Chapter 9 - BAB 9

Salwa tak bisa tidur lagi, dia.hanya berbaring memikirkan ibunya, matanya tak bisa.terpejam, bayangan ibunya selalu.menghantui, serasa ada yang kosong di hati nya, seperti kehilangan sesuatu disana.Adzan shubuhberkumandang, pak Romi mengajak Arif dan sapta untuk sholat berjamaah di surau kampung itu, sementara bu Nuri,Salwa, anisa dan mbak Titi sholat dirumah.Pagi itu cuaca cerah, suara motor warga berderu hilir mudik,anak anak banyak yang berangkat kesekolah, banyak juga warga yang hendak ke kebun dan sawah.mereka, suasana kampung ini hidup.sekali, dari teras rumah itu, anisa.memandangi ke arah anak anak itu, bibir nya tersenyum, melihat tingkah lucu anak anak itu, sudah lama dia tak merasakan suasana pagi yang normal seperti ini.anisa sekolah kamu di kampung sini kan? Ucap Salwa yang membuyar kan lamunan

Anisa,iya kak, tapi kalau mau berangkat sekolah pun aku lupa bawa buku kak Yasudah nanti kita kesekolah mu ya, biar kakak izin ke guru kamu.

"Iya kak anisa mengangguk. Arif juga mengabari Ayah nya tentang apa yang terjadi di

sini, mengingat sudah tiga hari sejak kepergian nya, dia belum memberi kabar lagi. Pagi itu

setelah sarapan, mereka berempatnbersiap siap untuk menemui pak Usman, yang dahulu tinggal

sekampung dengan Ratih, pak Romi mengantar kan mereka, setelah beberapa menit tibalah

mereka di rumah kayu sederhana,pak Romi memasuki halaman rumah itu, diikuti empat orang di.belakang nya, tampak lelaki ber usia 60 an memakai kopiah hitam, tampak duduk di teras sambil menyeruput kopi hitam, lelaki itu tampak terkejut melihat kedatangan kepala desa dan

beberapa orang dibelakang nya.

"Assalamu 'alaikum pak Usman, maaf pagi pagi menganggu, Walaikumsalam salam Pak

Romi, silahkan masuk"pak usman mempersilahkan tamu nyamasuk,Salwa dan yang lain nya menyalami pak Usman dengansopan,ini salwa dan anisa kan ?Anak nya Halimah dan Idriss?? Dan

kamu nak arif ya?? Anak nya Pak yusuf??"pas Usman tampak terkejut, Saya mengantarkan mereka kemari untuk bicara dengan kamu, dan saya gak bisa lama lama pak Usman, saya mnau ke

kantor, kalau begitu saya permisi dulu ya, "pamit pak Romi.Setelah pak Romi pergi,suasana hening mereka semua.diam, talk lama tampak wanita

seusia pak Usman membawa talam berisi gelas gelas teh.

Ayo nak silahkan diminum teh nya, maaf seadanya ya Iya pak gak usah repot repot jawab salwa sopan anak anak sekalian ada perlu apa kemari? "Tolong saya pak!" ibu saya hilang dari kemarin, saat hendak pergi ke warung pagi itu namun,gak pernah kembali pak, hanya motor nya yang di temukan di dekat persawahan,Hah! Rodiah hilang?Astagfirullah sungguh biadap kelakuan mereka itu!! Mereka siapa pak"tanyak Salwa Pasti ulah wanita itu dan antek antek nya!!Nama nya nyai sugeni!Mereka memanggilnya nyai,kampung itu telah lama bersekutu dengan iblis, banyak warga yang sudah pergi dari kampung itu dan pindah ke kampung Lintang dalam.

termasuk bapak dan keluarga beberapa korban,korban korban mereka kebanyakan wanita yang masih gadis, tapi tak luput juga seorang

wanita yang sudah menikah seperti fitri, tapi kenapa mereka menculik rodiah.

saya rasa untuk memancing Salwa dan anisa pak" sahut sapta iya kamu benar pasti untukmemancing anak anak nya! Tapi bagaimana kalian bisa keluar dari kampung itu nak?Tanya pak Usman Salwa lalu menceritakan apa yang mereka lalui selama di desa itu setiap detail nya tak ada yang terlewat.

dari malam itu rumah mereka di serang sampai ibunya menghilang dan mereka harus bertarung melawan orang orang itu malam itu dan pergi ke desa ini.

Pak Usman menyimak cerita itu dengan mimik serius, tak lupa Salwa juga menceritakan mimpi nya tadi malam. sepertinya tadi malam

mereka melaksanakan ritual itu,setiap dua bulan sekali,padamalam puncak purnama.

wanita di kampung itu mulai menghilang sudah enam orang wanita termasuk ibumu yang hilang dalam setahun ini, sedangkan yang meninggal sudah tiga kepala desa lama.

alm abang saya, kyai Hasyim dan Lastri, hanya mereka yang ditemukan jasad nya, Lalu apa yang terjadi saat ritual itu mulai dilaksanakan pak?

"tanya salwa Bapak gak tau banyak tentang ritual itu, tapi mengingat mimpi mu itu, bapak rasa ibu

kamu dijadikan persembahan atau tumbal salwa dan bapak rasa ibu mu Sudah tiada salwa terdiam.

semua terdiam, anisa menangis mendengar

ucapan pak Usman, salwa seakan sudah tau sejak tadi malam, hati nya sudah siap jika mendengar kata kata itu.

Salwa hanya bisa memeluk adik nya itu,

Bagaimana bapak bisa tau semua ini?" tanya Arif yang sedari tadi menyimak Dahulu waktu bapak juga menyelidiki kematian kyai Hasyim, waktu itu beliau ditemukan meninggal dunia saat hendak berwudhu di sumur belakang rumah.

kejadian nya subuh hari, waktu itu saya yang menemukannya nya, saat saya juga hendak ngambil wudhu.Kyai Hasyim terkapar bersimbah darah, ada bekas tusukan golok di dada kiri dan perut nya.

malam itu istri saya ini mendengar suara langkah kaki di sekitaran rumah kami, dan subuh saat kejadian ada siluet orang di sumur..

Semenjak saat itu saya menyelidiki kematian beliau, saya sering keluar malam, mengendap endap menunggu di pinggir jalan berharap ada sesuatu yang mencurigakan lewat.

seminggu sudah saya menyelidiki tidak ada yang saya temukan, dan sampai malam ke itu, saat saya sembunyi di pinggir jalan di area persawahan, saya melihat segerombolan orang berpakaian hitam hitam berjalan menuju sebuah banggunan di tengah tengah kebun karet milik pak Ridwan, saya terus mengin tai dikegelapan, tapi saya tidak berani

melangkah lebih jauh.

sayup saya mendengar wanita muda berbicara tentang ritual penebusan keabadian, dilaksanakan 2 minggu agi, saya tidak tau kapan dan dimana mereka akan melaksanakan ritual itu tapi yang jelas wanita itu nenyuruh seorang pria mencari seorang gadis, untuk dijadikan persembahan.

teringat dengan anak gadis saya takut dijadikan tumbal, saya memilih mengajak keluarga saya untuk pergi dari kampungini dan keluarga lain nya, termasuk juga ibuk kalian waktu itu, tapi banyak yang tidak percaya pada saya, belakangan saat saya sudah pindah ke sini, terdengar kalau banyak wanita yang hilang di kampung itu.

mereka yang mempunyai anak gadis juga pindah ke kampung ini,sejak saat itulah kampung itu sepi,hanya ibu mu yang bertahan disana, karna alasan sawah bapak.mu sayang untuk di tinggal ataudijual. Jelas pak Usman panjang lebar...

"Bagaimana bapak bisa tau Tentang nya itu

tanya Arif penasaran.Sebelum saya pindah ke

kampung ini, saya sempat mengurus beberapa dokumen perpindahan.

saya ke kantor desa,waktu itu ada wvanita cantik disana, seperti nya mengurus.berkas jual beli lahan, dan suara nya seperti tidak asing.