"Viora!"
Di dalam pusat keamanan, tidak jauh dari pintu keluar, beberapa orang masuk kedalam tanpa memperdulikan penjaga yang ada di luar, mereka menerobos masuk dan memanggil Viora yang sedang duduk di kursi, orang-orang tersebut adalah rekan Viora, Fedric, Liel, Korin, dan Egard.
"Akhirnya datang juga" Ucap Viora, keempat rekannya pun mendekatinya.
"Aku mendengar kabarnya, kau membunuh seseorang yang kau anggap penjahat?" Ucap Fedric sembari memiringkan kepalanya, "Yah, seperti itu lah, tapi aku yakin, orang yang kubunuh itu adalah penjahat yang menjadi dalang dari pembunuhan beberapa hari yang lalu" Balas Viora tanpa ada reaksi sama sekali.
"Hmm, begitu kah.. Baiklah, jika itu kau, pasti memang benar dugaan mu itu" Ucap Fedric sembari tersenyum kepada Viora, namun tidak dengan Liel dan Korin, mereka terlihat agak murung, "Tapi bukankah itu seharusnya tugas ku dan Korin?" Ucap Liel tidak senang, "Kalau dugaan mu itu benar, terus nanti kami gimana dong, ga ada seru-serunya, padahal kami mencari dalang dari pembunuhan itu supaya bisa bertarung" Lanjut Liel dengan Korin yang menganggukkan kepalanya, "Betul, tangan ku sudah gatal untuk aksi" Korin menambahkan.
"Maaf ya, tapi kan sebentar lagi kita juga akan pergi dari kota ini kok, tahan aja" Ucap Viora, "Omong omong Egard, bagaimana dengan yang lainnya? Mereka tidak ikut?" Viora bertanya.
"Haahh, kau pikir saja, jika 11 dari kita datang semua kesini, maka nanti para penjaga dan orang lainnya disekitar akan cukup kesusahan, lagi pula kita juga kan tidak ingin mencolok di mata publik, itulah kenapa kita mengenakan jubah bukan?" Balas Egard.
Saat kelima teman itu sedang berbincang tentang berbagai topik, pintu di samping tempat duduk mereka tiba tiba saja terbuka dan dari dalam sana muncul lah 2 orang yang terlihat menyeramkan datang ke arah meja Viora, 2 orang itu adalah kapten dari para penjaga di bangunan ini, mereka mendatangi Viora untuk memberi tahu sesuatu.
"Nona Viora, dan..." Ucap salah satu dari kapten penjaga itu, setelah ia melihat orang lain yang duduk bersama Viora, mereka cukup bingung, tapi otak mereka dengan cepat mengingat wajah dari keempat orang asing itu dan segera memberi hormat, "Ah, mohon maaf atas sikap saya Fedric, ketua dari Jourdian." Ucap kedua kapten itu, "Tidak apa, lanjutkan saja" Balas Fedric.
"Baiklah.. Ehem, Dari hasil yang kami dapatkan setelah mengecek mayat dari pria yang nona Viora bawa kemari, kami menemukan beberapa hal yang bisa jadi bukti kejahatan" Ucap kapten yang memiliki bekas luka di pipinya, dia pun melanjuti percakapannya, "Yang pertama adalah, kami menemukan bahwa pria itu memiliki aliran mana berwarna putih, itu artinya dia adalah pengguna Aura elemen angin, dan kebetulan saja, mayat dari dua orang besar yang kami temukan beberapa hari yang lalu juga memiliki bekas tebasan yang sangat lurus dan tidak berbelok sama sekali, hal ini biasanya hanya bisa dicapai oleh pengguna aura angin, selainnya adalah seseorang yang benar benar ahli dalam seni berpedang atau sudah mencapai master."
"Ada lagi?" Ucap Fedric dengan wajah serius, "Tentu saja" Balas penjaga itu, "Kami juga menemukan adanya sisa residu dari sihir gelap yang masih menempel di badan pria itu, itu artinya dia menggunakan atau berinteraksi dengan seseorang yang ahli dalam sihir gelap sebelumnya, kalian pasti sudah tahu, kalau pengguna sihir gelap itu tidak ada yang berniat baik sama sekali." Lanjutnya, Fedric, Viora, dan yang lainnya pun mengangguk setuju dengan penjaga itu.
"Dan juga.. Ini informasi yang cukup mengejutkan" Ucap penjaga satunya yang berpakaian bagus, "Apa?" Balas Fedric dan yang lainnya bingung, "Saat kami sedang menganalisis mayat pria itu, kami melihat kalau ada sesuatu yang bergerak di dadanya, pada awalnya kami mengira kalau itu hanyalah ilusi, tapi gerakan itu semakin kasar dan jelas, sehingga kami pun mencoba memotong dadanya dan melihat, yang kami temukan adalah.. Sebuah cacing iblis parasit yang berusaha untuk keluar dari jantung pria itu"
"APA?!" Fedric berteriak dan berdiri secara spontan, tak lama kemudia dia sadar dengan perbuatannya dan kembali duduk sembari meminta maaf, "Kau bilang cacing iblis parasit? apa kalian benar benar yakin dengan apa yang kalian lihat?" Ucap Viora, "Benar, dan kami yakin dengan sepenuh hati, itu tidak salah lagi, yang kami lihat adalah cacing iblis parasit, dengan ratusan duri yang berada di atas badannya sampai ke kepala cacing itu yang memiliki tanduk." Balas penjaga itu dengan wajah serius yang menandai bahwa mereka benar benar tidaknm berbohong.
"Ini lebih merepotkan dari yang kuduga.." Ucap Viora sembari menggaruk kepalanya, cacing iblis parasit adalah spesies cacing yang tidak dapat di temukan di manapun, bahkan di benua lain, itu karna cacing ini murni terlahir secara artifisial atau harus dibuat oleh campur tangan manusia atau makhluk lain, cara melahirkan cacing parasit in adalah kau harus melakukan ritual dan kontrak dengan iblis sungguhan, dengan syarat kau harus mengorbankan 100 cacing biasa dan juga darah dari seseorang yang telah mempelajari sihir gelap, mengumpulkan 100 cacing mungkin tidaklah sulit, tapi mengorbankan darah dari penyihir kegelapan lah yang membuat cacing iblis parasit sangat sulit untuk ditemukan atau dibuat, itu karna darah yang dibutuhkan bukan hanya setetes atau satu gelas, melainkan setengah darah yang ada di tubuh pengguna sihir gelap itu, mengorbankan setengah darah yang kau punya di tubuhmu itu sama saja dengan bunuh diri, jadi syaratnya bisa saja diubah menjadi mengorbankan satu nyawa pengguna sihir gelap.
Kegunaan cacing iblis parasit adalah untuk membuat orang yang menelannya menjadi patuh dan memiliki kesetiaan absolut kepada orang yang menghasilkan cacing itu, tidak seperti cacing pada umumnya, cacing ini tau siapa pembuatnya dan juga ia tau kapan inang yang ia tempatinya mati, pada saat itu terjadi, cacing iblis parasit akan mencoba keluar dari tubuh inangnya yang sudah mati.
'Informasi cara untuk menghasilkan cacing iblis parasit seharusnya sangatlah rahasia, hanya beberapa orang saja yang tahu, dan kau bilang kalau pria itu memiliki cacing iblis parasit didalam jantungnya?' Pikir Viora.
Dengan informasi ini, para penjaga dan juga anggota Jourdian yang ada di sana tau, hanya ada satu kemungkinan yang bisa diambil, yaitu bahwa aku adalah anggota dari suatu organisasi pemuja iblis yang bersembunyi di bawah radar.
.
.
"U- ugh.. urrgghh.."
Aku membuka mata ku dengan perlahan dan melihat tembok bata di depan ku, "h-huh?" Ucap ku, ruangan yang ku tempati itu gelap, tapi entah kenapa aku bisa melihat dengan baik baik saja didalam sini, "A- apa.. Dimana aku".
Alasan kenapa aku tahu kalau ruangan ini seharusnya gelap adalah penglihatan ku yang berubah, selama di ruangan gelap itu, aku tidak bisa melihat satu warna pun, semua yang kulihat hanyalah abu-abu, tapi setidaknya aku bisa melihat benda.
Disaat aku ingin bangun dari posisi tidur ku, aku melihat dada ku yang terbelah dua seperti ingin di operasi, seluruh organ dalam ku terlihat, namun anehnya tak satupun dari mereka bergerak atau berdetak layaknya organ biasa, tak lama kemudian dada ku yang terbelah itu tiba tiba saja mulai menutup dan beregenerasi, "Apa apaan ini.. Apakah aku terlahir kembali sebagai zombie atau semacamnya?" Ucap ku.
Disana aku melihat pisau dan juga pedang yang berserakan, beberapa diantaranya memiliki noda darah, aku juga melihat pedang milikku dilantai, aku pun mengambilnya dan kembali melihat sekitar, 'Tunggu dulu... Aku, tidak bisa mendengar?' Pikir ku, benar saja, aku memang tidak bisa mendengar, kucoba memfokus pendengaran ku, tapi tidak ada suara yang datang, aku khawatir kalau aku saat ini sedang berada jauh di bawah tanah.
'Bajingan.. Aku tertangkap oleh perempuan itu'
Didepan ku ada sebuah pintu, aku tidak berharap banyak setelah melihatnya, lagi pula aku yakin kalau itu pasti dikunci, tapi aku pikir tidak ada salahnya mencoba.
"Hah?"
Mulut ku turun kebawah seakan akan terbawa oleh gravitasi, pintu itu tidak dikunci, aku bisa membukanya dengan mudah, didepan pintu itu juga tidak ada penjaga sama sekali, bahkan. sepertinya aku sedang tidak berada di ruang bawah tanah, aku tidak mendengar suara pintu yang rapuh, ku kira kalau pintu itu memanglah bagus kondisinya, tapi sepertinya aku akan menemukan alasan sebenarnya sebentar lagi.
Aku berjalan dengan perlahan dan berhati hati, sampai sekarang aku masih tidak bisa mendengar suara apapun, aku mengira kalau pendengaran ku sudah rusak, jadi aku pun menerimanya dan tidak memikirkan tentang itu lagi, aku berjalan melalui beberapa lorong dan membuka beberapa pintu lagi, sampai akhirnya aku berada di ruangan yang cukup terang sampai persepsi warna ku kembali, aku bertemu dengan penjaga pertama ku disana, dia sedang.. Berjalan membeku?
Aku menengok secara sembunyi sembunyi, dan yang kulihat itu benar, aku tidak berhalusinasi, penjaga itu benar benar membatu, posisi kakinya berlawanan satu sama lain, seakan akan ia sedang berjalan tapi tidak bergerak, aku pun keluar dari persembunyian dan mendekatinya, 'Apa yang terjadi disini...' Pikir ku dengan sangat kebingungan, disaat aku tengah mengobservasi penjaga yang membatu itu, aku tidak sengaja melihat kantung di baju ku memancarkan cahaya, aku memasukkan tangan ku ke kantung itu dan mengeluarkan benda yang ada didalam, "Ini kan.. Jam kecil yang kubawa dari rumah?" Ucap ku, jam itu kini bercahaya, dengan partikel-partikel kecil yang melayang keatas seperti sebuah aura, aku tidak tahu kenapa jam itu seperti ini, sampai dimana aku pun menoleh ke jendela keluar dan melihat kalau seluruh kota sedang sunyi dan tidak bergerak, waktu sedang terhenti.