Mereka menyerang secara bersamaan hingga senjata mereka saling mengenai satu sama lain dan menghasilkan getaran yang cukup besar.
"M*tu kau bocah!" ucap pria itu.
"Hm" kata riyu.
Duarr
Ledakan yang cukup besar itu membuat keduanya terluka efek dari serangan mereka yang bertabrakan.
...
Di sisi lain yuan' er ia merasa tidak enak karna adiknya sangat lama, akhirnya ia memutuskan untuk menyusul nya.
"Kemana dia? Mengapa lama sekali" ucapnya. "Aku akan menyusul nya" batinnya.
"Aku permisi sebentar, ada sesuatu yang ingin kubeli." ucap yuan'er.
"Benarkah? maukah ku temani?" ucap yue xu'er.
"Em tidak, tidak perlu aku akan pergi sendiri kalian lanjut lah makan." ucapnya.
"Baiklah kalau begitu, kk hati hati." ucap yue xu'er lalu di angguki oleh yuan'er.
Yuan'er pun bergegas keluar dari sana lalu tiba tiba telinga nya merasakan sesuatu.
tng tng
tshh
tng
Yuan'er yang mendengar itu dari telinganya reflek melirik ke samping, ia langsung bergegas ke sumber suara tersebut.
Ketika sampai di hutan ia sangat bingung kemana, ia pun mencoba tenang dan fokus dengan mata tertutup, hingga ia menemukan jalannya.
Yuan'er langsung membuka matanya lalu segera mencari suara itu.
"Disana!" Gumamnya.
Ketika ia sudah sampai di sumber suara namun ia tak melihat apapun, hingga saat ia menelusuri hutan itu ia melihat adiknya tengah bertarung dengan seseorang yang menggunakan teknik kegelapan.
"I-itu.. apakah itu orang dari sekte yin Xiang?" ucapnya sedikit terbata bata.
"Aku harus membantu nya." ucap yuan'er, lalu mengambil pedangnya yang tersimpan di sebelah pinggang nya.
Lalu ia pun menggunakan teknik cahaya pedang lalu mengerahkan nya ke pria itu.
"a i-inii" gumamnya berusaha menghindari tebasan pedang yang diberikan yuan'er, namun pria itu tetap tak bisa menghindari nya tebasan itu mengenai sedikit punggung nya hingga membuat luka yang lumayan parah.
"K-kau! Siapa kau, mengapa kau ikut campur antara aku dan pemuda itu" ucapnya sambil menunjuk kearah riyu.
"Apa yang kau mau dari adikku!" jawabnya.
"Adik? Pemuda itu.. adik mu?" tanya pria itu tak percaya dengan apa yang baru di dengarnya.
"Ya dia adikku."
"Omong-omong dari yang kulihat tadi, teknik yang kau gunakan itu bukankah teknik dari sekte yin xiang? apa kau orang dari sekte yin xiang?" tanyanya mencoba memastikan.
"Nona kau sangat jenius sekali, bahkan kau bisa menemukan adikmu di tempat seperti ini. Ya aku memang dari sekte yin xiang, namaku adalah liu mo."
"Sudah kuduga, seorang sekte iblis seperti yin xiang mengirim orang seperti mu kesini untuk apa?" tanya yuan'er.
"Heh bukan urusanmu!" ucap pria itu lalu mengeluarkan d*rah dari mulut nya.
"Heh, pertemuan kita sampai disini dulu lain kali kita akan bertemu lagi!" ucap pria itu lalu perlahan menghilang berubah menjadi asap.
Yuan'er sedikit menyipitkan matanya, lalu teringat akan adiknya yang terluka.
Yuan'er menoleh ke arah adiknya,"apa kau baik baik saja? adalah yang terluka?" tanyanya khawatir.
"A-aku tidak apa apa, lebih baik kita cepat kembali, khawatir kaka yang lain menunggu." jawabnya, yuan er pun setuju lalu mereka kemudian pergi menuju tempat dimana para saudari-saudarinya berkumpul.
Setelah berjalan lumayan lama mereka pun akhirnya sampai, yuan'er kemudian menyuruh riyu menunggu di luar sejenak.
Yuan'er kemudian masuk kedalam dan memberitahu hal yang baru saja ia lihat, namun ia tak menceritakan sepenuhnya. Ia kemudian meminta para saudari nya untuk bergegas kepenginapan.
Mereka pun bergegas kembali kepenginapan, disana karna para putri sekamar semua dan berhubung riyu adalah pria jadi riyu memutuskan untuk tidur di bawah. Riyu menggunakan tikar untuk tidur nya.
"ya aku akan tidur di bawah." ucapnya.
"apa kau benar benar tidak masalah?" tanya hong ying memastikan.
"Ya tenanglah, aku baik baik saja. Sekarang lebih baik kita tidur agar besok kita bisa berpetualang." ucapnya. Kemudian mereka pun beranjak tidur.
Sudah sangat larut malam, semuanya sudah tertidur namun tidak dengan yuan'er banyak sekali yang ia pikirkan.
"Hm, ah sepertinya sudah sangat larut sekali." ucap riyu terbangun, lalu melihat kaka nya melihat ke arah jendela.
"Ka, Mengapa kau belum tertidur? yang lain kulihat lihat sudah pada tertidur pulas." ucapnya.
"Tidak, aku tidak apa apa.. "
"Kau sendiri mengapa belum tertidur?" lanjutnya kembali bertanya.
"Ee, aku hanya merasa sedikit tidak enak jadi terbangun." jawabnya sedikit gugup.
"Begitukah? oh ya kita sepakat memanggil mu xian." ucap yuan'er membuat riyu sedikit tertegun.
"Hm t-terimakasih, em besok kita akan kemana?" tanyanya.
"Entahlah, kami sangat ingin menaikkan ranah kami. mungkin kami akan pergi ke daerah gurun." ucapnya, lalu tersenyum tipis.
"Hm baiklah kalau begitu lebih baik kita tidur, kau juga ya ka" ucapnya, lalu tertidur. yuan'er pun menoleh ke arahnya.
"Huh, kau sudah besar ya sekarang, entah yang di ramalkan itu benar atau tidak jika pun benar ku harap kau tak menyesal akan hal itu." gumamnya lirih. Lalu segera bergegas ke ranjang nya, lalu tertidur kembali.
...
Tak terasa pagi pun tiba, matahari menembus tirai membuat yuan'er terbangun.
"Emh, sudah pagi?" ucapnya, lalu menoleh ke sekitarnya untuk melihat adik adiknya.
"Mereka masih tertidur? Baiklah kalau begitu aku akan membersihkan diri, setelah itu bersiap untuk perjalanan nanti." ucapnya sembari tersenyum lalu bergegas pergi dari sana untuk membersihkan diri. Tanpa sadar, Xian pun terbangun.
"Eh sudah pagi? cepat sekali" ucapnya sambil melihat kesana kemari.
"Loh yang lain masih tidur?" ucapnya lagi.
"Baiklah kalau begitu lebih baik aku menyiapkan hal yang harus di bawa nanti." gumamnya, lalu bergegas ke luar kamar dan menyiapkan semuanya.
"Hm ya, sepertinya aku membutuhkan ini." ucapnya sambil memegang suatu batu kecil berwarna orange dengan bentuk oval dan ukiran yang indah.
Ia memasukkan batu itu ke kantong nya, lalu bergegas ingin membersihkan diri.
Saat xian menuju ke pemandian khusus yang di sediakan di masing masing kamar di penginapan itu, di sana ia berpapasan dengan kaka nya yang hendak keluar dari sana, namun terhenti karna melihat banyangan riyu.
"Kau? Apa yang kau lakukan di sini" ucapnya dengan suara lembut.
"Em tidak, m-maaf aku kira tak ada orang tadi.. eng a-aku hanya ingin membersihkan diri." ucapnya lalu membelakangi yuan'er.
"Hmm"
"A-aku akan pergi, nanti jika kau sudah tolong bilang aku ingin membersihkan diri." lanjutnya, membuat yuan'er tertegun. lalu xian pun meninggalkan tempat itu.
"Astaga, itu benar benar memalukan." batinnya
Yuan'er yang kini sudah berada di kamar pun terdiam sejenak mengingat hal yang baru saja terjadi.
Ia pun akhirnya mencoba tenang dan mengenakan pakaian nya, lalu setelah selesai ia pun bergegas keruang tengah dan menyiapkan hal hal yang harus di bawa nya.
Saat ia sampai di ruang tengah, ia melihat xian yang masih terdiam di sana.
"Em, aku sudah selesai, jika kau ingin mandi silahkan." ucapnya membuat telinga xian seketika memerah. Sehingga membuat riyu langsung bergegas pergi dari sana, membuat yuan'er terkejut.
"A-apa? Dia kenapa?" ucapnya merasa kebingungan.
Di sisi lain xian yang baru selesai membasuh tubuhnya lalu mengenakan pakaiannya ia kembali ke ruang tengah untuk menunggu saudari nya yang lain.
Sementara itu para putri yang baru saja terbangun sedang mempersiapkan semua yang akan mereka bawa, mereka pun setelah itu membasuh diri mereka.
Setelah para putri membasuh tubuh mereka dan sudah siap, mereka pun akhirnya memulai perjalanan.