Siap untuk pergi ke esok an hari
nya, malam itu mereka berkumpul
di ruangan kyai Ahmad,
"Kalau sudah sampai disana
nanti, bawalah garam kasar dan
daun bakira, cara nya sepertiyang
sudah pernah saya ajarkan,
gunakan itu sebagai senjata untuk
melawan jin jin jahat,jangan
terpengaruh dengan wujud atau
pun perkataan mereka, jangan
lengah dan jangan tinggal kan
ibadah. Ingat mereka mengambil
kekuatan dari rasa takut kalian,
mereka juga tak segan segan
memanipulasi kalian, "jelas kyai
Ahmad.
Mereka mengangguk paham,
serta mengucap kan banyak
Terima kasih pada guru mereka
selama ini.
Keesokan harinya, mereka
berpamitan pada kyai dan orang
orang yang sudah membantu
mereka selama disana, disana lah
mereka dapat bekal ilmu dan
keiman. Pagi itu mereka
memutuskan kan untuk singgah
dahulu ke kota, membeli beberapa
barang untuk persiapan mereka
nanti
"Arif nanti kita singgah di kota dulu, untuk belanja peralatan,
senter dan dll. "
"Iya ra, daftar nya sama kamu
kan kemari"
"Tya ini ada kok"
Mereka singgah di kota
sebelum pulang, dan segera
menuju toko yang menjual alat alat
mendaki, mereka membeli barang
barang berupa, senter kecil, carier,
berapa pisau kecil, serta beberapa
barang lain nya, sementara salwa
dan anisa kepasar terdekat membeli
lpack garam kasar,bubuk cabe,
dan barang kebutuhan lain nya, tak
lupa mereka membeli juga satu
bungkus daun bikira yang di giling
sudah menjadi bubuk, merasa
sudah lengkap, mereka pun
kembali ke rumah masing masing,
dan rencana nya mereka akan ke
kampung itu malam ini juga.
Mereka berkumpul di rumah
Arid tiga buah sepeda motor,
telah disiapkan, Arif dan anisa
membawa barang barang dan
Salwa Berboncengan dengan adik
nya itu, persiapan telah matang,
"ingat kalian harus hati hati
disana, kalau kira kira tak sanggup
sebaik nya pulang saja "ucap pak yusuf,
"Iya pak, do'akan kami agar
selalu dalam lindungan yang maha
kuasa" jawab Arif menenangkan
bapak nya itu,
Mereka pamit, dan
melanjutkan kan perjalanan
panjang ke kampung itu,
perjalanan lancar lancar saja,
sesekali mereka berhenti di
warung untuk ber istirahat dan
mengisi bahan bakar,
Sesekalipula salwa dan anisa
bergantian membawa motor,
udara dingin menusuk tulang,tak
mengurungkan niat mereka
malam itu, mereka sengaja
berangkat malam agar sampai tiba
di kampung itu pagi hari, akhirnya
setelah 7 jam lebih perjalanan, tiba lah mereka di kota kecil yang dekat
dengan kampung itu, tak lupa
mereka istirahat di kota kecil itu,
untuk sekedar sarapan dan
berbelanja logistik,
Tak lupa mengisi full tangki
motor mereka, dan membeli
beberapa liter di botol untuk
cadangan, hari sudah terang
sekitar jam 07.00 pagi mereka
melanjutkan perjalanan, rencana
nya mereka akan singgah ke
Lintang dalam ter lebih dahulu untuk
beristirahat dan sekalian mencari
informasi. Setengah jam
perjalanan, tiba lah mereka di desa
Lintang dalam "Alhamdulillah sampai juga
kita kak"
"Iya dek, tapi kok sepiya? "
"Lah iya ya kak! Dulu perasaan
gakgini, kokpagipagi rumah
warga masih tertutup ?apa hari ini
hari minggu? "
"Gak kok ini hari selasa, apa
mungkin tanggal merah kaliya,
makanya sepi,
Sejak memasuki gapura,
terlihat rumah rumah warga
masih tertutup pintu nya, arif
dan Sapta juga merasa heran,
kenapa ya kok sepi.Batin mereke.
Mereka terus melakukan kan
motor menuju rumah pak romi, terlihat warga warga berkumpul memenuhi halaman rumah kepala desa itu,Melihat pemandangan itu,mereka segera memarkir kan motor masing masing,
"Kok rame rame ya sal? Ada
apa ya? "Tanya Arif pada salwa heran.
"Gak tau dan! Ayok lah kesana
kita cari tau"Ujar salwa
Mereka lantas berjalan menuju
ke kerumunan warga, terdengar
warga sangat marah,
"Sebaiknya kita serang saja
kampung Jahannam itu pak kades!
!!!!" teriak seorang warga penuh
amarah "Saya yakin mereka pasti
memuja syetan, untuk itulah
mereka mencari tumbal di
kampung kita!!! " sahut warga
lain tak kalah emosi,
"Tenang tenang bapak bapak
ibuk ibuk warga sekalian, kita
harus tenang dalam mencari solusi,
sekarang kita harus perketat penjaga an di desa ini, saya akan
mencari orang untuk menyelidiki
kampung itu dahulu, setelah
mendapat kan cukup bukti baru
kita bisa memberikan pelajaran
untuk nereka" ujar pak romi
menenangkan warga nya.
"Mau sampai kapan pak kades!
!!"sudah tiga gadis di kampung
kita hilang, apa itu belum cukup
bukti, sebagian warga kampung
itu pun banyak yang pindah ke
desa kita, apa itu belum cukup? "
ucap warga lain nya
Pertemuan warga kali ini
menemui jalan buntu. Warga yang
emosi sudah bisa ditenangkan sementara, oleh pak romi,
melihat warga mulai bubar,
mereka ber empat langsung
menuju rumah pak kepala desa i
"Assalamu'alaikum pak" ucap salwa Walaikum salam, eh nak kalian kapan datang? Kokgak ngabari bapak dulu, "pak
Romi terkejut melihat tamu nya, salwa dan yang lain nya segera
menyalami pak romi, "Ayo ayo masuk, buk...o buk..!Ini ada tamu!"
Ucap pak romi memanggil istriiny.
Tak lama bu nani muncul dari
dapur,
"Owalah nak salwa, arif, Sapta dan anisa rupanya, kok gak ngabari mau datang? Ucap ramah wanita itu..."Maafpak buk, kami lupamengabari, bapak ibuk sehatkan? "basa basi salwa.Setelah basa basi kemudian...Salwa menanyakan apa yangterjadi tadi,kenapa warga berkumpul dan terlihat marah,.."Jadigini nak, sudah tigaorang gadis hilang di kampung ini,
mereka menghilang tanpa jejak,
mereka tidak pulang saat akan
pamit ke kota, warga kampung sini
tak Terima karena selama ini pun
merasa tak menganggu kampung lintang dalam tapimengapa mengusik ketenangan kampung ini, dengan menculik gadis
kampung ini, "pak romi.
"Apa sudah dicari ke kampung
sana pak"
"Sudah, tapi mereka tidak
mengizinkan berlama lama
melakukan pencaharian disana
saya sudah mencoba berbicara
dengan pak kades Ridwan, tapi,
dia seolah olah nmengabaikan saya
dan terlihat tidak peduli, sampai saya sendiri yang datang kesana,
tapi beliau tidak ada dirunmah nya,
anak buah nya bilang kalau beliau
sedang di luar."
"Bapak tenang saja maksud
kedatangan kami kemariyaitu
ingin menyelidiki kampung itu,
kami akan mencari tau apa
sebenarnya disana. " ujar sapta menjelaskan."Hah?, kalian ingin kembali
lagi ke kampung itu??, kalian
yakin?, kampung itu sangat
berbahaya apa lagi bagi gadis
seperti kalian Salwa, anisa! "pak
Romi terkejut mendengar
tujuan kedatangan mereka.
"Kami bisa menjaga diri,
bapak tidak usah khawatir, kami
sudah mempersiapkan ini dengan
matang, lagi pula ibu saya juga
pernah menjadi korban mereka,
saya memiliki urusan yang belum
selesai di sana ucap" Salwa.
"Baiklah, saya tidak bisa
melarang kalian, tapi jika tidak
memungkinkan, sebaik nya
kalian segera pergi dari sana
"Baiklah kalau begitu kami
permisi sebentar, kami hendak
menemui pak Usman, pak"kata
Sapta meminta izin untuk
permisi.
"Iya kalian hati hati ya kalau
ada apa apa hubungi bapak ya"
sapta, salwa, anisa, dan arif
pun permisi, mereka tidak ingin
lama lama karena ingin menemui
pak Usman, mereka pun
melajukan motornya ke rumah pak Usman.