pagi nya aku bangun dan bersiap-siap berangkat kerja, dia bekerja di sebuah restoran,setelah sore nya dia meminta ijin kepada bos nya untuk pulang kampung, dia udah lama berencana ingin pulang ke kampung nya, karena udah merindukan sekali orang tua dan adiknya.
jarak kampung salwa dari kota emang lah jauh, memakan waktu kurang lebih delapan jam.
seminggu yang lalu dia mendapatkan telepon dari ibunya.
hallo, assalamu'alaikum nak, ucap" ibunya bernama rodiah.
waalaikumsalam buk, sahut, salwa dari seberang sana.
ada kabar disini yang gak enak sania,disini banyak kejadian orang hilang, si nisa anak gadis ibuk tista hilang nak.
astaghfirullah, si nisa buk? salwa kaget mendengar sahabat nya dari kecil hilang.
begitu kabar yang dia Terima dari ibunya, ibunya sania tinggal di desa bersama adiknya bernama Rosa yang masih SMA.
sedangkan salwa tamat SMA langsung berangkat ke kota untuk bekerja, karna waktu itu ada tawaran kerja untuk menjadi pelayan di restoran.
dua tahun sudah salwa gak pulang, hanya video coll dan telponan lah yang selama ini menemani nya melepaskan rindu.
gajinya yang di kota juga lumayan bisa lah membantu kehidupan nya dengan adik nya di kampung.
sedangkan bapaknya sawa sudah sudah almarhum saat salwa masih kecil.
di kampung juga ada sawah yang dikelola oleh ibunya untuk menambah penghasilan.
setelah mendengar kabar kejadian yang ada di kampung nya, salwa pun tampak khwatir atas keselamatan ibu dan adiknya.
dia pun memutuskan untuk pulang kampung dan menetap saja di kampung nya, untuk menjaga orang tua dan adiknya itu.
sebenarnya dia juga udah lama berencana untuk pulang kampung, mengingat tabungan nya juga udah cukup untuk membuka usaha kecil-kecilan lah di kampung.
pagi nya itu udah menunjukkan pukul, 05:00, dia pun langsung sholat habis sholat pun dia langsung memasukkan bajunya ke dalam koper, rencana nya dia akan pulang sekarang.
setelah selesai sarapan ia tak lupa meminta ijin kepada bosnya,yang pemilik restoran itu.
sudah beberapa bulan lalu dia memang udah ada tekad untuk berhenti bekerja, ditambah lagi dengan ada nya kabar dari sang ibu tercinta, yang membuat tekad nya sudah bulat untuk pulang ke kampung.
bos nnya itu pun mengijinkan, dan memberikan pesalon yang cukup banyak untuk salwa.
pak saya ijin ya untuk pulang kampung, Terima kasih pak selama ini sudah banyak membantu saya, ucap"sania dengan mata berkaca-kaca.
iyaa Sama-sama salwa, saya juga berterima kasih kepada mu karna kamu udah banyak membantu bapak, ingat pergunakan ilmu mu sebaik mungkin ya salwa, dan jaga diri mu baik-baik ucap"pak bos nya itu.
bos nya ini adalah teman dekat bapaknya yang dulu juga pernah tinggal satu kampung.
setelah bapak nya meninggal bapak ini merasa iba melihat anak-anak temanya, itu lah sebab nya setelah salwa tamat sekolah dia langsung menawarkan pekerjaan padaku.
sekalian niat teman bapak nya salwa itu untuk menjaga salwa, selama berada di kota.
selama ini dikota salwa, selama salwa bekerja di sini sering juga di ajarkan tentang caranya ilmu memasak, dan serta ilmu agama dan ilmu beladiri.
karena bapak itu berharap kalau salwa bisa menjaga dirinya di kota ini.
salwa didik seperti anak nya sendiri, anak dan istri nya juga senang kedatangan salwa.
Setelah selesai berpamitan salwa pun berangkat ke terminal bus di atar oleh anak bos nya bernama Arif.
Sesampainya di terminal arif menurunkan barang-barang salwa dan mengantarkan nya ke dalam bus, sekalian mengangkat kan barang bawaan nya.
Selang beberapa menit bus pun berangkat aku berpamitan dengan arif, selang beberapa menit bus pun langsung berangkat menuju terminal di dekat kampung nya salwa,gak terasa beberapa jam perjalanan bus pun sampai di kampung nya salwa.
Salwa pun memesan ojek, untuk mengantarkan nya sampai ker rumah.
Beberapa menit di perjalanan akhirnya dia pun sampai di gapura kampung nya,pas sdh melewati gapura itu suasana kampung mulai mencekam,kayaknya ini kampung semenjak aku pergi banyak yang berubah di kampung ini. .
Sesampainya di depan rumah salwa, salwa pun turun dari ojek tersebut dan langsung membayar nya.
Gak lama kemudian keluar lah buk rodiah, karena buk rodiah sempat mendengar ada suara motor berhenti di depan rumah nya.
Ibunya salwa pun langsung memeluk tubuh nya,anak dan ibu itu akhirnya bisa melepas rindu karena udah dua tahun lebih gak bertemu.
Gak lama kemudian salwa pun berjalan ke arah kamar adiknya,pas pintu di bukak salwa pun masuk namun sang adek langsung kaget melihat kakak nya ada di depan mata.
Kakak kapan sampai nya,ucap"sang adek kepadak kakaknya, adek nya bernama anisa.
Pada malam hari saat kedua adek kakak itu sedang memainkan HP nya, dia mendengar ada suara langkah kaki dari samping rumah nya, salwa mendengar itu langsunh diam dan memikirkan suara apa itu barusan.
Anisa yang tadinya sibuk mencatat di bukunya kini langsung diam dan mematung menatap kakaknya.
Gak lama kemudian suara langkah kaki itu terdengar lagi yang bergerak melangkah ke arah jendela kamar mereka.
Salwa yang duduk kini bareng anisa kini dia pun saling tatap, ratih menyilangkan telunjuk nya ke bibir nya se olah" Memberi kode agar adek nya diam dan tak bersuara.
Sreeeeekkkkk.....Sreeeeeeeekkkkk
Suara ranting kayu itu tepat di samping jendela kamar mereka.
Suasan pun mulai tegang, anisa diam memematung, sementara salwa kini mulai bangkit dan berjalan ke arah jendela kamar guna mengintip di balik celah lobang kecil jendela kamar nya itu.
Mata salwa kini mulai memicing memerhatikan dan memfokuskan penglihatan melalui celah lobang kecil itu.
Ada lima orang pria menggunakan pakaian hitam dan membawa golok di pinggang nya.
Pria itu terlihat berdiri di samping kamar jendela mereka, sementara satu nya lagi sedang mencari celah untuk mengintip ke kamar itu sontak melihat itu salwa pun terkejut dan langsung mundur perlahan.
Dia menatap anisa dan berbisik.
Dek ada orang di luar,pakai pakaian hitam sambil bawak golok, ayok dek kita langsung ke kamar ibu aja, salwa segera memberi kode agar anisa segera keluar.
Tok... Tok... Tok. Tok.. . Tok
Jendela kamar nya pun diketok sontak mendengar itu salwa dan anisa segera buru-buru keluar dan menuju ke kamar ibu rodiah.
Sialnya pintu kamar anisa berdecit saat akan di bukak mereka tak perduli dan langsung saja berlari keluar kamar itu.
Mereka hampir saja bertabrakan dengan ibunya, rupanya ibu rodiah menyadari hal itu juga, dan langsung menyusul anak-anaknya. Mereka hampir saja bertabrakan di luar kamar.