102 D
(018) CHAPTER 18
DEKATNYA PERSAHABATAN
"Apa kau.... Noval!? ", tanya Leo terkejut.
"Ya, lama tak bertemu, Leo. ", jawab Noval dengan menoleh menampilkan wajahnya sembari tersenyum.
"Bagaimana... Kau.... ", ucap Leo dengan kebingungan. Wajar saja, dia sedikit tak menyangka kalau pertemuan kembalinya bersama Noval, terjadi saat keadaan yang seperti ini.
"Yah.., kita akan berbincang nanti. Untuk sekarang, biarkan aku mengatasi meteor ini. ", Noval meminta penundaan perbincangan. "Apa kau bisa kembali dengan aman ke darat? ",
"A-ah ya, aku akan memanggil Shiro untuk menjemputku. Apa benar kau bisa mengatasi itu? ", tanya Leo dengan sedikit ragu.
"Tenang saja, kau bisa serahkan padaku. ", jawab Noval dengan penuh keyakinan. Yah.., dia sih sudah pasti bisa mengatasi hal ini dengan mudah. "Kalau begitu, aku akan melepaskan genggamanku. ", Noval kemudian melepas genggamannya pada pedang Leo. Dan setelah dilepaskan, Leo mulai terjun bebas kembali ke permukaan bumi.
Shiro, bisa kau menangkapku?], Leo menghubungi Shiro dengan telepati.
Baik, saya akan segera ke tempat anda, Yang Mulia.], jawab Shiro, lalu dia langsung bergegas keluar dari penghalang menuju tempat Leo berada.
Sementara itu, Noval sudah bersiap untuk menghancurkan meteor itu.
"Sebenarnya, aku bisa menyerahkan permasalahan sihir kepada ahlinya. Tapi aku tak punya Skill untuk menerbangkan orang lain. Jadi aku serahkan yang di sana kepada Selia. ", ucap Noval sembari mulai menggerakkan tombaknya.
Sebenarnya di jalan yang akan dilalui oleh Tarso dan lainnya, akan ada sebuah ngarai besar yang baru-baru ini tercipta akibat Dungeon Stampede. Pada saat Tarso dan anggotanya pergi mencari orang ke timur, ngarai itu belum tercipta. Jadi Tarso dan anggotanya tidak tahu akan adanya ngarai besar.
Alasan Noval bisa mengetahui adanya ngarai besar adalah berkat map yang dibuat dari penggabungan 2 Skill pendeteksi yang ditemukan oleh Selia waktu itu. Noval memang tak berkata mengenai hal ini kepada Selia, tapi Selia langsung paham maksud Noval akan adanya sesuatu di depan. Selia juga berpikir, aneh karena Noval tak menyerahkan masalah sihir kepadanya, melainkan menyerahkan Tarso dan lainnya. Disitu dia berpikir pasti ada sesuatu yang tak bisa Noval lakukan sehingga menyerahkannya kepada Selia. Jadi dia langsung menuruti perkataan Noval dan membiarkan Noval mengatasi meteor, atau sihir elemen api level 7 'Falling Star' itu. Yah.., Selia memang anak yang sangat pandai.
"Baiklah, mari hilangkan meteor ini dulu. ", ucap Noval sembari menarik tombaknya ke belakang dan mengumpulkan tenaganya. "Aku akan mencoba Skill yang ada di tombak ini. ",
"Weapon Skill 'Destroyer'!! ", ucap Noval sembari bergerak menusukkan tombak ke arah meteor yang jaraknya sudah lumayan dekat dengannya. Destroyer adalah salah satu Skill yang ada pada Chaos Spear. Skill ini memiliki efek menghancurkan objek apapun yang ada di depan bilah tombaknya. Jangkauan serangannya berbentuk kerucut terbalik. Jadi akan semakin melebar efeknya apabila jarak yang dicapai semakin jauh. Efek Skill akan berhenti apabila keseluruhan objek yang diincar telah masuk ke dalam jangkauan serangan dan hancur menjadi partikel debu.
Ini Skill yang sangat berbahaya karena kekuatan dan jangkauannya yang tidak mengenal batas. Apabila digunakan dengan salah, sebagian wilayah bumi bisa saja hancur dengan mudahnya. Tapi kekuatan besar, juga akan menghasilkan efek samping yang setimpal pula. Tubuh pengguna akan mengalami kerusakan, seiring dengan semakin jauh dan lebarnya jangkauan serangan. Kerusakan itu dimulai dari bagian tubuh yang menyentuh tombak.
Terkena serangan dari 'Destroyer', meteor besar yang berdiameter sekitar 50 meter itupun langsung hancur tak bersisa, berubah menjadi debu. Ancaman besar yang mampu menghancurkan markas OUM dan wilayah sekitarnya, yang bahkan tak mampu diatasi oleh Leo Sang Pemimpin OUM itupun, langsung hilang seketika. Hal itu disambut bahagia oleh orang-orang di markas OUM. Mereka berteriak dan bahkan ada yang sampai mengeluarkan air mata.
Apa benar itu adalah Noval? Kekuatan gila macam apa itu?], tanya Leo penuh keterkejutan dalam hatinya.
"Haha, sepertinya ini Skill yang cukup mengerikan. ", ucap Noval dengan senyuman pahit. "Waktuku untuk menggunakannya kembali Skill ini pasti hampir tidak ada. ", dia melihat ke tangan kanannya. Keadaan tangannya cukup buruk. Sebagian pembuluh darahnya hancur dengan keretakan parah di seluruh tulangnya. Tapi bagi Noval, ini bukanlah luka yang dianggap serius.
Setelah menyembuhkan tangannya dengan sihir suci, Noval bergerak turun menghampiri Leo yang saat ini sudah berada di atas punggung Shiro. "Yo, Leo. Aku kembali. ", ucap Noval mengangkat tangannya.
"A-ah.. Apa kau benar Noval yang kukenal? ", tanya Leo penuh ragu kepada Noval.
"Hm? Ya, tentu saja. Apa yang kau katakan? ", (Noval)
"Yaa, Aku tahu kau memang punya kekuatan gila dari dulu. Hanya saja.., aku tak percaya kalau Noval yang itu bisa melakukan hal yang sangat-sangat gila seperti tadi. ", (Leo)
"Yah.., sama sepertimu, aku juga menemukan tempat bernama Dungeon dan mendapatkan kekuatan ini. Mungkin karena level Dungeon yang kujelajahi termasuk ke jajaran tingkat tinggi, aku bisa mendapat kekuatan yang aku juga menganggapnya gila. ", ucap Noval meyakinkan Leo.
"Tapi aku masih tak yakin kalau kau adalah Noval yang kukenal. ", Leo sepertinya masih belum yakin.
"Eee? Apa maksudmu? ", (Noval)
"Maka dari itu, aku akan bertanya padamu sesuatu. ", Leo memberikan Noval tantangan.
"Oke. Asalkan bisa meyakinkanmu, boleh saja. Tanyakan apapun yang kau inginkan. ", Noval pun menerima tantangan itu.
"Baiklah. Pertama, siapa nama lengkapku? ", (Leo)
"Leo Gerganios, 'kan? ", (Noval)
"Tanggal kelahiranku? ", (Leo)
"15 Januari 2007. ", (Noval)
"Makanan kesukaanku? ", (Leo)
"Martabak kacang coklat manis. ", (Noval)
"Warna kesukaanku? ", (Leo)
"Kalau tak salah merah? ", (Noval)
"Game kesukaanku? ", (Leo)
"Aku pernah main denganmu. World Fantasy Online 'kan? ", (Noval)
"Kalau anime kesukaanku? ", (Leo)
"Eh? Ng... Tensura kah? Atau malah..., Attack On Titan? ", (Noval)
"Manga kesukaanku? ", (Leo)
"Aku tak paham sampai situ. Setiap kau bercerita tentang komik, judulnya pasti akan selalu ganti. Aku tak tahu manga kesukaanmu. ", (Noval)
"Hm hm, begitukah? Kalau pelajaran kesukaanku? ", (Leo)
"Pelajaran kesukaan? Memangnya ada yang seperti itu? Kapan kau masuk pelajaran? Paling paling jam kosong 'kan? ", (Noval)
"Hm ya ya. Kau sudah mulai mirip seperti Noval yang asli. ", Leo sepertinya hanya ingin menjahili Noval saja.
"Aku ini Noval! Bukannya semua pertanyaan tadi sudah membuktikannya? ", Noval terlihat mulai sedikit kesal dengan tingkah jahil temannya itu.
"Tapi entah kenapa, rasanya kayak ada yang kurang.. ", (Leo)
"Oh begitu ya? Kalau begitu aku akan mengungkapkan semua yang aku tahu tentang Leo Sang Maling Jambu. ", Noval sudah mencapai batasnya.
"Eh? ", ucapan Noval membuat Leo berhenti berpikir tentang kejahilan selanjutnya.
"Kau pernah maling jambu milik Pak Tono di samping sekolah 'kan? Saat itu kau sedang bolos dari pelajarannya Pak Rindang dan sembunyi di samping sekolah. Kau cerita padaku kalau kau dikasih jambu sama Pak Tono, jadi aku ikut makan jambu itu. Tapi ternyata kau maling dan aku juga ikut kena getahnya. ", Noval mulai membeberkan masa lalunya dengan Leo.
"Eh!? Tunggu, Noval- ", Leo mencoba menghentikan Noval sembari berwajah panik.
"Apa perlu aku ceritakan ini juga? Kau pernah berak di celana saat berangkat sekolah 'kan? Karena sudah terlanjur keluar di celana, kau pulang lagi ke rumah dan bilang sakit ke pihak sekolah. Hasilnya, aku harus mengerjakan tugas bahasa inggris yang harusnya kelompok denganmu, jadi seorang diri. Apalagi kau tetap dapat nilai. ", ungkap Noval sembari memasang senyum kesal.
"No-Noval. Untuk sekarang tenang ya? Aku sudah paham kok- ", Leo masih berusaha menghentikan Noval.
"Oh masih kurang ya? ", tapi Noval tak menggubrisnya. "Apa perlu aku cerita tentang kau yang dikejar anjing sampai kota sebelah? Atau malah cerita salah masuk toilet perempuan? Ah, gimana kalau cerita kau masuk ke comberan? Hahaha... Itu cerita yang sangat lucu. Mengingatnya saja membuatku tertawa. ", Noval yang tertawa membuat Leo memasang wajah malu. "Ah, apa perlu aku menyebutkan seseorang yang kau suka? Orang yang kau sukai adala- ",
"Cukup stop sampai di situ! Aku paham! Ini salahku! Maaf karena menjahilimu! Kau adalah Noval! Kau benar-benar Noval yang sangat aku kenal! Jadi, berhenti membuatku malu! ", ucap Leo keras dengan wajah yang menjadi cukup merah karena malu.
"Hahaha... Maaf maaf, aku keterusan. Soalnya sudah lama aku tak berbincang begini denganmu. ", ucap Noval dengan wajah bahagia.
"Dasar kau ini. Siapa yang tak berubah sebenarnya? ", Leo juga pada akhirnya memasang wajah bahagia.
.....
"Hahh... Kesampingkan candaannya... Senang melihat kau selamat, Leo. ", (Noval)
"Ah, kau juga. Aku senang karena bisa melihatmu lagi. ", (Leo)
Akhirnya 2 sahabat ini bertemu kembali setelah hampir selama 4 bulan berjuang melawan bencana yang gila. Mereka berdua benar-benar merasa sangat bahagia dari hati yang terdalam. Mereka senang karena bisa melihat satu sama lain lagi dan mengobrol bersama lagi.
Tapi kemudian Leo mendapatkan telepati dari Ao. Master, aku sudah hampir mencapai bataas~], suaranya terdengar gemetar.
Ao! Maaf, aku lupa.],
"Ada apa, Leo? ", tanya Noval karena Leo mendadak terdiam.
"Tidak. Ao, salah satu makhluk panggilanku sepertinya sudah mencapai batasnya. Dia akan segera melepas penghalang yang menahan monster. Jadi, aku akan ke sana dan menghalau para monster masuk ke markas. ", jawab Leo.
"Begitukah? Kalau begitu, aku akan membantu. ", (Noval)
"Ya, aku akan sangat terbantu. ", Noval dan Leo segera turun ke permukaan.
Tapi dari kejauhan terlihat seorang gadis bersama dengan para pria yang sedang mengambang tak beraturan di udara. Gadis yang tak lain adalah Selia itu berteriak memanggil, "KAK NOVAAAL! ", panggilannya membuat Noval dan Leo kembali berhenti bergerak.
"Siapa itu Noval? Kenalanmu? ", tanya Leo. "Dan kenapa mereka bisa terbang!? ", sambungnya bertanya dengan ekspresi terkejut.
"Ya, dia adalah adikku. ", jawab Noval.
"EEH!? Kau punya adik!? ", Leo semakin terkejut dengan pernyataan Noval. Sejauh mereka berteman, Leo tak pernah tahu kalau Noval memiliki seorang adik perempuan.
"Yah,.. aku yang menganggapnya seperti itu. ", ucap Noval dengan menampilkan senyuman yang lembut. Leo yang menyaksikan wajah yang dibuat Noval itu, merasa cukup terkejut karena dia tak pernah melihat ekspresi Noval yang seperti itu. "SELIAA!! ", Noval membalas panggilan Selia sambil melambaikan tangannya.
"Begitukah? ", ucap Leo dengan tersenyum. "Dan sepertinya, dia juga sama curangnya sepertimu ya? Aura yang dikeluarkannya bahkan lebih besar dariku. Bahkan dia juga bisa terbang sepertimu ya? Padahal dia masih kecil. ", senyumnya berubah menjadi kecut.
"A-ahaha... Mungkin benar. Dia masih 10 tahun loh. ", Noval mengatakannya sembari sedikit tertawa.
"Eh!? 10 tahun!? Aku kalah sama anak umur 10 tahun!? ", Leo benar-benar terkejut akan fakta itu.
Masteeeer~], Ao kembali menghubungi Leo dengan telepati. Kali ini suaranya sudah sangat bergetar. Dia benar-benar sudah mencapai batasnya.
"Ah! Maaf Ao! Aku akan segera ke sana! ", Leo akhirnya kembali sadar. "Noval, aku akan segera ke tempat Ao. Apa aku bisa menyerahkan yang di sini kepadamu? ", tanyanya dengan menampilkan tinjunya.
"Ah, serahkan saja padaku. ", jawab Noval dengan membalas tinju Leo. Kepalan tinju mereka pun saling beradu di udara, namun tak menghasilkan pertengkaran. Ini adalah bentuk dari ikatan persahabatan.
Leo segera pergi menuju sekitar markas yang saat ini telah kehilangan 1 penghalangnya. Ao telah berubah ke bentuknya semula, sehingga monster-monster mulai mendekati markas. Walaupun penghalang yang dipasang Shiro masih ada, itu tak cukup untuk menghalau para monster.
"Shiro, lepaskan penghalangmu! ", (Leo)
"Baik, Yang Mulia. ", Shiro melepaskan penghalang cahaya yang dibuatnya sesuai dengan perintah Leo.
"Kita akan berpencar! Kau atasi monster sebelah kiri! Aku akan ke kanan! ", Leo kembali mengeluarkan perintah.
"Laksanakan, Yang Mulia! ", Shiro kembali menjawabnya dengan tegas.
Mereka berdua mulai berpencar untuk menghancurkan para monster.
....
Di sisi lain, Selia dan Noval juga sudah bertemu kembali. Tarso dan lainnya juga ada di sana.
"Bagaimana Selia? ", (Noval)
"Ya. Itu adalah ngarai yang sangat besar. Para monster terus keluar dari ngarai itu seperti tidak ada akhirnya. ", Selia mulai berbicara tentang apa yang dia lihat dalam perjalanannya ke sini. "Kak Noval, apakah di situ ada sebuah Dungeon? ", tanyanya.
"Ya, di bawah ngarai itu ada sebuah Dungeon. ", jawab Noval. "Dan lagi, level Dungeon-nya bisa dikatakan berada di tingkatan spesial di atas abu-abu. Kekuatannya sudah masuk dalam 6 warna utama. ", sambungnya menjelaskan.
"Begitukah? Aku memang tak paham dengan apa yang Kak Noval katakan itu, tapi yang pasti monster-monster kuat ini berasal dari Dungeon itu ya? ", (Selia)
"Yah.., kita akan urus yang di situ nanti. Untuk sekarang... ", (Noval)
"Ya, ada banyak yang menunggu kita di sini. ", (Selia)
Mereka berdua bersiap menghadapi ratusan bahkan ribuan monster yang ada di hadapan mereka.
"Pak Tarso dan semuanya, tolong kembalilah ke markas dan bantulah Leo. ", ucap Noval.
"Baik, kami akan segera ke sana! Tuan Noval dan Nona Selia, kami doakan keberuntungan kalian. ", ucap Tarso dengan kalimat yang terdengar kaku. Kemudian mereka segera berlari ke markas.
"Hm? Kenapa bahasa formalnya kembali lagi? ", tanya Noval kepada Selia.
"Y-yah.. Mereka sepertinya sangat terkejut melihat kekuatan kita. Kak Noval bisa menghancurkan meteor itu dengan mudahnya, sementara aku bisa menerbangkan mereka sekaligus. Aku juga cukup kerepotan saat mereka memanggilku dengan sebutan Nona. ", jawab Selia dengan wajah yang sedikit lelah.
"Begitukah? Kalau begitu, nanti kita bilang pada mereka untuk kembali bicara normal saja pada kita. ", ucap Noval menenangkan Selia. "Kalau begitu ayo kita mulai pembasmiannya! ",
"Ya! ", (Selia)
"Selia, kamu urus tempat para Ogre itu berada! Aku akan urus yang di sebelah kiri! ", Noval menentukan penempatan mereka.
"Oh, Ogre ya? Sepertinya Kak Noval benar-benar memahamiku. ", ucap Selia senang. Baginya, Ogre adalah monster yang sangat menguntungkan, karena bisa memberinya kesempatan mendapatkan bonus Status Point dari sihir yang mereka lancarkan.
"Kalau begitu, ayo mulai! ", (Noval)
"Ya! ", (Selia)
Pembasmian para monster pun dimulai.
...
...
***