Perjalanan yang cukup lama untuk sampai di labirin, kini mereka pun hampir sampai dilabirin.
"Labirinnya ada di depan," ucap yun xiao, menunjuk ke arah jalan yang terbelah menjadi beberapa jalur."Kita harus memilih jalan yang benar."
"Kau benar, Hati hati... Kita tidak boleh salah memilih jalur, Pasti ada jebakan dibeberapa jalur." kata yuan'er. "Labirin ini terkenal dengan jebakannya yang mematikan."
"Jangan khawatir, Ka" kata yue xu'er, yang selalu siap siaga. "Aku akan melindungi kalian."
Ying hua, yang masih sedikit kesal dengan kejadian sebelumnya, menggerutu,
"Semoga saja kita tidak bertemu lagi dengan gerombolan bandit itu."
"Tenanglah, Ying hua," ucap ming yue,"kita tidak akan bertemu mereka lagi, lagipula kita pasti akan melewati semuanya dengan bersama-sama."
Mendengar ucapan kaka nya itu ia pun mengangguk mengiyakan.
Para putri berjalan dengan hati-hati, mereka menjelajahi setiap sudut dan celah. Namun diperjalanan mereka mendapati tiga jalur.
"Perasaan ku tidak enak, sepertinya kita harus memilih jalur kiri." ucap yun yun.
"Benarkah? Mengapa begitu ." tanya ying yue yang tak lain adalah putri ke-11.
"Aku merasakan sesuatu," kata yun yun, Sambil mencoba merasakan sekali lagi situasi di ke ketiga jalur itu. "Kita harus memilih jalur kiri, ketiga jalur ini mungkin memiliki jebakan namun sepertinya jalur yang mengarah ke labirin adalah yang ini." ucap nya lagi, sambil menunjuk jalur kiri.
"Mengapa begitu?" tanya yue xu'er kepada adiknya itu.
"Karna jalur ini tidak ada cahaya, hanya kegelapan yang menerpa sementara kedua jalur lainnya memiliki cahaya meski terlihat dari depan sangat gelap namun hawa nya itulah yang bisa menjadi petunjuk. Sementara itu tempat labirin dikenal dengan tempat yang sangat gelap dan memiliki pohon besar di jalan setapak nya." ucap yun yun kembali menjelaskan.
"Kau benar, hutan menuju labirin memang gelap kalau pun di depan gelap ketiga jalur sama, Namun kita bisa merasakan dari hawa nya." lanjut yuan'er.
"Kalau begitu kita harus memilih jalur kiri." ucap ming yue.
Para putri pun akhirnya memilih jalur kiri, sepanjang perjalanan mereka tidak ada hal aneh apa pun namun ketika menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka akhirnya sampai di depan gerbang batu besar.
"Bagaimana ini?" tanya ling hua putri ke-9.
"Kita harus mencari sesuatu yang dapat membukanya" ucap feng huang putri ke-13.
"Kau benar, kita harus menyusuri batu ini dengan benar agar bisa menemukan sesuatu yang mungkin bisa membuka nya." kata yuan'er.
"Baiklah." ucap para putri serempak.
"Batu ini sedikit aneh." batin yue xu'er. Ia pun mencoba menggeser batu itu meski lumayan berat, ketika tergeser ia pun melihat ada sesuatu batu dengan ukiran yang tertempel di dinding dinding tebing, Ia pun kemudian mencoba menekan itu dan akhirnya batu yang akan mereka lewati pun bergetar dan mulai terbuka.
Yue xu'er yang mendengar suara gesekan itu pun akhir pergi kembali ketempat semula mereka menemukan batu besar yang akan mereka lewati.
"Terbukaa!" ucap nya sedikit terkejut.
"Berarti yang tadi itu adalah kunci nya." Batinnya.
Para putri yang mendengar itu akhirnya kembali, mereka melihat itu sudah terbuka mereka pun senang dan memilih melanjutkan perjalanan.
"Baiklah mari kita lanjutkan perjalanan kita." ucap yun yun. Yang di angguki para putri lainnya sebagai pertanda setuju.
Ketika mereka sampai di dalam banyak sekali hal aneh disana, dan hawa nya benar benar tidak mengenakan.
"Aku tidak yakin, tapi rasanya seperti...aura gelap yang kuat," jawab Yun Yun. "Dan ada sesuatu yang bergerak di balik pohon-pohon itu."
Mereka bersembunyi di balik sebuah pohon besar, mendengarkan dengan saksama. Suara gesekan ranting dan desiran daun semakin keras.
"Mungkin itu hanya hewan," kata Ming Yue, mencoba meredakan ketegangan.
"Tempat ini aneh." ucap ling hua.
Shuus
"Apa itu?" tanya hong ying.
"Seperti nya itu hewan." ucap ying yue sedikit ragu.
"Tidak, menurut ku itu bukan hewan," jawab Yun Yun. "Rasanya seperti...sesuatu yang jahat."
"Tempat ini memiliki misteri.." ucap yuan'er.
Tiba-tiba, sebuah bayangan besar muncul. Makhluk itu tinggi dan kurus, dengan kulit hijau dan wajah yang jelek. Tangannya kecil dan memiliki taring, dengan cakar yang tajam.
"Goblin," desis yuan'er, mengenali makhluk itu. "Hm, Mereka terkenal dengan kecerdasan dan kekejaman mereka."
Goblin itu mendekat. "Kalian siapa, Berani sekali memasuki wilayah kami!" ucap nya dengan suara serak.
"Kami putri dari kerajaan elysium, dan kami mencari seorang anak yang diculik."
"Anak? Apa urusan kami dengan anak-anak?" tanya Goblin itu, dengan nada mengejek.
"Kami tak memiliki urusan dengan kalian, hanya saja kami perlu melewati tempat ini." ucap shan ling putri ke-10.
"Benar, Kami memang tidak memiliki urusan dengan kalian jadi biarkan kami lewat!" ucap yun xiao dengan tatapan tajam.
"Heh, Tidak semudah itu!" para goblin kemudian menghalang mereka dan ternyata salah satu dari mereka menembakkan anak panah, dan menggores lengan ming yue.
Shtt
"I-ini." ucap ming yue.
"Ming... yue." ucap yun yun sambil melihat lengan ming yue dengan penuh kekhawatiran.
"Tenanglah, ka" lanjut ming yue.
"lengan mu.." ucap yue xu'er, ia ingin mengobati adiknya itu.
"Biar aku obati, kebetulan aku membawa bahan obat-obatan." lanjutnya.
"Tidak perlu ka, lebih baik kau fokus melawan gobli itu"
"Tidak! Aku akan tetap mengobati tangan ku itu."
"Tenanglah, Yue'er kau pergi bawa ming yue ke tempat aman untuk mengobatinya.. goblin ini serahkan kepada kami." ucap yuan'er penuh keyakinan.
"Baiklah, ming yue mari." ucap yue xu'er.
Ming yue akhirnya di bawa ke arah yang lumayan aman, lengan nya di obati dan diberi kain.
"Ckk, Apa yang sebenarnya kalian inginkan!" ucap yun yun.
"Kami hanya ingin...menikmati makan malam."
"Kalian tidak akan menyentuh kami," kata fang huang, "Kami akan melindungi diri kami sendiri."
Goblin itu tertawa, tawa yang terdengar seperti gesekan batu. "Kalian terlalu percaya diri. Kalian hanya akan menjadi santapan kami!"
Yuan'er, dengan cepat, menyerang Goblin itu dengan pedangnya. Goblin itu menghindar dengan cepat, lalu menyerang balik dengan cakarnya.
Para putri, dengan gerakan yang terkoordinasi, menghadapi Goblin itu. Yun yun menebas Goblin itu dengan pedangnya, sementara feng huang melepaskan bola api yang kecil, membakar bulu-bulu Goblin itu. Ying hua dengan busurnya melepaskan anak panah yang tajam, mengenai kaki Goblin itu.
Goblin itu melolong kesakitan, lalu ying hua menggunakan menembakkan banyak anak panah dan membuat goblin itu terluka lalu melarikan diri ke dalam hutan. Para putri saling memandang dengan penuh kewaspadaan.
"Apakah kalian baik baik saja?" tanya yuan'er memastikan.
"Ya, Kami baik baik saja" ucap long nu putri ke-14.
Yue xu'er pun datang kembali dengan ming yue.
"Ming yue, lengan mu.." ucap yuan'er dengan khawatir.
"Tenanglah ka, aku baik baik saja lagipula hanya tergores saja." ucap ming yue.
Para putri melihat lengan ming yue, dengan khawatir takut anak panah yang menggores itu beracun.
"Sudahlah tenang saja, panah itu juga tidak beracun jadi lebih baik sekarang kita melanjutkan perjalanan." ucap nya yang membuat para putri lega, Akhirnya mereka pun melanjutkan perjalanan.
Mereka melanjutkan perjalanan dengan hati-hati di antara pohon-pohon dan menghindari jebakan-jebakan yang tersembunyi. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka sangat panjang, dan bahaya masih mengintai di setiap sudut.
Dinding-dinding labirin terbuat dari batu tua yang dipenuhi lumut, dan jalan-jalannya berkelok-kelok seperti ular yang merayap. Udara terasa dingin dan lembap, dan cahaya matahari hampir tidak menembus pepohonan yang lebat.
"Ini tempat yang mengerikan," gumam long nu, matanya berkedip-kedip melihat lorong-lorong yang membingungkan.
"Jangan khawatir," kata ying yue, menenangkan adiknya. "Kita akan menemukan jalan keluarnya."
Long nu menganguk pertanda setuju, dengan tangan sedikit gemetar. long nu bisa terbilang termasuk penakut diantara 20 bersaudara.
Yuan'er mencoba mengamati setiap detail labirin itu. "Labirin ini dirancang untuk membingungkan," katanya. "Kita harus berhati-hati agar tidak tersesat." lanjutnya, dan di angguki oleh para putri lainnya.
"Aku merasakan hal aneh."
"Apa maksudmu yun yun?" tanya yuan'er.
"Entahlah, Rasanya seperti ada sesuatu yang menunggu." jawab yun yun. "Seperti ada kekuatan gelap yang mengendalikan labirin ini."
"Kita harus berhati-hati, kita tidak tahu apa itu" kata yuan'er. "Labirin ini mungkin bukan hanya jebakan fisik, tapi juga jebakan mental."
Mereka pun berjalan dengan hati-hati, mengikuti intuisi mereka, Mereka melewati lorong-lorong yang sempit, ruang-ruang yang gelap, dan tangga-tangga yang curam.