Chereads / Isekai : Chaos and Order / Chapter 44 - Bab 41: Kehadiran Raja Kekacauan

Chapter 44 - Bab 41: Kehadiran Raja Kekacauan

Ruang VIP kafe itu dipenuhi oleh kehangatan dari lilin-lilin kecil yang menyala di sudut meja, meski kontras dengan dinginnya malam di luar. Para Chaos God—Lily, Selene, Tiara, Luna, Kaela, Lumine, dan Ariana—duduk mengelilingi meja besar, dengan Raka di tengah mereka, tampak canggung di antara aura dominasi para dewi tersebut.

Shade, yang duduk di bahu Raka, mengibas-ngibaskan sayapnya dengan malas, tetapi matanya penuh rasa ingin tahu, memperhatikan gerak-gerik para wanita di sekitar tuannya.

Yasmina: (membuka pintu dengan langkah anggun, membawa pakaian custom di tangannya) "Maaf mengganggu dan ini pesanan Anda."

Semua kepala langsung menoleh ke arah Yasmina. Pakaian custom yang dibawanya terlihat megah bahkan dari kejauhan, dengan jubah putih bergradasi emas yang berkilauan di bawah cahaya lilin.

Raka: (menatap pakaian itu dengan ekspresi heran) "Sudah selesai secepat ini? Bukannya kalian baru memutuskan desainnya tadi siang?."

Luna: (tersenyum tipis,) "hmm Itu... , bagaimana bilangnya ya?,(lalu menoleh ke arah Kaela) Kaela? , Sepertinya kau tau sesuatu!. Bukankah begitu, Kaela?" (Dengan nada menggoda)

Kaela: (meminum tehnya dengan santai) "Itu rahasia perusahaan. Jangan terlalu banyak bertanya."

Shade, yang sejak tadi diam, menyuarakan pikirannya.

Shade: (mencibir) "Jadi, begini cara perusahaan besar bekerja? Atau begini cara si Kaya menyampaikan perasaannya?."

Ariana: (tertawa kecil, menatap Shade dengan mata penuh minat) "Aku suka burung ini. Dia tidak takut bicara apa adanya."

Raka: (menatap Shade dengan tajam) "Diam. Kau membuat ini menjadi canggung ."

Yasmina menyerahkan pakaian itu kepada Raka, lalu melipat tangannya di depan dada.

Yasmina: (suara dingin) "Aku juga diminta membawa kalian ke Rook of Night. Tolong persiapkan diri kalian. Perjalanan ini akan sedikit... berguncang."

Lantai di bawah mereka mulai bersinar, lingkaran sihir perlahan terbentuk di bawah kaki mereka. Aura dingin mulai memenuhi ruangan, membuat beberapa lilin padam seketika.

Tia: (menggigil sedikit, tetapi tersenyum) "Teleportasi seperti ini selalu membuatku bersemangat. Raka, kau siap?"

Raka: (menarik napas dalam-dalam, menatap lingkaran sihir) "Sepertinya aku tidak punya pilihan."

---

{Rook Of Night}

Ketika cahaya teleportasi mereda, mereka berdiri di tengah aula megah yang gelap dan dingin. Pilar-pilar besar menjulang tinggi ke langit-langit, sementara dinding-dindingnya dihiasi ukiran bercahaya yang menggambarkan bulan sabit.

Lumine: (mengangkat tangan, menciptakan bola cahaya) [Light Magic]

"Setidaknya kita bisa melihat lebih jelas sekarang."

Cahaya lembut menyelimuti ruangan, memperlihatkan ukiran rumit yang menghiasi pilar-pilar.

Shade: (melihat sekeliling dengan kagum) "Wow, ini tempat yang megah... dan menyeramkan."

Raka: (berjalan perlahan, menatap dinding) "Rook of Night... jadi ini markas kalian?"

Yasmina: (berdiri di samping, dengan ekspresi dingin) "Benar. Tempat ini adalah pusat dari semua yang kita lakukan di bawah perlindungan Ratu Malam."

Yasmina memberi hormat ringan kepada Luna sebelum berjalan pergi.

Yasmina: (berhenti sejenak, menoleh) "Pertemuan High Council akan dimulai dalam tiga jam. Aku akan memastikan semuanya siap."

Setelah Yasmina pergi, Tiara mendekati Raka dengan senyum jahil.

Tia: (memandang pakaian yang dibawa Yasmina) "Kau harus mencobanya sekarang, Raka. Kami semua penasaran."

Selene: (mengangguk, dengan nada lembut) "Ya, mari kita lihat apakah kau cocok dengan pakaian itu."

Raka berdiri dengan ragu di tengah aula megah, memandangi pakaian custom yang diserahkan Yasmina sebelumnya. Bahan kain itu memancarkan kilauan lembut, dengan pola-pola yang tampak seperti mengalir di bawah cahaya. Semua Chaos God memandangnya dengan antusias, sementara Shade berkicau iseng dari bahunya.

Raka: (berbicara pelan, sambil menatap pakaian) "Aku tidak yakin... Apa ini tidak terlalu berlebihan?"

Tiara: (tertawa kecil, melangkah maju) "Berlebihan? Tentu saja tidak! Pakaian ini akan membuatmu terlihat seperti seorang raja sejati."

Lily: (berdiri dengan tangan disilangkan, menatap pakaian) "Anda tidak punya pilihan. Ini bukan tentang selera, tapi tentang penampilan. Anda harus memancarkan wibawa, Raka."

Raka: (menghela napas, memandang semua orang) "Baiklah... Tapi jangan harap aku akan menikmatinya."

Dia mengambil pakaian itu dengan enggan dan berjalan ke balik layar yang disiapkan di sudut aula. Shade, yang tetap duduk di bahunya, ikut berbicara.

Shade: (mencibir) "Aku rasa ini akan jadi lelucon besar. Kau tidak cocok dengan gaya seperti ini, bos."

Raka: (berbisik sambil memutar bola matanya) "hah...Ya aku tau dan tolong diam sebentar saja"

Setelah beberapa saat, Raka keluar dengan pakaian barunya. Jubah putih bergradasi emas membungkus tubuhnya dengan sempurna, dilengkapi tudung yang menutupi sebagian besar wajahnya. Aura misterius terpancar darinya, membuat semua orang yang hadir terdiam.

Selene: (melangkah maju, matanya berbinar) "Indah sekali... Anda terlihat seperti dewa yang turun ke dunia."

Lumine: (menyentuh bahan jubah itu dengan hati-hati) "Ini bukan hanya indah, tetapi juga sangat praktis. Aku bisa merasakan sihir yang mengalir melalui kainnya."

Kaela: (berdiri dengan tangan di pinggul, berbicara dengan nada bangga) "Itu kain yang sangat langka, hanya diproduksi oleh Merchant Guild-ku. Nyaman, fleksibel, dan dilengkapi Subspace untuk menyimpan barang-barang."

Raka: (mengangkat alis, dengan nada penasaran) "Subspace? Jadi aku bisa menyimpan barang di sini?"

Kaela: (tersenyum tipis) "Tentu saja. Bahkan anda bisa menyimpan lebih banyak dibandingkan dengan cincinmu."

Lily: (melangkah mendekat, dengan nada tegas) "Dan jangan lupa, cincin Subspace dariku juga bisa menyimpan pakaian. Anda bisa berganti pakaian kapan saja tanpa repot."

Raka: (mengetes cincin itu, mengganti pakaian kembali ke yang biasa, lalu berganti lagi ke jubah megahnya) "Hmm, aku akui ini cukup praktis."

Semua Chaos God mengangguk puas. Namun, Ariana tampak memandangi wajah Raka dengan kritis.

Ariana: (menatap Raka dengan mata menyipit) "Hmm sepertinya wajahmu... masih terlihat walaupun sudah menggunakan Tudung itu, apa tidak ada masker atau semacamnya Kaela?."

Kaela : (menggelengkan kepalanya, tidak berpikir untuk itu) "Bagaimana kalau menambahkan sesuatu, seperti riasan atau mungkin topeng?, untuk menutupi wajahnya"

Raka: (melambaikan tangan dengan tegas) "Tidak. Aku tidak mau dirias. Tapi soal topeng..." (melihat sihir cahaya Lumine yang masih menyinari ruangan) "Aku punya ide."

Raka: (mengaktifkan [God Power]) "Sinkron." [Trait Box] > [Prophetic Sensor]

Sebuah cahaya sangat terang muncul di depan wajah Raka, itu menciptakan efek kabut bercahaya yang menyembunyikan detail wajahnya. memancarkan aura misterius dan mengintimidasi.

Ariana: (melihat dengan kagum) "Itu... sempurna. Tidak ada yang akan bisa menebak siapa anda sebenarnya."

Kaela: (tersenyum kecil, tampak puas) "Dan lebih hemat dibandingkan membeli topeng mahal."

Selene: ( Penasaran, memiringkan kepalanya) "apakah itu tidak silau untuk mata anda?"

Raka: (bangga) "tidak ini hanya berlaku kepada yang melihat wajah ku dan aku tidak merasakan apa-apa"

Lily: (bingung) "Trait yang benar benar aneh!"

---

{High Council of Chaos}

Ruangan besar yang dipenuhi kursi-kursi melingkar mulai terisi oleh para Arcbishop. Suara perdebatan bergema, dengan beberapa tokoh utama seperti

Althea Nocturne (Arcbishop of Despair)

Erynn Arcanveil (Arcbishop of Wonder)

Mirielle "Mira" Faelith (Arcbishop of Sadness)

Sedang berbincang satu sama lain.

Althea: (duduk dengan anggun, berbicara dengan nada dingin) "Jadi, orang yang katanya dewa pencipta kakacauan ini akhirnya muncul? Setelah 800 tahun?"

Mira: (mengangkat dagu, dengan nada skeptis) "Aku tidak peduli siapa dia. Jika dia mengambil perhatian para Ratu kita, aku ingin bukti bahwa dia layak."

Erynn: (berbicara dengan nada penasaran) "Jika dia benar-benar seperti yang dikatakan, ini akan menjadi momen yang menarik. Tapi bagaimana kita tahu dia bukan penipu?"

Ketika perdebatan semakin sengit, pintu besar aula terbuka perlahan. Para Chaos God masuk satu per satu, berjalan dengan anggun menuju tempat duduk mereka.

Lily: (berdiri di depan semua orang, berbicara dengan nada penuh wibawa) "Diam semua. Hari ini, kalian akan melihat kebenaran."

Luna: (dengan suara lembut namun penuh kekuatan) "Dia, yang kalian tunggu selama 800 tahun, telah kembali. Penguasa, pencipta, dan penghancur dunia ini."

Cahaya mulai memenuhi ruangan ketika Raka melangkah masuk. Jubah putihnya berkilauan, sementara wajahnya bersinar dengan cahaya yang menyembunyikan identitasnya. Langkahnya bergema ke sudut ruangan, setiap gerakan memancarkan keagungan dan kekuatan.

Raka: (berdiri di tengah ruangan, menatap semua orang dengan tenang) "Aku mendengar keraguan kalian. Tapi aku tidak datang untuk membuktikan diriku kepada kalian. Aku datang untuk membuktikan kelayakan kalian!."

Suasana ruangan menjadi hening, semua orang terpaku pada sosok Raka yang duduk di singgasana di atas para Chaos God.

Althea: (berbisik pelan, hampir tidak percaya) "Apakah... dia benar-benar dewa pencipta?"

Mira: (menggertakkan gigi, tampak tidak senang) "kelayakan kita?... dia benar benar angkuh, dia pikir siapa dia?! ."

Erynn: (tersenyum kecil, matanya bersinar dengan antusiasme) "Ini akan jadi awal yang menarik."

---