Chapter 3 - BAB 3

3 jam sudah Arif dan sapta berkendara. Tak lupa Arif mengabari salwa kalau dia sudah dijalan.

Sementara itu salwa..jam sudah menujukan masuk

waktu ashar, selesai ibadah, salwa

dan anisa sibuk mengemas baju karna abis magrib diperkirakan Arif sudah sampai di kampung ini,

buk Rodiah belum pulang juga, salwa sebenarnya sudah sangat panik, tetapi mengingat anisa dia harus bersikap setenang mungkin."Nantimalam bang Arif sampai, kamu ikut bang Arif ke kota ya, kakak mau carik ibuk dulu, baru nyusul"ucap salwa pada anisa,anisamengangguk paham matanya sudah ber embun memikirkan nasib ibunya

sekarang, hari semakin sore,bukan tak ingin pergi meminta bantuan tetangga tapi mereka takut kalau kalau dijalan nanti mereka bertemu orang orang itu

lagi, apa lagi pak kardi dan buk emi tetangga terdekat mereka juga sudah pindah tiga bulan lalu.

Rencana nya setelah Arif sampai, salwa akan kerumah pak yusuf kepala desa di kampung

ini, untuk melaporkan kehilangan Sebisa mungkin salwa menenangkan a yang sedari tadi menangisi ibu mereka. Matahari sudah mulai terbenam, perlahan langit mulai gelap, sudah jam 18.05 namun buk Rodiah tiada kabar, selesai mengisi

perut mereka berdua pun melaksanakan ibadah magrib,selesai ibadah mereka bersiap siap

berangkat. Tinggal menunggu

Arif saja

Sreekk... Sreekk....!

Suara langkah kaki seperti kemarin malam terdengar lagi, salwa yang sudah mengira pasti

akan datang lagi orang orang itu,langsung mengambil golok yang sudah dipersiap kan tadi, tidak lupa menyuruh Anisa masuk ke kamar buk Rodiah untuk bersembunyi, dan tidak lupa

menutup pintunya, lampu memang sengaja tidak dinyalakan sejak sore tadi, karna memang

perkiraan salwa mereka akan datang lagi.

Suara langkah kaki itu masih terdengar mengelilingi rumah mereka,Anisa sudah bersembunyi didalam kamar, sementara salwa

mengendap endap berjalan di ruang tamu mengamati suara langkah kaki itu, niat ingin mengintip dari celah kayu dinding rumah ini.

Salwa memicingkan mata di mengintip di sela sela sudut dinding papan rumahnya, dan benar saja 2 orang misterius itu datang lagi satu orang mengawasi area depan rumah nya,sementara

yang satu nya lagi, mengitari area rumah nya.

Tok.. Tok.. Tok...!!

Terdengar suara pintu depan di ketuk.salwa diam saja mengamati apa yang akan dilakukan orang

orang ini, sekali lagi pintu di ketuk

Tok... Tok.. Tok..!!

Entah apa tujuan orang ini? Dugh... Dugh... Dugh..!!!!

Ketukan itu berubah menjadi hantaman di pintu itu, salwamemegang golok nya, mengendap

endap ke arah dapur, hendak kluar ingin menangkap orang ini pikir nya, berbekal ilmu bela diri yang di pelajari nya dengan Arif dulu, dia

yakin bisa melumpuhkan orang ini.Tapi dia harus mewaspadai orang yang satu nya juga, pisau kecil yang dari tadi diselip kan di tangan nya juga dipersiapkan kan,pelan pelan salwa melangkah,

sampai di dapur dia mengintip dahulu di sela sela pintu belakang Yg agak renggang, rupanya orang yang satu nya sudah tidak dilihat nya, perlahan dia membuka pintu belakang perlahan mungkin agak

tidak menimbulkan suara decitan.

Criieett.....!

Sialnya pintu dapur itu berbunyi!! Dengan cepat salwa nenutup pintu dapur,cahaya dari lampu teras yang tidak ikut dimatikan,membuat siluet bayangan orang mendekat, salwa sengaja lari mengitari rumah menampak kan bayangannya juga,membuat orang orang itumengikuti nya, salwa berhenti di teras rumah nya sinari lampu kecil

kuning, sudah nampak 2 orang ituberjalan ke arah nya, salwa yang melihat itu langsung mengambil

pisau kecil tadi dia selipkan, 2 orang ini sudah jarak 5 meter dihadapannya, orang yang satu

nya mengangguk pada temannya seakan memberi kode agar salwa ditangkap, salwa yg melihat orang itu mendekat tanpa pikir panjang langsung melempar kan pisau kecilitu!

Wuushh..!!!

Tep!!!! Pisau itu menancap di bahu sebelah kiri orang itu! akkhh!!! Pekiknya sambil memegang

lukanya, darah nya mulai mengucur, orang yang satuny lagi tidak tinggal diam. Ditarik nya golok nya yang sedari tadi diselipkan dipinggangnya, dia

dengan cepat melangkah mendekati Ratih melihat itu salwa juga dengan cepat mengambil

golok milik ibunya,orang itu langsung menghunus kan golok itu, wuushh!! Dengan reflek nya salwa

menangkis serangan golok orang itu.

Traang!!!!

Bunyi 2 golok beradu menimbulkan percikan cahaya kecil seperti kembang api, orang itu membabi buta menyerang salwa

Wuushh!!! Wuuush!!

Traang!! Traang!!

Salwa terdesak mundur kebelakang, tapi tetap lincah menangkis dan mengelak serangan

itu, teman nya yang terluka itu juga ikut menyerang dari belakang, tidak cepat mengelak salwa

terkena sabetan golok di lengan kirinya untung nya tidak begitu dalam,darah salwa juga merembes

di baju, melihat dirinya terkepung,salwayang terdesak lalu mengelak dari serangan itu, seperselkian detik salwa merendah kan tubuh,

dan melemparkan golok itu kearah kaki orang itu,

Wuuush!! ....

Jep!!!! Golok salwa menghantam tulang kering orang itu aaahhkkk!!! Pekik orang itu tersungkur, melihat teman nya juga terluka, orang yang terkena

pisau kecil itu juga menyerang namun salwa dapat membaca gerakan nya,,buuggh!!!Salwa menendang tangan nya, golok yang di gengam nya jatuh."Siapaa kalian hah?, kenapa kalian menyerang ku?? Dinmana ibuku??!! Bentak salwa kepada kedua orang itu, emosi nya sudah memuncak di ubun ubun, dengan cepat salwa memungut golok yang dijatuh kan orang itu.Melihat itu, dua orang ini

mundur dan lari sambil merangkul teman nya yang terluka di kaki,melihat itu salwa tak tinggal diam,

dia kembali melemparkan golok yang di pungut nya tadi, wusshhh!!

Bugh!! Lemparan nya meleset

golok itu jatuh ditanah, kedua orang itu trus saja lari kedalam kegelapan malam itu. Sambil memegang lukanya,salwa masuk kedalam rumah,

memanggil Anisa yang sedari tadi sembunyi di kamar ibu mereka,anisa dengan sigap membukakan pintu kamar yang sedari tadi sengaja dikunci,"Astagfirullah kakak gak papa ?"pekik nya panik "kakakgak papa dek, ayo ambil tas mu kita pergi malam ini,setidak nya jangan di rumah ini!!"

Setelah luka Ratih dibalut,mereka pun bersiap siap pergi,salwamencoba menghubungi Arif.

Tuuut... Tuuut...

"Halo assalamu'alaikum Arif ! Kamu dah nyampe mana?" "Waalaikumsalam salwa, ini udah

nyampe perbatasan kampung, paling 15 menit lagi sampe gapura,Dan kamu hati hati tadi ada 2

orang nyerang aku, untung bisa kuatasi, tapi kami mau pergi dari rumah ini, takutnya mereka balik

lagi, kami mau sembunyi di dekat rumah bekas pak kardi, kamu ingat kan rumah nya,iya iya ingat salwa, yaudah nanti aku jemput kamu disana ya, kamu hati hati"

Tuuut.

MAAF BARU PEMULA YA AKU DISINI

MOHON SUPPORT NYA

MAAF