Irian berdiri tegak di hadapan sosok besar yang muncul dari kegelapan, aura mengerikan mengelilinginya. Dia merasakan detak jantungnya semakin cepat, tetapi semangatnya tidak pernah pudar. "Kami datang untuk mencari artefak, dan kami tidak akan mundur!"
Makhluk itu tertawa, suaranya menggelegar di antara pepohonan yang tinggi. "Kau yang bernama Irian, bukan? Aku sudah mendengar tentangmu. Namun, kau tidak akan bisa mengalahkanku!"
"Pedang Ketiadaan akan membuktikan sebaliknya!" Irian berseru, mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. Cahaya hitam pekat bersinar, dan bayangan sekelilingnya seolah tertarik ke dalam pedang itu.
Sosok makhluk itu bergerak cepat, mengeluarkan serangan gelap yang menyapu ke arah Irian. "Hilanglah dalam kegelapan!"
Irian melangkah ke samping, menghindari serangan dengan gesit. "Kau tidak mengerti," katanya, "aku adalah ketiadaan yang akan menghapus semua yang ada!"
Dia melancarkan serangan dengan Pedang Ketiadaan, mengarahkannya langsung ke makhluk tersebut. Kekuatan gelap dari pedang itu menyebar, menciptakan jalur cahaya yang menyilaukan saat ia menghantam makhluk itu.
"Tidak mungkin!" makhluk itu berteriak, terhuyung mundur. "Kau berani melawanku dengan senjata itu?"
"Senjata ini bukan hanya alat. Ini adalah manifestasi dari kehampaan!" Irian menjawab, merasakan aliran energi dari pedang. "Dengan kekuatan ini, aku bisa menghancurkan semua ilusi kegelapan!"
Saat makhluk itu mencoba menyerang kembali, Irian memanfaatkan kekuatan Pedang Ketiadaan. Dia mengayunkan pedang dengan kecepatan tinggi, menciptakan gelombang kekuatan yang memotong melalui kegelapan. Setiap gerakan membentuk ruang di mana kegelapan tidak dapat bertahan.
Kira dan Garron berdiri di belakang Irian, siap memberikan dukungan. "Ayo, kita bantu!" Kira melancarkan sihir pelindung, menciptakan perisai di sekeliling Irian untuk melindunginya dari serangan balik.
Garron mengambil posisi di samping, bersiap untuk menyerang. "Dengan kombinasi kekuatan kita, kita bisa mengalahkannya!"
Irian merasakan sinergi timnya, semangat yang mengalir bersamanya. "Bersama, kita bisa melawan segala sesuatu yang menghalangi!"
Makhluk itu berusaha mengumpulkan kekuatan, bayangannya semakin besar dan menakutkan. "Kalian tidak akan bisa mengalahkanku! Aku adalah penjaga kegelapan ini, dan ini adalah akhir bagi kalian!"
Dengan segenap tenaga, Irian mengarahkan Pedang Ketiadaan ke makhluk itu. "Tidak! Ini adalah permulaan bagi kami!" Dia melepaskan serangan terakhir, menciptakan ledakan cahaya yang luar biasa.
Cahaya mengalir, memotong melalui bayangan dan menembus kekuatan gelap makhluk itu. Dalam momen yang menegangkan, makhluk itu mengeluarkan teriakan terakhir, sebelum hancur menjadi partikel kegelapan yang menghilang ke udara.
Dengan kemenangan di depan mata, Irian terengah-engah, tetapi rasa lelah itu segera terbayar oleh rasa lega. "Kita berhasil!"
Kira dan Garron melangkah maju, wajah mereka bersinar dengan kebanggaan. "Kau luar biasa, Irian!" Garron berteriak, bertepuk tangan.
"Sekarang, kita harus mencari artefak itu," Kira berkata, memindai sekeliling dengan hati-hati.
Irian mengangguk, menyadari bahwa kegelapan di sekelilingnya masih mengintai. "Kita harus tetap waspada. Mungkin masih ada penjaga lain."
Mereka melanjutkan pencarian, dengan Irian memegang Pedang Ketiadaan erat-erat. Setiap langkah membawa mereka lebih dalam ke pusat hutan, di mana aura misterius menyelimuti.
Akhirnya, mereka menemukan sebuah altar kuno yang terbuat dari batu hitam, dikelilingi oleh tanaman yang tampak tidak biasa. Di atas altar, artefak bersinar dengan cahaya biru, menarik perhatian Irian. "Itu dia! Artefak yang kita cari!"
Saat mereka mendekati altar, cahaya artefak bergetar. Tiba-tiba, suara gemuruh kembali menggelegar, dan bayangan muncul lagi dari kegelapan. "Kalian tidak akan mengambil artefak itu!"
Irian menyiapkan Pedang Ketiadaan, merasa kekuatan dari pedangnya kembali membara. "Kami akan melawan siapapun yang mencoba menghentikan kami!"
Dengan semangat baru, mereka bersiap menghadapi tantangan selanjutnya. Pertarungan belum berakhir, tetapi dengan Pedang Ketiadaan dan kekuatan timnya, Irian yakin bahwa mereka akan mampu mengatasi apapun yang menghadang. Kegelapan tidak akan pernah menang selama mereka bersatu.