Chapter 5 - BAB 5

Kenapa gak malam ini saja melakukan pencarian nya pak?? "

sahut salwa seakan tidak puas atas jawaban pak Ridwan,Bapak gak berani ambil resiko atas keselamatan warga lain nya, kalau dilakukan malam ini, bisa bisa nanti kelompok aliran sesat itu membantai warga disini!! "pungkas pak Ridwan.

"Apa pak??? Aliran sesat? Iya aliran sesat, isu nya sih begitu, mereka suka keluar saat sudah gelap, mengincar korban nya yang kebanyakan wanita, ada Yg di bunuh ada juga yang di culik,makanya banyak warga sini sudah pada pindah, terutama yang memiliki anak gadis salwa terdiam mendengar penjelasan pak Ridwan, otak nya

berusaha mencerna kalimat kalimat dari pak Ridwan.Setelah berpamitan, pak Ridwan menyarankan agar mereka tidur di surau saja malam ini.Malam itu merelka memutuskan untuk menginap di surau kampung itu, tentu nya sudah diizinkan pak Ridwan.Karna kalau kembali kerumah

Salwa rasa nya tidak mungkin.Arif, sapta, salwa dan anisa tiba di halaman surau itu, yang memang hanya 100 meter dari rumah pak Ridwan. Surau itu

tampak gelap tak terawat, juga teras nya sudah di penuhi debu,lampu nya pun tidak dihidupkan,

Mereka pun masuk kedalam surau dan mencari cari saklar lampu, tik..! Lampu hidup! Terlihat beberapa gulungan sajadah, disudut surau, beberapa alquran di dekat rak rak buku, Tercium aroma khas ruangan lembab karena memang surau ini jarang digunakan. Mereka membersihkan surau itu, dan setelah itu meraka melaksanakan sholat isya.Malam pun berlalu.. Salwa dan anisa sudah berbaring di shaf wanita, sementara Arif dan

Sapta memilih ber baring di teras surau. Malam itu benar benar sunyi.

"Salwa.... Salwa.... Salwa...

Terdengar suar sayup suara buk rodiah memanggilnya, Salwa bangkit dari posisi nya,

memperhatikan sekitar nya,salwa.....! Suara itu terdengar dari arah luar surau, dan benar saja sosok buk rodiah tampak berdiri luar,

menatap kearah salwa yang dari tadi mencari cari suara ibunya itu.. "Salwa ibu disini nduk" kata

bu rodiah lirih..

"Ibuk? Ibuk dari mana saja?

tanya salwa menghampiri ibu nya,Ayoo ikut ibuk sebentar nduk,Bak terhipnotis, salwa berjalan mengikuti langkah ibunya keluar dari kawasan surau menuju persawahan, sepanjang perjalanan buk rodiah hanya diam saja,Ini kita mau kemana buk?Buk rodiah tak menghiraukan Salwa, dan terus saja berjalan,semakin cepat langkah bu rodiah

semakin tergesagesa juga salwa menyamakan langkah nya. Tiba di sebuah tanah lapang, buk rodiah tiba tiba berhenti, kepala nya menoleh kebelakang, salwa yang melihat ibunya berhenti juga otomatis berhenti juga di belakang buk rodiah.

Krek.. Krek... Krek...

Suara itu berasal dari tulang leher buk rodiah yang patah, karna kepala nya terus memutar kebelakang, salwa yang melihat pemandangan itu seketika kaku,badan nya tak bisa di gerakkan,

seolah olah dia harus melihat pemandangan itu. Kepala itu memutar sambil tersenyum.menakut kan, kemudian.....Bugh!!!!

Kepala itu jatuh ke tanah,menggelinding ke arah kaki salwa,sambil ter tawa tawa..

HAHAHAHAHAHAHAHA..

Tubuh buk rodiah yang tanpa kepala itu juga ikut bergerak, dengan gerakan patah patah,,

berjalan mundur ke arah Ratih, Aaahhhhhkkk" teriak salwa,dia lari tempat itu, berlari dan terus berlari, sosok yang

menyerupai buk rodiah tadi juga mengejar nya, sambil tertawa tawa melengking memekakan

telinga...Allahuakbar...Allahuakbar.....!

Suara adzan yang dilantunkan kan sapta sontak mengejutkan kan salwa dari tidur nya, nafas nya

ter engah engah, peluh membasahi baju nya,dia tersadar dari mimpi, jam menujukan pukul.05.03 pagi,salwabangkit dari tidur nya,anisa juga tampak sudah terbangun, aneh nya setelah sapta melantun kan adzan, tidak ada l pun warga kampung itu yang

ke surau untuk menunai kanibadah, tak lama kemudian, arif qomad, dan mereka pun sholat

subuh berjamaah di imami sapta.Pagi itu warga sudah berkumpul di rumah pak Ridwan,menurut kesaksian buk wawan,buk rodiah tidak pernah ke warung nya kemarin.

Titik pencarian di lakukan di tempat terahir kali sepeda motor itu ditemukan, warga trus menyisir daerah itu, persawahan dan kedalam kebun kebun karet,tak lupa di rumah rumah kosong,tidak ada titik terang dimana buk rodiah.

Salwa, anisa, Arif dan sapta yang ikut dalam pencarian sudah menyisir beberapa tempat,

termasuk juga rumah salwa, siapa tau buk rodiah sudah pulang pikir mereka, namun tidak ada titik

terang. Jam sudah menujukan pukul 12.21.Sudah masuk waktu dzuhur,warga kembali berkumpul, begitu juga salwa, arif,anisa Dan sapta.

Mereka memutuskan kembali ke.surau, untuk ibadah dan mengisi perut. Siang itu Pak Ridwan dan warga memutuskan menyudahi

pencaharian buk rodiah.Pak kenapa tidak di

lanjutkan, lagi pencarian ibu saya.?protes salwa.

"Kan sudah dicari kemana mana, tapi tidak ketemu kan? Ucap pak Ridwan Dimana mana kalau ada yang hilang pasti di cari terus pak,sampai ketemu! "

"Trus kalo terus nyari mbok mu, warga disini mau makan apa?mereka juga punya kegiatan salwa, Mereka juga harus bekerja, gak melulu mengurusi ibu mu!!sahut pak Ridwan dengan nada tinggi.

Warga yang lain juga kompak diam saja, tidak ada yang membela salwa dan yang lain nya.Salwa yang emosi memilih pergi dari tempat itu,anisa yang dari tadi menangis juga mengikuti kakak nya.Mereka ber empat kumpul disurau itu,"Arif..! Kayak nya warga warga disini kok aneh ya, mereka gak ada yang ibadah di surau ini,dan mereka juga gak ada empati,mereka kayak gak peduli gitu gak sih?" celetuk sapta iya, aku juga heran dulu seingat ku kampung ini cukup normal deh, tapi yang aku aneh

kan, kok kayak ny warga disini wajah nya pada asing ya,kebanyakan Kayak bukan warga

asli sini"ucap Arif.iya kamu bener rif, kayak ada yang aneh memang,"sahut salwa,anisa kamu kan selama ini tinggal disini masa kamu gak tau

apa apa?"tanya salwa pada adik nya itu. Warga sudah kebanyakan pindah ke desa sebelah kk,

sebelum pak Ridwan menjabat,sebenarnya desa ini aman ama saja, dulu kepala desa lama bernama pak fikri adalah orang yang pertama kali ditemukan

meninggal dunia di rumah nyadengan kondisi luka benda tajam,semenjak itu pak Ridwan dipilih

untuk mengantikan pak fikri. Warga dulu banyak yang menentang, karna pak Ridwan bukan warga asli, tapi kemudian warga gak bisa berbuat apa apa,korban kedua kk Tia,ditemukan di dekat sawah nya pak ujang, kondisi nya tak kalah mengenaskan"jelas anisa panjang,warga langsung melaporkan ini ke kepolisian.Polisi juga menyelidiki kasus ini, namun tidak ada perkembangan lagi, kasus nya tenggelam" jelas anisa lagi.