Chapter 12 - BAB 12

Siap untuk pergi ke esok an hari

nya, malam itu mereka berkumpul

di ruangan kyai Ahmad,

"Kalau sudah sampai disana

nanti, bawalah garam kasar dan

daun bakira, cara nya sepertiyang

sudah pernah saya ajarkan,

gunakan itu sebagai senjata untuk

melawan jin jin jahat,jangan

terpengaruh dengan wujud atau

pun perkataan mereka, jangan

lengah dan jangan tinggal kan

ibadah. Ingat mereka mengambil

kekuatan dari rasa takut kalian,

mereka juga tak segan segan

memanipulasi kalian, "jelas kyai

Ahmad.

Mereka mengangguk paham,

serta mengucap kan banyak

Terima kasih pada guru mereka

selama ini.

Keesokan harinya, mereka

berpamitan pada kyai dan orang

orang yang sudah membantu

mereka selama disana, disana lah

mereka dapat bekal ilmu dan

keiman. Pagi itu mereka

memutuskan kan untuk singgah

dahulu ke kota, membeli beberapa

barang untuk persiapan mereka

nanti

"Arif nanti kita singgah di kota dulu, untuk belanja peralatan,

senter dan dll. "

"Iya ra, daftar nya sama kamu

kan kemari"

"Tya ini ada kok"

Mereka singgah di kota

sebelum pulang, dan segera

menuju toko yang menjual alat alat

mendaki, mereka membeli barang

barang berupa, senter kecil, carier,

berapa pisau kecil, serta beberapa

barang lain nya, sementara salwa

dan anisa kepasar terdekat membeli

lpack garam kasar,bubuk cabe,

dan barang kebutuhan lain nya, tak

lupa mereka membeli juga satu

bungkus daun bikira yang di giling

sudah menjadi bubuk, merasa

sudah lengkap, mereka pun

kembali ke rumah masing masing,

dan rencana nya mereka akan ke

kampung itu malam ini juga.

Mereka berkumpul di rumah

Arid tiga buah sepeda motor,

telah disiapkan, Arif dan anisa

membawa barang barang dan

Salwa Berboncengan dengan adik

nya itu, persiapan telah matang,

"ingat kalian harus hati hati

disana, kalau kira kira tak sanggup

sebaik nya pulang saja "ucap pak yusuf,

"Iya pak, do'akan kami agar

selalu dalam lindungan yang maha

kuasa" jawab Arif menenangkan

bapak nya itu,

Mereka pamit, dan

melanjutkan kan perjalanan

panjang ke kampung itu,

perjalanan lancar lancar saja,

sesekali mereka berhenti di

warung untuk ber istirahat dan

mengisi bahan bakar,

Sesekalipula salwa dan anisa

bergantian membawa motor,

udara dingin menusuk tulang,tak

mengurungkan niat mereka

malam itu, mereka sengaja

berangkat malam agar sampai tiba

di kampung itu pagi hari, akhirnya

setelah 7 jam lebih perjalanan, tiba lah mereka di kota kecil yang dekat

dengan kampung itu, tak lupa

mereka istirahat di kota kecil itu,

untuk sekedar sarapan dan

berbelanja logistik,

Tak lupa mengisi full tangki

motor mereka, dan membeli

beberapa liter di botol untuk

cadangan, hari sudah terang

sekitar jam 07.00 pagi mereka

melanjutkan perjalanan, rencana

nya mereka akan singgah ke

Lintang dalam ter lebih dahulu untuk

beristirahat dan sekalian mencari

informasi. Setengah jam

perjalanan, tiba lah mereka di desa

Lintang dalam "Alhamdulillah sampai juga

kita kak"

"Iya dek, tapi kok sepiya? "

"Lah iya ya kak! Dulu perasaan

gakgini, kokpagipagi rumah

warga masih tertutup ?apa hari ini

hari minggu? "

"Gak kok ini hari selasa, apa

mungkin tanggal merah kaliya,

makanya sepi,

Sejak memasuki gapura,

terlihat rumah rumah warga

masih tertutup pintu nya, arif

dan Sapta juga merasa heran,

kenapa ya kok sepi.Batin mereke.

Mereka terus melakukan kan

motor menuju rumah pak romi, terlihat warga warga berkumpul memenuhi halaman rumah kepala desa itu,Melihat pemandangan itu,mereka segera memarkir kan motor masing masing,

"Kok rame rame ya sal? Ada

apa ya? "Tanya Arif pada salwa heran.

"Gak tau dan! Ayok lah kesana

kita cari tau"Ujar salwa

Mereka lantas berjalan menuju

ke kerumunan warga, terdengar

warga sangat marah,

"Sebaiknya kita serang saja

kampung Jahannam itu pak kades!

!!!!" teriak seorang warga penuh

amarah "Saya yakin mereka pasti

memuja syetan, untuk itulah

mereka mencari tumbal di

kampung kita!!! " sahut warga

lain tak kalah emosi,

"Tenang tenang bapak bapak

ibuk ibuk warga sekalian, kita

harus tenang dalam mencari solusi,

sekarang kita harus perketat penjaga an di desa ini, saya akan

mencari orang untuk menyelidiki

kampung itu dahulu, setelah

mendapat kan cukup bukti baru

kita bisa memberikan pelajaran

untuk nereka" ujar pak romi

menenangkan warga nya.

"Mau sampai kapan pak kades!

!!"sudah tiga gadis di kampung

kita hilang, apa itu belum cukup

bukti, sebagian warga kampung

itu pun banyak yang pindah ke

desa kita, apa itu belum cukup? "

ucap warga lain nya

Pertemuan warga kali ini

menemui jalan buntu. Warga yang

emosi sudah bisa ditenangkan sementara, oleh pak romi,

melihat warga mulai bubar,

mereka ber empat langsung

menuju rumah pak kepala desa i

"Assalamu'alaikum pak" ucap salwa Walaikum salam, eh nak kalian kapan datang? Kokgak ngabari bapak dulu, "pak

Romi terkejut melihat tamu nya, salwa dan yang lain nya segera

menyalami pak romi, "Ayo ayo masuk, buk...o buk..!Ini ada tamu!"

Ucap pak romi memanggil istriiny.

Tak lama bu nani muncul dari

dapur,

"Owalah nak salwa, arif, Sapta dan anisa rupanya, kok gak ngabari mau datang? Ucap ramah wanita itu..."Maafpak buk, kami lupamengabari, bapak ibuk sehatkan? "basa basi salwa.Setelah basa basi kemudian...Salwa menanyakan apa yangterjadi tadi,kenapa warga berkumpul dan terlihat marah,.."Jadigini nak, sudah tigaorang gadis hilang di kampung ini,

mereka menghilang tanpa jejak,

mereka tidak pulang saat akan

pamit ke kota, warga kampung sini

tak Terima karena selama ini pun

merasa tak menganggu kampung lintang dalam tapimengapa mengusik ketenangan kampung ini, dengan menculik gadis

kampung ini, "pak romi.

"Apa sudah dicari ke kampung

sana pak"

"Sudah, tapi mereka tidak

mengizinkan berlama lama

melakukan pencaharian disana

saya sudah mencoba berbicara

dengan pak kades Ridwan, tapi,

dia seolah olah nmengabaikan saya

dan terlihat tidak peduli, sampai saya sendiri yang datang kesana,

tapi beliau tidak ada dirunmah nya,

anak buah nya bilang kalau beliau

sedang di luar."

"Bapak tenang saja maksud

kedatangan kami kemariyaitu

ingin menyelidiki kampung itu,

kami akan mencari tau apa

sebenarnya disana. " ujar sapta menjelaskan."Hah?, kalian ingin kembali

lagi ke kampung itu??, kalian

yakin?, kampung itu sangat

berbahaya apa lagi bagi gadis

seperti kalian Salwa, anisa! "pak

Romi terkejut mendengar

tujuan kedatangan mereka.

"Kami bisa menjaga diri,

bapak tidak usah khawatir, kami

sudah mempersiapkan ini dengan

matang, lagi pula ibu saya juga

pernah menjadi korban mereka,

saya memiliki urusan yang belum

selesai di sana ucap" Salwa.

"Baiklah, saya tidak bisa

melarang kalian, tapi jika tidak

memungkinkan, sebaik nya

kalian segera pergi dari sana

"Baiklah kalau begitu kami

permisi sebentar, kami hendak

menemui pak Usman, pak"kata

Sapta meminta izin untuk

permisi.

"Iya kalian hati hati ya kalau

ada apa apa hubungi bapak ya"

sapta, salwa, anisa, dan arif

pun permisi, mereka tidak ingin

lama lama karena ingin menemui

pak Usman, mereka pun

melajukan motornya ke rumah pak Usman.