Tapi tak lama kemudian, ada yang membuka pintu apartemen Simba dari dalam membuat mereka berdua menoleh.
Siapa sangka itu adalah Simba sendiri. "Hoam..... Siapa?" tubuhnya maupun rambutnya berantakan layaknya kucing yang malas.
Eight yang mengetahui bahwa Simba tidak bekerja dan dari tadi di dalam apartemen menjadi berdiri dengan terkejut. "Simba, kupikir kau bekerja? Rupanya kau malas malasan," tatapnya.
Simba yang mendengar itu menjadi membuka mata lebar. "Oh, Eight, kamu pulang pulang tidak ngabarin aku," tatap Simba.
"Yah, maaf ya aku sudah pergi jauh," Eight menatap.
"Tak apa, aku senang kamu di sini," Simba langsung memeluknya membuat Eight juga menerima pelukan itu dengan lembut.
Eggy yang melihat itu menjadi terdiam. Dia bahkan menatap polos dengan hal itu dan kebetulan Simba melihat nya. "Hei, siapa itu?"
"Oh, ini Eggy, aku akan menceritakan kenapa aku bersama dengan nya, ayo masuk dulu."
--
Tak lama kemudian mereka duduk di Sofa masing masing.
"Jadi begitu," tatap Simba dengan mengerti setelah dia mendengar cerita Eight tadi.
"Yah, jadi menurutmu, dia itu makhluk apa?" tatap Eight.
"Aku tak mengerti, karena dia tak punya pusar," kata Simba yang mengulurkan tangan pada Eggy yang terdiam dan bahkan Simba menarik pelan baju di perut Lelaki itu dan terlihat tak ada pusar di sana.
"Oh, aku baru tahu tak ada pusar.... Hm… Jika tak ada pusar, dia tak akan bisa menyerap nutrisi dari ibunya ketika di dalam perut," Eight bertanya tanya.
"Hei, buat apa berpikir sejauh itu, dia lahir dari telur dan keluar keluar sudah segede gaban… Tidak perlu heran lagi, Lelaki ini aneh, dan aku yakin, jika entitas lahir di tubuh yang sudah besr, mereka lebih cepat belajar bahkan melebihi manusia, yang pasti kita tak tahu, dia adalah entitas tidak di ketahui," kata Simba.
"Apa itu berarti dia adalah gabungan manusia dan telur?" tatap Eight.
"Ya, dia adalah Egg dan Humanoid yang bila di gabung adalah EggNoid," kata Simba.
Eggy tampak terdiam mendengar itu.
"Yah, anggap saja dia bayi yang harus di ajari bukan, dia juga pastinya seperti burung yang akan terbang jika kita sabar merawat nya," kata Eight.
"Um.... Yah, dia akan di terima di tempat ini, benar bukan, Eggy?" tatap Simba.
Eggy terdiam dan tatapan nya menjadi mengarah ke Eight.
"Mengangguk lah Egg," tatapnya lalu Eggy mengangguk mengerti. Hingga Eggy di terima di sana, pastinya dia belajar soal kehidupan manusia dengan cepat, jadi tak perlu repot repot memikirkan ke depan nya.
Selama beberapa hari dia sudah ada di sana, Eggy juga membantu pekerjaan rumah Eight dan Simba meskipun dia agak kurang mengerti, tapi pasti dia cepat belajar.
Awalnya itu memang suatu hal yang biasa dengan mengisi hari bersama, tapi semakin hari, ada yang aneh dengan Simba, dia terus saja ngalamun, bahkan dia sudah banyak malas semenjak Eight tiba. Seperti ada sesuatu yang kurang dalam hidup nya hingga dia mulai mengerti.
"Eight, sebenarnya aku ingin bicara dengan mu," tatap Simba membuat Eight menoleh dari memakan cemilan karena dia saat ini sedang makan cemilan bersama Eggy di sofa menonton televisi.
"Hm?" Eight menoleh bingung.
"Apa kamu tahu Pengembangan Sihir untuk Gadis Kucing seperti ku?" Simba menatap dengan khawatir.
Perkataan maupun ekspresi itu membuat Eight berwajah serius dan berdiri mendekat, tapi di sini, Eggy hanya terdiam menatap televisi dengan wajah yang sangat tidak biasa dimana dia seperti pertama kali melihat televisi, tentu saja, dia baru lahir dan tidak mempedulikan apa yang dikatakan Eight dan Simba.
"Ada apa? Apa ada masalah?" Eight memegang kedua bahu Simba.
"Haiz, aku tanya apakah kau tahu itu tadi?" Simba menatap.
Hal itu membuat Eight terdiam sebentar. "E.... (Berpikir.... Berpikir.... Aku tak pernah mendengar kalimat itu sebelumnya dan aku sekarang malah bertanya tanya apakah Gadis Sihir memang memiliki Sihir? Hm.... Jika di pikir pikir.... Aku pernah melihat Simba menggunakan Sihir pada lonceng yang dia berikan padaku agar aku tidak melirik kucing lain, lalu ada banyak lagi... Apa berarti, Gadis kucing memang memiliki Sihir?)"
"Hei, Eight!" Simba memanggil membuat Eight tersadar dari berpikir serius nya dan sekarang dia menatap dengan diam.
"Jika kamu tidak mengerti, kamu tinggal menggeleng," kata Simba.
Eight tersenyum ragu dan kemudian menggeleng.
"(Haiz.... Kenapa tidak dari tadi saja menggeleng...) Begini, kami para gadis meong itu harus bisa menguasai Sihir dan cara menguasai Sihir bagi kami itu mudah saja, yakni tinggal di hutan, dan menjalani kehidupan di hutan, berburu, memancing, mencari kayu dan yang lain nya, cara yang lain adalah meditasi di dalam hutan sendirian tanpa ada siapapun termasuk vampir seperti mu," kata Simba.
Mendengar itu Eight terkejut. "Kenapa kau tak pernah memberi tahu ku soal hal itu?!"
"Hei aku pikir kamu sudah tahu soal itu, hm.... Sekarang aku percaya pada mu bahwa kamu tak pernah menjalin hubungan dengan gadis meong, aku akan memberitahu mu lebih banyak soal gadis meong dan rahasia nya, tapi sekarang, aku harus bersiap siap pergi."
"Aku, akan menemanimu."
"Tidak bisa, apa kamu tak mendengar penjelasan ku tadi, aku melakukan nya sendiri."
"Tapi, aku hanya akan mengantar mu ke hutan dan memastikan apakah di sana aman," tatap Eight dengan panik.
"Haiz..... Tetap tidak bisa... Kami mengembangkan Sihir dan memulai latihan dari awal. Mulai dari perjalanan ke hutan, mencari tempat yang cocok di jadikan tempat tinggal lalu mencari kebutuhan untuk membangun rumah, dengan begitu, aku akan menguasai banyak Sihir bahkan aku bisa mengendalikan orang lain, aku akan sama kuat seperti vampir," tatap Simba dengan sombong.
". . . Baiklah.... Tapi aku hanya ingin bilang, bahwa Vampir punya kemampuan penerusan, jadi tak perlu lelah lelah berlatih, aku sudah di anugrahi kekuatan sejak lahir hehe...." Eight malah mengejek dan adu kekuatan.
"Cih, aku akan pergi," Simba berbalik.
"Eh.... Tunggu!" Eight menahan tangan nya membuat Simba menoleh dan siapa sangka, Eight menarik tangan nya dan langsung mencium bibir Simba membuat Simba terkejut kaku.
"Aku akan menunggu mu," tatap Eight dengan tatapan khawatir.
Itu membuat Simba terdiam, dia malah memasang wajah kecewa. "Eight...." dia memanggil membuat Eight menatap, mendadak Simba memeluk nya. "Kau harus tahu, aku cinta padamu, aku tak mau kau di goda meong lain, aku hanya ingin kamu memikirkan ku dan jaga cerita kita, jangan melirik wanita lain," kata Simba sambil memeluk erat.
"Jangan khawatir, jangan katakan itu lagi, ketika kau mengatakan itu, kau membuat ku terlihat seperti apa yang kau katakan padahal aku sama sekali tak melakukan nya," kata Eight.
--
Tak lama kemudian, Eight menatap Simba yang berjalan pergi, dia menatap Simba dari kaca jendela apartemen, melihat Simba yang berjalan pergi tanpa membawa apapun, dia hanya memakai baju yang ia pakai dan bahkan tak membawa barang apapun.
"Simba..." ia menatap kecewa.
Tapi tiba tiba ia terpikirkan sesuatu, dengan segera dia menoleh ke Eggy. "Hei Egg, ikutlah aku," tatapnya membuat Eggy terdiam bingung.
Hingga akhirnya mereka terlihat sampai di sebuah stasiun bawah tanah kota itu, Eggy bahkan terdiam terpukau melihat semuanya itu sambil mengikuti Eight.
Hingga mereka masuk ke dalam kereta juga. Eggy terus melihat sekitar sambil berpikir heran, Eight hanya terdiam melihat nya. "(Yah, wajar, bayi naik kereta....)"
Lalu Kereta berhenti dan mereka sudah terlihat sampai di sebuah tempat yang terlihat seperti perpustakaan tua dan usang.
"Egg, lihat, ini adalah perpustakaan sejarah, banyak dari mereka yang tak mau masuk kemari karena mereka malas belajar sejarah..." kata Eight membuat Eggy terdiam mendengar itu.
Kemudian Eight menemukan sebuah buku tebal yang berjudul. "Semua Tentang Gadis Meong."
"Nah, buku ini yang selama ini harus aku cari, aku mungkin sudah membaca banyak buku, karena itulah aku bisa mengetahui banyak nya makhluk makhluk selain manusia, tapi mungkin aku harus membaca lebih banyak lagi termasuk buku ini," gumam nya dengan senang.
Tapi Eggy yang ada di samping nya tampak tak mengerti.
"Hei Egg, kau hanya perlu mewarnai," kata Eight sambil mengulurkan kertas gambar dan crayon banyak warna sambil duduk di meja kursi khusus baca.
Eggy terdiam melihat itu, lalu ia mengambil crayon dan memilih mengetuk etuk di kertas itu seperti menggunakan metode pewarnaan titik crayon, wajahnya tampak uji coba saja dan Eight bisa fokus membaca soal bagian pengembangan Sihir bagi kucing.
"(Di sini tertulis, setiap gadis meong, jika ingin memiliki Sihir yang kuat, mereka harus bermeditasi di hutan selama beberapa hari atau bulan atau bahkan tahun sesuai yang mereka cukupkan untuk Sihir mereka. Jika meditasi mereka cepat, maka semakin cepat juga mendapatkan Sihir,)" Eight terus membaca.
Hingga beberapa jam berlalu, tampak banyak sekali crayon yang sudah di gunakan oleh Eggy, kemudian dia selesai dan memegang pundak Eight.
Eight menoleh padanya dan kebetulan melihat hasil gambar Eggy.
Tapi ia terkejut kaku karena crayon yang menggunakan metode titik titik itu telah menjadi gambaran yang nyata, dimana itu adalah gambar dari wajah Eight.
"Astaga..." dia melihat tak percaya.
Eggy yang menatap ekspresi Eight menjadi menirukan nya dengan polos.
"Waw Egg, rupanya benar kau cepat belajar yah... (Sepertinya entitas yang lahir baru saja kemudian memiliki tubuh seperti berumur dewasa, tapi pemikiran masih kosong, bisa jadi dia cepat belajar karena pemikiran nya cepat terisi, itu luar biasa sekali...)" tatap Eight membuat Eggy terdiam bingung.
"Ini bagus, aku menyukai nya," tambah Eight.
Mendengar itu membuat Eggy tersenyum dan mengangguk cepat.
"Oh, bisa kau buatkan wajah Simba juga, pacar ku?" Eight menatap.
Eggy terdiam sebentar, ia lalu mengangguk dan mulai membuat. Ke depan nya, Eight akan menjaga Eggy sementara Simba sedang berlatih Sihir.