Irian dan timnya melanjutkan perjalanan menuju pusat kegelapan, suasana semakin mencekam. Aura kelam yang mengelilingi mereka membuat jantung Irian berdebar kencang, namun di balik rasa takut itu, ada keyakinan baru. Dalam perjalanan mereka, ia merasakan sesuatu yang berbeda dalam dirinya—sebuah kekuatan yang terpendam, menunggu untuk diungkapkan.
Ketika mereka mendekati pusat kegelapan, tanah di bawah kaki mereka mulai bergetar, dan suara mengerikan menggema. "Kau tidak akan melangkah lebih jauh, Irian!" teriak sebuah suara menggelegar, membuat tanah bergetar.
Irian menatap ke arah sumber suara, melihat makhluk besar yang tampak seperti gabungan antara kegelapan dan api. "Kau… siapa?" Irian bertanya, berusaha tetap tenang.
"Saya adalah Bayangan Abadi, penjaga pusat kegelapan ini. Kau telah mengganggu ketenangan dunia kami, dan kini kau akan membayar harganya!" Makhluk itu melangkah maju, aura gelapnya menyebar seperti asap tebal.
Kira dan Garron bersiap untuk bertarung di samping Irian. "Kita tidak akan mundur! Bersama kita bisa mengalahkannya!" Garron berseru.
Bayangan Abadi mengeluarkan tawa mengerikan. "Kau tidak mengerti. Serangan ini akan menghapusmu dari semua ingatan. Bahkan teman-temanmu tidak akan mengenalimu!"
Tanpa peringatan, makhluk itu meluncurkan serangan gelap yang berbentuk seperti gelombang energi. Irian merasakan ketakutan menyergapnya, tetapi di saat yang sama, kekuatan terpendam dalam dirinya mulai bergetar.
"Irian!" Kira berteriak, tetapi serangan itu sudah mendekat.
Instinctnya mengambil alih. Irian mengangkat Pedang Ketiadaan dan, tanpa sadar, mengeluarkan kekuatan baru. "Ketiadaan, kembalikan diriku!" ia teriak, dan cahaya hitam dari pedang itu membentuk perisai yang melindunginya.
Serangan itu menghantam perisai, menciptakan gelombang energi yang memancar ke segala arah. Irian merasakan energi yang mengalir ke dalam dirinya, memberi kekuatan untuk memulihkan segala sesuatu yang terancam hilang.
"Ini… ini adalah kemampuan yang baru!" Irian menyadari, merasakan kekuatan pulih dari dalam dirinya. "Aku bisa mengembalikan diriku setelah serangan ini!"
Dengan semangat baru, ia melangkah maju, mengangkat Pedang Ketiadaan. "Kau tidak akan menghapusku dari sejarah! Aku adalah bagian dari cerita ini, dan aku tidak akan pergi!"
Kira dan Garron bersatu di sampingnya, memfokuskan energi mereka. "Kita harus serang bersama!" Kira berteriak.
Mereka melancarkan serangan bersamaan, menciptakan gelombang cahaya yang menghancurkan bayangan gelap. Dengan Pedang Ketiadaan di tangan, Irian menambah kekuatan serangan, membentuk cahaya yang menembus kegelapan.
Bayangan Abadi berusaha melawan, tetapi kekuatan Irian dan timnya semakin kuat. "Tidak! Ini tidak mungkin!" makhluk itu terhuyung, wajahnya menunjukkan ketakutan.
"Ini adalah akhir bagimu!" Irian berteriak, mengarahkan pedangnya dengan tegas. Ia memfokuskan semua energinya, dan cahaya dari pedang menyebar, menciptakan ledakan yang mengguncang seluruh area.
Gelombang cahaya memotong kegelapan, membakar semua bayangan yang mengancam. Bayangan Abadi berteriak, dan dengan satu serangan terakhir, sosok itu hancur menjadi partikel gelap, menghilang ke dalam angin.
Irian terengah-engah, tetapi rasa lega segera menggantikan kelelahan. "Kita berhasil lagi!" ia berseru, merasakan kekuatan yang mengalir dalam dirinya.
Namun, saat mereka berdiri di tengah puing-puing, sebuah suara misterius terdengar dari kegelapan. "Kemenangan kalian hanyalah awal dari masalah yang lebih besar."
Irian menatap sekeliling, merasa cemas. "Siapa yang berbicara?"
"Saya adalah Kegelapan Purba, sumber dari semua kegelapan yang mengintai dunia ini. Kau telah mengalahkan Bayangan Abadi, tetapi aku akan segera bangkit dengan kekuatan yang lebih besar."
"Kenapa kau melakukan semua ini?" Kira bertanya, suaranya penuh tantangan.
"Karena cahaya dan kegelapan tidak dapat dipisahkan. Hanya dengan menciptakan kekacauan, aku bisa menciptakan keseimbangan baru," suara itu menjawab, membangkitkan ketegangan di antara mereka.
Irian merasakan tekadnya semakin menguat. "Kami tidak akan membiarkanmu menang. Kami akan melawan sampai akhir!"
Kegelapan Purba tertawa, suaranya menggelegar di seluruh arena. "Kita akan lihat seberapa kuat semangatmu. Kegelapan ini akan kembali, dan ketika itu terjadi, kau akan menghadapi kegelapan yang tidak bisa kau bayangkan."
Dengan kata-kata itu, suara itu menghilang, meninggalkan mereka dalam kesunyian yang menakutkan. Irian menatap timnya, merasakan ketegangan di antara mereka.
"Kita harus bersiap," Irian berkata. "Kegelapan akan kembali, dan kita harus lebih kuat."
"Kita punya kekuatan baru," Garron menambahkan. "Kita tidak akan mundur."
Dengan semangat baru, mereka melanjutkan perjalanan, mempersiapkan diri untuk menghadapi kegelapan yang lebih dalam dan tantangan yang lebih besar. Irian merasakan kekuatan untuk memulihkan dirinya ada dalam kendalinya, dan bersama timnya, mereka akan berjuang hingga akhir.