101 D
(014) CHAPTER 14
PERTEMUAN MEMBAHAGIAKAN 2
Setelah selesai bertangis dan bertemu haru, kami berdua mulai mengobrol.
"Maaf ya Selia. Sama denganmu, aku juga terjebak di dalam Dungeon. Sebenarnya aku ingin segera datang ke tempatmu, tapi aku tak bisa keluar dari dalam Dungeon. ". (Aku)
"Ya, aku tahu Kak Noval. Tak peduli berapa lama dan sulitnya perjalanan Kakak, pada akhirnya Kak Noval tetap datang dan menyelamatkanku. Hanya dengan itu saja, aku sudah bahagia.. ". (Selia)
Jawabnya dengan senyuman yang cantik. Dan aku juga menyadari, nada bicaranya jadi terlihat lebih dewasa dibanding 3 bulan lalu.
"Aku senang kalau kamu beranggapan begitu. ". (Aku)
Selia kembali memelukku dengan ekspresi yang bahagia. Aku sungguh-sungguh bersyukur karena dia masih hidup. Jika pada akhirnya aku tak bisa bertemu lagi dengan Selia walau aku dapat melihatnya, aku pasti akan sangat menyesal atas diriku.
"Sudah, itu hadiahmu. Coba lihatlah. ". (Aku)
"Ya, tentu. Tapi Kak Noval juga ikut membantuku. Jika Kak Noval tak datang tepat waktu, aku pasti tidak akan bisa mengalahkannya. Jadi, hadiah ini juga milik Kak Noval. ". (Selia)
Kami berdua berjalan menuju tempat kotak hadiah tergeletak sembari berbicara.
"Tidak masalah. Pada akhirnya, Selia lah yang mengalahkannya. Itu adalah hasil kerja keras dan perjuanganmu. Aku tidak berhak untuk mengambil hadiahmu. ". (Aku)
"Tapi setidaknya, kita bisa membaginya. ". (Selia)
"Tidak perlu. Lagian, aku sudah punya banyak. ". (Aku)
"Yah.., dengan kekuatan tadi, aku yakin Kak Noval sudah tidak membutuhkan hadiah-hadiah ini sih. ". (Selia)
Hadiah yang dijatuhkan High Slime Level 77 adalah Magic Stone, 10 Elixir Potion, 10 Recovery Potion, 10 Healing Potion, Sky Series Equipment, dan Extra Skill 'My Mana'.
"Ooh.. Hadiahnya banyak juga. ". (Selia)
"Selia, sepertinya kamu mendapatkan Special Equipment. ". (Aku)
"Special Equipment? Ah... Sky Series ini kan? Oke, aku akan langsung mencobanya. ". (Selia)
Selia langsung mengenakan Sky Series Equipment yang terdiri dari Armor Kain berwarna putih dan biru, Tongkat Sihir berwarna perak dan biru, sepasang sepatu berwarna putih dan biru, serta Gelang Kulit berwarna putih.
"Ohh! Ini perlengkapan yang sangat bagus! Selain penampilannya, efek yang diberikan juga sangat berbeda dengan lantai-lantai sebelumnya. ". (Selia)
Ucapnya dengan wajah yang penuh kebahagiaan.
"Ya, kamu benar-benar sangat imut memakai itu. ". (Aku)
Aku memujinya, dan ekspresinya berubah menjadi sedikit malu-malu dan berakhir memelukku.
"Melihat ini, jadi benar kalau lantai 10 adalah lantai yang spesial ya? ". (Selia)
Tanyanya dengan masih dalam keadaan memelukku.
"Ya, lantai 10 adalah lantai spesial dengan kekuatan monster yang diperkuat puluhan bahkan ratusan kali dari lantai normal. Aku juga lumayan kesulitan saat berada di lantai 10. ". (Aku)
"Hehh... Jadi Kak Noval juga begitu kah? Ngomong-ngomong, nama Dungeon yang Kak Noval jelajahi itu apa? ". (Selia)
"Namanya adalah Dungeon of Superbia. Dungeon dengan jumlah lantai mencapai 7000 lantai. ". (Aku)
"7000!? ". (Selia)
Dia terlihat sangat terkejut saat mendengar jumlah lantai dari Dungeon yang aku tempati sebelumnya. Yah.., aku tidak bisa menyangkal keterkejutannya karena aku juga begitu.
"7000 lantai kah.. Aku yakin kekuatan monster disitu juga jauh lebih kuat dari Dungeon of Magicae ini, kan? ". (Selia)
"Hmm.. Yah.. Kalau dibandingkan, mungkin sekitar 1 : 10? ". (Aku)
"Itu perbedaan yang jauh! ". (Selia)
"Sudah, bagaimana kalau kita keluar dulu dari sini? Nanti baru kita lanjut berbincang. ". (Aku)
"Keluar? Memang bagaimana cara kembali ke lantai awal? Ah, apa Kak Noval akan menghancurkan lantai Dungeon untuk mencapai atas? ". (Selia)
"Haha.. Aku takkan melakukan itu. Lagian, berbeda dengan dinding, lantai dan atap benar-benar tak bisa dihancurkan dengan kekuatanku saat ini. Walau mungkin bisa dirusak beberapa bagiannya. Kita akan pakai titik teleportasi. ". (Aku)
"Titik teleportasi? Apa itu? ". (Selia)
Aku berjalan ke tempat di samping pintu yang terhubung dengan lantai 11, menara berwarna pelangi yang merupakan titik teleportasi.
"Kita akan menggunakan ini. ". (Aku)
"Inikah yang namanya titik teleportasi? Bagaimana cara menggunakannya? ". (Selia)
"Aku akan mengajarkanmu. ". (Aku)
Setelah itu, aku menunjukkan kepada Selia bagaimana cara menggunakan benda itu dan akhirnya kami berhasil kembali ke lantai awal Dungeon of Magicae.
"Ooooh...!! Kita kembali! Kita berhasil kembali! Akhirnya aku bisa keluar dari sini!! ". (Selia)
Selia terlihat sangat bahagia karena akhirnya mendapatkan kebebasan lagi. Dia loncat-loncat kegirangan dan berakhir memelukku lagi. Yah.., sungguh gadis yang imut.
"Tapi tak kusangka kalau Dungeon ini memiliki 1000 buah lantai di dalamnya. Bagaimana kalau tidak ada titik teleportasi? Aku akan terjebak di sini selamanya. Tidak, tadi saja aku hampir mati. ". (Selia)
"...Maaf. ". (Aku)
"Kenapa Kak Noval yang minta maaf? ". (Selia)
"Itu karena, aku sudah membuatmu dalam bahaya. ". (Aku)
"Sudah kubilang itu bukan salah Kak Noval. Kak Noval juga mengalami hal yang sama kan? Tidak ada yang salah di sini. ". (Selia)
"Begitukah...? Tapi selanjutnya, aku takkan membiarkanmu memasuki Dungeon, khususnya lantai 10 sendirian. Aku tak mau Selia meninggalkanku lagi. ". (Aku)
"Ya, aku tahu. Tapi, perkataan itu juga berlaku buat Kak Noval loh. ". (Selia)
"Ya, aku juga tahu. ". (Aku)
Kami berdua saling menatap dan tersenyum.
...
...
Kami kemudian berjalan menyusuri gua sembari terus melakukan obrolan. Lalu saat sampai di bawah lubang penghubung ke permukaan, kami langsung terbang menuju permukaan.
Aku menggunakan Rare Skill 'Flying', sedangkan Selia menggunakan Sihir Angin Level 4 'Wind Flying'. Selia bercerita kalau Skill yang dia dapatkan saat memasuki Dungeon membuatnya bisa memahami segala hal mengenai sihir. Dengan memiliki Skill itu, Selia akan dianggap sebagai The King of Magic, sosok yang mengetahui asal muasal sihir dan kekuatan sejati dari sihir. Namun karena kekuatannya yang belum cukup, dia belum bisa mengeluarkan kekuatan sejati dari sihir. Yah.., Skill yang hebat. Bahkan pengetahuanku tentang sihir dikalahkan olehnya.
Setelah sampai di permukaan, kami berdua terus terbang ke atas dan berteriak bahagia. Kami menunjukkan betapa senangnya kami karena dapat kembali melihat dunia atas setelah perjuangan yang gila itu. alau dunia atas masih tidak ingin menyajikan keindahannya. Kehancuran dunia menyebabkan pemerataan permukaan bumi. Pemandangan yang kami lihat dari ketinggian langit, mampu melukai hati kami.
"Dunia takkan kembali normal, walau kita sudah kembali menjumpainya. ". (Aku)
"Nasi telah menjadi bubur. Kita tak bisa memutar kembali apa yang telah berlalu. Namun ada kesempatan bagi kita untuk merubah dunia yang sudah hancur ini. ". (Selia)
"Ya, kamu benar Selia. Namun kita tak bisa melakukan semuanya sendiri. Kita butuh bantuan orang lain. ". (Aku)
"Benar. Dan untuk itu, kita harus mencari keberadaan orang lain yang selamat selain kita berdua. ". (Selia)
Kami berdua mulai menemukan tujuan baru kami. Bencana yang mempengaruhi dunia, kami akan merubah bencana kehancuran ini menjadi dunia baru dengan memanfaatkan keberadaan Dungeon.
"Selain itu, bukankah cara bicaramu menjadi sangat baik Selia? ". (Aku)
"Ah.. Itu mungkin karena poin Intelegence ku yang tinggi. Saat mendapatkan Skill 'Aurora', 1000 poin ditambakan langsung ke dalam poin Intelegence untuk mempertahankan informasi mengenai sihir. ". (Selia)
"Begitukah? Itu hebat. ". (Aku)
Setelah selesai dengan apa keputusan kami di atas langit, kami kembali ke tanah dan menapakkan kembali kaki kami. Tempat pertama kami menapakkan kaki adalah pemakaman warga Desa. Disitu kami mendoakan mereka dan melaporkan kepada Pak Bani dan Bu Azfa tentang semua yang kami alami. Aku meminta maaf kepada mereka berdua karena melanggar janjiku selama 3 bulan lamanya dan kembali membuat janji baru.
"Maaf karena saya telah melanggar janji. Saya bersumpah takkan melanggarnya lagi mulai sekarang. ". (Aku)
Ucapku sembari bersujud di depan makam Pak Bani dan Bu Azfa.
"Papa, Mama, Kak Noval terlalu berlebihan. Nyatanya, dia tetap datang menyelamatkanku pada saat yang penting. Kak Noval juga mengalami hal yang sama denganku. Mustahil baginya untuk langsung pergi ke tempatku hari itu. ". (Selia)
Namun Selia menyangkal perkataanku.
"Tapi tetap saja, aku meninggalkanmu selama 3 bulan lamanya. ". (Aku)
"Pada akhirnya aku tetap merasa bahagia. Bukankah alasan itu sudah cukup? ". (Selia)
Tanyanya dengan senyuman yang sangat imut. Aku yang melihat itu pun tertegun dan membalas senyumannya dengan elusan kepala.
"Hahh.. Aku tak bisa menang melawanmu.. ". (Aku)
...
Sehabis berziarah, kami berdua pulang ke rumah.
"Kami pulang... ". (Selia)
"Hahh... Sudah lama aku tak kembali ke sini. Senang rasanya bisa kembali... ". (Aku)
"Kak Noval benar. ". (Selia)
Kami berdua duduk santai di ruang tamu setelah melepas armor dan membersihkan tubuh. Rasanya sudah sangat lama aku tak seperti ini, walau hanya 3 bulan berlalu.
"Oh ya, apa kamu lapar? Bagaimana kalau aku buatkan makanan. ". (Aku)
"Ya, benar juga sih. Kalau begitu, aku yang akan memasakkan makanan untuk Kak Noval. Sebenarnya aku punya daging yang enak. ". (Selia)
"Memangnya Selia bisa masak? ". (Aku)
"Tentu saja. Memangnya selama di dalam Dungeon aku makan apa? ". (Selia)
"Ya juga sih. Kalau begitu, aku serahkan padamu. ". (Aku)
"Ya, serahkan saja padaku! ". (Selia)
Jawabnya dengan ekspresi senang.
Selia pun pergi ke dapur untuk mempersiapkan makanan.
Jadi dia juga makan daging monster kah? Yah.., kita makan itu karena dipaksa oleh keadaan. Walau rasanya juga enak sih...
Sembari menunggu Selia menyelesaikan masakannya, aku mengecek keadaan dalam dan sekitar rumah. Keadaan dalam rumah tidak terlalu banyak berubah. Yang berubah paling hanya debu yang semakin banyak. Aku membersihkan debu-debu itu menggunakan Sihir Angin Level 1 'Wind'. Keadaan air masih baik, karena air di sini menggunakan mata air dari gunung, air terus akan mengalir bahkan hingga kamar mandi banjir. Lalu, listrik telah putus sepenuhnya. Pada 2 hari setelah gempa, listrik masih terhubung secara ajaibnya. Namun sekarang listrik sudah putus sepenuhnya.
Keadaan di luar rumah juga tidak mengalami banyak perubahan. Situasinya masih hancur dan kacau sama seperti 3 bulan yang lalu. Mungkin kehancurannya menjadi sedikit lebih besar dari sebelumnya. Dan ternyata, melalui Rare Skill 'Dungeon Detection', aku berhasil menemukan sebanyak 3 buah Dungeon di desa ini saja, termasuk Superbia & Magicae. Melihat itu, aku memperkirakan akan ada banyak Dungeon yang memenuhi dunia ini. Bahkan kemungkinan, jumlahnya mencapai ribuan atau jutaan buah. Dunia benar-benar sudah diubah dari akarnya.
Setelah selesai berkeliling dan mengecek keadaan sekitar, akhirnya Selia menyelesaikan masakannya.
"Kak Noval, silahkan dinikmati makanannya. ". (Selia)
Ucap Selia menunjuk ke arah meja yang di atasnya sudah tersedia berbagai macam hidangan. Sebagian besar makanan terbuat dari daging, namun ada juga sayuran serta buah yang melengkapi. Dari aromanya saja, aku tahu bahwa ini adalah makanan yang sangat enak. Bagaimana dia bisa melakukan hal ini?
"Uuwaahh... Terlihat enak.. Ini semua buatan Selia!? ". (Aku)
Aku mengungkapkan rasa terkejutku akan kemampuannya yang tak bisa kusangka.
"Ya, tentu saja aku yang buat semuanya. Selama di Dungeon, aku selalu berlatih memasak. Bahkan Skill Cooking-ku sudah berevolusi menjadi Master Chef berkat itu. Dan karena di sini tersedia bumbu yang lengkap, aku sangat yakin dengan masakanku kali ini. Tak usah ragu, makanlah sebanyak mungkin, Kak Noval. ". (Selia)
"Tentu saja. Selamat makan! ". (Aku)
Tanpa ragu-ragu, aku langsung menyantap makanan buatan Selia. Dan sesuai dengan dugaanku, makanannya sangatlah enak. Dia bisa memahami semua kelebihan dari daging Orc lalu mengombinasikannya dengan bumbu yang ada, sehingga mahakarya tercipta.
"...Enak! Ini sangat enak! ". (Aku)
Aku terus menyuap sembari mengungkapkan pendapatku yang sebenarnya. Karena aku selalu makan daging yang tak berbumbu, makanan ini seperti makanan surga bagiku.
"Ini sungguh-sungguh enak, Selia! ". (Aku)
"Hehe.. Tentu saja! ". (Selia)
Dia membalas ungkapanku dengan memasang wajah yang sombong. Wajah sombongnya juga sangat imut.
"Aku terus berlatih memasak, agar Kak Noval bisa terus makan makanan yang enak. Jadi aku akan senang kalau Kak Noval menikmati masakanku. ". (Selia)
"Eh.. Kamu melakukan itu hanya untukku? ". (Aku)
Aku berhenti menyuap karena ungkapan manis dari Selia.
"Ya, aku ingin setidaknya membantu Kak Noval dalam menikmati hidup ini. Kak Noval adalah orang yang berharga bagiku, jadi wajar untukku berlaku seperti ini. ". (Selia)
Lagi-lagi Selia mengatakan ungkapan yang membuat hatiku terguncang. Dia benar-benar anak yang sangat baik.
"Kak Noval memang berkata akan melindungi dan membahagiakanku, tapi aku juga ingin membalas kebaikan Kak Noval itu dengan mengurangi beban Kak Noval dan membuat Kak Noval senang. ". (Selia)
Aku mendekati Selia dan mengelus kepalanya. Aku melakukan itu sambil memalingkan pandanganku darinya.
"Kak Noval? ". (Selia)
"Sudah,.. Jangan katakan apapun lagi. Aku tak siap menerima semua ucapan itu.. ". (Aku)
Selia terlalu terus terang dan baik. Aku akan tersungkur jika dia terus menyerangku dengan kata-kata manisnya.
"Ternyata Kak Noval juga bisa memasang wajah imut ya? ". (Selia)
Sepertinya aku sedang dijahili olehnya...
"Jangan katakan itu. ". (Aku)
Kami lanjut makan bersama dan akhirnya makan sore pun selesai. Setelah itu, kami lanjut mengobrol panjang mengenai apa saja yang telah kami lalui. Mulai dari Special Skill yang kami miliki, monster-monster yang kami temui, hingga saling memperlihatkan status masing-masing.
Aku terkejut saat Selia memperlihatkan statusnya yang bisa dibilang sangat kuat itu padaku. Tapi dia lebih terkejut saat aku memperlihatkan statusku padanya.
Seperti inilah Status yang Selia miliki.
_____________________________________________
LEVEL 100 [DUNGEON EXPLORER] [SLIME KILLER] [...]
Name : SELIA NAFRADI
Gender : Female
Age : 10
Job : Sage Master
[HP : 300/300] (+100) [MP : 3699/3699] (+220) [SP : 200/200] (+50)
[STR : 600] (+50) [DEX : 200] (+50) [VIT : 250] (+50) [AGI : 650] (+100) [INT : 1099] [LUK : 99]
[EXP : 679/1010]
[STP : 35]
SKILL : [UN. Magic King "Aurora"] [EX. Unlimited Growth] [EX. My Mana] [R. The Chalenger] [Existance Detection 7] [Meditation 5] [Body Strengthen 6] [R. Tough Crusader] [R. Shield of Sacrifice] [R. Vanish] [R. Appraisal] [R. Mana Recovery] [Master Chef 5] [R. Adaptation] [R. Temporary Tame] [R. Night Vision]
MAGIC : [Darkness Magic 6] [Light Magic 7] [Fire Magic 7] [Water Magic 6] [Earth Magic 5] [Wind Magic 7] [Thunder Magic 5] [Ice Magic 4] [Wood Magic 4] [Holy Magic 8]
EQUIPMENT :
[Head : -] [Body : EX. Sky Armor] [Hand : EX. Blue Star Staff] [Waist : -] [Leg : - ] [Foot : EX. Light Shoes] [Accessory : (R. Mana Ring) (EX. White Cloud Bracelet)]
STORAGE : 0.3/100%
_____________________________________________
=========================================
SKY SERIES Extra
--SKY ARMOR--
Menambah 100 poin MP, menambah 50 poin VIT. Memperkuat efek sihir elemen Angin dan Cahaya.
--BLUE STAR STAFF--
Menambah 100 poin MP, menambah 50 poin STR. Mengurangi penggunaan MP hingga 2 kali lipat.
--LIGHT SHOES--
Menambah 100 poin AGI, menambah 50 poin SP. Mampu menghilangkan penat.
--WHITE CLOUD BRACELET--
Menambah 100 poin HP, menambah 50 poin DEX. Melemahkan damage serangan fisik.
=========================================
Kekuatan Selia yang sekarang bahkan sudah mampu menyetarai monster berlevel 5000 lebih. Yah.., setelah aku melihatnya bertarung tadi siang, aku tidak akan meragukan kekuatan yang nyata itu. Bahkan itu hanyalah salah satu dari sihirnya saja. Dia belum menunjukkan potensi sebenarnya yang dia miliki.
Dan saat Selia melihat status yang kumiliki, dia sangat-sangat terkejut sampai bertanya, "Apakah sebenarnya Kak Noval adalah seorang monster? ". Pertanyaan itu sedikit membuatku sakit hati. Tapi sakit itu segera hilang karena setelah itu aku bisa melihat senyumannya.
Aku menjelaskan bagaimana statusku bisa meningkat sedrastis itu dengan sejelas-jelasnya. Begitu pula dengan Selia. Kami menikmati malam hari dengan obrolan dan bahasan mengenai masa depan. Tentang apa yang akan kita lakukan ke depannya, dan bagaimana kita akan menggunakan kekuatan ini untuk membantu memulihkan dunia, atau semacamnya. Percakapan yang cukup menyenangkan.
...
...
.....
Keesokan harinya.
"Selia, sepertinya aku akan pergi dari rumah ini. ". (Aku)
"Eh? ". (Selia)
***