Chapter 8 - BAB 8

Bulir bulir bening sudah jatuh menetes dari mata itu.Nak salwa, saya tidak bisa

bantu banyak, yang saya bisa hanya mempersilahkan warga Lintang dalam menetap disini,menampung mereka jadi wargasini, hanya itu yang bisa saya lakukan...

bapak juga sudah dengar tentang kejadian kejadian di.kampung itu, tapi bapak juga gak berhak ikut campur urusan.kampung kalian, begini saja.malam ini nginap lah di rumah bapak dulu, besok pagi kalian temui pak usman, adik dari alm

ustad Hasyim, dia tau sedikit.banyak tentang kampung itu,yang sabar ya nak salwa, bapak doa'

akan semoga ibu nak salwa segera.di temukan dalam keadaan yang tidak kurang satu apa pun."ucap.pak Romi...Aminn ya Allah"serentak

mereka semua meng amin kan...Mereka pun menginap di rumah pak Romi malam itu,mbak titi segera mempersilahkan Salwa dan anisa masuk ke kamar nya, sementara Arif dan sapta di gelarkan ambal di ruang tamu, disanalah mereka tidur disana,Pak Romi mempersilahkan mereka makan,

dan istirahat malam itu.Sementara itu di tempat lain.."BAGAIMANA BISA KALIAN GAGAL MENANGKAP DUA GADIS ITU HA!!! "Bentak

seorang pria kepada para.bawahan nya.Ma maaf tuan kami tidak menyangka dua lelaki yang ikut

bersama mereka ternyata bukan orang sembarangan, mereka bisa bela diri, dan gadis yang satu nya juga bisa bela diri, kamikewalahan mengahadapi mereka"jawab salah satu anak buah nya gemetar,AH KALIAN SAJA YANG.TIDAK BECUSI!!! "lelaki itu pun berlalu menuju sebuah ruangan,disana ada seorang wanita cantik

memakai kebaya merah marun,rambut nya tampak di sanggul dengan tusuk konde.Maafnyai, mereka gagal mendapat kan dua wanita itu malam ini, bagaimana dengan ritual penebusan keabadian nya nyai?simpuh pria itu.Mau bagaimana lagi... Kita pakai saja ibu nya.

malam ini.harus diadakan ritual penebusan

Keabadian, kumpul semua anggota kita,.kita tidak ada pilihan lain, kali ini mungkin khasiat nya tidak lama karna bukan perawan, tapi masih bisa sampai kita menemukan gadis gadis itu" ucap wanita

cantik itu sambil bangkit dari.tempat duduk nya.

Ibu rodiah disekap, mulut nya di lilit kain, kepalanya ditutup lagi dengan kain, di tempat kan di sebuah ruangan gelap. Seseorang.datang membuka pintu ruangan tersebut, buk rodiah kelagapan, berusaha memberontak, duawanita memasuki ruangan itu

memngapit di kiri dan kanan memaksa buk rodiah untuk bangkit,baju nya di lucuti di ganti dengan

sepotong kain putih mirip seperti daster namun putih polos, hijab nya di lepas, rambut buk rodiah

digerai, buk rodiah terus saja.memberontak tapi dia kalah tenaga, tubuh nya terasa lelah,sudah dua hari dia disekap hanya.segenggam nasi putih dan air

putih yang mereka berikan untuk menyambung nyawa wanita ini. Bu rodiah di apit kiri kanan

dengan mata yang ditutup kain putih, dipaksa terus berjalan entah kemana tujuan nya, setiba nya di sebuah padang rumput kecil di tengah tengah pepohonan terlihat api unggun besar, berada

di tengah tengah puluhan orang...

yang berkumpul malam itu,semua nya memakai baju serba hitam, wanita nya juga mnemakai

kebaya hitam dan rok hitam polos,rambut mereka di sanggul,mereka duduk menghadap api

unggun, saat bu rodiah sampai di tempat itu mereka semua.serempak berdiri memberi jalan

pada buk rodiah yang masih diapit.dua orang wanita juga, di dekat api unggun telah siap sesajian

seperti buah buahan, kepala.kerbau dan 4 kepala kambing,tidak lupa juga dupa dupa di bakar

di tempat persembahan di dekat.api unggun itu, seorang wanita.yang mereka sebut nyai itu tampil

kle tempat persembahan, komat.kamit membaca kalimat kalimat.

yang entah apa artinya, buk rodiah di baringkan di dekat sesajian itu kaki, tangan diikat, perlahan.penutup mata bu rodiah di buka,samar-samar terihat jelas wajah.wajah mereka, buk rodiah terkejut.melihat wajah wajah yang begitu

tampak tak asing,Kenapa kalian melakukan

hal seperti ini ha??apa salah ku pada kalian

semua!!!!" teriak nya histeris.Orang orang itu tidak menjawab.dan memasang wajah datar, tiba

tiba seorang pria menepuk bahu.bu rodiah, dan seketika itu buk rodiah terdiam seperti terhipnotis,

pandangannya kosong. Satu persatu ikatan itu di buka, buk tidak memberontak lagi,.Nyai itu kemudian membuka.sanggul nya, melucuti kebaya nya, membuka rok nya dan tak lupa.dalaman nya, tubuh nya polos.tanpa sehelai benang pun,

puluhan orang itu juga.

melakukan hal yang sama, baik.pria dan wanita,sama sama.mereka melucuti pakaian mereka,hingga semua orang yang ada disana bvgil tanpa sehelai benang.pun, begitu pun pria yang bersama nyai tadi juga sudah.polos tanpa sehelai benang pun,nyai mulai mencumbu pria itu,melumat bibir nya, pria itu pun.membalas lumatan itu mereka saling menukar saliva, orang orang yang melihat adegan itumulai melakukan hal yang sama,buk rodiah yang tadi nya terbaring,sekarang sudah bangkit membuka pakaian yang di kenakannya,tubuh bu rodiah telah polos,tatapannya kosong, dia duduk membuka kedua kaki nya lebar

lebar, sesosok tubuh tinggi besar,bermata merah dan berbulu,muncul dari balik kobaran api,

menghanmpiri buk rodiah yang sudah polos, dia segera menjilati tubuh polos itu,mencumbui bu rodiah.

bu Rodiah hanya diam saja tak merespon, tangan tangan berbulu nya mulai menggerayangi dua gundukan lemak didada bu rodiah, kemudian menggagahi wanita setengah baya itu dengan penuh nafsu,sesekali lendir dari mulut mahkluk itu menetes di wajah dan tubuh buk rodiah, tubuh buk rodiah.bak boneka,yang di arah kan.kemanapun selalu menurut,namun tanpa ekpresi, mereka

semua melakukan hubungan seks.ditengah hutan itu, saling bergantian dan kadang bertukar pasangan, mereka terus memnacumdi tengah keheningan malam itu,desahan desahan ter dengar

bersahut-sahutan, hanya buk rodiah yang pasangan nya tidak terlihat seperti manusia..

Sungguh pemandangan yang.menjijikkan Lama kelamaan tubuh buk Rodiah yang tadi nya berisi kini berangsur-angsur kurus, darah nya seperti terhisap, mata nya mulai cekung, pipinya mulai peyot, makluk itu terus memacu nya penuh nafsu, dan menyerap sari sari kehidupan buk Rodiah, dan ahir nya bugh!!! Tubuh buk Rodiah ambruk, makhluk itu sudah memenuhi hasrat nya, begitu juga Orang orang yang ada di sana mulai duduk bersimpuh, memuja makhluk berbulu ini, malam itu berlalu dengan nyawa ibu dari Salwa dan anisa lepas dari raga nya.

Salwa... Salwa.... , kamu jangan cari ibuk ya nduk, pergilah.bawa adik mu pergi, jangan kembali ke kampung itu, ibu sudah baik baik saja dengan

bapak"buk Rodiah mengusap usapnkepala Salwa yang tiduran di pangkuan ibu nya, Ibu bicara apasih kan kita.baik baik aja disini" manja salwa dengan ibunya. Alam bawah sadar nya.

cuma mimpi, kakak pasti kecapean, ibu pasti baik baik aja enggak anisa enggak!! Firasat kakak mengatakan kalau itu beneran ibu, dia suruh kita pergi dan jangan kembali ke kampung itu anisa!.Sudah sudah salwa kamu tenangkan diri dulu, kembali.istirahat, mudah mudahan mimpi itu hanya bunga tidur"ucap bu.Nuri sambil mengelus belakang tubuh salwa,Malam itu semua kembali beristirahat.