Chereads / Imperial Dungeon Caretaker(Indonesia Version) / Chapter 7 - The Busy Fisrt Day

Chapter 7 - The Busy Fisrt Day

Vergil merasa senang saat dia menunjukan surat dan pengumuman resmi dari Adventure Guild kepada Anastasya, yang saat itu berada di ruang kendali dungeon. Dia tidak menyangka bahwa pengumuman resmi ini akan tiba begitu cepat, apalagi dari Lord Draven yang terkenal dengan sikap tegasnya. Dungeon tersebut baru beroperasi beberapa hari, namun sudah menarik perhatian petinggi, yang merupakan hal langka bagi tempat baru seperti ini.

Setibanya surat itu, Anastasya terkejut. Tatapannya terpaku pada segel resmi yang mengonfirmasi bahwa Lord Draven sendiri yang menginisiasi surat itu. Matanya menelusuri baris-baris tulisan dengan cepat, dan tidak lama setelah itu, dia menempelkan pengumuman dari Adventure Guild di dinding ruang kendali, tempat para penjaga dan pekerja dungeon berkumpul.

Tidak lama setelah itu, Dante, Aeka, dan Takano masuk ke ruang kendali setelah menghabiskan waktu berbincang santai dengan beberapa monster penghuni dungeon. Mereka tertawa kecil sebelum ekspresi terkejut menyelimuti wajah mereka ketika melihat pengumuman penjelajahan dungeon sudah terpasang. Dante mendekati dinding, memeriksa pengumuman itu dengan seksama.

"Sepertinya usaha dan keisengan kita berbuah manis." kata Dante

"Dan juga dungeon ini sedikit agak jauh dari Dark Village dan kota berikutnya, sesuai rencana Emperor Shiroi... tempat ini akan dikembangkan untuk jadi semacam kota kecil juga." kata Vergil

"Ah iya juga ya.... petualang mungkin akan minta beberapa fasilitas atau bahkan membeli tanah didekat sini.... entah mau mereka jadikan apa, mungkin ada yang pensiun dan jadi petani, atau membuka kedai atau apa lah..." kata Aeka

"Anastasya, apa kau siap?" tanya Vergil.

"Sepertinnya besok akan jadi hari yang sibuk."

Hari itu berlalu seperti biasanya, dengan persiapan yang matang untuk memastikan bahwa dungeon siap menghadapi gelombang petualang yang akan datang. Para caretaker sibuk bekerja tanpa henti, begitu pula dengan para monster yang secara khusus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Dungeon bukan hanya tempat berbahaya penuh jebakan, tetapi juga penuh dengan harta yang menggoda, dan mereka harus memastikan segalanya berjalan lancar.

Persediaan Magical Gems yang melimpah sudah disusun rapi di berbagai titik penting. Magical Gems ini sangat penting untuk para monster karena mereka ketika dikalahkan pasti gems tersebut yang akan muncul dan tubuh asli sanga monster akan kembali muncul didalam dunegon. Para monster bisa kembali membuat tubuh dungeon mereka dan bertarung melawan para petualang. Petualang dari berbagai penjuru pasti akan tertarik mencoba keberuntungan mereka, dan dungeon ini dirancang agar tidak hanya menguji keberanian tetapi juga kecerdikan mereka.

Di sisi lain, Vergil dan Bromir, seorang pandai besi ahli, sibuk bekerja di workshop mereka. Mereka bersama-sama menempa beberapa pedang berkualitas tinggi. Pedang-pedang ini tidak hanya tajam, tetapi juga dihiasi dengan ukiran magis yang menambah kehebatannya di medan pertempuran. Setiap pedang yang mereka buat disembunyikan dengan hati-hati di peti harta karun yang tersebar acak di lantai B7, memberikan elemen kejutan bagi petualang yang menemukannya. Lokasi peti-peti ini diacak menggunakan undian magis, memastikan bahwa tidak ada yang tahu dengan pasti di mana harta-harta terbaik disimpan. Mini golem yang membantu mereka segera memiliki keahlian blacksmith yang semakin berkembang, terutama setelah Vergil mengajari mereka cara membuat berbagai jenis senjata. Perlahan, mereka mulai memahami seni pandai besi, dan hasilnya sudah mulai tampak dengan beberapa senjata yang dibuat oleh tangan golem.

Aeka juga tidak kalah sibuk. Dia bekerja sama dengan Hilda, seorang penjahit ahli, untuk membuat armor kulit dan robe yang dikhususkan untuk petualang yang lebih mengandalkan kecepatan atau sihir. Aeka sendiri menambahkan beberapa enchantment sederhana namun efektif pada armor-armor tersebut, seperti meningkatkan daya tahan atau memperkuat pertahanan magis, sehingga petualang yang memakainya akan memiliki sedikit keuntungan di dalam dungeon.

Sementara itu, Dante memimpin divisi logistik. Dia memastikan bahwa dungeon tidak hanya penuh dengan senjata dan armor, tetapi juga dengan barang-barang yang dibutuhkan oleh petualang selama penjelajahan mereka, seperti potion, tanaman obat, dan berbagai persediaan penyembuhan. Selain itu, Dante juga mengkoordinasi dengan mini golem yang membantu menjaga persediaan dan merawat perlengkapan.

Malam itu, semua orang, mulai dari caretaker hingga monster, mengambil waktu untuk beristirahat. Esok hari akan menjadi hari yang sangat melelahkan—hari di mana gelombang pertama petualang akan tiba, dan dungeon harus siap menyambut mereka.

Pagi itu, para caretaker bangun lebih awal, bahkan sebelum fajar menyingsing. Bagi mereka, bangun di waktu subuh adalah sebuah kewajiban, terutama hari ini—hari pertama penjelajahan dungeon secara resmi dimulai. Suasana di ruang kendali terasa sibuk namun penuh konsentrasi. Para caretaker memeriksa setiap detail terakhir, memastikan semua jebakan berfungsi dengan baik, persediaan Magical Gems cukup untuk mendukung kekuatan sihir di dungeon, dan semua jalur aman dari gangguan.

Sementara itu, para monster yang menghuni dungeon juga mulai bangun satu per satu. Ketegangan menyelimuti mereka. Ini adalah kali pertama mereka sepenuhnya bertugas menjadi penjaga dungeon yang sesungguhnya. Meski selama ini mereka telah berlatih dan bersiap, rasanya berbeda ketika tahu bahwa hari ini mereka akan menghadapi para petualang nyata yang mencoba menembus dungeon. Beberapa monster berbicara satu sama lain dalam bisikan penuh kekhawatiran, sementara yang lain terlihat diam, tenggelam dalam pikiran mereka sendiri.

Setelah sarapan, Vergil bersama Aeka datang ke aula para monster, Vergil bisa melihat kalau para monster memang tegang karena ini adalah pertama kalinya mereka bertugas. Aeka segera mengumpulkan para monster dan Vergil memberi pengumuman.

"Untuk semua, bersikap seperti biasa kalian lakukan kalau bertemu petualang. Mulai dari lanta B4 hinggal B15 kalian boleh menyerang petualang tersebut karena mulai lantai tersebut penjaganya bersifat agresif. Seperti yang aku bilang kemarin, jangan pernah mengejar para petualang yang mundur baik melalui tangga atau dengan magic scroll. Bila petualang tersebut tetap nekat melawan kalian walau dia sudah babak belur, kalian boleh membunuhnya." kata Vergil

Mendengar semangat dan dorongan dari Vergil, para monster dengan cepat bergegas menuju pos mereka masing-masing, mempersiapkan diri untuk menghadapi para petualang yang akan segera datang. Sementara itu, di luar dungeon, suasana mulai ramai. Petualang-petualang dari berbagai latar belakang sudah mulai berdatangan, masing-masing siap untuk menguji keberuntungan dan keterampilan mereka di dalam dungeon yang baru ini. Tidak hanya petualang, beberapa anggota Merchant Guild juga mendirikan kios-kios sederhana di dekat pintu masuk dungeon, menjual perbekalan seperti potion, senjata cadangan, dan peralatan sihir.

Beberapa petualang langsung masuk ke dalam dungeon setelah memastikan persiapan mereka, sementara yang lain masih sibuk mencari anggota party yang cocok untuk menemani mereka dalam penjelajahan. Masing-masing berusaha membentuk kelompok yang memiliki keseimbangan antara kekuatan tempur, sihir, dan keterampilan bertahan hidup. Vergil yang berada di ruang kontrol memantau mereka dengan seksama. Melalui kristal pemantau yang ditempatkan di berbagai titik dalam dungeon, dia bisa melihat bahwa para petualang sudah mulai membentuk party mereka sendiri, dengan nama yang unik dan anggota yang bervariasi. Beberapa party hanya terdiri dari tiga orang, yang lebih mengandalkan kecepatan dan ketepatan, sementara sebagian besar party terdiri dari lima orang, berusaha menciptakan formasi yang seimbang. Namun, Vergil juga memperhatikan bahwa sebagian besar dari mereka masih pemula, dan membutuhkan waktu untuk melatih anggota baru mereka sebelum mereka bisa benar-benar menaklukkan tantangan dalam dungeon ini.

Sementara itu, Dante bergerak dengan hati-hati di dalam dungeon. Dengan cloaking device miliknya, dia bergerak tak terlihat, mengisi peti harta karun dengan barang-barang berharga dan memasang jebakan gas tidur. Dosis gas tidur yang dipasang bervariasi di setiap lantai. Pada lantai B1 hingga B3, gas tersebut sangat ringan, hanya cukup untuk membuat petualang merasa mengantuk dan sedikit lelah. Namun, di lantai B13 hingga B15, gas tersebut memiliki kekuatan yang jauh lebih mematikan, bahkan cukup untuk membuat seekor naga tertidur dalam hitungan menit. Ini adalah bagian dari strategi dungeon untuk memberikan tantangan yang berbeda pada setiap lantai, memastikan bahwa petualang harus terus berhati-hati.

Anastasya di sisi lain, bertanggung jawab untuk menyiapkan tim mini golem yang akan bertindak jika jebakan gas tidur berhasil menjatuhkan para petualang. Jika ada party yang tertidur sepenuhnya, tim mini golem ini akan dengan cepat dan efisien mengangkat mereka dan membawa mereka kembali ke pintu masuk level dungeon, memastikan mereka tidak terluka parah atau tersesat di dalam. Golem-golem ini dilatih dengan baik dan sangat terkoordinasi, sehingga mereka bisa bergerak tanpa menimbulkan kebisingan dan dengan cepat mengevakuasi siapa pun yang terperangkap.

Aeka dan Takano sendiri sibut menyiapkan supply item yang akan diletakan ke perti hartakarun di setiap lantai, beruntung jalan belakang setiap dungeon mempermudah aeka bergerak dan meletakan peti supply yang memang akan diberikan kepada petualang.

Saat Anastasya memantau party petualang yang mulai masuk ke lantai B4-A, dia memperhatikan bagaimana mereka dengan hati-hati mengatur formasi tempur mereka. Meskipun beberapa dari mereka terlihat cukup terlatih, ketegangan mulai muncul di wajah mereka saat mereka bersiap menghadapi tantangan yang lebih berat di lantai tersebut. Dari ruang kendali, Anastasya dapat melihat setiap gerakan mereka melalui cermin pemantau, memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai rencana.

Di sisi lain, Vergil yang telah memantau perkembangan situasi segera berdiri dan mulai menyiapkan dirinya dijalur belakang dungeon dengan cloaking device. Dia tahu bahwa bahwa para petualang mulai penasaran mencari ruangan dimana penjelajah tersebut menemukan peti harta karun dan bersiap mengisi peti harta karun. Jalur belakang ini adalah rute rahasia yang sengaja dibangun agar para caretaker seperti Dante, Aeka, dan Takano bisa bergerak bebas antara lantai B1 hingga B3. Rute ini memudahkan mereka mengisi peti harta karun dengan berbagai item, serta memantau pergerakan petualang tanpa terdeteksi. Vergil memastikan didirnya selalu siap bila diperlukan karena para petualang pasti penasaran apa isi ruang harta karun tersebut.

Beberapa party petualang yang lebih berani dan berpengalaman mulai turun lebih dalam ke lantai B4-A, menghadapi pasukan skeleton yang menanti mereka. Pertarungan pun terjadi, dan para skeleton memberikan perlawanan yang jauh lebih sengit daripada monster-monster di lantai atas. Para petualang dengan cepat menyadari bahwa ini bukan sekadar dungeon biasa. Skeleton-skeleton itu, meskipun terlihat rapuh, bergerak dengan kecepatan dan presisi yang mengejutkan. Beberapa party yang tidak siap mulai panik, formasi mereka kacau, dan mereka dipaksa mundur dan mengulangi dari awal.

Di Imperial Palace, Emperor Shiroi mendengar kabar penting bahwa sebuah dungeon baru telah ditemukan di Haunting Forest. Kabar ini langsung menarik perhatiannya, terutama karena dungeon ini begitu mendadak muncul dan menarik minat banyak petualang. Menyadari potensi dan bahaya dari situasi ini, Emperor Shiroi segera menuliskan surat resmi, menginstruksikan pengiriman surat tersebut ke Adventure Guild serta langsung ke dungeon itu sendiri.

Dalam surat tersebut, Emperor Shiroi menyatakan niatnya untuk datang langsung ke dungeon keesokan harinya. Ia ingin memantau situasi, melihat bagaimana para petualang menghadapi tantangan di dalam dungeon, serta mendengar apa yang mereka perlukan untuk melanjutkan eksplorasi mereka. Bagi Shiroi, ini bukan hanya tentang penemuan harta atau kejayaan, melainkan juga menjaga kestabilan wilayah dan memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat.

Untuk memastikan bahwa pesan tersebut tiba dengan cepat dan aman, Emperor Shiroi menggunakan elang khusus milik Imperial Palace, yang telah dilatih untuk membawa pesan penting ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau. Elang ini dipersiapkan dengan rute khusus yang telah dirancang agar mereka dapat keluar masuk dungeon dengan mudah, mengingat betapa sulitnya medan di sekitar Haunting Forest.

Dengan sayapnya yang kuat dan terlatih, elang itu terbang dengan cepat, meninggalkan Imperial Palace menuju lokasi dungeon. Setelah menempuh perjalanan melalui hutan-hutan dan pegunungan, elang akhirnya tiba di dungeon tersebut, mendarat dengan anggun di dekat pintu masuk dan mendara di lokasi yang sudah disediakan.

Tidak terasa para Caretaker bertugas hingga petang, para petualang sepenuhnya mundur dari dungeon tersebut dan berkemah diluar dungeon. Vergil kelelahan karena harus membawa banyak sekali peti dari B1-B3 tanpa henti, melihat ada elang pembawa pesan. Anastasya yang dari tadi berada diruang kendali sudah membaca pesan tersebut hanya bisa melongo. Vergil melihat pesan tersebut.

"Apa? Shiroi mau memeriksa tempat ini dan butuh satu map dimana kita bisa berbicara dengan tenang?" kata Vergil

"Sepertinya kita harus menutup lantai B4-A dulu, kita harus berkoordinasi dengan para skeleton di map tersebut." kata Dante

"Yang paling aku takutkan adalah pengawalnya Shiroi, mereka terkadang sedikit...." kata Takano

"Iya paham..." kata Aeka

Anastasya segera memanggil semua skeleton yang bertugas di lantai B4-A ke ruang kendali. Mereka diberi tahu bahwa Emperor Shiroi akan tiba.

"jadi Emperor dan pengawalnya akan tiba ya, ada hal yang sebetulnya kami takutkan." kata salah satu skepeton tersebut."

"Aku lupa kalau mereka yang diluar dungeon tidak mengeri bahasa monster." kata Anastanya meneluk jidat

"aku punya solusinya... siapkan beberapa kertas dan" kata vergil berpikir dengan cepat,

"kau mau apakan dengan kertas tersebut...?" tanya Dante

"Sudah diam dan perhatikan." kata Vergil menulis beberapa kalimat di kertas tersebut, dan mengurutkannya sesuai perkataan yang harus disampaikan dan memberikan tumpukan kertas tersebut ke salah satu skeleton.

"Jadi begitu urutannya." kata Vergil

"Ide yang menarik... harus aku akui ini ide yang menarik sekali." kata Dante

"jadi aku hanya harus menunjukan kertas ini sesuai urutan ya? baiklah." kata Skeleton tesebut

"Kalau begitu kita istirahat, besok pagi Shiroi akan tiba." kata Dante

Sementara para Caretaker dan semua monster beristirahat setelah persiapan yang melelahkan, keheningan di sekitar dungeon pada pagi harinya tiba-tiba pecah dengan kedatangan konvoi yang mengesankan. Emperor Shiroi, didampingi oleh Commander Axel dan 28 Elite Imperial Guard, tiba di depan pintu masuk dungeon. Kehadiran mereka mengejutkan para petualang yang masih bersiap-siap; sangat jarang bagi Emperor dan jenderalnya untuk turun tangan langsung kecuali ada sesuatu yang sangat penting.

Begitu sampai, seekor Mini Golem yang tersembunyi di luar dungeon segera memberikan laporan kepada Vergil dan Anastasya tentang kedatangan konvoi tersebut. Emperor Shiroi, yang memiliki aura kepemimpinan yang kuat, tidak membuang waktu. Dia segera memasuki dungeon, dengan Commander Axel dan pasukan Elite Guard mengikutinya dengan langkah mantap.

Setelah melewati lantai B1 hingga B3 tanpa hambatan, Shiroi dan rombongannya tiba di lantai B4-A. Di sana, mereka menemukan pemandangan yang tidak biasa: seorang Skeleton berdiri menunggu, dengan tumpukan kertas di tangannya. Skeleton itu, tampak tidak mengancam meski berada di lingkungan yang gelap dan menyeramkan, mengarahkan kertas-kertas tersebut ke arah Emperor.

Shiroi mengamati Skeleton dengan seksama, merasa bahwa keberadaan makhluk ini bukan sekadar penjaga biasa. Skeleton itu tampak memiliki peran lebih penting di dalam dungeon ini. Dengan sikap yang tenang dan penuh perhatian, Shiroi mendekati Skeleton, siap untuk mendengarkan informasi yang mungkin ingin ditunjukan.

"Apa kau Emperor Shiroi?" kata Axel membaca kertas tersebut dengan lantang

"Benar sekali.... aku Shiroi, Emperor dari Kainaldia Empire." balas Shiroi

"Kalau begitu ikut denganku, para Caretaker sudah menunggu. Kami sudah diminta tidak melukai anda dan pasukan anda, silakan ikut aku." kata Axel membaca kertas tersebut

Skeleton tersebut segera membawa Shiroi dan rombongan ke sebuah harta karun, didalam ruang tersebut Vergil berserta yang lain sudah menunggu. Anastasya meminta semuanya masuk kedalam. 

"Terima kasih ya, nanti aku coba mintakan tanda tangan Emperor untukmu." kata Vergil menutup pintu dan meminta kertas tersebut dan memberikan kertas yang lain.

Skeleton tersebut mengangguk, walau tidak menampakan ekspresi tetapi vergil tahu kalau skeleton itu senang.

"Jadi kenapa dirimu kemari, Shiroi?" tanya Vergil menutup ruangan

"Aku hanya ingin memeriksa kondisi dungeon ini, dan ternyata sudah sepenuhnya siap." kata Shiroi dengan raut wajah senang.

"Axel, bagaimana menurutmu?" tanya Shiroi

"Menarik sekali sih, jadi ingat petualangan dulu." kata Axel,

"Pasukan semua... tenang saja, kita disini aman kok dan juga skeleton yang tadi hanya menjalankan apa yang diminta" kata Shiroi

28 Elite Guard yang sebelumnya waspada mulai bisa tenang, mereka ahkirnya tahu bahwa "Ekspedisi" yang mereka lakukan didalam duengon ini hanya cover untuk meeting rahasia.

"Aku sudah melihat kondisi diluar, sepertinya ada banyak hal yang bisa dikembangkan di Haunting Forest, tetapi aku sedikit tidak suka dengan namanya." kata Shiroi

"Aku ada ide untuk nama kota disini, bagaimana kalau Apple Gate? Aku melihat kalau tanah disini bisa jadi perkebunan loh." kata Axel.

"Menarik kalau begitu akan aku persiapkan semuanya termasuk cabang guild disini." kata Shiroi.

"Sebelum kalian keluar, sebaiknya kalian sedikit berdandan." kata Dante. menysiapkan make upluka palsu

"Untuk apa?" tanya salah Elite Guard

"Hanya untuk pengecohan saja, B4-A terkenal pasukan Skeletonnya yang cukup tangguh... tidak adil loh untuk petualang diluar kalau kalian kembali tanpa luka." kata Takano

"Benar juga..." kata Axel

Para Caretaker bekerja sama dengan cepat dan efisien, membantu Emperor Shiroi dan pasukannya untuk terlihat seolah-olah mereka baru saja menghadapi pertarungan berat. Mereka menggunakan makeup dan berbagai efek untuk memberikan kesan bahwa para prajurit mengalami luka-luka, babak belur, dan kelelahan setelah berjuang melalui berbagai tantangan di dungeon.

Selama proses tersebut, mereka juga menyiapkan alasan yang meyakinkan, menjelaskan bahwa mereka telah berhasil menemukan bahwa dungeon ini menyimpan banyak skenario berbahaya. Mereka mengklaim telah menembus lantai B6-D, yang merupakan sarang dari Wraith dan anak buah mereka. Semua persiapan ini dilakukan untuk memastikan bahwa kedatangan Emperor Shiroi dan Commander Axel akan terlihat meyakinkan dan kredibel.

Setelah segalanya siap, Vergil meminta Emperor Shiroi untuk memberikan tanda tangan di balik kertas pesan tersebut sebagai tanda terima kasih atas kerja keras mereka. Shiroi, dengan senang hati, menyetujui permintaan tersebut, merasa bangga akan dedikasi dan usaha para skeleton yang telah melaksanakan tugas mereka dengan baik.

Setelah menyelesaikan semua persiapan, Skeleton yang sama yang telah memberikan kertas kepada Shiroi membantu menunjukkan arah jalan keluar. Saat mereka mendekati tangga yang akan membawa mereka kembali ke permukaan, Commander Axel menghentikan langkahnya sejenak dan menjabat tangan Skeleton tersebut. "Lanjutkan tugasmu dengan baik," katanya dengan nada serius, namun penuh penghargaan.

Dengan semua yang telah disiapkan, Emperor Shiroi dan Commander Axel memberikan perintah kepada seluruh pasukan. Mereka harus berpura-pura kesakitan dan kelelahan akibat perjuangan mereka di dalam dungeon. Para prajurit mulai merintih dan menggenggam luka-luka palsu mereka, menciptakan suasana seolah mereka baru saja bertarung melawan musuh yang sangat berbahaya. Dengan langkah hati-hati, mereka mulai menaiki tangga, siap untuk kembali ke permukaan dan melaporkan penemuan mereka, sementara Skeleton mengawasi dan memastikan semuanya berjalan lancar.

Ketika mereka tiba di pintu keluar dungeon, mereka disambut dengan kerumunan petualang yang terkejut dan penasaran, siap mendengar kisah heroik tentang penjelajahan mereka ke dalam kegelapan dungeon.

Dante menepuk pundak dari Skeleton tersebut.

"Lakukan tugas penjagaan seperti biasa, nanti malam panggil semua skeleton keruang kendali." kata Dante.