek kebelakang"ucap salwa.
Mereka mengitari rumah itu
dan....Di samping luar kamar mandi,
terdapat tampah berisi darah dan
kembang, serta dupa yang sudah
terbakar, darah itu di cecer mengelilingi tampah itu.Melihat itu mereka diam
seketika."Rif..!! Ambil air bersih, satu
ember di sumur cepat,! Nisa,ambil garam kasar satu bungkusndan bubuk daun bidura di tas carier ya," Sapta,Tanpa aba aba anisa dan Arif langsung pergi mengambil apa yang di suruh sapta tadi.
Tak lama Arif kan anisa kembali membawa benda benda itu, sapta langsung menuangkan satu bungkus garam kasar dan dan bubuk daun bukira tadi, "Kalian masih ada wudhu kan?
tanya sapta Mereka serentak mengangguk,"Baiklah kita baca al-fatihah, 7x dilanjutkan dengan ayat ayat
yang sudah di ajarkan kyai "Mereka semua membaca surahnsurah yang diajarkan kyai di pesantren, ayat ayat untuk merukiyah jin setiap selesai satu
surah, mereka bersama an menghembuskan ke dalam ember berisi air itu, suasana mencekam,angin kian kencang berhembus,mereka tetap membaca Ayat ayat itu dengan suara lantang...Hahahahaha...!Suara tawa terdengar diantara hembusan angin, namun mereka tetap membaca tanpa
menghiraukan suara itu,langit yang tadi nya cerah ber angurangsur gelap,
Hahahahaha.....!Suara itu terdengar lagi, dan kini semakin jelas, jantung mereka
bedegub kencang, keringat bercucuran, padahal hawa nya dingin kala itu Terakhir ditutup dengan mereka membaca Ayat Kursi sebanyak tujuh kali.,
PERGI.....!!!!Suara itu terdengar berat, dan
semakin dekat,seolah olah disamping mereka, angin terus berhembus, namun hawa terasa gerah, peluh menetes dari dahi mereka, nafas mereka memburu
seiring detak jantung mereka yangntak beraturan Selesai sudah mereka mungkin kita bisa kena santet, hati hati menerima makanan dan minuman dari warga sini, " ujar Sapta lagi " Yaudahni udah jam lima, kita beres beres dalam rumah dulu,listrik kita diputus, kalo keburu malam nanti susah gada penerangan, "ucap salwa
Mereka semua bangkit beranjak dari tempat duduk masing-masing, mereka segera bergegas bersih bersih bagian
dalam rumah, Arif dan sapta membersihkan sarang laba labanyang memenuhi setiap sudutbruangan, sementara anisa mengelap debu debu di perabotan, salwa menyapu dan mengepel lantai,setelah siap membersihkan sarang
laba laba, para pria pun mulai mengambil kayu bakar samping rumah, untuk diangkat kedapur, di lanjut kan dengan salwa dan anisanyang mnencuci alat memasak dan piring piring yang sudah berdebu.Mereka juga membuat api di
halaman sekalian membakar sampah sampah, juga asap nyanberguna untuk mengurangi nyamuk nyamuk,Hari sudah semakin gelap,Salwa di dapur memasak nasi sambil menunggu magrib.