Chapter 14 - BAB 14

Lelah sekali, sejak tadi malam mereka belum tidur, dan harus berkendara selama hampir tujuh jam perjalanan, debu debundan sarang laba laba tidak mereka hiraukan lagi, tubuh mereka

pegal, terutama di bagiannpinggang, hampir remuk rasanya..

Kraouukk...!! Bunyi perut arif,

"Laper pak Haji" celetuk sapta mendengar kan suara dari perut sepupu nya itu Seketika semua tertawa geli

mendengar celotehan sapta itu..

"yaudah ayok makan, dulu

abis itu baru kita sholat"ucap

Salwa yang juga merasa perut nya

minta di isi,Siang itu mereka

mengeluarkan nasi bungkus yang

di beli di kota pagi tadi, sengaja

minta lauk di pisah agar tidak basi,

mereka makan dengan lahap,

setelah itu lanjut sholat dzuhur berjamaah.Selesai mengisi perut, mereka

memilih untuk lanjut beristirahat,

mereka rebahan di atas tikar yang

digelar di ruang tamu, pintu di

biarkan terbuka, agar sirkulasi

udara bisa masuk,mereka sudah

kadung lelah dan ngantuk, biar lah

nanti saja membersihkan rumah

ini pikir mereka, mata mereka

terlalu berat, terlebih lagi buaian

angin sejuk siang itu membawa

mereka alam mimpi, untung saja

ruang tamu itu lumayan luas,

sehingga mereka bisa tidur

berjarak,Salwa!!! Suara berat namun

bersahaja, memanggil Salwa,Salwa

masih enggan untuk membuka

mata, rasa kantuk nya tak tertahan kan,

Salwa..! Sosok lelaki tinggi

tegap, berpakaian serba putih,

memanggil nya, laki laki itu

memanggil nya sekali lagi,

Sontak Salwa membuka mata,

tapi entah dimana dia berada,

sosok laki laki itu tepat di depan mata ya.

"Siapa kamu? "tanya salwa

"Aku bakira, bangun lah, mereka mengintai kalian!! Cepat bangun!!

Zeeup.. Salwa seperti tersadar,

dia tersentak membuka mata, dan

langsung duduk. Sapta, Arif,

dan anisa masih terlelap, Salwa

Bangkit dari duduk nya, mencerna

mimpi ya tadi, dia lalu keluar

menuju pintu memeriksa

sekeliling, di seberang jalan

terlihat beberapa orang

mengawasi rumah mereka,

mereka berpakaian biasa saja,

ketika Salwa melihat orang orang

itu, mereka langsung berpaling

berjalan seolah olah mereka hanya

orang lewat saja, Salwa melihat jam

ternyata sudah masuk ashar,"rif... Arif..!! Bangun udah sore!! "sambil menggoyang kan tubuh Arif. Berkali kali tubuh nya

digoyang kan tapi arif tak bergeming, benar kata sapta, dia tidur seperti sapi mati,"Oiii Dan bangun woii!!!"teriak Salwa di dekat telinga pemuda itu,

"Hah!! Apa apa dimana!!!!

Arif tersentak dan langsung

duduk kebingungan, bukan hanya

Arif saja yang bangun tapi anisa

dan sapta juga terkejut mereka

membuka mata seperti nyawanya

belum terkumpul semua,Salwa yang melihat pemandangan itu hanya tertawa

kecil,"Bangun bangun udah ashar,

sholat ayuk"seru salwa lagi, Salwa

segera ke kamar mandi mau mandi

dan ambil wudhu. Meninggalkan

mereka yang termenung masih

mengumpulkan nyawa. Sampai di

kamar mandi, salwa mencium

aroma bunga dan dupa, dari mana

asal wewangian ini pikir nya, salwa

mengendus endus dari mana asal

aroma itu, dia berpaling ke pintu

belakang, mencari cari aroma

bunga itu, betapa terkejut nya

ketika dia melihat keluar halaman belakang, banyak berbagai jenis

kembang bertaburan, mengelilingi

rumah mereka, bunga itu terlihat

di antara rerumputan dan terus

mengarah ke area depan rumah,

Hayo....!! Anisa menepuk pundak kakak dari belakang,"Astagfirullah l, kamu nisa

ngagetin aja lah,"Ngapain kak, gak jadi mandi?Aku duluan ya"kata anisa sambil

berlari kecil kekamar mandi,gak ada gak ada kak dulu oi"susul Salwa kemudian.

Selesai mandi dan wudhu,Salwa dan anisa pun sudah siap siap memakai mukena, dan menunggu dua orang pemuda itu membersihkan diri, tak lama

Sapta tiba lebih dulu disusul Arif di belakang nya, mereka melaksanakan ibadah seperti biasa.selesai sholat....

"Kayak nya tadi ada yang kemari, mengawasi kita"ucap Salwa

"Hah? Gimana gimana salwa?

sahut Arif "Itu, tadi pas aku bangun, aku

liat ada tiga orangdi seberang jalan

sana, mereka terus ngeliat ke arah

rumah ini, dan lalu pergi gitu aja,

terus tadi kalian ada nyium bau

kembang gak?""Ada sih kak, iya ni masih bau kembang dan dupa gitu" Anisa

mengendus bau itu "Iya iya ada "ucap sapta juga sambil mengendus endus

"rumah kita di taburi bunga liat aja sekeliling" jelas salwa Mereka pun beranjak dari tempat duduk masing masing,menuju keluar rumah memastikan.Wah iya bener, liat tu tu,

bunganya semua" tunjuk Arif,"Kan!!, ayo cek kebelakang"ucap salwa.

Mereka mengitari rumah itu

dan....Di samping luar kamar mandi,

terdapat tampah berisi darah dan

kembang, serta dupa yang sudah

terbakar, darah itu di cecer mengelilingi tampah itu.Melihat itu mereka diam

seketika."Rif..!! Ambil air bersih, satu

ember di sumur cepat,! Nisa,ambil garam kasar satu bungkusndan bubuk daun bidura di tas carier ya," Sapta,Tanpa aba aba anisa dan Arif langsung pergi mengambil apa yang di suruh sapta tadi.

Tak lama Arif kan anisa kembali membawa benda benda itu, sapta langsung menuangkan satu bungkus garam kasar dan dan bubuk daun bukira tadi, "Kalian masih ada wudhu kan?

tanya sapta Mereka serentak mengangguk,"Baiklah kita baca al-fatihah, 7x dilanjutkan dengan ayat ayat

yang sudah di ajarkan kyai "Mereka semua membaca surahnsurah yang diajarkan kyai di pesantren, ayat ayat untuk merukiyah jin setiap selesai satu

surah, mereka bersama an menghembuskan ke dalam ember berisi air itu, suasana mencekam,angin kian kencang berhembus,mereka tetap membaca Ayat ayat itu dengan suara lantang...Hahahahaha...!Suara tawa terdengar diantara hembusan angin, namun mereka tetap membaca tanpa

menghiraukan suara itu,langit yang tadi nya cerah ber angurangsur gelap,

Hahahahaha.....!Suara itu terdengar lagi, dan kini semakin jelas, jantung mereka

bedegub kencang, keringat bercucuran, padahal hawa nya dingin kala itu Terakhir ditutup dengan mereka membaca Ayat Kursi sebanyak tujuh kali.,

PERGI.....!!!!Suara itu terdengar berat, dan

semakin dekat,seolah olah disamping mereka, angin terus berhembus, namun hawa terasa gerah, peluh menetes dari dahi mereka, nafas mereka memburu

seiring detak jantung mereka yangntak beraturan Selesai sudah mereka mungkin kita bisa kena santet, hati hati menerima makanan dan minuman dari warga sini, " ujar Sapta lagi " Yaudahni udah jam lima, kita beres beres dalam rumah dulu,listrik kita diputus, kalo keburu malam nanti susah gada penerangan, "ucap salwa

Mereka semua bangkit beranjak dari tempat duduk masing-masing, mereka segera bergegas bersih bersih bagian

dalam rumah, Arif dan sapta membersihkan sarang laba labanyang memenuhi setiap sudutbruangan, sementara anisa mengelap debu debu di perabotan, salwa menyapu dan mengepel lantai,setelah siap membersihkan sarang

laba laba, para pria pun mulai mengambil kayu bakar samping rumah, untuk diangkat kedapur, di lanjut kan dengan salwa dan anisanyang mnencuci alat memasak dan piring piring yang sudah berdebu.Mereka juga membuat api di

halaman sekalian membakar sampah sampah, juga asap nyanberguna untuk mengurangi nyamuk nyamuk,Hari sudah semakin gelap,Salwa di dapur memasak nasi sambil menunggu magrib.