Irian dan timnya menuruni tebing, melangkah dengan penuh hati-hati, sementara bayangan gelap di kejauhan tampak semakin mendekat. Kegelapan Purba telah mengumpulkan kekuatan, dan Irian bisa merasakan hawa dingin yang menyelimuti suasana. Setiap langkah membawa mereka lebih dekat ke pusat kekuatan gelap itu.
"Jika kita ingin menghentikan Kegelapan Purba, kita harus bersiap untuk pertarungan terberat dalam hidup kita," Garron berbisik, memeriksa senjatanya. "Kita tidak tahu apa yang akan terjadi."
Kira mengangguk, wajahnya serius. "Tetapi kita tidak sendirian. Kita memiliki kekuatan satu sama lain. Kita telah melewati banyak hal, dan kita bisa melakukannya lagi."
Irian merasakan semangat timnya mengalir dalam dirinya. "Kita harus fokus. Ingat, jika Kegelapan Purba mencoba menghapus salah satu dari kita, aku bisa memulihkan diri. Tapi kita harus melawan bersatu."
Mereka melangkah ke area yang lebih terbuka, di mana langit gelap dan berkabut seolah menggantung rendah. Di tengah lapangan, sosok besar mulai terbentuk dari kegelapan yang menggeram. Kegelapan Purba berdiri di sana, menjulang dengan aura mengerikan.
"Selamat datang, para petualang," suara Kegelapan Purba menggemuruh, menggetarkan tanah. "Kau datang untuk menghadapi takdirmu. Apakah kau siap mengorbankan segalanya untuk mengembalikan keseimbangan?"
Irian menatap sosok itu dengan penuh keberanian. "Kami tidak akan membiarkanmu menghapus apa pun yang berarti bagi kami. Keseimbangan tidak bisa dicapai dengan penghancuran!"
Kegelapan Purba tertawa, suaranya mengisi udara. "Kau mengira bahwa semangatmu dapat menghentikanku? Kegelapan adalah bagian dari kehidupan, dan sekarang saatnya untuk merangkulnya!"
Tiba-tiba, Kegelapan Purba mengeluarkan gelombang energi gelap yang menghantam ke arah mereka. Irian mengangkat Pedang Ketiadaan, dan cahaya hitam dari pedangnya membentuk perisai yang melindungi mereka dari serangan.
"Sekarang!" Irian berteriak, mengarahkan pedangnya ke arah makhluk itu. "Lakukan serangan bersamaan!"
Kira memfokuskan sihirnya, menciptakan bola api yang menyala, dan Garron melindungi mereka dengan perisai dari energi. Dalam satu gerakan terkoordinasi, mereka melepaskan serangan bersamaan, menciptakan ledakan cahaya yang menghantam Kegelapan Purba.
Makhluk itu terhuyung, tetapi segera bangkit kembali dengan lebih kuat. "Kalian tidak bisa mengalahkanku! Kegelapan ini akan menenggelamkan kalian!"
Irian merasakan ketegangan dalam tubuhnya. "Aku bisa memulihkan diriku! Kami tidak akan berhenti!" Ia menyerang lagi, menggunakan kekuatan dari Pedang Ketiadaan, mencoba memotong melalui aura gelap yang mengelilingi makhluk itu.
Namun, Kegelapan Purba mengeluarkan serangan yang lebih kuat, gelombang energi hitam menembus ke arah mereka. Irian merasakan serangan itu menggetarkan tubuhnya, dan seketika, ia merasa seolah dirinya terhapus dari ingatan.
"Tidak!" ia berteriak, berusaha mengingat siapa dirinya. "Aku tidak akan membiarkan ini terjadi!"
Kekuatan dalam dirinya bangkit, memulihkan semua yang terancam hilang. Dengan tekad baru, ia mengangkat Pedang Ketiadaan dan melepaskan energi terang yang menembus kegelapan, menciptakan gelombang cahaya yang memecahkan bayangan di sekitarnya.
"Lakukan sekarang! Kita bisa melakukannya!" Kira berteriak, semangatnya menyala kembali.
Irian merasakan energi timnya terhubung dengan kuat. "Kita harus bersatu! Serang lagi!"
Mereka menyerang secara bersamaan, memfokuskan kekuatan mereka menjadi satu serangan yang dahsyat. Dengan kekuatan Pedang Ketiadaan, Irian menciptakan sinar terang yang menembus jantung Kegelapan Purba, dan gelombang energi itu menyebar, membakar bayangan yang menghalangi mereka.
Kegelapan Purba mengeluarkan teriakan mengerikan, dan saat itulah mereka melihat bayangan makhluk itu mulai memudar. "Kalian mungkin telah mengalahkanku sekarang, tetapi aku akan kembali!" suara itu menggema, sebelum akhirnya menghilang ke dalam angin.
Setelah keheningan melanda, Irian terengah-engah, berusaha memulihkan napas. "Apakah kita… berhasil?"
Kira dan Garron saling memandang, rasa lega dan kelelahan terlihat di wajah mereka. "Kita melakukannya," Garron berkata, matanya berbinar. "Tapi kita tidak bisa lengah. Kegelapan Purba mungkin akan kembali."
"Ya," Irian menambahkan, merasakan kekuatan baru mengalir di dalam dirinya. "Kita harus bersiap untuk apa pun yang akan datang."
Mereka berdiri di tengah tempat itu, menyadari bahwa pertempuran belum sepenuhnya berakhir. Irian merasa ikatan di antara mereka semakin kuat, dan meski kegelapan masih ada di luar sana, mereka berjanji untuk tidak pernah menyerah.
"Sekarang, mari kita pulang dan membantu desa," Irian berkata, penuh semangat. "Kita harus memastikan bahwa mereka selamat dan siap menghadapi kegelapan yang mungkin muncul lagi."
Dengan tekad yang bulat, mereka memulai perjalanan kembali, menantikan tantangan berikutnya yang menanti di depan. Kegelapan mungkin bersembunyi di sudut-sudut dunia ini, tetapi Irian tahu bahwa dengan kekuatan persahabatan dan kemauan untuk bertarung, mereka akan selalu mampu menghadapi kegelapan apa pun yang muncul.