Chereads / Who's the Villain? / Chapter 2 - Bagian 2

Chapter 2 - Bagian 2

*Splaassh*

Sebuah kilatan hitam berada di tengah hutan dengan membawa seseorang, setelah cahaya tersebut menghilang. Seseorang tersebut melihat kesekeliling dengan menunjukan wajah kebingungan. "Dimana ini?"

•••

Seorang perempuan tengah berjalan menuju keramaian yang ada di depannya, ia melihat ke sekeliling yang menampakan sebuah pasar yang cukup kuno? kenapa pakaiannya berbeda, apakah mereka ini sedang bersyuting?

Dia menghampiri kerumunan yang menarik perhatiannya sedari tadi. Semua mata yang tidak sengaja melihat kearahnya dan menyadari bahwa pakaian perempuan tersebut sedikit berbeda pun berbisik-bisik menampilkan raut bertanya.

Seolah menyadari bahwa dirinya sedang menjadi bahan tontonan dan omongan dia mengurungkan niatnya menuju kerumunan yang sedari tadi menarik perhatiannya. Dia berhenti di depan dua orang ibu-ibu yang secara terang terangan melihat penampilannya dari atas hingga bawah.

Setelah di tatap seperti tadi, dia pun otomatis melihat penampilannya sendiri. Tidak ada yang aneh? Dia memakai baju yang cukup sopan, yaa memang sedikit kotor dan kusut. Tapi ini kan ulah pria bajingan itu! Seketia dia mengingat kejadian saat itu pun membuat dirinya kesal. Sepertinya dia harus mandi kembang 7 rupa, karena dia pernah terkena tangan pria bajingan itu.

Dia kembali melihat kearah ibu-ibu tersebut dan melihat ke sekeliling yang masih setia menatap kearahnya dengan raut? Ah sudahlah mirip seperti ibu-ibu bergosip yang ada di kompleknya. Huh memang ya semua ibu-ibu itu sama dimana pun tempatnya.

"Ada apaa?" Perempuan yang di tatap itu pun bertanya kepada ibu-ibu di depannya. Pasalnya dia tidak memakai baju aneh kenapa harus sampai sebegitunya? Dia hanya memakai dress diatas lutut dengan lengan bahu. Tapi tenang tidak terlalu terbuka! Dia juga memakai cardigan crop sebagai outer. Jadi apa yang aneh dari pakaiannya? Bukankah ini cukup sopan?

Dia menatap kedua ibu-ibu yang tadi dia tanya tersebut bergeming, dia pun bertanya pada seorang wanita yang mungkin berusia 30an itu yang ada di sebelah ibu-ibu tadi. "Ada apa? Apa ada yang aneh?" Ucapnya dengan membuka sedikit kedua tangannya kesamping, menunjukan penampilannya.

Wanita yang ditanya oleh dia pun menatap sekilas pakaian yang perempuan itu kenakan dan kembali manatap wajah perempuan itu. "Pakaian mu sedikit aneh, cukup terbuka untuk di wilayah ini. Apa kau dari negara lain?" Ucapnya dengan sopan.

Aneh? Terbuka? pantas saja ibu-ibu di sini menatapnya seolah-olah dia adalah pelacur, jadi di sini pakaian seperti ini terlalu terbuka ya.

Aneh sekali bahkan di tempatnya dulu para manusia hanya memakai bra dan celana dalam ketika ke pantai. Apakah peradaban di wilayah ini belum sampai ke sana? Astaga pemerintahan di sini seharusnya juga sudah berkembang bukan? Apa uang yang mereka dapatkan dari pajak masyarakat semua mereka korupsi?

Astaga tatapan ibu-ibu itu terus menatapnya seperti ibu-ibu di kompleknya saja saat dia pulang malam dan diantar oleh pria tampan, astaga lihat itu, sama persis! Sepertinya mereka satu spesies.

Mereka belum tau saja bagaimana pakaian anak remaja dan orang dewasa di perumahannya! Apalagi melihat pakaian yang di pakai Gina anaknya ibu Dea, tetangganya yang satu itu selalu saja memakai rok yang hampir memperlihatkan pantatnya yang besar itu apalagi ditambah memakai atasan yang ketat sehingga memperlihatkan Samantha dan Rachelnya. Ck, pasti mata mereka pedih melihat pemandangan itu sehingga ingin cepat-cepat melepaskan kedua mata mereka dari tempatnya.

Setelah berenang-renang dengan pikirannya, dia pun kembali menatap wanita yang menjawab pertanyaannya tadi. "Aah apa ini terlalu terbuka? Di tempat ku ini cukup sopan." Ucapnya dengan menaikan sebelah alisnya.

Wanita tadi yang mendengar gaya bahasa dan ucapan perempuan tadi pun mengangguk paham 'mungkin dia dari wilayah negara lain' pikirnya tak pikir panjang. Orang-orang disana pun yang dapat mendengar perempuan itu berbicara tadi membubarkan diri dan kembali melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda.

Perempuan yang sedari tadi menjadi tontonan itu pun menatap mereka bingung, sudah hanya itu? Astaga ternyata disini sama saja ya, suka kepo sama orang lain!

"Kau berasal dari wilayah mana? Apakah sangat jauh, aku sangat asing dengan pakaian yang kau kenakan, tapi walaupun begitu pakaiannya sangat cantik," ucap seseorang wanita yang entah dari mana tiba-tiba menghampirinya.

Dia melihat pakaian yang wanita itu kenakan. Ugh sangat menyilaukan mata, kanapa gaunnya ngembang sekali, gaun pernikahan kakaknya saja dulu tidak sengembang itu. Apakah dia menambahkan terlalu banyak ragi?

"Aah terimakasih, saya dari negara ***," ucapnya menjawab wanita itu setelah tersadar dari lamunannya.

"Aku tidak pernah mendengar negara itu, sepertinya cukup jauh dari sini. Apa kau tersesat?" Wanita itu bertanya setelah melihat penampilannya yang sangat menyedihkan.

"Ah iya saya sepertinya tersesat, kayaknya tempat ini sangat jauh dari negara saya." Ucapnya dengan tersenyum canggung.

"Kasian sekali kau, apa kau ingin berkunjung ke kediaman ku dahulu? Bersihkan dirimu dan istirahatkan tubuhmu sejenak." Ucapnya menawarkan gadis di depannya untuk menginap sementara di kediamannya.

Perempuan itu pun membuat spekulasi di kepalanya, apakah wanita di depannya ini baik? Apakah tidak ada maksud terselubung lainnya?Dia menatap wanita di depannya dengan curiga.

"Aku hanya ingin membantu saja tidak ada maksud lain," ucap wanita itu yang paham maksud dari tatapan perempuan di depannya. Dia tersenyum saat perempuan di depannya mengangguk mengiyakan penawaran yang dia tawarkan. Tidak ada salahnya bukan? Dia juga harus segera mandi dan menghilangkan jejak pria bajingan itu!