'Manusia Demi', itulah sebutan spesies manusia yang memiliki setengah darah hewan, mereka semacam gabungan antara manusia dan hewan liar, manusia demi memiliki banyak jenis, tapi mayoritas mereka adalah gabungan dari binatang mamalia berkali empat seperti kucing dan serigala, namun ada juga manusia demi yang memiliki karakteristik binatang predator seperti ular dan elang, pada dasarnya, manusia demi tidak memiliki hubungan yang begitu baik terhadap manusia, pada zaman dahulu saat aku masih hidup pun, aku hampir tidak pernah melihat satu pun manusia demi, mereka lebih memilih hidup bersama dengan komunitas mereka jauh dari peradaban manusia, 'Namun sekarang aku tidak tahu apakah manusia demi masih enggan berbaur dengan manusia, jika Ohsen bisa datang ke kota ini tanpa menjadi budak atau semacamnya, bukan kah itu artinya hubungan kedua pihak sudah sedikit membaik?' pikir ku.
"Ow ow.. ow..." Ucap Ohsen menggerutu saat aku sedang membalut lukanya dengan kain dari jubah yang ia kenakan, kenapa aku merobek jubah miliknya dan bukan milikku? Karna jubah ku ini lebih mahal.
Setelah aku menutup luka yang cukup parah di tubuh Ohsen, dia mengatakan rasa terimakasihnya lagi kepada ku, "Jika kau tidak ada disana, aku mungkin sudah dibawa paksa oleh mereka" Ucapnya, "Memangnya siapa mereka? Dan kenapa mereka ingin menculik mu?" Balas ku.
Ohsen lalu menceritakan kisahnya, "Kau ingat saat aku sedang terpojok dan aku bisa menyadari kau walaupun sedang bersembunyi? Itu karna aku bisa mendeteksi makhluk hidup dalam suatu radius" Ucapnya, "Hooo.. Itu memang sebuah kekuatan yang cukup unik, maksud mu kau bisa mengetahui ada tidaknya seseorang meskipun mereka di balik sebuah dinding tebal atau semacamnya?" Balas ku penasaran, "Kurang lebih seperti itu, aku juga memiliki kekuatan perubah wajah, jika aku berhasil menyerap mana seseorang, aku bisa merubah wajah ku menjadi orang itu dengan presisi yang tinggi" Jawabnya sembari melihat ke wajah ku.
"...Itu gila, sihir seperti itu ada?" Ucap ku sedikit tidak percaya, memang sihir itu bisa digunakan untuk segala hal, tapi aku tidak pernah mendengar tentang sihir yang bisa merubah wujud seseorang, 'apakah ini termasuk sihir ilusi' pikir ku.
"Sebenarnya aku tidak yakin apakah ini termasuk sihir atau bukan, aku rasa kekuatan ini lebih mengarah kepada karakteristik unik sebagai manusia demi" Ucap Ohsen, "Benarkah.. Aku tidak tahu manusia demi memiliki kekuatan unik seperti itu, apakah semua manusia demi memilikinya?" Tanya ku kepada Ohsen, "Kurasa tidak, semua orang yang ada di tempat tinggal ku bilang mereka tidak bisa melakukannya, hanya diriku lah yang bisa, tapi aku tidak tahu dengan manusia demi jenis lainnya." Jawabnya.
Jika Ohsen benar benar bisa melakukan hal yang dia ucapkan, aku bisa mengerti sedikit kenapa ada orang yang ingin memanfaatkannya, terlebih lagi dia ini adalah manusia demi, spesies manusia yang cukup dilihat rendah oleh manusia normal, 'Daripada melepaskannya dan membuatnya dikejar ulang oleh berbagai komplotan jahat, sebaiknya aku yang memanfaatkannya untuk membantu ku keluar dari masalah-masalah yang akan datang' Pikir ku, memang aku berniat memanfaatkannya, tapi bukan berarti aku tidak akan membantunya juga, "Aku punya usulan, bagaimana kalau kau ikut dengan ku" Tanya ku kepada Ohsen yang sedang duduk itu, "Maksudmu?.." Balasnya sedikit bingung, "Sepertinya yang ku katakan, kau ikut dengan ku, kita bekerja sama melawan para musuh yang mengincar mu, dan juga musuh yang mengincar ku, asal kau tahu saja, aku juga sedang dalam masalah besar saat ini." Ucap ku lagi, semakin meyakinkan Ohsen, "Kau juga? Siapa yang mengincar mu?" Balasnya penasaran, "Kita akan cari itu bersama sama." Ucap ku untuk terakhir kalinya sembari mengulurkan tangan kepada Ohsen, dia berpikir sejenak, seakan akan sedang melihat ke masa depan segala hal yang mungkin terjadi jika ia menolak atau menerima usulan ku, namun pada akhirnya dia tersenyum dan menggapai tangan ku dan memegangnya.
"Tolong jaga aku" Ucap Ohsen dengan senyumnya, "Sama dengan ku" Balas ku dengan senyum kecil.
.
.
Tiga hari setelahnya, pada saat pagi hari menuju siang.
Aku dan Ohsen memutuskan untuk berpisah dan hanya berkomunikasi saat ada hal penting atau berbahaya yang terjadi pada kami, alasan kenapa kami berpisah adalah karna aku masih terikat dengan organisasi Night's Blood, jika mereka tau kalau aku telah mendapatkan rekan yang tidak dikenal tanpa izin atau menginformasikannya ke mereka, aku pasti akan dicurigai, kemarin malam aku sempat mencari tahu apa sebenarnya alasan ku berada di kota ini, 'orang berjubah yang datang kepada ku beberapa hari yang lalu menanyakan tentang situasi yang terjadi disini, itu artinya aku pasti dikirim kesini untuk mengerjakan suatu tugas, hanya saja aku tidak tahu apa itu' pikir ku selagi berjalan di jalanan kota.
"Kurasa ini adalah titik tengah kota ini huh" Ucap ku setelah berada di area tengah kota yang memiliki persimpangan delapan jalan di sekelilingnya, di tengah-tengah kota ini ada sebuah patung besar yang terlihat seperti prajurit kesatria yang gagah dan sedang berpose seakan akan telah memenangkan pertarungan, aku tidak kenal siapa dia, jadi itu tidak penting, yang lebih menarik perhatian ku adalah betapa banyaknya orang-orang yang berkumpul disekitar patung itu, ada petualang dan penyihir yang sedang berbincang, warga yang duduk di tangga kecil menuju patung itu, dan bahkan ada pertunjukan kecil yang menyediakan sebuah permainan menebak dengan taruhan uang koin.
"Tempat ini sangat ramai" Ucap ku.
GOONNNGGG
Aku mendengar suara dengung kencang yang berasal dari kiri ku, saat aku menoleh kesana, aku sadar kalau asal suara itu adalah suara bel jam besar yang didengungkan, jam besar itu berada di atas sebuah tower yang menjulang tinggi, sehingga semua warga dapat melihatnya walaupun jauh, waktu menunjukan pukul sepuluh, itu adalah waktunya orang orang bekerja.
"Kenapa kau melihat jam itu dengan sangat fokus?" Ucap seorang perempuan di sebelah ku, "Hm? Tidak, aku pikir jam itu benda yang cukup menarik-" Balas ku sebelum sadar dengan perempuan yang tidak dikenal tiba tiba saja menghampiri pundak ku, dia mengenakan baju seragam yang terlihat seperti sebuah gabungan antara petualang dan juga penjaga keamanan, dengan topi beret di atas rambut kuningnya.
Aku sontak terkejut dengan kedatangannya yang tiba tiba saja mengajak ku bicara, "Siapa kau?" Ucap ku setelah menenangkan emosi, "Perkenalkan, aku Viora Elenoire" Ucap perempuan itu sembari mengajak salaman dengan tangan, aku mengikuti ajakannya dan ikut memperkenalkan diri, "Aku Flint, Flint.. Esdethran" Balas ku, "Senang bertemu dengan mu Flint" Ucap Viora sembari tersenyum, "Ada urusan apa dengan ku?" Balas ku kepadanya.
"Oh tidak, aku hanya penasaran saja, pakaian mu cukup mencolok, jadi kurasa kau adalah seseorang yang menarik" Jawab Viora, "Begitu ya" Balas ku dengan nada tidak tertarik, jujur saja, aku benar benar tidak ingin berbicara untuk saat ini, aku harus cepat memikirkan cara untuk mengetahui tugas ku di kota ini, aku sudah mengecek dokumen yang tertinggal di dalam meja laci di rumah kotor ku, namun tidak ada informasi mengenai tugas ku atau tugas orang lain di organisasi ini, "Baiklah, aku sedang sibuk saat ini" Ucap ku ke Viora sebelum berjalan menjauhinya, dia tidak mengikuti ku, tapi dari yang kulihat setelah menoleh kebelakang sedikit, ekspresinya entah kenapa berubah dari tersenyum ramah menjadi tersenyum jahat.
"Oya.. Apa ini, aku mencium bau darah di baju mu"
"!!!"
Setelah Viora mengatakan hal itu, mata ku langsung terbuka lebar dan aku pun mulai berlari dengan cepat menggunakan Aura.
Beberapa hari yang lalu..
"Oh iya, aku juga mendapatkan kabar kalau ada beberapa orang merepotkan yang datang, kau belum bertemu dengan mereka?" Balasnya.
"Sepertinya belum" Ucap ku, "Baiklah, hanya itu yang ingin ku tahu, jika kau melihat mereka, lebih baik kau bersembunyi saja, kau tidak akan menang melawan mereka, kalau tidak salah, mereka mengenakan seragam yang terlihat seperti petualang, ingat itu."
Balik ke masa sekarang..
'BANGSAT!! JANGAN JANGAN DIA LAH YANG DIMAKSUD ORANG BERJUBAH ITU!!' Pikir ku panik selagi berlari menjauhi Viora, dia lebih cepat dari yang ku kira, jika aku terus bergerak dalam garis lurus, aku pasti akan tertangkap, aku harus bisa memanfaatkan rumah rumah dan jalanan kecil nan gelap disekitar.
'Sialan!! Pantas saja aku merasa tidak enak saat berada di dekatnya, hawa keberadaan dia sangatlah kuat sehingga aku bisa merasakan tekanan!'