Chereads / Terra Vespera 18+ (BL) / Chapter 14 - Chapter 13. Blowjob? 18+

Chapter 14 - Chapter 13. Blowjob? 18+

"A-apa??" Kairos membulatkan matanya, dia tidak pernah melakukan ini sebelumnya.

Dia pernah membaca adegan tidak senonoh ini di dalam buku, Aric yang menyuruhnya untuk membaca, mesum sekali memang bocah itu. Ta-tapi...

"Emutt..." Kata Cylus dengan nafasnya yang tersengal-sengal

"Apa aku boleh menolak di situasi seperti ini??? Entah aku bakal diapain setelah menolaknya, dibunuh? Dibuang? Diperkosa?!?!"

Kairos memikirkan berbagai spekulasi jika ia menolak Cylus, selama dikantongnya, ia sudah melihat sendiri kekejaman Cylus kepada pasukannya yang melakukan kesalahan, orang ini sangat perfeksionis.

"Ah, bodolah!"

"Hapgh...Mmmnggh.." Kairos membuka mulutnya kemudian memasukkan benda Cylus kedalam mulutnya. Benda itu berkedut-kedut, hampir masuk ke dalam tenggorokan Kairos.

"Ahh..Hahh..." Cylus merasakat kenikmatannya ketika masuk kedalam mulut Kairos.

"Hangatt..."

"Emmhh...Ha.."

"Shit...Jangan kena gigi.." Sambil memegang kepala Kairos menggunakan kedua tangannya.

Ini pertama kali bagi Kairos, tentu saja dia belum mahir. Ia menggerakkan kepalanya maju mundur, dengan memutar-mutar lidahnya mengelilingi benda Cylus. "Mhhngg.."

*Schlopp!

*Schlop!

*Schlop!

"Hah..Ahh..."

Beberapa saat kemudian, Kairos sudah mulai lelah, ia merasakan benda itu mulai membesar lagi di dalam mulutnya dan kedutannya semakin cepat...

Kairos : "Pwahh... Hahh..hah.." Ia menangkap nafasnya sejenak, lalu mulai mengemutnya lagi.

Kali ini Kairos mempercepat temponya.

Sampai akhirnya...

Cylus : "Ahh..uhh..Cu-cukup..." Cylus melepaskan kepala Kairos dari bendanya... Merasakan bahwa sesuatu akan menyembur.

"Aku... Keluarr.. Ah!"

SPLURT!!SPLURTT!!SPLURT!SPLURT!!!

Beberapa semburan cairan putih yang kental mulai keluar dari penis Cylus yang langsung terkena wajah Kairos.

"Kuughh!Hughh!!Hah..." Cylus mendongak ke atas sambil memejamkan matanya, merasakan kenikmatan yang luar biasa ini. Lalu ia melihat wajah Kairos, yang penuh dengan cairannya. Ia langsung kembali jongkok, dan menyeka cairan di wajah Kairos, dengan jempolnya, ada yang sampai mengenai matanya.

"Good job." Katanya pelan...

Cylus duduk, menarik tangan Kairos, mengalungkan di lehernya dan kemudian memeluk Kairos erat. Tangannya mengelus-elus punggungnya, merasa sangat nyaman di situasi ini, rasa lelahnya menghilang begitu saja saat dekat dengan orang ini. Dirinya juga heran, bahwa orang ini... Dapat dia sentuh...

Kairos tidak melawan, ia pasrah ketika di peluk oleh Cylus. Ada sebuah kehangatan yang muncul setelah sekian lama tidak ia rasakan.

"Kehangatan ini, seperti...Ibu..." Kairos memendamkan wajahnya di tengkuk Cylus, merasakan kehangatan itu lebih dalam.

Cylus merasa keheningan di antara mereka semakin terasa. Ia menatap Kairos yang kini berada di pelukannya, tak bergerak. Perlahan, ia mencoba menepuk-nepuk punggung Kairos dengan lembut, tapi tidak ada respons.

"Dia tidur?" pikirnya, sambil menghela napas panjang, pikirannya melayang ke peristiwa yang baru saja terjadi. Tindakan-tindakan yang sebelumnya terkesan otomatis, kini terasa begitu nyata.

Dengan hati-hati, Cylus membetulkan posisi tubuh Kairos agar lebih nyaman di pelukannya. Napas Kairos terasa lembut dan teratur, tanda bahwa ia memang tertidur pulas. Cylus menatap wajah pemuda itu dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Ada ketenangan, namun juga kekhawatiran yang tersembunyi di balik kedamaian wajah Kairos.

"Sial..." bisik Cylus pelan, mencoba menenangkan pikirannya. Ia sadar bahwa ada sesuatu yang berubah, tapi ia tidak siap untuk menghadapinya-setidaknya, belum.

Dengan hati-hati, ia menyingkirkan beberapa helai rambut yang jatuh ke wajah Kairos, memperhatikan setiap detail dengan seksama. "Siapa kau sebenarnya?" pikirnya, matanya tak lepas dari wajah pemuda itu...

---To Be Continued...

Kairos : Hmpphh..Happh... 😵

Cylus : Teruss, sayanggg... 🥵

(*/ω\*) AAaa maluu, kabur duluu...