Chapter 4 - Ujian

Mereka berjalan melewati tangga-tangga curam, setiap langkah mereka diuji dengan jebakan yang berbahaya dan teka-teki yang rumit. Meraka menemukan ruangan yang di penuhi oleh cermin.

"Cermin-cermin ini.. terasa aneh." ucap ying hua.

"Ya, Mereka menghasilkan ilusi yang mematikan." jawab yun yun,"Kita harus berhati-hati."

"Benar sekali, kita juga tidak tau jebakan apa yang berada di cermin ini," kata ling hua.

Mereka mencoba mengamati cermin cermin itu, namun tiba-tiba ada sebuah bayangan gelap keluar dari cermin.

Denga reflek mereka sedikit mundur dan berdempet bersiap untuk melawan bahaya yang akan datang. Namun bayangan itu justru masuk ke cermin lainnya, berkali kali bayangan itu melakukannya.

"Cermin ini..." ucap feng huang.

"Benar, cermin ini seperti portal." ucap shan ling sambil menurunkan sebelah alisnya.

"Kita harus selalu waspada. Jangan sampai tertipu oleh apa yang kita lihat."

Mereka melangkah sangat hati-hati untuk menghindari bayangan yang berpindah pindah dari cermin.

Mereka juga mendapati bahwa portal itu adalah tempat ke dunia lain.

"Kita harus segera keluar dari sini." ucap long nu.

"Kau benar, tapi kita tetap harus tenang tempat ini sulit dimengerti." ucap yue xu'er.

"Benar kata kaka yue, kita harus tetap tenang." lanjut ming he putri ke-12.

Mereka pun berjalan dengan hati hati hingga menemukan titik keluar dari tempat itu, ketika Meraka berhasil keluar kini mereka bertemu dengan patung.

"Patung-patung ini bukankah dipenuhi dengan energi gelap," kata yun yun."Bukankah mereka terasa hidup?" tanya nya.

"Aku pun merasakan hal yang sama namun kita tidak boleh berfikir buruk."

Tanpa mereka sadari salah satu patung mengeluarkan cahaya merah di mata nya seperti akan hidup.

Para putri terus melanjutkan perjalanan hingga mereka merasakan ada sesuatu yang mendekat.

"Berhenti!" ucap yuan'er sambil menurunkan kedua alisnya. "ada yang mendekat."

Para putri pun langsung saling menatap satu sama lain, mereka pun mencoba mendekat ke satu sama lain membuat jarak mereka saling berdekatan.

Patung patung itu hidup, tangannya bergerak perlahan diikuti oleh kaki nya seperti akan melakukan perlawanan. Patung patung itu kini mengepung mereka, namun para putri saling berdempet seperti melingkar.

"Kita harus melawan mereka." ucap yuan'er bersiap sambil memegang pedangnya.

Para putri yang melihat itu pun ikut bersiap dengan senjata mereka. Sementara patung patung itu terus mendekat.

"Apa yang harus kita lakukan agar bisa mengalahkannya?" tanya ming yue.

"Kita harus menyerang titik lemahnya." ucap yun yun.

"Titik lemahnya? Namun dimana." ucap Shen nu putri ke-17.

"Entahlah, Sepertinya kita harus mencari tahu titik lemahnya. Namun sebelum itu lebih baik kita melawan mereka terlebih dahulu, Mereka terus mendekat!" jawab yun yun sambil memegang pedangnya.

Mereka pun melakukan perlawanan terus menerus namun ketika patung itu hancur mereka menyambung kembali.

"Apa?" ucap salah seorang dari mereka.

"Ini sedikit sulit, mereka sudah hancur namun bangkit lagi." ucap yue xu'er sedikit bingung.

"Titik lemahnya!" kata yun yun,"Aku merasakan titik lemahnya, kita harus menyerang mata mereka." lanjutnya.

Mereka pun mencoba melakukan nya bersama sama, mereka menggabungkan kekuatan mereka untuk menyerang matanya dengan bola api dan kekuatan cahaya mereka.

Kekuatan yang mereka gabungkan menghasilkan kekuatan yang besar, hingga patung patung itu hancur berserta permata nya hingga membuat patung itu tak bisa bangkit lagi.

Patung-patung itu mengeluarkan suara yang mengerikan, lalu hancur berkeping-keping.

"Kita berhasil." ucap long nu dengan senyum terukir di wajahnya.

Para putri pun melanjutkan perjalanan mereka hingga sampailah di ruangan yang dipenuhi dengan teka-teki yang rumit.

"Teka-teki ini," kata ming yue,"Sangat rumit, kita harus bekerja sama untuk memecahkannya."

"Benarkah? Aku sangat suka teka-teki!" seru hong ying sedikit senang.

Hingga mereka menemukan tiga ukiran di dinding ruangan dengan gambar gambar kuno tentang raja terdahulu.

Di bawah setiap ukiran, terdapat tiga simbol yang berbeda simbol matahari, bulan, dan bintang. Simbol simbol ini seperti memiliki misteri dan sejarah yang mendalam.

Mereka mencoba memahami maksud lukisa tersebut, hingga mereka menemukan sesuatu dengan ukiran kuno seperti monolit namun ia memiliki lubang di setiap sisinya. Terdapat tiga lubang di monolit tersebut.

Para putri mencoba menyusuri tempat itu agar lebih memahami dan tau apa yang harus dilakukan nya. Hingga mereka menemukan sebuah batu berbentuk bulat yang sepertinya memiliki ukuran yang sama dengan monolit tersebut.

Terdapat ukiran di batu yang mereka temui, hingga salah seorang putri yun xiao menemukan 1 batu lagi yang sama namun memiliki ukiran yang berbeda begitupun dengan yang ditemukan ming he dan ling hua.

Para putri membawa ketiga batu yang mereka temukan, Sementara yuan'er mencoba memahami.

"Seperti nya batu yang kita temukan ini bisa kita masukkan ke monolit tadi." ucap yuan'er, "Coba kalian lihat ukurannya pas, dan jika di lihat dari lukisan yang ada di sini mungkin ukiran ukiran itu memiliki makna yang mengarah ke simbol simbol ini." Lanjutnya sambil menunjuk ke arah lukisan.

"Jadi maksud kaka, ukiran ini memiliki arti seperti simbol.. tentang matahari, bulan, dan bintang begitu?" tanya ming he mencoba memahami.

"Ya kau benar, ukira ukiran ini sepertinya mengarah ketiga simbol itu." jawab yuan'er, "Kita harus mencari tahu tentang makna maknanya."

"Seperti nya aku memahami ini," ucap shan ling, "Lihatlah batu yang ini memiliki ukiran seperti terang yang berarti matahari, dan yang ini seperti malam yang berarti bulan, lalu ini gelap yang berarti bintang."

Para putri pun mencoba kembali ketempat monolit tadi sambil membawa tiga batu yang mereka temukan, Meraka pun mencoba memasukkan batu batu itu ke setiap lubang yang memiliki ukiran simbol di atasnya.

Seketika ruangan itu pun bergetar seperti sedang terjadi gempa bumi, para putri pun akhir memutuskan untuk pergi bergegas pergi dari sana dan tetap menggunakan kata hati mereka untuk menemukan jalan keluar.

Hingga ketika sudah di ujung seperti terpojok ada secercah cahaya yang masuk melewati ruangan itu, para putri pun akhirnya mencoba ke arah cahaya dan ternyata ada lubang yang cukup besar disana.

Para putri pun saling pandang lalu mereka pun mencoba menggabungkan kekuatan mereka agar dapat menciptakan ledakan yang cukup besar.

Mereka menggabungkan kekuatan lalu melepaskan nya ke arah lubang itu dan benar saja ledakan besar pun terjadi sehingga membuat lubang itu semakin besar, mereka pun memutuskan keluar lewat lubang itu.

"Haaah, akhirnya kita berhasil keluar dari sini." ucap long nu dengan lega.

"Benar ini sedikit melelahkan, sepertinya kita beristirahat dulu disini sebelum melanjutkan perjalanan." ucap yun xiao dan dibenarkan oleh para putri yang lain.

"Benar lebih baik kita istirahat saja dulu, setelah itu kita lanjutkan perjalanan untuk mencari penginapan dan tempat makan" ucap yuan'er tersenyum tipis.

Mereka pun kemudian memilih beristirahat di dekat pohon besar yang tak jauh dari sana sebelum mereka kembali melanjutkan perjalanan.